Di Baitussalam

Sesampainya di Baitussalam,kang Hatim beserta yang lain tidak langsung pulang ke rumah masing masing.Namun,mereka semua berkumpul di rumah umi Nurul yang sekarang resmi menjadi rumah teh Zahra setelah umi Nurul meninggal dunia.

Namun walaupun umi Nurul nya sudah tidak ada,masih ada teh Zahra kaka tertua dari lima bersaudara.Yaitu Teh Zahra,teh Dawa,teh Putri,teh Alvi dan kang Hatim.

Ada keterangan yang menyatakan dimana saat orang tua sudah meninggal,maka kakak tertua jadi penggantinya.Kalau perempuan harus di anggap sebagai pengganti ibu,dan kalau laki laki harus di anggap pengganti ayah.

Kang Hatim menjadi pimpinan pesantren Baitussalam sani,yang mana itu adalah amanat dari umi Nurul.Walau sebenarnya kang Hatim tidak mau,karena ada teh Zahra yang menurutnya lebih pantas.

Pimpinan di baitussalam awal,yang awalnya di pegang oleh umi Nurul,kini resmi di bawah pimpinan kang Roni suami teh Alvi.Sama seperti kang Hatim,kang Roni juga menolak atas perintah itu,namun itu adalah keputusan mutlak dari umi Nurul tidak ada satupun yang bisa membantahnya.

Seperti biasa,saat masuk kedalam rumah teh Zahra,mereka melaksanakan kebiasaan baik yaitu bersalaman antara satu sama yang lainnya.

Teh Dawa dan teh Putri juga sudah ada di rumah teh Zahra ingin ikut menyambut dan mengucapkan selamat kepada pengantin baru.Pokoknya seluruh keluarga inti pesantren Baitussalam sudah berkumpul di rumah teh Zahra.

"Nah,menantuku,kenalkan ini semua keluarga kami,keluargamu! kamu sekarang sudah termasuk keluarga baitussalam! Semoga kamu betah ya nak!" kata kang Hatim.

"Na'am ama!" jawab Nadhiirah sambil menunduk.

"Kak Nadhiirah,setelah ini aku ajak keliling ya! Aku kenalkan lokasi di baitussalam!" kata Athiifah.

"Nanti dulu Athiifah!" kata Hana.

"Eh,iya maaf umma!" jawab Athiifah.

"Nadhiirah,ama punya empat kaka perempuan! Kamu panggil mereka uwa!" kata kang Hatim.

"Kamu bisa panggil uwa Zahra! Uwa tertua kamu!" kata teh Zahra.

"Ini uwa kedua kamu! Uwa Dawa!" kata teh Dawa.

"Uwa Putri yang ini!" kata teh Alvi sambil menunjuk ke teh Putri,teh Putri hanya mengangguk dan tersenyum.

"Royyan juga punya lima bersaudara! Nanti kamu ngobrol aja sama suami kamu ya! Biar suami kamu yang jelasin!" kata kang Hatim.

"Na'am ama!" jawab Nadhiirah.

"Yan!" panggil Zulfi.

"Apa?"

"Kamu udah ngaji Fathul izzar belum?" tanya Zulfi.

"Udah lah!"

"Ciee semangat banget jawabnya!" ledek Zulfi sampai semua orang ampir tertawa.

"Emangnya lu Zul,udah nikah baru belajar cara nikah!" ledek kang Hatim.

"Lah,maklum lah! Aku di pesantren kan fokus belajar tilawah!" kata Zulfi.

"Athiifah,sekarang kamu boleh ajak kakak mu keliling!" kata Hana.

"Asiiik,ayo kak!" kata Athiifah sambil berdiri.

"Kang,mau ikut?" tanya Athiifah.

"Gak!" jawab Royyan singkat.

"Kalau kak Nadhiirah kecapean gimana?"

"Istirahat aja!"

"Iyeh,tapi mau pulang!"

"Tinggal pulang aja!"

"Ah kacau ah! kang Royyan mah gak romantis!" kata Athiifah.

"Ayo kak!" menuntun tangan kakak iparnya.

"Ama,umma,uwa,Nadhiirah permisi dulu!" kata Nadhiirah dengan sopan santun.

"Iya sok,hati hati! Jaga kakak mu nak!" kata kang Hatim.

"Amaaaan!" jawab Athiifah dan kemudian bergandengan tangan keluar rumah dengan maksud ingin berkeliling di sekitar pesantren.

"Kak,kakak harus sabar ya ngadepin kang Royyan! Dia itu bener bener dingin kak! Kalau kata umma sih,seperti ama dulu!" Kata Athiifah.

"Hmm,iya!" jawab Nadhiirah.

"Oh iya kak! Nanti kalau kang Royyan izin sama kakak,ingin mondok lagi,kakak jangan izinin ya!"

"Emangnya kang Royyan ada niatan mondok lagi?" tanya Nadhiirah.

"Iya kak! Pokoknya kalau ada izin begitu,jangan sampai kakak izinin! Kang Royyan itu tergila gila nyari ilmu!"

"Bagus dong kalau begitu!"

"Yeh,ya gak terlalu bagus juga kak! Harusnya itu seimbang,antara nyari ilmu sama yang lainnya!"

"Ooh iya iya! Tapi kalau kang Royyan emang mau mondok lagi,ya kakak gak bisa larang!"

"Bisa lah! Kang Royyan akan nurut hanya dua wanita yang dia cintai! Satu umma,dan satu lagi kak Nadhiirah!"

"Masa sama adiknya sendiri dia gak cinta?"

"Bukan gak cinta,tapi dia gak akan nurut sama larangan dan perintah adiknya!"

"Tapi,apa kang Royyan cinta gituh sama kakak?"

"Pasti lah! Aku lihat dari mata nya juga!"

"Tapi kok seperti biasa biasa aja! cuek!"

"Itu karena depan orang lain! Nanti deh lihat saat kalian berduaan!" kata Athiifah

Episodes
Episodes

Updated 86 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!