Lucas mengendarai mobil dengan kencang. jalanan ibu kota saat ini sedang sepi mobil mewah itu bebas melaju diatas aspal dan membawanya ke suatu tempat. hanya melihat dari kejauhan beberapa menit lalu pergi lagi hanya itu saja yang Ia lakukan selama 5 tahun belakangan itu.
Ponselnya berbunyi menandakan ada pesan masuk di ponsel miliknya. Ia melihat sejenak lalu menyimpan nya kembali dan melakukan kendaraannya meninggalkan tempat yang Ia datangi itu.
Lucas masuk kedalam Bar milik teman nya
banyak sekali gadis yang mengodanya saat pertama kali masuk, siapa yang bisa menolak pesona dari seorang Lucas Alexander Davidson itu pengusaha ternama di kota J membuatnya terkenal dimana-mana.
Teman nya melambaikan tangan dari meja tempat mereka biasa minum bersama. sebenarnya Lucas bukanlah Pria yang suka mengonsumsi alkohol tapi semenjak penghianatan yang dilakukan oleh kekasihnya lima tahun silam membuat Ia mengonsumsi alkohol. Ia bisa meminum berbagai jenis alkohol dan sekarang dia bisa mengendalikan dirinya untuk tidak mabuk.
"Dari mana lu rapi begini?" tanya Charlie
"Paling juga dari makan malam sama kekasih" ucap Fernando
"Siapa yang makan malam, gue habis dari acara perjodohan bokap gue" jawab Lucas
"Bokap lu married lagi?" tanya Charlie
"Bukan bokap gue, tapi gue yang dijodohkan" jawab Lucas malas
"Dengan?" tanya Fernando
"Siapa lagi" jawab Lucas
"Calista?" tanya Fernando
Lucas menjawab dengan anggukan.
"Bagus tu kan lu dari dulu suka sama dia" ucap Charlie
"Gak. gue gak akan menikah sama wanita itu tidak akan pernah. karena dia gue menghancurkan masa depan se------"
"Masa depan Se------?" tanya Fernando
Lucas berhenti dan memili meneguk alkohol dihadapannya entah sudah berapa botol yang mereka habiskan.
......................
"Hemm anak Bunda sudah harum" ucap Sefanya
"Bunda ayok kita makan malam, Dewan sudah lapar sekali" ucap boca kecil itu
"Baiklah ayok berangkat"
Sefanya dan Dewandra duduk di meja makan menunggu Ibu Caroline membawah nasi goreng untuk mereka makan malam ini.
"Yeiiii nasi goreng" ucap Dewandra
"Hahaha Dewan suka nasi goreng?" tanya Bunda nya sembari mengambilkan makanan untuk Dewandra
"Suka dong Bunda apa lagi yang buat Nenek jadi makin enak" ucap Dewandra
"Bu ini tadi gak ada bawah putih nya kan?" tanya Sefanya
"Iya Nak jadi Dewan bisa makan sepuasnya" ucap Neneknya
"Horeee"
Mereka sudah makan malam dan menonton tv diruang tamu, tiba-tiba rumah diketok oleh seseorang Sefanya membukanya.
"Selamat malam Nak Fanya" ucap wanita tua itu
"Eh Ibu, iya selamat malam" jawab Sefanya
"Mari masuk Bu" lanjut Sefanya mempersilakan Ibu pemilik rumah kontrakan itu.
"Ibu disini aja Nak cuma mau ingatkan untuk uang sewa rumah soalnya udah nunggak sebulan" ucap nya
"Em iya Bu Fanya tau, em besok baru aku nyari kerjaan sampingan bisa kan saya bayar bulan depan nanti saya lunasi sekalian sama bulan ini. dagangan ibu juga kurang laku jadi mohon kesabarannya ibu" ucap Sefanya
"Saya tunggu ya Nak bulan depan. kalau tidak terpaksa kalian harus pergi dari sini" ucap pemilik rumah kontrakan itu
"Iya Bu, makasih Bu dan maaf merepotkan" ucap Sefanya
"Siapa Nak?" tanya Ibu Caroline
"Ibu yang punya kontrakan Bu" jawab Sefanya
"Ini ada uang sedikit kita bayar setengah dulu ya Fan" ibunya memberikan beberapa uang lembar berwarna biru.
