TEMUKAN AKU

“Cel, ganti baju dulu .. baru bisa ngobrol dengan tamu” ucap Tante Clesia.

Clesia mengatakan permisi dan langsung menuju kamar untuk mengganti baju.

Di kamar, Clesia hanya sedang bingung dengan kehadiran lelaki tadi. Bukan bingung karena dia sudah lama tidak bertemu dan berbicara dengannya, tetapi bingung karena untuk apa lelaki itu bertemu dengan dirinya lagi? Bukankah sudah selesai? Tapi apakah lelaki itu tahu bahwa dirinya sedang merasakan hal itu lagi? Ah sudahlah .. memikirkan itu hanya membuat kepala Clesia meledak.

Clesia keluar kamar dan menghampiri lelaki itu. Lelaki itu tampak menyapa nya kembali dengan senyuman khasnya.

Clesia dan lelaki itu sedang duduk di ruang tamu berdua tanpa ada Tante. Karena Tante sengaja membiarkan mereka untuk mengobrol berdua.

“Hai, sudah lama yah .. “ ucap lelaki itu dengan akrab pada Clesia.

“Ehm .. iyah, mas eh maksudku Dokter Ady” ucap Clesia.

Yaps, lelaki itu adalah Dokter Ady, Psikiater yang sempat di kirimkan oleh Ayah Clesia.

Dokter Ady adalah tempat curhat Clesia sejak ia pertama kali mengalami hal aneh yang membuat Clesia kerap sekali cepat berubah mood.

“Udah .. panggil mas aja, kamu kaya baru kenal sama saya tadi deh”

“Iyah, mas”

Kenapa Dr. Ady lebih suka di panggil mas oleh Clesia? Karena dia tidak mau terlihat seperti orang yang sangat sombong karena panggilan profesinya. Dia juga tidak mau di panggil bapak, katanya dia masih muda belum pantas jadi bapak-bapak.

“By the way, ada yang ingin kamu ceritakan?” tanya mas Dokter.

“Cerita apa mas?”

“Apapun itu, pasti ada cerita menarik dong setelah kamu pindah kesini untuk sementara waktu, lagian kamu juga udah lama gak curhat sama saya” (sambil menyeruput kopi yang di buatkan oleh tante Clesia)

“Ehm .. disini asik kok, nyaman, senang, bahagia juga, belum pernah aku ngerasain seperti ini” (sambil memandang Dr. Ady)

“Mau di ceritakan kenapa kamu bisa senang disini?” tanya mas Dokter lagi.

Clesia menceritakan seseorang bernama Tio, dialah orang yang membuatnya nyaman dan senang di desa ini. Segala hal yang di lakukan bersama Tio terasa sangat menyenangkan, perkataan Tio pun terkadang membuatnya tersentuh, itu sangat hangat, sudah tidak bisa di ceritakan bagaimana lagi senangnya bersama Tio.

Namun, Clesia tidak memberi tahu bahwa itu hanyalah mimpi nya bukan dunia nyata nya. Sedih memang jika diakui, tapi Clesia tak memikirkan itu, yang ia pikirkan hanyalah

I’m Happy With Him

Mendengar itu, Dr. Ady terlihat ikut senang namun sepertinya ada yang di sembunyikan oleh Clesia, Dr. Ady hanya bisa meng-iyakan dan ikut senyum akan cerita itu. Namun, Dr. Ady hanya harus menemukan waktu yang tepat untuk bertanya sesuatu yang mengganjal di pikirannya.

“Syukurlah jika kamu senang, oh iya .. saya akan tinggal disini untuk sementara waktu, saya sedang ada tugas di desa ini untuk penelitian” sahut Dr. Ady yang berbohong pada Clesia.

“Oh begitu ya, Dok .. yaudah have fun yaa, tapi kok bisa tahu ada aku disini?” tanya Clesia dengan heran.

Karena jika di pikir-pikir, kalo memang Dr. Ady sedang melakukan tugas di desa ini, kenapa tahu ada Clesia? Sementara Clesia pindah pun secara mendadak.

“Oh itu .. tadi sebelum saya pergi, saya ketemu dengan Ayahmu, kemudian Ayahmu bertanya, ya saya jawab melaksanakan tugas di desa ini, terus Ayahmu bilang kalo kamu pun ada di desa itu, yaudah jadi saya mampir” jelas Dr. Ady dengan santai.

“Ahh gitu .. “ (Clesia mengangguk tanda paham)

“Kalo mau curhat, hubungi saya yah .." (sahut mas Dokter)

♡♡♡

Malamnya, Clesia sedang memikirkan hal yang tidak pernah selesai semasa di desa ini.

Siapa lagi kalo bukan memikirkan Tio?

“Tio .. Tio .. Tio .. Siapa sih kamu sebenernya? Dimana kamu?” gumam Clesia dengan kesal.

“Ah sudahlah .. mending aku tidur” gumamnya lagi.

Clesia pun tidur, kini ..

##

Perbukitan yang indah, sejuk, dan damai membuat siapa saja bisa terhipnotis keindahannya. Belum lagi di tambah sungai yang tenang, mengingatkan pada seseorang yang tidak tahu siapa dia sebenarnya.

Clesia menyusuri tempat itu, mencari sesuatu namun tidak tahu apa yang harus di cari? Tapi kenapa pikirannya saat itu hanya memikirkan tubuh ideal dan rambut idol kpop? Clesia tidak suka dengan kpop, dia hanya tahu tentang idol kpop, tapi kenapa yang ia pikirkan kini rambut idol kpop? Apa maksudnya?

“Kenapa harus kesini sih? Tolong siapapun yang saya maksud keluar sekarang! Pusing nih” gumam Clesia dengan kesal dan terus berjalan menyusuri tempat itu.

Clesia seperti melihat seseorang di dekat bukit itu. Lalu, ia menghampiri seseorang itu ternyata itu adalah Dine.

“Din, lagi ngapain?” tanya Clesia

Dine menengok dan mengatakan “Kamu tunggu disini, sebentar!”

Lalu, Dine pergi dan membuat Clesia heran.

Tapi Clesia hanya menuruti Dine untuk tetap berada disini.

Setelah menunggu cukup lama, tiba-tiba ada yang memeluknya dari belakang. Clesia pun kaget tapi sepertinya ia kenal dengan pelukan itu.

Ketika menoleh, sempat kaget karena rambut dari lelaki itu terlihat seperti idol kpop.

“Ehh .. “ ucap Clesia sambil melongo.

“Lucu banget sih mukanya, sampe pengen gumoh hahah .. “ canda Tio.

“Sorry ya, kali ini Aku harus melibatkan Dine lagi .. ! Tanpa Dine, Aku gabisa nemuin kamu” pungkas Tio.

“M .. Maksudnya?” tanya Clesia dengan gugup.

“Aku juga nggak ngerti, aku lagi berusaha untuk tidak melibatkan Dine, mungkin jika semuanya terungkap tanpa Dine pun aku bisa keluar, jadi sabar yaa”

Clesia tetap tidak mengerti, melibatkan apa? Dan masalahnya apa?

“Udahlah .. gak usah melongo gitu, sini duduk!” ucap Tio.

Clesia duduk bersama Tio di tepi sungai, mereka mengobrol dengan sangat akrab. Clesia juga tanpa sadar ia bersandar pada bahu Tio. Romantis yaa? Tapi, itu tidak nyata.

“Cel, bisa menghitung air nggak?”

Pertanyaan Tio sangat konyol hingga membuat Clesia kesal namun itu cukup menghibur.

“Mana bisa ..” jawab Clesia.

“Iyah ya .. sama tau kaya apa yang aku alamin sekarang, bisa di bilang bahagia dan seneng saat di sampingmu nggak bisa kehitung .. hehe” goda Tio.

“Apaan sih Tio ..?? GAK JE LAS ..!!” ledek Clesia sambil memandang Tio yang lebih tinggi sedikit darinya.

“Heheh .. ya lagian, lo gak pernah cerita tentang lo sendiri!”

(ucap Tio sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal)

Mendengar itu Clesia tertegun, merasa bersalah karena sampai kini tak bisa menceritakan masa lalunya pada Tio.

“Sorry yaa .. ehm .. kalo .. “ ucap Clesia dengan terbata-bata.

