BAB 4 : Queen racing

...Happy Reading...

...❤️...

...**********...

Keesokan hari Gea sengaja bangun siang. Hari ini hanya ada mata kuliah siang. Maka dari itu dia akan berangkat agak siang.

Masih menggunakan piyama tidur dan rambut digulung acak. Gea turun ke arah untuk mengambil air.

"Bi mami dimana??". Tanya Gea kepada maid yang ada di dapur.

"Nyonya dikamar non, habis sarapan nyonya langsung masuk lagi".

Gea menganggukkan kepala berjalan menuju kamar orang tuanya sambil makan buah apel.

Tok, , tok, , tok,

"Mi ini Gea". Teriak Gea dari depan pintu kamar.

"Masuk sayang gak dikunci". Teriak sang mami dari dalam.

Gea masuk ke kamar. Lalu ia melihat mami Lisa sedang merapihkan pakaian ke dalam koper di walk in closed.

"Mami mau kemana??".

"Mami mau nemenin papi dinas ke Singapure".

"Kapan??".

"Nanti siang".

"Loh kok gak bilang Gea sih. Kenapa perginya mendadak??". Keluh gea duduk di lantai.

"Papi baru bilang tadi pagi sayang".

Gea menganggukkan kepala sambil cemberut. Kepastian dia akan sendirian dirumah dan itu pasti akan membosankan.

"Jangan ngambek dong sayang nanti mami beliin oleh oleh yang banyak". Bujuk mami Lisa memegang kedua pipi anaknya.

"Mami disana berapa hari??". Tanya Gea sedikit tidak jelas karena pipinya ditekan oleh sang mami.

"Dua Minggu,, tapi kata papi kamu bisa ajak Jesica sama Mila buat nginep disini".

"Beneran boleh". Ucap Gea berbinar.

"Iya boleh". Ucap mami Lisa dengan senyum mengembang.

"Yey jangan lupa oleh oleh buat Gea.. Gea kekamar dulu mau siap siap berangkat ke kampus". Ucap Gea langsung berlari ke meninggalkan kamar sang mami.

.

.

.

Pukul 10 kurang Gea berangkat ke kampus menggunakan mobil kesayangannya. Sampai di palkiran dia sudah melihat mobil kedua sahabatnya yang terpalkir disana tapi tidak melihat orangnya.

Gue langsung mencari kontak Jesica untuk menanyakan keberadaan mereka berdua.

"Je lo dimana?? Gue dipalkiran".

"Gue sama Mila di kantin. Kita berangkat lebih awal karena Mila ingin makan di kantin,, Lo kesini aja??".

"Nggak ah gue tunggu dikelas aja. Gue udah makan dirumah".

"Ya udah gue langsung ke sana. Bye".

Pip, , ,

Setelah panggilan dimatikan. Gea berjalan masuk ke ruangan kelas yang sebentar lagi akan dilaksanakan. Tapi saat ditengah perjalanan Gea melihat lagi orang yang familiar sedang menaiki anak tangga.

Karena penasaran Gea terus memperhatikan orang itu sampai menghilang dari pandangan Gea.

Tapi Gea sama sekali tidak melihat wajah orang itu sampai penasarannya kian memuncak.

Gea melanjutkan perjalanan menuju kelas dengan sedikit memikirkan orang itu sampai gak sengaja tubuhnya menabrak seseorang.

Bruk

"Ah sial.. woy kalau jalan hati hati dong". Ucap Gea kesal yang terduduk dilantai akibat orang itu. Gea juga menatap orang didepannya dengan sangat kesal.

"Salah lo sendiri yang jalan pake ngelamun. Mikirin hutang!". Celetuk orang itu langsung pergi tanpa menolong Gea terlebih dahulu.

"Bantuin kek. Gak ada itikad baik sedikitpun setelah nabrak orang". Gerutu Gea bangun dengan membersihkan tangannya yang sedikit kotor.

"Lo kenapa duduk di lantai segala". Ucap Mila yang baru datang bersama Jesica.

"Ck jangan bikin gue tambah kesal deh". Ucap Gea langsung masuk ke kelas.

Sedangkan Mila hanya diam dengan tatapan cengo menatap ke arah Gea bergantian ke arah Jesica.

Jesica yang acuh pergi menyusul Gea dengan meninggalkan Mila yang masih berdiri di depan ruangan.

......

Hari ini mood Gea sangat kacau. Ntah pikirnya bercabang kemana mana memikirkan hal yang tidak penting.

Bahkan kedua sahabatnya tidak berani bicara apapun kepada Gea yang sedang kesal. Mereka memilih diam daripada menjadi sasaran empuk kemarahan Gea.

.

.

.

.

Malam hari.

Tengah malam yang sangat ramai di salah satu jalan khusus sudah terkumpul banyak anak remaja.

Gea, Jesica dan Mila juga ada diantara mereka dengan mobil sport masing masing.

Saat mereka berkumpul di rumah Gea. Jesica mendapatkan telepon dari orang yang mengurus area balapan.

Gea yang mendengar nya tentu saja senang dan mengiyakan untuk datang.

Saat di London, Gea memang sering diam diam datang ke area balap yang ada disana. Apalagi saat keadaannya seperti ini akan pas untuk gea melapis kan kekesalannya yang gak bermutu itu.

"Lo yakin mau balapan??". Tanya Mila ragu.

Mila dan Jesica memang belum pernah melihat Gea balapan. Gimana mau lihat toh orang nya juga gak sama mereka. Pikirnya.

"Jangan remehkan gue di area balapan. Kalau gue menang gue teraktiran kalian besok di kantin".

"Awas ya lo kalau bohong".

"Gimana siapa yang akan turun??". Ucap salah satu orang yang datang ke tempat mereka bertiga.

"Hanya Gea, gue lagi malas". Jawab Jesica.

"Apa hadiahnya??". Tanya Mila.

"Uang 10 juta.. dia yang pernah balapan sama lo je". Ucap orang itu yang bernama Leo.

Jesica yang mendengar itu langsung menatap ke arah yang ditunjukan leo. Ternyata benar orang itu yang pernah balapan dengannya yang sangat sombong. Menurut dia.

"Cih sama gue aja kalah, apalagi sama Gea. Sekali gas udah masuk finish". Ucap Jesica membuat semua orang menatap ke arah tatapan Jesica.

Mereka bertiga masuk ke area dengan mengikuti Leo sebagai orang yang akan mengurus tantang balapan.

Gea cs menjadi pusat perhatian semua orang yang ada di sana. Mereka semua sudah tahu akan Jesica dan Mila tapi tidak dengan Gea. Apalagi sekarang Gea memaki Hoodie yang menutupi wajahnya agar tidak terlihat banyak orang.

Hal itu mambuat semua orang tambah penasaran.

Saat Gea masuk ke dalam mobil yang sudah dimasukan Leo ke area balap membuat semua orang berteriak heboh.

"Yuhuuuuuuu, , , ,".

"Siapa sih dia kok mukanya ditutup".

"Iya apa mungkin karena wajahnya sangat jelek makanya ditutup".

"Bisa jadi sih".

"Kalau cantik mana mungkin ditutup seperti itu".

Bisik bisik dari tempat duduk terdengar beberapa orang menjelekkan Gea tapi dengan sekuat tenaga Jesica dan Mila tidak membalasnya melainkan membiarkan mereka mengetahui nya sendiri.

Wanita yang membawa bendera masuk ke area balap. Lalu seseorang memberi aba aba buat balapan itu dimulai.

"Semua siap,,!!!". Teriak wasit.

Gea dan lawan hanya mengacungkan jempol yang ada didalam rumah. Lalu,

1

2

3

Dor,

Mobil lawan Gea melesat meninggalkan Gea yang hanya melajukan dengan kecepatan sedang. Banyak teriakan yang terdengar samar dari luar.

"Ck buru buru banget sih, kebelet berak". Gumam Gea.

Melihat lawan mainnya menurunkan kecepatan setelah belokan membuat Gea melakukan kecepatan dengan penuh. Lalu melesat meninggalkan lawan sampai ke garis finis.

"Yey Gea menang,, teraktiran yuhuuu". Teriak Mila berlari mendekati Gea yang baru turun dari mobil.

Tudung Hoodie yang sengaja Gea buka karena gerah mambuat semua orang terdiam seketika.

Gea yang menatap sekeliling yang menatap dirinya dengan tatapan yang berbeda membuatnya mengerutkan kening. Lalu menatap ke arah Jesica untuk meminta penjelasan. Dia gak mungkin meminta penjelasan kepada Mila yang tentu saja tidak akan mendapat jawaban apapun.

"Jangan dipikirin. Mereka hanya sedang meratapi diri karena sudah meremehkan lo tadi". Ucap Jesica yang tahu pikiran Gea.

"Akhirnya ada juga yang lebih keren dari Jesi". Ucap leo yang baru datang menghampiri ketiga gadis itu.

"Gea gak akan ada tandingannya. Lo percaya kan apa kata gue". Ucap Jesica.

"Gue hanya bisa percaya setengah. Mungkin kalau bisa tanding dengan king racing kepercayaan gue penuh".

"Gue juga dari dulu belum ketemu king racing.. kenapa dia gak pernah lawan cewek sih". Ucap Jesica kesal.

"Lo tahu kan dia gak akan pernah lawan cewek karena suatu saat nanti gelar queen racing pasti akan ada jika itu terjadi.. king sudah ada tapi dia belum umumkan kepada semua orang". Jelas Leo membaut Jesica membulatkan mata.

"Ada?? Siapa??".

"Gak ada yang tahu, hanya king sendiri yang tahu. Bahkan para sahabatnya pun kebingungan dengan ucapan king racing".

"Lah dalam haluan doang mungkin". Sahut Mila yang sedari tadi diam.

"Kalau ada balapan atau king racing lo itu datang hubungi Jesica aja gue pengen tahu king yang kalian omongin itu". Ucap Gea melihat jam di ponselnya sudah menunjukan pukul 2 dini hari.

"Siap, nih uangnya cash. Dan lo diajakin kenalan sama lawan main lo itu". Ucap Leo memberikan amplop berwarna coklat.

"Gak ada waktu, gue balik".

Gea masuk ke dalam mobil setalah mengambil uang itu lalu melajukan mobilnya meninggalkan area balap.

Sedangkan jesica dan Mila pergi mengambil mobil yang ada dipalkiran tak jauh menyusul Gea yang sudah pergi duluan.

Gea yang sedang menunggu di pertigaan langsung menancapkan gas setelah melihat mobil yang sahabatnya tumpangi.

Dua mobil berbeda merk melesat di jalanan yang sepi menuju gedung apartemen kawasan elit.

Mobil masuk ke dalam palkiran bawah tanah yang memiliki penjagaan ketat saat masuk tadi.

Malam ini mereka akan nginap di apartemen karena tidak mungkin pulang ke rumah pada tengah malam seperti ini. Kemungkinan Gea akan diceramahi 24 jam oleh maminya keesokan harinya saat mengecek cctv.

Klik

Pintu apartemen terbuka menggunakan kartu akses yang sengaja Gea bawa tadi.

Apartemen itu milik Gea pribadi yang dibeli saat dia masih ada di London. Gea memiliki beberapa gedung apartemen dan mobil sebagai properti yang dia beli sendiri ataupun hadiah dari orang tuanya saat ulang tahun/hadiah prestasi.

"Ini apartemen lo??". Tanya Mila kagum serta heran.

"Kalau bukan kenapa gue ajak kalian kesini".

"Iya juga sih.. tapi gue dari dulu minta bokap beli apartemen disini gak pernah dapet. Gue juga heran. Susah banget beli apartemen disini tahu gak".

"Susah gimana?? Gampang, gue sama bonyok gue punya apartemen disini masing masing". Ucap Gea enteng membuat mereka kaget.

"Yakin lo?? Gak bercanda". Sambung Jesica yang juga tidak percaya.

"Lah kalian kenapa gak percaya. Emang nyatanya kaya gitu".

"Ck ck ck hebat juga ya. Dilantai ini susah banget didapatkan padahal banyak apartemen yang kosong. Gue juga dapet nya di lantai lain ya walaupun satu gedung juga sih".

"Udah ah gue ngantuk".

Gea pergi meninggalkan mereka berdua masuk ke kamar yang ada dilantai 2.

Apartemen itu memang didesign dengan dua lantai di satu apartemen. Lantai atas hanya berisi 2 kamar dengan kamar mandi di setiap kamar.

Untuk lantai bawah berisi dapur, ruang keluarga luas, ruang tamu. Satu ruang kerja, kamar mandi tamu dan satu ruang penyimpanan. (tergantung setiap pemilik ingin menjadikan ruangan itu sebagai ruangan apa. )

.

.

