...Happy Reading...
...❤️...
...****************...
.
Suaraa decitan rem mobil yang secara tiba tiba membuat kepala Gea terbentur dengan stir kemudi.
"Sialan tu orang gak lihat apa ada mobil lain yang mau belok juga". Gerutu Gea menatap mobil yang mulai menjauh.
"Kalau tahu orangnya gue bejek bejek tahu rasa lo". Emosi Gea mulai meluap. Moodnya sudah berantakan ditambah dengan kejadian seperti itu membuatnya tambah kesal. Apalagi alamat yang maminya kirim tidak kunjung ketemu dari tadi.
Jadi, Gea memutuskan untuk menelpon maminya untuk memberitahu keberadaannya sekarang.
"Hello mi, alamatnya dimana sih?? Gea udah muter muter gak ketemu juga". Ucap Gea langsung saat panggilan itu terhubung.
"Kamu sekarang dimana?? Mami tungguin dari tadi". Ucap sang mami di sebarang sana.
"Ya makanya, Gea gak tahu Gea dimana sekarang. Pokonya Gea udah ada di kompleks perumahan yang mami kirim tapi alamat itu gak ketemu".
"Kamu di kompleks mana??".
"Cempaka I".
" Kamu belok kiri di ujung taman lalu belok ke kanan. Jangan ke kiri lagi nanti ujung ujungnya kamu bakal muter-muter". Ucap mami Lisa dengan dibarengi tawa diujung telpon.
"Ck mami mah. Kalau ini gak sampai juga Gea bakal pulang dan mami tunggu papi jemput aja disana". Ucap Gea sungguh sungguh.
"Ah baiklah mami tunggu". Ucap mami Lisa masih dengan tawa bersama seseorang disana tanpa Gea tahu.
"Gea tutup telponnya dulu, bye mi".
"Bye sayang".
PIP*
Setelah panggilan dimatikan Gea melanjutkan kembali mobilnya menelusuri jalanan yang diberitahu sang mami.
Ternyata benar. Gea akhirnya memberhentikan mobilnya di depan gerbang besar yang ada diujung jalan.
Walaupun rumah itu diujung jalan tapi rumah itu yang paling besar diantara yang lain. Bahkan tempat itu langsung menghadap ke arah area golf yang ada di daerah itu.
Rumah di ujung tapi bukan diujung jalan buntu melainkan ujung jalan yang disebelahnya terbentang lapangan luas.
Melihat gerbang tinggi dibuka secara otomatis membuat Gea memasukan mobilnya menuju pekarangan rumah.
Jarak dari gerbang ke rumah utama sangat jauh yang membutuhkan beberapa menit untuk sampai ke pintu.
Saat dari mobil pertama yang gea lihat adalah mobil yang terpalkir disana.
"Bukannya itu mobil yang tadi". Ucap Gea melihat mobil itu dengan seksama.
Tidak ingin memikirkan mobil itu, Gea langsung masuk untuk menjemput sang mami.
Gea menekan bel yang ada disana dan terbukalah pintu dengan lebar oleh maid yang ada dirumah itu.
"Permisi bi saya ingin bertemu dengan nyonya rumah ini'. Ucap Gea sopan.
Gea bilang seperti itu karena ia tahu maminya datang ke rumah itu untuk arisan yang tentu saja pasti diadakan oleh nyonya rumah itu.
"Dengan nona Gea, silahkan masuk nona, nyonya sudah menunggu di dalam".
Mendengar itu Gea gak kaget karena mungkin sang mami sudah bilang. Dia berjalan mengikuti maid menuju salah satu ruangan.
"Mi". Panggil Gea saat melihat maminya yang duduk sendirian di ruang tamu.
"Hai sayang, ketemu juga kan". Ucap mami Lisa dengan senyum mengembang.
"Ck mami mah bikin kesal tahu gak.. udah yuk pulang Gea belum makan lapar banget apalagi habis keliling kompleks". Ucap Gea dengan wajah kesal duduk disamping sang mami.
"Hehe maafin mami sayang.. tunggu sebentar nyonya rumah ini lagi ke atas dulu. Kita pamit dulu baru pulang".
"Hm lama". Gumam Gea pelan sambil menyandar tubuhnya kesandaran sopa tapi masih didengar oleh mami Lisa.
Tak, , tak , , tak,
Suara langkah kaki menuruni anak tangga tidak membuat Gea mengalihkan pandangan nya dari ponsel tapi saat mendengar suaranya Gea langsung menatap ke arah sana.
"Sudah datang jeng anaknya". Ucap seorang paruh baya yang seumuran dengan sang mami.
"Udah jeng, ini Gea yang tadi aku ceritain". Ucap mami Lisa memperkenalkan Gea.
"Gea Tante".
"Anak kamu cantik banget ya ngalahin kamu saat remaja dulu". Ucap orang itu yang bernama Kinara, sahabat mami Lisa.
"Iya dong harus itu". Ucap mami Lisa dengan senyum mengembang. "Ya udah kalau gitu aku pulang dulu ya, udah lama takutnya papinya gea udah pulang dari kantor". Pamit mami Lisa.
"Iya jeng hati hati ya. Sayang kapan kapan main ke rumah tante lagi ya jangan sungkan". Ucap nyonya rumah itu kepada Gea.