“Sst .. udah.. udah .. gak usah di paksa”

Jawab Tio menyangkal Clesia sambil menutup bibirnya yang tipis itu.

Mereka lalu menikmati pemandangan sungai itu, Clesia pun sepertinya sudah nyaman dengan menyandar pada bahu Tio.

##

Kembali pada hidup nyata Clesia, masih berusaha mencari lelaki bernama Tio. Apa benar ada lelaki seperti dia di hidup ini? Jika iya, pertemukanlah padaku.

Itulah harapan Clesia, tiada henti selalu berharap setiap pagi setelah memimpikannya. Berharap bertemu pada kehidupan nyata nya, di mimpi pun sangat hangat apalagi di hidup nyata? Waah, mungkin Clesia bisa di bilang gadis yang sangat beruntung. Bertemu pada lelaki tampan dan lucu seperti Tio.

Hari itu, mencoba bolos sekolah. Biasanya jika sesudah Try Out terakhir pasti tidak akan ada pelajaran. Bolos adalah keputusan yang tepat bagi Clesia daripada jenuh di kelas.

Clesia bolos menuju tempat favoritnya yang bisa membuat hati menjadi tenang dan damai yaitu tepi Sungai. Itu adalah tempat dimana Clesia merasakan kehangatan bersama pangeran mimpinya.

Clesia duduk di bawah pohon besar, bersandar pada batang pohon itu dan merasakan sejuknya berada di bawag pohon besar. Hingga membuatnya mengantuk.

##

“Tio ??” ucap Clesia lirih.

Lelaki yang di panggil oleh Clesia pun menoleh.

“Clesia? Ngapain kamu disini?” tanya Tio.

“Nyariin kamu lah .. “ dengan manja senyum.

Sejak Tio selalu terbuka pada Clesia, Clesia pun berani untuk bersikap manja pada Tio. Clesia sudah menganggap Tio lebih dari teman.

“Cel .. sorry, kali ini aku harus pergi” ucap Tio sambil memohon pada Clesia.

Tiba-tiba air mata Clesia menetes, ia tak menyangka bahwa Tio akan mengatakan ini.

Tapi kenapa? Bahkan Clesia pun belum pernah ngasih tahu jawaban yang pernah di janjikan pada Clesia.

“Kenapa secepat ini?”

"Aku harus pergi, Cel .. Maafin aku Cel.. !!”

“Dine itu siapa sebenarnya? Kenapa ikut terlibat?” (sambil menahan air mata)

“Aku .. aku .. tidak bisa menjelaskan ini padamu sekarang! Suatu saat nanti kamu akan tahu jawabannya sendiri” (sambil terbata-bata)

Lalu, Tio meninggalkan Clesia dengan cepat. Clesia ingin mengejar namun apa hak nya? Untuk berbicara “jangan pergi” pada Tio saja tidak kuat, apalagi untuk melangkah mengejar Tio.

Tio kemudian hilang bak di telan bumi, tak pernah muncul kembali pada Clesia. Namun, Clesia seperti memiliki pertanda bahwa Tio sengaja melakukan ini.

Tio meninggalkan Clesia dengan memberikan petunjuk seperti pesan namun hanya Clesia yang mengerti.

Pesan Tio

**Kenyataan itu ada ..

Kau harus percaya itu ..

Disini aku menunggumu ..

Sungguh !!!

Jadi, find me :)

Dan ingatkan aku** !!

♡♡♡

“Mba, sudah hampir sore .. bangun” ucap pemuda 30 an membangunkan Clesia yang tertidur.

Clesia seketika bangun, dan melihat sekitar ternyata mimpi lagi. Kenapa mimpinya sangat membuat sakit hati? Jika waktu bisa di putar, mungkin Clesia tak akan tidur.

“Ohh .. iyah, makasih mas” balas Clesia dengan setengah kantuk.

Pemuda itu kemudian tersenyum dan meninggalkan Clesia.

Teringat sesuatu, Clesia mengingat sebuah pesan Tio di mimpinya dan itu membuat Clesia yakin bahwa Tio itu ada disini, dia belum meninggal. Pasti ada yang aneh, lalu Clesia merencanakan keesokannya untuk pergi ke rumah paman Tio kembali.