"Bu ini kan uang belanja kita gak usa Bu, besok Fanya akan nyari kerjaan apapun kerjaanya Fanya kerjakan asal dapat uang halal" ucap Sefanya.
......................
Malam berganti pagi, fajar menyingsing pertanda hari sudah pagi. Dewandra yang di bantu oleh neneknya untuk bersiap-siap untuk kesekolah hari ini dia pertama kali masuk TK.
"Bu udah belom?" panggil Sefanya
"Sudah Bunda" jawab boca dengan senyum manis di bibirnya itu
Sefanya melihat putranya itu dan terpana.
"Wow,,, Anak siapa ini ganteng banget" puji nya
"Anak Bunda Fanya dong" jawab nya lugu
"Hah gak terasa sekarang kamu makin besar ya sayang, Bunda janji akan melakukan apapun agar kamu bahagia dan bisa sekolah setinggi-tingginya" ucap Sefanya
"Dewan juga janji akan jagain Bunda dari apapun yang mengancam Bunda. seperti nama Dewandra. Dewandra akan menjadi kekuatan untuk Bunda" ucap boca kecilnya itu membuat Sefanya sedikit terenyuh
"Dewan jadi anak baik, pintar dan juga berakal saja Bunda sudah senang sayang" ucap Sefanya
Mereka pamit kepada Ibu Caroline dan berangkat.
"Bu aku berangkat ya, doakan aku dapat kerjaan hari ini" ucap Sefanya
"Ibu selalu mendoakan mu Sayang" ucap sang Ibu
Mereka akhirnya berangkat meninggalkan Ibu yang menjaga warung kecilnya itu. Ibu Caroline menjual jajanan kue basah di pagi hari didepan rumah kontrakan nya karena usianya tidak mudah lagi tidak mungkin baginya menjajahkan keliling komplek atau kepasar jadi mereka buka didepan rumah saja.
Sepanjang perjalanan Dewandra menyanyi kan lagi yang membuat Sefanya kaget.
"Satu satu Dewan sayang Bunda,
Dua dua Dewan sayang nenek
tiga tiga Dewan sayang kakek
satu dua tiga Dewan sayang semuanya" kata-kata dari nyanyian Dewan membuat Sefanya tercengang.
"Sayang liriknya bukan seperti itu" ucap Sefanya
mereka mengobrol karena lagi lampu merah. seseorang wanita tua melihat mereka dengan lekat dari dalam mobil mewahnya.
"Tapi kan Dewan emang punya Bunda nenek juga almarhum kakek aja kan, Dewan gak punya Ayah" jawabannya membuat Sefanya terdiam
"Benarkan Bunda?" ucap dewan lagi
"I,, Iya Nak" dada Sefanya menjadi nyeri dan suaranya seperti tercekik
Akhirnya lampu hijau menyala menandakan kendaraan bisa berjalan sekarang.
Didalam Mobil wanita tua itu bercaoan dengan suaminya.
"Lihat anak itu" menunjuk kearah Sefanya dengan Dewandra
"Kenapa?" jawab pria paru baya disampingnya
"Dia sangat imut, dan juga wajahnya sangat familiar seperti aku pernah lihat susuatu tempat" ucap nya lagi
"Tamara orang di dunia ini punya tujuh kembaran jadi tidak heran jika memiliki persamaan" jawab nya
"Alex tapi kamu lihat dulu, mungkin kamu akan berfikir yang sama denganku" ucap nya lagi
"Ya mereka sudah pergi, kamu terlalu sibuk dengan ponsel mu itu" Tamara Davidson
"Iya iya maafkan Aku, mana anak itu" Alexander Davidson mencari keberadaan anak yang dimaksud istrinya itu
"Sudah pergi, biarkan kamu terlalu masa bodoh" ucap Tamara
"Ayoklah, ini masalah Lucas saya harus meluruskan dulu dengan Mahendra" ucap Alexander
"Hentikan perjodohan ini Alex atau kamu makin menjauh dari Lucas atau Dia tidak akan pernah kembali kerumah lagi" ucap Tamara
"Saya akan membuat Dia setuju tanpa harus marah lagi padaku, lagi pula mereka sudah lama kenal bisa saja mereka hanya malu saat itu kan" ucap Alexander
"Terserah, saya sudah peringatkan lagi jangan sampai dia akan membeci kamu lebih lagi "
......................
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments