...Happy Reading...
...❤️...
...*************...
Keesokan harinya, tidak seperti kemarin. Gea bangun lebih awal lalu langsung bersiap siap untuk pergi ke kampus karena ada mata kuliah pagi.
Pukul 7 kurang Gea turun untuk sarapan bersama orang tuanya yang akan berangkat bekerja.
"Pagi mi, papi". Sapa Gea langsung duduk di meja makan.
"Pagi sayang". Balas mami papinya bersamaan.
"Sayang mau sandwich apa nasi goreng?". Tanya mami Lisa kepada sang anak.
"Sandwich aja mi, gea lagi gak pengen nasi".
"Tumben, takut gendut ya". Ucap sang papi dengan senyum meledek.
"Nggak ya Gea gak akan bisa gendut walaupun banyak makan". Ucap Gea dengan percaya diri.
Gea meminum susu nya lalu pamitan berangkat duluan daripada mendengarkan ledekan sang papi yang gak akan habis.
"Loh kok buru buru, gak mau berangkat sama papi". Ucap papi Phoenix saat anaknya sedang mencium tangan.
"Gea bawa mobil sendiri saja. Bye mami papi". Ucap Gea langsung meninggalkan meja makan.
"Jangan ngebut bawa mobil nya". Teriak sang mami.
"Iya mami ku sayang tapi Gea gak janji". Balas Gea dengan teriakan juga karena sudah jauh dari tempat orang tuanya duduk.
"Ck anak itu kebiasaan". Pekik mami Lisa menggeleng-gelengkan kepala dengan kelakuan sang anak yang hobinya balapan.
Sampai di palkiran kampus Gea hanya melihat Jesica yang menunggu di dalam mobil. Tanpa melihat keberadaan mila disana.
"Mila mana tumben gak bareng lo??". Tanya Gea yang keluar bersama dengan Jesica yang baru keluar juga.
"Dia chat gue katanya berangkat sendiri tadi pagi". Jawab Jesica duduk di dasboard mobil diikuti Gea.
Gak lama masuk mobil Lamborghini yang sama dengan milik Gea bahkan warnanya juga sama, warna putih.
Gea dan Jesica mengerutkan kening saat mobil itu masuk ke palkiran yang ada disamping mobil milik Gea. Tapi saat orang itu keluar langsung saja Gea dan Jesica berjalan menghampiri orang itu.
"Gimana mobil baru gue?? Bagus kan sama kaya punya Gea". Ucap Mila dengan ceria memamerkan mobil barunya.
"Ada angin apa lo beli mobil baru. Bukannya Lo selalu nebeng sama Jessi". Ucap Gea heran.
"Jangan bilang karena kemarin lo tahu bokap gue beliin mobil yang sama kaya Gea, Lo juga minta sama bokap lo". Tebak Jesica yang membuat Mila nyengir karena ketahuan.
"Hehe iya kemarin gue langsung minta sama bokap dan langsung dikirim kerumah. Kebetulan juga lagi ada di diler yang biasa". Pekik Mila pelan.
"Oh ya kenapa lo gak pakai mobilnya biar kita samaan". Lanjut Mila kepada Jesica.
"Belum terbiasa. Gue biasa pake mobil itu".
"Ya udah terserah lo pada. Mending kita masuk sebentar lagi bel". Ajak Gea masuk ke dalam kampus dengan diikuti kedua sahabatnya berjalan di kanan kiri.
Posisi mereka jalan Gea berada ditengah, Mila di kanan dan Jesica di kiri. Dengan style yang sama, simpel nan elegan.
.
.
.
.
Hari ini hanya satu mata kuliah. Artinya mereka gak ada lagi mata kuliah setelah istirahat nanti.
Saat ini ketiga gadis cantik itu sedang berada di kantin menikmati makanan yang mereka pesan. Mereka selalu duduk di meja paling pojok dengan ajakan gea agar tidak ada yang mengganggu dan lebih tertutup.
"Mau kemana nih kita hari ini??". Ucap Mila disela makan.
"Gak tahu gue ikut aja, lagian gue gak ada acara apapun hari ini". Ucap Gea.
"Lo je??". Tanya mila beralih kepada Jesica.
"Gue juga ikut".
"Oke, gimana kalau kita shopping atau nonton ke mall gimana??". Usul Mila yang diangguki oleh Gea dan Jesica.
Gea setuju dengan usulan Mila karena ia juga ingin tahu lebih banyak tempat yang ada disana. Sudah lama dia tinggal di London dan hanya melihat kiriman yang mereka kirimkan lewat chat.
Seperti yang mereka ucapkan tadi. Sekarang ketiga gadis itu sedang berada di mall dengan keliling mencari barang yang mereka cari.
Ketiga gadis itu masuk toko satu ke toko lain. Rencananya mereka hanya akan lihat lihat saja tapi ternyata hari ini banyak benget barang yang baru keluar.
Jadi, yang awalnya tidak ingin berbelanja. Sekarang tangan mereka sudah memegang beberapa paper bag dengan banyak barang yang dibeli.
"Gue capek, makan dulu yuk sebelum pulang". Ajak Mila kepada kedua sahabatnya.
"Boleh lagian ini udah sore nanti gue dicariin nyokap". Ucap Gea.
"Iya anak mami". Ledek Mila yang langsung diberi tatapan tajam oleh orang nya. "Hehe fist". Ucap Mila mengangkat dua jari keatas sambil nyengir.
Ketiga gadis itu masuk ke dalam restoran yang tidak terlalu ramai. Steak adalah menu yang Gea pilih saat ini dengan minumnya ice cappucino.
Drrrttt,, drrrttt,,, drrrttt
Panggilan masuk ke ponsel Mila membuat pandangan semua orang tertuju ke sana. Mila langsung mengangkat nya dengan cepat.
"Hello mah".
"......".
"Mamah dimana emangnya?".
"......".
"Ya udah Mila ambil sekarang. Mamah tunggu disana nanti Mila jemput sekalian pulang".
Pip,,!!
"Gue harus pulang sekarang, nyokap gue minta ambilin barang dan jemput di kantor". Ucap Mila memasukan ponselnya kedalam tas.
"Kenapa dijemput. Emang pulangnya gak bareng bokap lo?!." Tanya Gea.
"Bokap gue harus lembur. Gue pergi duluan ya bye".
"Iya hati hati". Ucap Gea, sedangkan Jesica hanya melambaikan tangan.
.
.
.
.
Hanya berdua di restoran itu Gea meminta Jesica untuk lebih lama disana.
Awalnya Gea akan langsung pulang tapi gak lama sang mami mengirim chat bahwa mereka sedang ada acara diluar dan kemungkinan akan pulang tengah malam.
Jadi Gea mengajak Jesica yang tidak memiliki kegiatan lagi untuk nongkrong sebentar.
Tempat duduk mereka ada di dekat kaca yang bisa melihat area mall yang banyak orang wara wiri.
Pandangan Gea terkunci dengan seseorang yang familiar bejalan bersama teman temannya. Mungkin..
"Gea Lo liat apa?? Kenapa melamun". Ucap Jesica memegang bahu gea yang sesuai tadi menatap ke arah luar.
"Hah..!!!". Gea sedikit tersentak dengan sentuhan Jesica di bahunya dan langsung mengalihkan pandangannya menatap ke arah Jesica.
"Lo liat apa??".
Bukannya menjawab. Gea menatap ke arah luar lagi tapi orang itu sudah hilang.
"Gue lihat apa apa". Ucap Gea tidak berbicara apa adanya karena dia juga gak yakin dengan orang itu.
"Mungkin salah lihat atau hanya mirip saja". Batin Gea.
.
.
.
.
Sebelum langit digantikan dengan bulan, Gea sudah sampai di rumah. Saat masuk ke rumah, rumah itu terlihat sepi karena orang tuanya sedang ada diluar.
"Bi untuk makan malamnya bibi antar saja ke kamar ya. Gea ingin makan dikamar aja". Ucap Gea kepada salah satu maid.
Gea tahu pasti orang tuanya sudah memberi pesan kepada maid bahwa mereka tidak akan makan malam dirumah dan hanya akan ada Gea saja di rumah itu.
"Baik nona nanti saya antar ke atas".
Tanpa bicara apapun lagi, Gea menaiki anak tangga menuju kamarnya dengan tangan yang penuh membawa belanjaan tadi.
Sampai dikamar, Gea langsung merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur yang sangat kelelahan. Lama kelamaan gea ketiduran dengan posisi seperti itu.
Tok,, tok,, tok.
Tidur Gea terganggu dengan suara ketukan pintu. Dia melihat dirinya yang masih menggunakan pakaian tadi.
Cklek
"Ini nona makan malamnya. Mau bibi taruh dimana??". Ucap salah satu maid yang membawa nampan berisi makan malam Gea.
"Biar Gea aja yang bawa bi, makasih ya".
"Iya nona. Kalau sudah selesai panggil bibi kembali".
"Iya bi".
Pintu ditutup menggunakan kaki karena tangannya memegang nampan yang berisi makanan.
Nampan itu Gea letakan di atas meja. Lalu dia pergi ke kamar mandi untuk membersihkan badan terlebih dahulu.
Gea ingin berendam tapi perutnya sudah sangat lapar. Jadi Gea urungkan.
Memakai piyama tidur polos. Gea duduk di sopa untuk makan malam dengan ditemani sahabat nya yang melakukan video call.
Gea yang sedang makan hanya mendengarkan Mila yang terus bercerita. Sedangkan Jesica hanya menanggapinya sesekali.
Untuk Mila apapun selalu ada pembahasan untuk diceritakan. Hal itu membuat Gea dan Jesica kebingungan. Ada aja topik pembicaraan dalam segi apapun. Padahal topik itu tidak ada yang terlintas di pikiran Jesica maupun gea.
"Mil emang lo capek apa ngomong terus dari tadi gak ada berhentinya. Gue yang denger aja cepek". Ucap Gea memotong ucapan Mila yang sedang berbicara di ujung telepon.
"Dah lah, dia punya stok mulut banyak". Sahut Jesica yang membuat Mila mengerutkan bibirnya.
"Sialan lo". Ucap Mila kesal.
"Udah ah daripada dengerin lo bicara gak ada paedahnya mending gue kerja aja. Banyak kerjaan yang menanti gue".
"Gak ada akhlak emang lo pada.. gak ada yang mau nemenin gue. Padahal gue bosan banget tahu gak".
"Bodo amat gue gak peduli. Bye". Ucap Jesica langsung mematikan panggilan itu dengan cepat.
"Sialan lo pada-".
Pip, ,
Panggilan itu segera Gea matikan daripada mendengarkan Omelan Mila yang sedang kesal. Dia tahu saat Mila kesal dia akan terus bicara tanpa henti mengomeli siapapun yang ada didekat dia.
Setelah makanan habis. Gea pergi ke balkon sambil membawa laptop ditangannya untuk mengerjakan beberapa file yang bokapnya kirim.
Sebelumnya Gea juga menyimpan piring kotor itu ke dapur terlebih dahulu karena jam sudah menunjukan pukul 9 lebih. Jadi maid sudah tidak ada disekitar rumah utama. Semua maid sudah ada di rumah paling belakang.
Kepastian ketika pukul 9 malam - 4 pagi hanya ada penjaga yang berlaku lalang di luar rumah tanpa ada yang berani masuk.
Untuk siapapun yang pulang lewat jam 10 malam pasti akan membawa kunci rumah karena pintu utama sudah akan dikunci pada pukul segitu.
Hanya kepala pelayan yang akan datang mengecek rumah pada jam 10 malam untuk sekedar memastikan.
Maka dari itu jam batas Gea keluar hanya sampai jam 10 malam. Jika lebih dia tidak akan bisa masuk ke rumah karena Gea tidak diizinkan untuk membawa kunci rumah agar tidak seenaknya jika pulang.
.
.
.
.
To be continued, , , , , ,
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments