Ep 4

... Semoga Berkah...

Sefanya akhirnya tiba di sekolah Anaknya itu lalu mengantar Anak semata wayangnya itu masuk kedalam kelas.

Sefanya jongkok dihadapannya putranya itu.

"Sayang nanti nenek jemput ya, ingat jangan kemana-mana di sini aja sambil nunggu nenek datang jemput" Sefanya menginginkan anaknya itu

"Siap Bunda" ucap sang Anak dengan memberikan hormat padanya

"Pinter anak Bunda, ya udah masuk gi nanti telat" ucap Sefanya

Dewandra masuk kedalam kelasnya setelah hilang dari pandangan Sefanya barulah Ibu tunggal 24 tahun itu pergi dari sana dan mencari lowongan kerja.

Setelah beberapa jam sudah berkeliling untuk mencari pekerjaan tak kunjung didapatkan. Ia duduk dibawah bangku kayu untuk berlindung sedikit dari teriknya matahari.

"Kemana lagi nyari kerjaan susah amat" gumam nya

Dikota besar seperti ini memang sangat sudah mencari pekerjaan apa lagi hanya tamatan Sekolah Menengah Atas seperti Sefanya ini. Ia meneguk air putih yang Ia siapkan dari rumah lalu pergi dari sana.

matanya tertuju pada lowongan kerja dihadapannya.

"Dibutuhkan Office Girl segera" bacanya

setelah melihat alamat dan nomor telepon yang tertera Ia menuju lokasi tersebut.

motornya melaju dengan Ia tidak ingin kehilangan kesempatan kerja itu meskipun menjadi Office Girl disana tidak membuat Ia malu, yang paling penting sekarang baginya uang bayar kontrakan dan sekolah Dewandra.

"Wih besar juga kantornya" ucap Sefanya

Ia masuk kedalam kantor itu lalu menanyakan apa masih butuh lowongan untuk office girl dikantor itu, benar saja seseorang menunjukan dia pada kepala On disana.

"Ini Pak Tito, kamu berurusan sama dia" katanya

"Baik Pak terima kasih" jawab Sefanya

Pak Tito sudah cukup Paru baya untuk bekerja berat seperti ini. usianya mungkin seumuran dengan almarhum Ayahnya.

"Kemari Nak, Bapak akan kenalkan kamu dengan teman-teman mu" panggil Pak Tito

"Iya Pak" jawab Sefanya

"Kenalkan ini Dinda, kamu satu shift dengan dia semoga kalian bisa kerja sama ya"

"Bapak tinggal dulu kalau butuh apa-apa tanya Dinda saja yo" lanjut Pak Tito

"Halo namaku Dinda salam kenal ya" ucap Dinda

"Hai, saya Sefanya salam kenal" ucap nya

"Ini kamu pake baju nya" Dinda memberikan baju Ob itu kepada Sefanya.

Ia menghela nafasnya lalu memakai baju kerjanya itu.

"Sudah siap" ucap Sefanya

"Oh Iya usai kamu berapa?" tanya Dinda sambil menyiapkan semua peralatan untuk kerjaanya

"24 tahun Din, kamu?" tanya Sefanya balik

"Ih kok bisa sama kita umurnya" ucap Dinda

"Mungkin takdir" lanjut Dinda

"Semuanya sudah siap kan? ayok kita mulai kerja nya" ajak Dinda

sebelum mulai mereka diperintahkan untuk kumpul lebih dahulu persiapan untuk kedatangan Bos besar mereka hari ini.

"Ish kita ngapain disini berdiri Din" tanya Sefanya

"Hari ini Bos besar perusahaan ini akan datang. Kata orang-orang disini Beliau baru pertama kali datang di kantor ini" jelas Dinda

"Pertama kali? gila selama ini dia di rumah doang kalian disini kerja seperti robot?" ucap Sefanya

"Namanya juga Bos, terserah dia mau datang apa ngak Fan itu hak Dia" kata Dinda

"Ya tapi-----"

"Hus Dia sudah datang tu" Dinda motong omongan Sefanya

"Kamu tak gak Fan, Bos kita itu cakepnya pol semua orang pasti akan terhipnotis dengan ketampanannya tak jarang semua wanita dikantor ini selalu mencari perhatian dia, tapi tidak pernah di gubris olehnya" Dinda menjelaskan semua tentang Bos nya itu pada Sefanya

"Kamu juga?" tanya Sefanya

"Hehehehe Iya, tapi mana mungkin orang seperti dia suka dengan Ob seperti kita ini" kata Dinda

"Jangan terlalu merendahkan diri, siapa tau kan salah satu dari kita bisa seperti di novel-novel yang menikah dengan CEO perusahaan besar" ucap Sefanya

"Amin ya Allah" ucap Dinda dengan semangat

Bodyguard memberikan hormat pertanda Bos besar sudah datang.

"Orang kaya ma bebas ya kan disambut seperti presiden heheheh" Author iri ni pasti

Ok Lanjuttt .....

Pria dengan badan tinggi tegap masuk kedalam membuat Sefanya kaget siluet masa lalu melintas di bayangannya.

"Dia!!" ucap Sefanya

"Fan kamu kenal?" tanya Dinda

Sefanya mengelengkan kepalanya lalu memfokuskan dirinya melihat Pria itu. Semua orang menyapa dengan hormat lalu membungkuk matanya terganggu melihat Ob diujung tidak memberikan hormat padanya. semua orang tidak melihat matanya melirik wanita diujung karena tertutup oleh kaca mata hitam.

