Bab 4

Keesokan harinya di pagi hari mereka memulai dengan bangun pagi bersih bersih diri dan keluar kamar untuk mulai bekerja. Sebelum bekerja mereka berkenalan terlebih dahulu dengan semua pembantu di rumah mewah itu.

Pembantu di rumah mewah itu cukup banyak belum lagi para pekerja lainnya.

"Neng Caca dipanggil sama tuan vano di lantai 3" Ucap bi Rasi

"Aduh ada apa ya bi" ucap Caca

"Bibi juga gatau neng, lebih baik neng temui dulu" ucap bi Rasi

"Yasudah kalau gitu bi, Caca keatas dulu" Caca berlalu dan berjalan menuju lantai 3

Sesampainya di lantai 3 Caca mencari keberadaan Vano, cukup lama mencari akhirnya Caca menemukan Vano ,Caca langsung menghampiri Vano yang sedang duduk di sofa

"Maaf tuan, ada apa tuan memanggil saya" ucap Caca

"Buatkan saya kopi, gulanya satu sendok teh saja" ucap Vano

'hah, dipanggil kesini cuma buat nyuruh bikinin kopi, kenapa ga sekalian aja tadi minta tolong ke bu Rasi' batin Caca merasa sebal kepada Vano

"Kenapa masih disini, cepat buatkan saya kopi" ucap Vano lagi kini dengan nada yang tegas

"Iya tuan, sebentar saya buatkan dulu" Caca berlalu turun ke lantai bawah dengan langkah cepatnya

Kurang lebih 5 menit Caca kembali dengan kopi yang berada di tangannya

"Ini tuan kopinya" ucap Caca meletakkan kopi itu di meja depan Vano

"Ya terima kasih" ucap Vano

"Kalau gitu saya permisi tuan" Caca langsung pergi dari hadapan Vano menuju lantai dasar

"Loh nak Caca habis dari mana?" Tanya Rea yang tiba tiba ada di depan Caca

"Caca habis dari lantai tiga nyonya" jawab Caca

"Ngapain di lantai tiga?" Tanya Rea lagi

"Habis nganterin kopi ke tuan Vano nyonya" jawab Caca

'bisa aja itu anak modusnya' batin rea merasa senang mendengar ucapan Caca tadi karena Rea tau Vano tidak suka minum kopi di pagi hari, apalagi masih sangat pagi seperti sekarang

"Ooooo gitu, yasudah saya tinggal ya silahkan di lanjut" ucap Rea sambil tersenyum senang ke arah caca

"Siap nyonya" Caca kembali berjalan menuju dapur kotor

"Habis dari mana mbak?" Tanya Vania saat Caca baru sampai di dapur

"Habis nganter kopi ke tuan Vano" jawab Caca

"Oh ya mbak, mbak tadi di suruh masak sarapan sama bi Rasi" ucap Vania

"Yaudah mbak masak dulu ya, kamu semangat juga kerjanya ya" ucap Caca menepuk pelan pundak Vania

"Pasti mbak, mbak juga semangat" ucap Vania dengan senyum di bibirnya

"Pasti semangat dongg, yaudah mbak masak dulu ya" Caca berlalu dari hadapan Vania dan bergabung dengan para pembantu yang sedang memasak sarapan

"Neng Caca motong sayuran saja ya" Ucap bi Rasi

"Siap bi gampang itumah" Caca langsung melakukan apa yang telah diperintahkan, dia duduk di kursi lalu memmotong sayuran yang cukup banyak

"Non Caca perlu bantuan?" Tanya bi Rasi

"Eh gausah bi, oh ya bibi kenapa panggil Caca non?" Tanya Caca bingung

"Hah, E-eh neng Caca Salah denger kali" ucap bi Rasi gugup

"Iya kali ya bi, Caca salah dengar maaf deh Bi" Ucap Caca

' Huft hampir saja' batin Bu rasi meninggalkan Caca yang kembali fokus pada sayuran sayuran di depannya

Flashback On

- 3 tahun lalu

"Mah, yah, dek, vano mau ngomong" ucap vano yang kini sedang bersantai di ruang keluarga

"Ngomong apa nihh, kok kayak penting sih" ucap Kai memperbaiki dudukny menjadi tegak