To be continued, , , , ,

Episodes
1 BAB 1 : Orland university
2 BAB 2 : Keliling Kompleks
3 BAB 3 : Hanya mirip, bukan dia
4 BAB 4 : Queen racing
5 ANNOUNCEMENT
6 BAB 5 : Paket Rahasia
7 BAB 6 : Dia??
8 BAB 7 : Sandiwara
9 BAB 8 : Kediaman Agatha
10 BAB 9 : Kediaman Agatha II
11 BAB 10 : Orang lama
12 BAB 11 : Menghindar
13 BAB 12 : Davin Alexander Lemos
14 BAB 13 : Titik terendah Gea
15 BAB 14 : Cowok Rese
16 BAB 15 : King and Queen university
17 BAB 16 : Bakti sosial
18 BAB 17 : Minta menantu
19 BAB 18 : Kedekatan Gea dan Yuda
20 BAB 19 : Perjalanan ke desa gemilang
21 BAB 20 : 4 tahun
22 BAB 21 : Kecelakaan kecil
23 BAB 22 : Malam terakhir
24 BAB 23 : Bimbang
25 BAB 24 : Demam
26 BAB 25 : Berubah 180°
27 BAB 26 : Menjauh
28 BAB 27 : Hilang
29 BAB 28 : Geng Tiger
30 BAB 29 : Salah paham
31 BAB 30 : Saling menjaga
32 BAB 31 : Kembali
33 BAB 32 : Balap motor
34 BAB 33 : Menghampir
35 BAB 34 : Caffe
36 BAB 35 : Cemburu
37 BAB 36 : Masa lalu Alvin
38 BAB 37 : Keluarga Pratama
39 BAB 38 : Introgasi
40 BAB 39 : Arkan dan Dion
41 BAB 40 : Angle Caffe'n'Bar
42 BAB 41 : Liburan
43 BAB 42 : Hawaii
44 BAB 43 : Satu kamar
45 BAB 44 : Kedatangan seseorang
46 BAB 45 : Pengganggu
47 BAB 46 : Senjata makan tuan
48 BAB 47 : Pergi
49 BAB 48 : Perasaan
50 BAB 49 : Selesai liburan
51 BAB 50 : Hadiah
52 BAB 51 : Hadiah II
53 BAB 52 : Wisuda
54 BAB 53 : Makan siang
55 BAB 54 : London
56 BAB 55 : Dinner
57 BAB 56 : Perjodohan
58 BAB 57 : Pesta
59 BAB 58 : Dua benalu
60 BAB 59 : Pengganggu
61 BAB 60 : Markas
62 BAB 61 : Penyerangan
63 BAB 62 : Ditelan bumi
64 BAB 63 : Kecupan
65 BAB 64 : Pembalasan
66 BAB 65 : Salah paham
Episodes

Updated 66 Episodes

1
BAB 1 : Orland university
2
BAB 2 : Keliling Kompleks
3
BAB 3 : Hanya mirip, bukan dia
4
BAB 4 : Queen racing
5
ANNOUNCEMENT
6
BAB 5 : Paket Rahasia
7
BAB 6 : Dia??
8
BAB 7 : Sandiwara
9
BAB 8 : Kediaman Agatha
10
BAB 9 : Kediaman Agatha II
11
BAB 10 : Orang lama
12
BAB 11 : Menghindar
13
BAB 12 : Davin Alexander Lemos
14
BAB 13 : Titik terendah Gea
15
BAB 14 : Cowok Rese
16
BAB 15 : King and Queen university
17
BAB 16 : Bakti sosial
18
BAB 17 : Minta menantu
19
BAB 18 : Kedekatan Gea dan Yuda
20
BAB 19 : Perjalanan ke desa gemilang
21
BAB 20 : 4 tahun
22
BAB 21 : Kecelakaan kecil
23
BAB 22 : Malam terakhir
24
BAB 23 : Bimbang
25
BAB 24 : Demam
26
BAB 25 : Berubah 180°
27
BAB 26 : Menjauh
28
BAB 27 : Hilang
29
BAB 28 : Geng Tiger
30
BAB 29 : Salah paham
31
BAB 30 : Saling menjaga
32
BAB 31 : Kembali
33
BAB 32 : Balap motor
34
BAB 33 : Menghampir
35
BAB 34 : Caffe
36
BAB 35 : Cemburu
37
BAB 36 : Masa lalu Alvin
38
BAB 37 : Keluarga Pratama
39
BAB 38 : Introgasi
40
BAB 39 : Arkan dan Dion
41
BAB 40 : Angle Caffe'n'Bar
42
BAB 41 : Liburan
43
BAB 42 : Hawaii
44
BAB 43 : Satu kamar
45
BAB 44 : Kedatangan seseorang
46
BAB 45 : Pengganggu
47
BAB 46 : Senjata makan tuan
48
BAB 47 : Pergi
49
BAB 48 : Perasaan
50
BAB 49 : Selesai liburan
51
BAB 50 : Hadiah
52
BAB 51 : Hadiah II
53
BAB 52 : Wisuda
54
BAB 53 : Makan siang
55
BAB 54 : London
56
BAB 55 : Dinner
57
BAB 56 : Perjodohan
58
BAB 57 : Pesta
59
BAB 58 : Dua benalu
60
BAB 59 : Pengganggu
61
BAB 60 : Markas
62
BAB 61 : Penyerangan
63
BAB 62 : Ditelan bumi
64
BAB 63 : Kecupan
65
BAB 64 : Pembalasan
66
BAB 65 : Salah paham

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!