BAB 3 : Hanya mirip, bukan dia

...Happy Reading...

...❤️...

...*************...

Keesokan harinya, tidak seperti kemarin. Gea bangun lebih awal lalu langsung bersiap siap untuk pergi ke kampus karena ada mata kuliah pagi.

Pukul 7 kurang Gea turun untuk sarapan bersama orang tuanya yang akan berangkat bekerja.

"Pagi mi, papi". Sapa Gea langsung duduk di meja makan.

"Pagi sayang". Balas mami papinya bersamaan.

"Sayang mau sandwich apa nasi goreng?". Tanya mami Lisa kepada sang anak.

"Sandwich aja mi, gea lagi gak pengen nasi".

"Tumben, takut gendut ya". Ucap sang papi dengan senyum meledek.

"Nggak ya Gea gak akan bisa gendut walaupun banyak makan". Ucap Gea dengan percaya diri.

Gea meminum susu nya lalu pamitan berangkat duluan daripada mendengarkan ledekan sang papi yang gak akan habis.

"Loh kok buru buru, gak mau berangkat sama papi". Ucap papi Phoenix saat anaknya sedang mencium tangan.

"Gea bawa mobil sendiri saja. Bye mami papi". Ucap Gea langsung meninggalkan meja makan.

"Jangan ngebut bawa mobil nya". Teriak sang mami.

"Iya mami ku sayang tapi Gea gak janji". Balas Gea dengan teriakan juga karena sudah jauh dari tempat orang tuanya duduk.

"Ck anak itu kebiasaan". Pekik mami Lisa menggeleng-gelengkan kepala dengan kelakuan sang anak yang hobinya balapan.

Sampai di palkiran kampus Gea hanya melihat Jesica yang menunggu di dalam mobil. Tanpa melihat keberadaan mila disana.

"Mila mana tumben gak bareng lo??". Tanya Gea yang keluar bersama dengan Jesica yang baru keluar juga.

"Dia chat gue katanya berangkat sendiri tadi pagi". Jawab Jesica duduk di dasboard mobil diikuti Gea.

Gak lama masuk mobil Lamborghini yang sama dengan milik Gea bahkan warnanya juga sama, warna putih.

Gea dan Jesica mengerutkan kening saat mobil itu masuk ke palkiran yang ada disamping mobil milik Gea. Tapi saat orang itu keluar langsung saja Gea dan Jesica berjalan menghampiri orang itu.

"Gimana mobil baru gue?? Bagus kan sama kaya punya Gea". Ucap Mila dengan ceria memamerkan mobil barunya.

"Ada angin apa lo beli mobil baru. Bukannya Lo selalu nebeng sama Jessi". Ucap Gea heran.

"Jangan bilang karena kemarin lo tahu bokap gue beliin mobil yang sama kaya Gea, Lo juga minta sama bokap lo". Tebak Jesica yang membuat Mila nyengir karena ketahuan.

"Hehe iya kemarin gue langsung minta sama bokap dan langsung dikirim kerumah. Kebetulan juga lagi ada di diler yang biasa". Pekik Mila pelan.

"Oh ya kenapa lo gak pakai mobilnya biar kita samaan". Lanjut Mila kepada Jesica.

"Belum terbiasa. Gue biasa pake mobil itu".

"Ya udah terserah lo pada. Mending kita masuk sebentar lagi bel". Ajak Gea masuk ke dalam kampus dengan diikuti kedua sahabatnya berjalan di kanan kiri.

Posisi mereka jalan Gea berada ditengah, Mila di kanan dan Jesica di kiri. Dengan style yang sama, simpel nan elegan.

.

.

.

.

Hari ini hanya satu mata kuliah. Artinya mereka gak ada lagi mata kuliah setelah istirahat nanti.

Saat ini ketiga gadis cantik itu sedang berada di kantin menikmati makanan yang mereka pesan. Mereka selalu duduk di meja paling pojok dengan ajakan gea agar tidak ada yang mengganggu dan lebih tertutup.

"Mau kemana nih kita hari ini??". Ucap Mila disela makan.

"Gak tahu gue ikut aja, lagian gue gak ada acara apapun hari ini". Ucap Gea.

"Lo je??". Tanya mila beralih kepada Jesica.

"Gue juga ikut".

"Oke, gimana kalau kita shopping atau nonton ke mall gimana??". Usul Mila yang diangguki oleh Gea dan Jesica.

Gea setuju dengan usulan Mila karena ia juga ingin tahu lebih banyak tempat yang ada disana. Sudah lama dia tinggal di London dan hanya melihat kiriman yang mereka kirimkan lewat chat.

Seperti yang mereka ucapkan tadi. Sekarang ketiga gadis itu sedang berada di mall dengan keliling mencari barang yang mereka cari.

Ketiga gadis itu masuk toko satu ke toko lain. Rencananya mereka hanya akan lihat lihat saja tapi ternyata hari ini banyak benget barang yang baru keluar.

Jadi, yang awalnya tidak ingin berbelanja. Sekarang tangan mereka sudah memegang beberapa paper bag dengan banyak barang yang dibeli.

"Gue capek, makan dulu yuk sebelum pulang". Ajak Mila kepada kedua sahabatnya.

"Boleh lagian ini udah sore nanti gue dicariin nyokap". Ucap Gea.

"Iya anak mami". Ledek Mila yang langsung diberi tatapan tajam oleh orang nya. "Hehe fist". Ucap Mila mengangkat dua jari keatas sambil nyengir.

Ketiga gadis itu masuk ke dalam restoran yang tidak terlalu ramai. Steak adalah menu yang Gea pilih saat ini dengan minumnya ice cappucino.

Drrrttt,, drrrttt,,, drrrttt

Panggilan masuk ke ponsel Mila membuat pandangan semua orang tertuju ke sana. Mila langsung mengangkat nya dengan cepat.

"Hello mah".

"......".

"Mamah dimana emangnya?".

"......".

"Ya udah Mila ambil sekarang. Mamah tunggu disana nanti Mila jemput sekalian pulang".

Pip,,!!

"Gue harus pulang sekarang, nyokap gue minta ambilin barang dan jemput di kantor". Ucap Mila memasukan ponselnya kedalam tas.

"Kenapa dijemput. Emang pulangnya gak bareng bokap lo?!." Tanya Gea.

"Bokap gue harus lembur. Gue pergi duluan ya bye".

"Iya hati hati". Ucap Gea, sedangkan Jesica hanya melambaikan tangan.

.

.

.

.

Hanya berdua di restoran itu Gea meminta Jesica untuk lebih lama disana.

Awalnya Gea akan langsung pulang tapi gak lama sang mami mengirim chat bahwa mereka sedang ada acara diluar dan kemungkinan akan pulang tengah malam.

Jadi Gea mengajak Jesica yang tidak memiliki kegiatan lagi untuk nongkrong sebentar.

Tempat duduk mereka ada di dekat kaca yang bisa melihat area mall yang banyak orang wara wiri.

Pandangan Gea terkunci dengan seseorang yang familiar bejalan bersama teman temannya. Mungkin..

"Gea Lo liat apa?? Kenapa melamun". Ucap Jesica memegang bahu gea yang sesuai tadi menatap ke arah luar.

"Hah..!!!". Gea sedikit tersentak dengan sentuhan Jesica di bahunya dan langsung mengalihkan pandangannya menatap ke arah Jesica.

"Lo liat apa??".

Bukannya menjawab. Gea menatap ke arah luar lagi tapi orang itu sudah hilang.

"Gue lihat apa apa". Ucap Gea tidak berbicara apa adanya karena dia juga gak yakin dengan orang itu.

"Mungkin salah lihat atau hanya mirip saja". Batin Gea.

.

.

.

.

Sebelum langit digantikan dengan bulan, Gea sudah sampai di rumah. Saat masuk ke rumah, rumah itu terlihat sepi karena orang tuanya sedang ada diluar.

"Bi untuk makan malamnya bibi antar saja ke kamar ya. Gea ingin makan dikamar aja". Ucap Gea kepada salah satu maid.

Gea tahu pasti orang tuanya sudah memberi pesan kepada maid bahwa mereka tidak akan makan malam dirumah dan hanya akan ada Gea saja di rumah itu.

"Baik nona nanti saya antar ke atas".

Tanpa bicara apapun lagi, Gea menaiki anak tangga menuju kamarnya dengan tangan yang penuh membawa belanjaan tadi.

Sampai dikamar, Gea langsung merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur yang sangat kelelahan. Lama kelamaan gea ketiduran dengan posisi seperti itu.

Tok,, tok,, tok.

Tidur Gea terganggu dengan suara ketukan pintu. Dia melihat dirinya yang masih menggunakan pakaian tadi.

Cklek

"Ini nona makan malamnya. Mau bibi taruh dimana??". Ucap salah satu maid yang membawa nampan berisi makan malam Gea.

"Biar Gea aja yang bawa bi, makasih ya".

"Iya nona. Kalau sudah selesai panggil bibi kembali".

"Iya bi".

Pintu ditutup menggunakan kaki karena tangannya memegang nampan yang berisi makanan.

Nampan itu Gea letakan di atas meja. Lalu dia pergi ke kamar mandi untuk membersihkan badan terlebih dahulu.

Gea ingin berendam tapi perutnya sudah sangat lapar. Jadi Gea urungkan.

Memakai piyama tidur polos. Gea duduk di sopa untuk makan malam dengan ditemani sahabat nya yang melakukan video call.

Gea yang sedang makan hanya mendengarkan Mila yang terus bercerita. Sedangkan Jesica hanya menanggapinya sesekali.

Untuk Mila apapun selalu ada pembahasan untuk diceritakan. Hal itu membuat Gea dan Jesica kebingungan. Ada aja topik pembicaraan dalam segi apapun. Padahal topik itu tidak ada yang terlintas di pikiran Jesica maupun gea.

"Mil emang lo capek apa ngomong terus dari tadi gak ada berhentinya. Gue yang denger aja cepek". Ucap Gea memotong ucapan Mila yang sedang berbicara di ujung telepon.

"Dah lah, dia punya stok mulut banyak". Sahut Jesica yang membuat Mila mengerutkan bibirnya.

"Sialan lo". Ucap Mila kesal.

"Udah ah daripada dengerin lo bicara gak ada paedahnya mending gue kerja aja. Banyak kerjaan yang menanti gue".

"Gak ada akhlak emang lo pada.. gak ada yang mau nemenin gue. Padahal gue bosan banget tahu gak".

"Bodo amat gue gak peduli. Bye". Ucap Jesica langsung mematikan panggilan itu dengan cepat.

"Sialan lo pada-".

Pip, ,

Panggilan itu segera Gea matikan daripada mendengarkan Omelan Mila yang sedang kesal. Dia tahu saat Mila kesal dia akan terus bicara tanpa henti mengomeli siapapun yang ada didekat dia.

Setelah makanan habis. Gea pergi ke balkon sambil membawa laptop ditangannya untuk mengerjakan beberapa file yang bokapnya kirim.

Sebelumnya Gea juga menyimpan piring kotor itu ke dapur terlebih dahulu karena jam sudah menunjukan pukul 9 lebih. Jadi maid sudah tidak ada disekitar rumah utama. Semua maid sudah ada di rumah paling belakang.

Kepastian ketika pukul 9 malam - 4 pagi hanya ada penjaga yang berlaku lalang di luar rumah tanpa ada yang berani masuk.

Untuk siapapun yang pulang lewat jam 10 malam pasti akan membawa kunci rumah karena pintu utama sudah akan dikunci pada pukul segitu.

Hanya kepala pelayan yang akan datang mengecek rumah pada jam 10 malam untuk sekedar memastikan.

Maka dari itu jam batas Gea keluar hanya sampai jam 10 malam. Jika lebih dia tidak akan bisa masuk ke rumah karena Gea tidak diizinkan untuk membawa kunci rumah agar tidak seenaknya jika pulang.

.

.

.

.

To be continued, , , , , ,

Episodes
1 BAB 1 : Orland university
2 BAB 2 : Keliling Kompleks
3 BAB 3 : Hanya mirip, bukan dia
4 BAB 4 : Queen racing
5 ANNOUNCEMENT
6 BAB 5 : Paket Rahasia
7 BAB 6 : Dia??
8 BAB 7 : Sandiwara
9 BAB 8 : Kediaman Agatha
10 BAB 9 : Kediaman Agatha II
11 BAB 10 : Orang lama
12 BAB 11 : Menghindar
13 BAB 12 : Davin Alexander Lemos
14 BAB 13 : Titik terendah Gea
15 BAB 14 : Cowok Rese
16 BAB 15 : King and Queen university
17 BAB 16 : Bakti sosial
18 BAB 17 : Minta menantu
19 BAB 18 : Kedekatan Gea dan Yuda
20 BAB 19 : Perjalanan ke desa gemilang
21 BAB 20 : 4 tahun
22 BAB 21 : Kecelakaan kecil
23 BAB 22 : Malam terakhir
24 BAB 23 : Bimbang
25 BAB 24 : Demam
26 BAB 25 : Berubah 180°
27 BAB 26 : Menjauh
28 BAB 27 : Hilang
29 BAB 28 : Geng Tiger
30 BAB 29 : Salah paham
31 BAB 30 : Saling menjaga
32 BAB 31 : Kembali
33 BAB 32 : Balap motor
34 BAB 33 : Menghampir
35 BAB 34 : Caffe
36 BAB 35 : Cemburu
37 BAB 36 : Masa lalu Alvin
38 BAB 37 : Keluarga Pratama
39 BAB 38 : Introgasi
40 BAB 39 : Arkan dan Dion
41 BAB 40 : Angle Caffe'n'Bar
42 BAB 41 : Liburan
43 BAB 42 : Hawaii
44 BAB 43 : Satu kamar
45 BAB 44 : Kedatangan seseorang
46 BAB 45 : Pengganggu
47 BAB 46 : Senjata makan tuan
48 BAB 47 : Pergi
49 BAB 48 : Perasaan
50 BAB 49 : Selesai liburan
51 BAB 50 : Hadiah
52 BAB 51 : Hadiah II
53 BAB 52 : Wisuda
54 BAB 53 : Makan siang
55 BAB 54 : London
56 BAB 55 : Dinner
57 BAB 56 : Perjodohan
58 BAB 57 : Pesta
59 BAB 58 : Dua benalu
60 BAB 59 : Pengganggu
61 BAB 60 : Markas
62 BAB 61 : Penyerangan
63 BAB 62 : Ditelan bumi
64 BAB 63 : Kecupan
65 BAB 64 : Pembalasan
66 BAB 65 : Salah paham
Episodes

Updated 66 Episodes

1
BAB 1 : Orland university
2
BAB 2 : Keliling Kompleks
3
BAB 3 : Hanya mirip, bukan dia
4
BAB 4 : Queen racing
5
ANNOUNCEMENT
6
BAB 5 : Paket Rahasia
7
BAB 6 : Dia??
8
BAB 7 : Sandiwara
9
BAB 8 : Kediaman Agatha
10
BAB 9 : Kediaman Agatha II
11
BAB 10 : Orang lama
12
BAB 11 : Menghindar
13
BAB 12 : Davin Alexander Lemos
14
BAB 13 : Titik terendah Gea
15
BAB 14 : Cowok Rese
16
BAB 15 : King and Queen university
17
BAB 16 : Bakti sosial
18
BAB 17 : Minta menantu
19
BAB 18 : Kedekatan Gea dan Yuda
20
BAB 19 : Perjalanan ke desa gemilang
21
BAB 20 : 4 tahun
22
BAB 21 : Kecelakaan kecil
23
BAB 22 : Malam terakhir
24
BAB 23 : Bimbang
25
BAB 24 : Demam
26
BAB 25 : Berubah 180°
27
BAB 26 : Menjauh
28
BAB 27 : Hilang
29
BAB 28 : Geng Tiger
30
BAB 29 : Salah paham
31
BAB 30 : Saling menjaga
32
BAB 31 : Kembali
33
BAB 32 : Balap motor
34
BAB 33 : Menghampir
35
BAB 34 : Caffe
36
BAB 35 : Cemburu
37
BAB 36 : Masa lalu Alvin
38
BAB 37 : Keluarga Pratama
39
BAB 38 : Introgasi
40
BAB 39 : Arkan dan Dion
41
BAB 40 : Angle Caffe'n'Bar
42
BAB 41 : Liburan
43
BAB 42 : Hawaii
44
BAB 43 : Satu kamar
45
BAB 44 : Kedatangan seseorang
46
BAB 45 : Pengganggu
47
BAB 46 : Senjata makan tuan
48
BAB 47 : Pergi
49
BAB 48 : Perasaan
50
BAB 49 : Selesai liburan
51
BAB 50 : Hadiah
52
BAB 51 : Hadiah II
53
BAB 52 : Wisuda
54
BAB 53 : Makan siang
55
BAB 54 : London
56
BAB 55 : Dinner
57
BAB 56 : Perjodohan
58
BAB 57 : Pesta
59
BAB 58 : Dua benalu
60
BAB 59 : Pengganggu
61
BAB 60 : Markas
62
BAB 61 : Penyerangan
63
BAB 62 : Ditelan bumi
64
BAB 63 : Kecupan
65
BAB 64 : Pembalasan
66
BAB 65 : Salah paham

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!