"Vano sekarang sudah jadi suami" Ucap vano to the Point

Semua kaget mendengar ucapan vano tadi

"HAH!! JANGAN BERCANDA VANO!" Ucap Andra ayah vano emosi

"Kak yang bener kok tiba tiba kakak nikah sih?" tanya Kai yang tak kalah kagetnya

"Gini biar vano jelasin" vano mulai menjelaskan bagaimana bisa dirinya menikah dengan Caca

"Jadi wanita itu Caca, sepertinya dia cantik deh" ucap Rea sedikit tenang setelah mendengar penjelasan Vano

"Tapi mah pernikahan ini masih rahasia alias Caca tidak tahu bahwa dia sudah bersuami karna dia masih sekolah" ucap Vano

"Yahhhhh, padahal mama udah pengen ketemu sama mantu mama" ucap Rea dengan nada sedih

"Sabar mah nanti pasti ada waktunya kok mama bertemu" ucap Vano

"Cuma itu yang ingin vano bicarakan, vano juga ingin membicarakan ini ke semua pekerja disini" Ucap vano

"Iya itu juga lebih baik sepertinya" ucap Andra

"Kai tolong panggil semua pekerja kesini" Ucap Rea

"Siap mah" Kai langsung pergi mengumpulkan semua pekerja di ruang tengah

skip

"Baik karena sudah terkumpul semua, saya ingin memberi tahu kalian bahwa saya sudah menjadi suami, tapi istri saya masih belum bisa ada disini, jadi nanti bila istri saya sudah disini kalian harus berusaha untuk tidak menganggap dia sebagai majikan kalian, ngerti" ucap Vano

"Ngerti tuan" ucap semua pekerja serempak

"Baik kalian bisa pergi" Ucap vano lagi

Flashback off

"Bi, bi rasi ini sayurnya sudah semua" Ucap Caca mengagetkan Bi rasi

"YAAMPUN, non bibi kaget tiba tiba non ada di belakang bibi" ucap bi Rasi tidak menyadari bahwa dia menyebut kata non

"Bi, Caca gasalah dengar deh kayaknya kalau bibi manggil Caca dengan non" ucap Caca

Mendengar itu bi Rasi lagi lagi merasa gugup dan berusaha untuk mencari alasan

"Caca jadi bingung deh, kenapa Caca di panggil non sih" ucap Caca

"Nanti juga neng Caca tau kok" jawab Bi rasi

"Yasudah lah bi, tapi bibi jangan panggil Caca non ya Caca gaenak bi, panggil kayak biasa aja bi" ujar Caca

"Siapp neng" jawab Bi rasi

"Oh ya ini bi sayurnya sudah, ini mau diapakan?" Tanya Caca menyodorkan sayuran yang sudah di potong semua

"Taruh disitu saja neng biar nanti di masak, neng Caca mending istirahat aja dulu" ucap bi Rasi

"Eh jangan bi, masa Caca cuma kerja motong sayur sih" Tolak Caca

"Gapapa neng semua pekerjaan sudah hampir selesai semua kok" ucap bi Rasi

"Nggak deh bi, Caca mau bantu bantu aja, gaenak Caca bi kalau istirahat" tolak Caca lagi

"Jangan neng neng istirahat aja ya" Ucap ni rasi kekeh

'Ayo Dong non mau dong istirahat, kalau nggak nanti saya kena marah tuan Vano kalau non kerja terlalu banyak' Batin bi Rasi

"Yasudah Caca istirahat sebentar aja ya bi" ucap Caca akhirnya

"iya iya neng, lama juga tidak apa apa" ucap ni Rasi sedikit tenang

"Jangan dong ni, yasudah Caca ke kamar dulu ya bi"

"Iya no-eh iya neng silahkan" Ucap bi Rasi hampir keceplosan

Caca akhirnya kembali ke kamarnya untuk istirahat sebentar, padahal ini masih pagi tapi dia sudah disuruh istirahat, Caca sebenarnya sedikit aneh tapi Caca tidak ingin berfikir yang tidak tidak

Karena sedikit bosan Caca memutuskan untuk melalukan video call dengan sahabatnya yang saat ini berada di desa

