AKU MERASAKANNYA

Gadis itu bernama Clesia, usianya baru menginjak 19 tahun di tahun 2019.

Dia seorang gadis yang memiliki paras cantik, senyuman nya pun manis, rambutnya panjang terurai dan bergelombang, lelaki mana yang tak suka padanya jika melihat wajahnya? Tubuhnya pun ideal, tidak terlalu tinggi dan tidak juga terlalu pendek.

Tidak terlalu gemuk dan tidak terlalu kurus, terlihat sangat ideal sekali. Bisa di bilang inilah idaman para lelaki.

Clesia selalu di banggakan oleh keluarganya, dia gadis yang beruntung dan juga kaya.

Lelaki para tetangga nya menganggap Clesia adalah girlfriend material. Namun, Clesia hanya orang yang pendiam, pemalu dan juga jarang sekali berbaur dengan yang lain. Bisa di bilang untuk mendapatkan Clesia sebagai pacarnya adalah mimpi yang sangat mustahil untuk di gapai.

♡♡♡

Hari itu adalah hari yang cerah, alam sedang bersahabat kali ini. Clesia yang tengah menikmati itu tiba-tiba di ajak untuk pergi ke suatu tempat oleh pak supir suruhan Ayah Clesia.

Kemudian Clesia menaiki mobil dan membawa barang-barang yang sudah di siapkan oleh pembantunya.

Dalam perjalanan, Clesia tertidur lelap sehingga tidak tahu arah tujuan nantinya mau kemana. Ketika ingin sampai, Clesia terbangun dan ia melihat sebuah jalan pegunungan yang sangat indah, banyak pepohonan dan juga rumah-rumah yang tertata rapih.

Kemudian, ia disuruh turun oleh pak supir di suatu tempat. Tempat itu seperti pedesaan yang berada di pegunungan. Pak supir hanya memberitahu bahwa nantinya akan ada Tantenya yang menjemputnya dia disini, lalu Pak supir langsung pergi tanpa sepatah kata lagi.

Clesia sangat kebingungan setelah ditinggal oleh Pak supir itu, karena itu bukan daerahnya ataupun tempat tinggalnya.

Setelah menunggu lama, tiba-tiba dari dalam rumah tidak jauh dari Clesia berdiri ada seseorang yang melambaikan tangan dan memanggil namanya dan itu ternyata Tante Clesia.

“Cel .. sini masuk” ucap Tantenya.

Akhirnya Clesia masuk menuju rumah yang sangat sederhana dari rumahnya di kota. Namun ketika masuk ke dalam ruangannya sangat luas seperti rumahnya yang ada di kota.

Clesia disuruh untuk beristirahat, dan akhirnya Clesia pun tidur.

Clesia tidur cukup lama, dari sore ia tidur sampai besok paginya ia baru bangun.

Ketika bangun, Clesia langsung di suruh untuk berangkat sekolah di desa itu. Karena memang ternyata Ayah nya sudah mengajukan surat pindah sekolah dan pindah ke tempat dekat dengan daerah Tantenya.

Clesia berangkat sekolah sendiri tanpa di antar oleh Tantenya. Karena meskipun Clesia baru pertama kali sekolah di desa itu, namun Clesia mencoba untuk berangkat sendiri saja menuju sekolah yang katanya terlihat cukup mewah dan elit.

Sesampainya di sekolah Clesia hanya diam dan bingung. Ia tak tahu harus kemana, karena sekolah itu cukup besar dan luas.

Akhirnya Clesia bertemu dengan seorang guru, lalu sang guru pun menyuruhnya untuk mengikutinya seakan sudah tahu bahwa Clesia adalah murid baru yang harus di beri tahu dimana ruang kelasnya.

Kemudian Clesia mengikuti guru tersebut menuju ruang kelasnya. Namun, di sela-sela itu ada satu kelas yang sangat ribut hingga mengundang guru itu pun untuk melihat apa yang terjadi.

Terlihat disana bahwa ada yang sedang bertengkar yaitu dua orang perempuan yang entah sedang meributkan apa.

Sebelum guru masuk Clesia sempat melihat seorang lelaki yang berusaha melerai pertengkaran itu, dia memiliki tubuh yang ideal, paras yang tampan, senyumnya pun manis jika di akui, seperti boyfriend material seorang perempuan.

Hingga akhirnya lelaki itupun ikutan melirik ke arah Clesia, setelah guru menghampiri murid yang sedang bertengkar itu, kemudian lelaki itupun mendekati Clesia.

“Mau keliling-keliling?” tanya lelaki tampan itu.

Clesia bingung dengan pertanyaan itu, dan ia hanya menjawab satu kata penolakan yaitu “Enggak” dengan nada jutek sedikit pemalu.

Tanpa pikir panjang lelaki itupun langsung tersenyum dan menarik Clesia untuk melihat-lihat sekolah.

Lelaki itu tahu bahwa Clesia adalah seorang murid baru di sekolahnya yang sepertinya asing jika di lihat.

Pulang sekolah lelaki itu langsung menjemput Clesia dan mengajaknya ke suatu tempat. Tempat itu tidak jauh dari sekolahnya, tempat seperti perbukitan, dan tempat itu melewati jalan yang sulit di tempuh oleh Clesia.

Lelaki itu mengajak untuk menaiki sebuah bukit di gang sempit, namun karena Clesia memakai rok jadi sedikit sulit juga untuk menaikinya.

Akhirnya, lelaki itu pun menghampiri Clesia setelah ia sudah naik gang itu sementara Clesia masih terdiam di bawah karena bingung bagaimana naiknya.

Lelaki itupun menarik tangan Clesia dan membantunya.

Apa yang dilihat Clesia ketika sudah melewati gang sempit itu adalah tanah yang sangat rata hingga ia berpikir bahwa ini bisa di pijak oleh kaki.

Ketika memijak itu, ternyata ada seorang bapak-bapak seperti marah kepada lelaki itu dan Clesia, tampaknya bapak itu sangat kesal karena tanah yang rata itu sebenarnya sudah di tanami bibit pohon malah di injak oleh Clesia dan lelaki itu.

Akhirnya mereka panik dan lari menuruni bukit itu,namun tampaknya Clesia tak bisa menahannya hingga ia ingin terjatuh tetapi dengan sigap lelaki itu langsung menanggapi tubuh Clesia pada bagian pinggangnya.

Jika saja bisa memeluknya, itu pasti akan lebih romantis (pikiran dari lelaki itu).

Kemudian lelaki itu bercerita tentang dirinya dan kehidupannya hingga membuat Clesia tertawa terpingkal-pingkal, bahkan selama ini Clesia sepertinya baru mengalami tertawa hingga terpingkal-pingkal.

Bercandaan dan cerita dari lelaki itu sangat membuat Clesia bahagia, baru kali ini ia di buat bahagia oleh seorang lelaki yang baru di kenalnya tadi pagi di sekolah.

Salah satu candaanya yang Clesia ingat adalah ketika lelaki itu menceritakan masa-masa SD nya.

“Waktu SD, Aku pernah sakit perut, terus mules, pas mau lari malah udah keluar duluan, jadi aku di ledekin sama temen-temen. Itu suatu kebanggaan” dengan pede lelaki itu bercerita.

Clesia mendengar itu hanya tertawa dan geleng-geleng saja mendengar cerita itu. Tapi jijik juga.

“Kamu ada cerita lucu nggak? Ceritain aja nggak papa” tanya lelaki itu.

Clesia menggelengkan kepalanya sambil menolak bahwa ia tak punya cerita lucu sama sekali.

Lelaki itu kecewa, dan bercerita kembali tentang pengalamannya agar bisa memancing Clesia untuk bercerita.

“Ayahku pernah bilang gini, jadi cowo jangan cuma modal tampang doang, kudu ngejual selera humor. Cewe sekarang rata-rata pada seneng sama cowo yang humoris daripada tampan, lo liat sule. Cewenya yang sekarang cantik loh, masa lo kalah sama sule?”

“Karena kupikir, Aku ini ganteng tapi enggak humoris akhirnya mencoba jadi humoris yah meskipun itu garing sih lawakannya, seenggaknya cerita yang bikin malu tadi bisa buat cewe kaya kamu senyum sampe ketawa. Kaya gitu aja Aku udah senang, ngerasa cowo paling bahagia di dunia .. hahhaha”

Itu semua pengalaman dan cerita dari lelaki itu, cukup panjang tapi cukup juga membuat merah pipi si Clesia.

Namun, Clesia masih belum mengakui keberadaan si lelaki itu. Karena baru kenal, dan Clesia tidak benar-benar percaya dengan lelaki itu.

Tapi anehnya, semua yang di lakukan bersama lelaki itu terasa sangat bahagia. Padahal baru pertama kali kenal, dan baru saja kenal namun rasa nyaman ini langsung hadir dalam pikiran Clesia.

“Oh iya kenalin, Tio. Kamu Clesia kan? Udah tau kok dari name tag” canda Tio.

Clesia akan selalu mengingat nama “Tio” .

Meskipun Clesia belum bisa membalas cerita-ceritanya Tio, tetapi Tio sangat menghargai itu.

Kemudian, Tio mengajak Clesia pergi ke Sungai untuk bermain air. Clesia pun meng-iyakan ajakan Tio. Kemudian mereka menuju ke Sungai dan bermain air disana.

Clesia yang tak mau baju sekolah nya basah akhirnya melepaskan bajunya, dengan mengenakan baju biasa lengan pendek dan masih memakai rok sekolah.

Mereka disana tampak sangat senang sekali, hingga waktupun sudah senja lalu Clesia di ajak pulang ke rumahnya Tio untuk makan dan dikenalkan dengan keluarganya Tio.

Namun setelah sampai disana, Clesia tidak mau karena takut merepotkan. Kemudian, Clesia pergi meninggalkan Tio. Lalu Tio pun mengejarnya.

Clesia lari menuju ke sebuah jalanan lurus dan mengikuti arah jalan tersebut, karena memang ini adalah jalan yang pernah ia tempuh ketika pertama kali naik mobil menuju rumah Tante.

Dan ternyata benar, Clesia menemukan perbukitan dengan penuh rumah-rumah yang tertata rapih.

Namun ketika sampai disana Clesia tampak bingung seperti orang lupa ingatan, ia celingak celinguk sambil bengong, sebenarnya ini dimana? Mana rumah Tante?

Hingga akhirnya ada yang memanggil dari dalam rumah “Cel … sini masuk, ayok makan!” itu adalah suara Tante yang memanggil, dan Clesia baru teringat itu rumahnya.

Sementara Tio sedang mengejarnya, karena Clesia takut tidak bisa memenuhi keinginan Tio yaitu bercerita di hadapan Tio akhirnya Clesia langsung masuk menuju rumah Tante nya.

Namun apa yang Clesia lihat? Tio langsung menuju tempat belakang rumahnya dan tidak pernah kembali dari sana.

“Cel .. bangun … kamu tidur lelap sekali, ayok bangun hari ini kan kamu pertama kali ke sekolah yang baru, Tante akan antar kamu tapi sebelumnya kita sarapan dulu”

Clesia tidak bisa berkata apa-apa, jadi itu semua hanya mimpi atau apa?

Tio itu siapa? Akhirnya Clesia memberanikan diri untuk bertanya pada tante nya.

“Tan, ini hari pertamaku sekolah?” tanya Clesia dengan bingung.

“Iya, kamu kan memang pindahan sekolah, memangnya kenapa?” jawab Tante.

“Enggak kok, Tan .. “

“Kamu kaya bingung gitu mukanya .. udah sana mandi, terus sekolah” perintah Tantenya.

Setelah semuanya sudah beres, Clesia berangkat ke sekolah bersama Tante nya.

Sesampainya di sekolah yang Clesia cari itu adalah lelaki bernama Tio, yang selalu membuatnya tertawa, mengerti dengan Clesia, sangat pengertian terhadap Clesia.

Namun, usaha Clesia tidak membuahkan hasil.

Clesia kemudian di antar menuju kelas oleh wali kelasnya, sambil menuju ke kelas Clesia bertanya pada guru tersebut.

“Bu, di sekolah ini ada yang bernama Tio?” tanya Clesia.

“Memangnya kenapa? Kalau sekarang sudah tidak ada lagi yang bernama Tio” tanya Guru tersebut.

“Emang dulu ada yang namanya Tio, Bu?” tanya Clesia dengan penasaran.

“Tio itu sudah meninggal, Cel .. sejak kejadian dia tenggelam di sungai dekat sekolah ini, kamu kenal dengan Tio?” balas Guru tersebut dengan penuh keyakinan.

Clesia mendengar itu hanya bisa terdiam sambil memikirkan, kok bisa seperti itu.

“Oh .. enggak Bu”

Mereka melanjutkan ke kelasnya, dan Clesia menuju ruang kelas.

Pulang sekolah Clesia bertanya pada Tante nya, tentang ada apa tidak tetangga nya yang bernama Tio.

“Yang tante tau, Tio itu anak seumuran kamu Cel .. tapi dia sudah meninggal sekitar 5 bulan yang lalu kalau tidak salah, karena tenggelam di sungai dekat dengan sekolahmu” jelas Tantenya.

“Oh gitu ya, Tan. Aku berasa kenal dengan Tio”

“Kamu ngalamin itu lagi ternyata. Pantas saja ayahmu menyuruh pindah kesini” lanjut Tantenya.

Clesia hanya mengingat – ingat dengan apa yang di katakan oleh Tante nya .

Setelah mengingat cukup lama, akhirnya Clesia baru ingat. Ternyata dia bisa melihat apa yang tidak bisa orang lain lihat, waktu berbincang dengan Tio itu memang ada, tetapi itu hanyalah mimpi Clesia.

Bahkan Clesia bisa merasakan hadirnya Tio di dekat rumah Tante nya.

Tetap saja meskipun hanya mimpi, Clesia hanya gadis pemalu yang tak bisa berkata banyak dengan Tio meskipun ia sudah tahu bahwa Tio dan dirinya tidak lagi satu alam.

BERSAMBUNG…

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!