Sementara di ujung Sefanya menerima telfonan dari ibunya yang menanyakan dirinya sudah dapat kerjaan atau belum.

"Fan bentar dulu nelfonnya, kita dilihatin sama Bos" ucap Dinda

melihat itu Sefanya langsung mematikan ponselnya lalu menunduk memberi hormat pada Bosnya itu. setelah dia naik keruangannya mereka semua kembali ke tempat kerja nya masing-masing.

"Din siapa nama Bos kita itu?" tanya Sefanya

"Lucas Alexander Davidson " jawab Dinda dengan bisik-bisik

"Oh, namanya cocok sekali dengan wataknya" ucap Sefanya.

"Fan udah ya jangan ngomong gitu lagi, kalau ada yang dengar bahaya" Dinda mengingatkan Sefanya

Dinda membuat kopi untuk karyawan kantor dan Sefanya mengantarkan kopi itu kesemua karyawan kantor.

"Ini kak Kopinya" ucap Sefanya setiap kali memberi kopi pada setiap meja karyawan disana

"Kamu anak baru ya?" tanya Karyawan pria disana

"Iya Pak" jawab Sefanya

"Siapa namamu?" tanya nya

"Sefanya"

"Namanya cantik, seperti orangnya juga cantik. nama ku Dika, panggil Dika aja ya jangan Pak" ucap nya

"Baik Pak, eh maksud saya baik Dika"

Setelah memberikan semua kopi pada karyawan nya Ia kembali ke Pentry

Telfon pantry bunyi.

"Halo" ucap Sefanya lembut

"Dengan siapa?" tanya suara dibalik telfon itu

"Sef---"

"Lupakan, Bawahkan saya segelas kopi sekarang" lanjutnya sebelum Sefanya selesai menyebut namanya.

"Mau Kopi ap---"

Telfonnya ditutup sepihak.

"Dasar sombong, orang mau nanya kopi apa langsung Mai mati-mati aja" gerutu Sefanya

Ia langsung membuat kopi secangkir lalu mengantarkan kopi itu, sebelum pergi Ia bertanya di lantai berapa ruangan Bos mereka pada Dinda setelah itu Dinda meberitau Sefanya.

Sefanya masuk kedalam Lift membawakan kopi pada Bosnya itu. Dinda ingat Sefanya baru masuk hari ini tentu saja dia tidak tau kopi yang bisa diminum oleh Bos mereka segera dia menyusul Sefanya berharap dia belum sampai diruangan Bosnya.

Sefanya mengetuk pintu ruangan bosnya itu

"Masuk" ucap sang Bos

"Sefanya !!!!! " panggil Dinda

Sefay menoleh. Dinda mengejarnya sampai dia di depan pintu.

"Masukkk saya bilang!!" suara deeo itu membuat mereka berdua kaget dan buru-buru Sefanya masuk kedalam dan menaruh kopi itu di meja nya.

"Ini Pak kopinya" ucap Sefanya

"Hem" singkat padat dan jelas

"Saya permisi" pamit Sefanya

Ia melambaikan tangannya mengisaratkan untuk keluar. belum selangkah Sefanya keluar suara dentangan gelas pecah membuatnya kaget, Ia menoleh dan melihat gelas peca dan kopi tumpah dilantai.

"Kamu!!!!" bentaknya membuat Sefanya gemetar

"Siapa yang suruh kamu buat kopi ini?" bentaknya

"Tu--tu---"

"Tu tu tu ngomong yang jelas, apa kamu gagu hah?" lanjutnya memarahi Sefanya

"Tuan yang suruh" jawabnya denga cepat karena saat ini Ia amat ketakutan

jantungnya berdebar kencang melihat sorot mata lelaki dihadapannya itu penuh Amara.

"Saya tidak menyuru kamu bikin kopi in? saya minta Kopi tanpa kafein" lanjutnya membentak Ia melihat waja Sefanya

"Kamu baru disini?" tanya nya lagi tanpa membiarkan Sefanya berbicara

Sefanya takut menatap nya dan hanya menjawab dengan anggukan.

"Apa kamu tidak punya mulut untuk bertanya pada Ob yang lain bagaimana kopi untuk Lucas Alexander Davidson hah?"

"Kamu ini pernah sekolah kah?" lanjutnya

Sefanya sudah cukup mentolerir perkataannya orang dihadapannya.

"Tuan Lucas Alexander Davidson jika Anda merasah paling pintar kenapa anda tidak bicara kalau anda mau kopi tanya kafein, saat saya bertanya Anda mematikan telfon dengan sesuka hati Anda apa itu menjadi kesalahan saya?" Sefanya membelah dirinya

"Lalu ini menjadi kesalahan saya?" Lucas berdebat dengan Sefanya cukup lama

"Bersih kan pecahan kaca ini" pintanya

Sefanya membersihkan pecahnya dengan Amara. setelah bersih Sefanya keluar dari ruangan itu dengan cepat tanpa permisi dengan Bosnya itu.

Lucas melihat Sefanya dengan lekat.

"Siapa gadis ini, kenapa seperti saya punya sesuatu yang terikat dengan dirinya" gumam Lucas

......................

Selamat membaca ya readersku♥️♥️ semoga suka☺️

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!