🍓🍓🍓🍓

- Siang Hari

Saat ini Caca sudah berada di dalam mobil karena tiba tiba saja Rea-mama Vano menyuruh Caca untuk mengantarkan makan siang ke perusahaan Vano

Jadi mau tak mau Caca harus menuruti perintah sang majikan walaupun rasanya Caca tidak pantas untuk mengantarkan makan siang ke kantor Vano

'Aduhh gimana ya nanti, masa iya pembantu kayak aku pantas masuk ke dalam perusahaan tuan Vano' Batin Caca

'gapapa bismillah aja lah, semoga aku gadiusir' Batin Caca lagi

"Maaf neng sudah sampai di kantor tuan Vano" Ucap supir

Caca menoleh ke samping dan betapa terkejutnya dia melihat bangunan yang begitu besar dan tinggi

Tak ingin berlama lama Caca langsung turun dan masuk ke perusahaan Vano dengan sedikit rasa takut

Karena Caca tidak tahu dimana letak ruangan Vano maka Caca memutuskan untuk bertanya ke resepsionis

"Maaf mbak mau tanya, ruangan tuan Vano dimana ya mbak?" tanya Caca sedikit ragu

"Apakah sudah ada janji dengan bos Vano sebelumnya?" Tanya resepsionis cantik yang sedang berjaga

"Tidak ada mbak, saya cuma disuruh untuk mengantarkan makan siang ke tuan Vano" Ucap Caca

"Maaf jika belum ada janji tidak bisa masuk" Ucap resepsionis lagi

"Aduhh saya mohon mbak, saya gaakan aneh aneh kok saya cuma disuruh nganter makan siang" Ucap Caca berusaha menjelaskan

"Maaf sekali lagi anda bisa kel_" Ucap resepsionis itu terpotong karena ada yang berbicara

"Silahkan ikut saya bos Vano sudah menunggu" Ucap sekretaris Vano yang tak lain adalah Nio yang membuat resepsionis itu terdiam dan menunduk

Mendengar perintah dari suara di sampingnya Caca langsung mengikuti Nio, Caca belum sadar bahwa yang saat ini mengantarkan dia adalah Nio

"Silahkan itu ruangan bos Vano, langsung masuk saja bos Vano sudah menunggu" Ucap Nio

"Terima kasih tuan sudah mengantarkan saya" Ucap Caca lagi lagi belum menyadari bahwa itu Nio

"Anda tidak mengenali saya kah?" Tanya Nio tiba tiba

Caca bingung dan menggelengkan kepalanya pelan

"Saya Nio, apakah anda sudah mengingatnya" Ucap Nio

"Loh om Nio, eh maaf tuan Nio maaf tuan saya tidak tahu maaf sekali lagi hehe" ucap Caca merasa tak enak

"Sudah tak papa sekarang lebih baik anda masuk ke dalam bos Vano sudah menunggu makan siangnya" Ucap Nio

"Iya iya, sekali lagi maaf tuan Nio karena saya sempat tidak mengenali tuan" ucap Caca

"Tidak masalah hanya tidak mengenali bukan masalah yang besar" ucap Nio

"Yasudah saya masuk dulu tuan, terima kasih sudah mengantar" Caca langsung berlalu menuju ruangan Vano, sebelum masuk Caca mengetuk terlebih dahulu

Tok Tok Tok

"Masuk"

setelah mendengar jawaban dari dalam Caca membuka pintu itu pelan, baru saja membuka pintu Caca sudah disuguhi dengan pemandangan ruangan yang begitu sangat luas dan besar

"Masuk jangan bengong di pintu" Ucap Vano

Caca langsung tersadar dan menatap Vano yang duduk di kursi kekuasaannya Vano terlihat semakin gagah dan tampan bila sedang seperti ini

"Saya bilang masuk, saya sudah lapar cepat mana makan siangnya" Ucap Vano lagi

"Eh maaf Tu-Tuan" Caca berjalan masuk ke dalam ruangan Vano tak lupa menutup pintu ruangan itu lagi

"Ini tuan makan siangnya, saya taruh dimana tuan?" Tanya caca

"Taruh di sofa sebelah sana, dan anda harus menemani saya makan siang, tidak ada penolakan" Ucap Vano penuh penekanan

🍓🍓🍓🍓

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!