Kemudian, Clesia bergegas untuk pulang.

Sesampainya di rumah, Clesia sempat terkejut dengan kedatangan mas Dokter, untuk apa dia mengunjunginya lagi? Padahal Clesia sama sekali tak menghubunginya lewat apapun.

"Mas, lagi ngobrol sama Tante?” (sambil basa-basi)

“Enggak sih.. “

“Lah terus? Ngapain kesini, mas?”

“Ngajak kamu jalan-jalan, mau kan?” (senyum menatap tajam)

“Hah .. “ Clesia terkejut mendengar ajakan itu, baru kali ini seorang Dokter mengajaknya jalan-jalan. Clesia sempat terdiam sesaat, kemudian Clesia mengangguk dengan ragu.

“Kalau ragu kaya gitu, yaudah mending batal saja .. Ada cerita apa hari ini?” tanya Dr.Ady

Memang Dr.Ady pasti sudah tahu sikap pasien yang mengidap gangguan psikis.

Termasuk Clesia yang masih harus melakukan penyembuhan total.

Clesia tampaknya tak sadar jika dirinya belum sembuh total dan harus menjalani kembali terapi psikologi yang di lakukan mas Dokter kiriman Ayahnya.

“Ehm .. bentar ya mas, ganti baju dulu!” jawab Clesia.

Clesia menuju kamar untuk mengganti seragamnya dengan pakaian biasa, sebenarnya Clesia mau-mau saja jika memang harus jalan dengan mas Dokter, mungkin akan seru ceritanya juga siapa tahu mas Dokter bisa membantu keadaan Clesia yang harus mencari tahu tentang Tio.

Clesia keluar dengan pakaian biasa, dan tampak sangat antusias untuk mengajaknya jalan saja daripada harus di rumah.

“Dok, kita jalan-jalan saja yuk!” tawar Clesia.

“Kamu serius?” tanya mas Dokter dengan terkejut.

Clesia mengangguk dengan semangat dan antusias.

“Tan .. aku pergi dulu sama Dr.Ady” teriak Clesia.

Lalu, mereka langsung keluar untuk jalan. Karena daerah ini adalah pedesaan, jadi Dr.Ady memutuskan lebih baik jalan kaki saja. Meskipun jalan raya cukup jauh dari desa ini tetapi jika sambil mengobrol tidak akan terasa.

“Dok, pengen cerita nih .. !”

“Panggil mas saja, cerita apa?”

“Gimana yaa ..? Kalo dapet petunjuk dari dunia tak nyata, terus bakal beneran ada gak sih di dunia nyatanya? Aduh .. gimana yaa bahasanya?” (Clesia bingung sambil menggigit jari takut Dr.Ady gagal paham dengannya)

“Saya ngerti kok .. Yah menurut saya, bisa saja terjadi! Sudah berapa kali mimpi seperti itu?”

Nampaknya Dr.Ady langsung paham apa yang dikatakan oleh Clesia. Memang Clesia dulunya pasien dari Dr.Ady, masalahnya bukan mimpi tapi Clesia mengidap Scizofrenia, keadaan mood yang cepat berubah.

“Dari aku pindah kesini sudah mimpi seperti itu, selama satu minggu full, setelah itu tak pernah mimpi lagi, trus pas sekarang malah mimpi seperti itu lagi”

“Ahhh .. pesannya seperti apa? Ingat tidak?”

“Intinya sih mengarah kalo aku harus percaya pada orang itu, dan di suruh cari dia di kehidupan nyata”

Kemudian Dr.Ady menjelaskan itu sambil masih berjalan. Menjelaskan bahwa petunjuk mimpi itu beda-beda, ada yang dari sikap si pelaku mimpi, perilaku, pesan singkat, dan masih banyak lagi.

Tidak harus percaya 100% pesan itu benar atau tidak, terkadang pesan itu bisa mengarah ke peringatan atau memang itu adalah hal yang positif.

Clesia mendengarkan itu hanya mengangguk, paham atau tidaknya tidak penting. Yang penting Clesia mengangguk saja, dan meyakinkan diri besok harus ke rumah paman Tio.

BERSAMBUNG ..

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!