"Iya tante".
Setelah berpamitan dengan nyonya rumah itu. Ibu dan anak itu bergandengan tangan meninggalkan rumah untuk pulang.
"Mami Gea lapar jadi mami harus masakin Gea makanan kesukaan Gea nanti dirumah". Ucap Gea saat ada diperjalanan pulang.
"Iya sayang nanti mami buatkan tapi sekarang kita mampir di supermarket dulu ya ada yang mami harus beli".
"Ck mami, Gea udah lapar tahu gak, ah mami mah". Keluh Gea tapi tetap saja menuruti apa yang maminya ucapkan. Walaupun mulutnya terus saja mendumel tanpa henti.
.
.
Pukul 8 malam pas jam makan malam Gea tidak cepat turun. Dia sibuk dengan pekerjaan yang papinya berikan tadi sore.
Gea memang selalu meminta pekerjaan kepada papinya agar mendapatkan uang tambahan sekaligus belajar.
Dulu Gea hanya iseng karena bosan tidak ada pekerjaan apapun saat di London tapi lama kelamaan gea mulai terbiasa dan sering membantu papinya bekerja.
Tok, , tok, , tok
Suara pintu diketuk membuat Gea bangun dari tempat tidur untuk melihat siapa yang datang.
"Maaf mengganggu, non Gea ditunggu nyonya sama tuan di meja makan sekarang". Ucap maid yang ada didepan pintu kamar Gea.
"Baik bi Gea nanti turun".
Setalah gak ada lagi yang mau diucapkan Gea kembali masuk ke dalam kamar untuk melihat pekerjaan tadi takutnya belum di save.
Gea menuruni anak tangga sambil bersenandung ria terdengar ke area meja makan.
"Anak papi kayanya lagi senang nih?? Gimana kuliahnya??". Ucap sang papi kepada anaknya yang baru duduk di meja makan.
"Biasa aja Pi gak ada yang spesial".
"Baiklah sekarang kita makan nanti kita lanjut bicaranya. Ada yang ingin papi bicarakan". Ucap sang papi diangguki oleh anak dan istrinya.
Papi Phoenix memang menerapkan peraturan saat dimeja makan. Peraturan itu harus dipatuhi tanpa ada alasan apapun sedari Gea kecil.
Setalah makan malam, keluarga Agatha duduk di ruang keluarga dengan tangan memegang beda masing masing.
Sedangkan sang mami baru datang setalah mengambilkan laptop dari ruang kerja suaminya.
"Papi mau bicara apa!?". Tanya Gea membuka pembicaraan.
"Hm,, biar mami kamu yang bilang".
"Kok mami". Ucap mami Lisa kaget. "Papi yang punya rencana kok mami yang kena".
"Tapi mami juga andil dalam rencana ini ya".
"Iya mami tahu, tapi-".
"Kenapa mami papi malah berantem sih,, apa yang ingin kalian bicarakan sana Gea". Potong Gea bertanya kepada orang tuanya yang terlihat ragu akan ucapan mereka.
"Papi mau bilang, gimana dokumen yang tadi papi berikan apa udah selesai?!". Pertanyaan itu yang keluar dari mulut papi Phoenix yang membuat alis Gea diangkat heran.
"Sedikit lagi". Jawab Gea tapi matanya menatap ke arah orang tuanya dengan menyelidik.
"Kalau gitu kamu istirahat gih udah malam besok kuliah kan.. nanti kamu kesiangan lagi kaya tadi pagi". Sahut mami Lisa membuat Gea tambah heran.
"Mi Pi sebenernya apa yang ingin kalian ucapkan. Andil, rencana. Jangan buat Gea bingung deh". Cerca Gea.
"Gak ada papi cuma bilang gitu aja".
"Ayolah Pi, gea tahu mami papi ingin bicara serius sama Gea kan". Ucap Gea tidak percaya.
"Gak ada sayang, udah sana tidur". Ucap sang mami.
Mau tidak mau Gea menuruti perintah orang tuanya untuk masuk ke dalam kamar telah mengucapakan selamat malam dan tak lupa mencium kedua pipi orang tuanya bergantian.
.
.
.
Didalam kamar sebenernya Gea masih kepikiran dengan ucapan tadi tapi Gea gak mau pusing dan hanya memilih melanjutkan pekerjaannya yang belum selesai.
Ting,
Pesan masuk di ponsel Gea terlihat dari grup yang dibuat Mila. Padahal grup itu hanya disini dengan 3 orang. Buat apa bikin grup hanya berisi 3 orang saja, pikir Gea.
...Beautiful girl (3)...
Mila
|Guys besok gue mau pamer
|Jangan lupa siapkan kamera saat dipalkiran oke.
|Bye bye guys selamat malam
|Mimpi indah.
"Ck kenapa nih anak, palingan juga abis beli tas baru atau sepatu baru". Gumam Gea langsung meletakan handphone nya kembali tanpa membalas pesan itu.
Setalah pekerjaannya selesai, gea mengirim file itu ke email bokapnya lalu langsung tidur. Kebetulan jam sudah menunjukan pukul 10 malam.
.
.
To be continued, , ,
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments