Pulang

Sesuai rencana,dan sudah ada izin dari kyai Hamzah,bahwa putrinya yaitu Nadhiirah yang sudah sah menajadi istri Royyan akan di bawa ke baitussalam.

"Ya sudah kyai,kami pamit! Doanya kyai,khususnya untuk anak anak kita! Juga untuk pesantren kami! Untuk keluarga kami! Juga untuk saya pribadi!" kata kang Hatim sambil memegang tangan kanan kyai hamzah dengan kedua tangannya.

"Mungkin kalau untuk anak anak sudah tidak perlu di minta! Semoga baitussalam selalu di berikan keberkahan! Santri santrinya terus bertambah dan menghasilkan ilmu yang bermanfaat! Mudah mudahan keluarga besar baitussalam juga sama sama diberikah keberkahan! Keselamatan! kesuksesan! kemakmuran! Mudah mudahan kamu,istrimu,anak anakmu beserta seluruh keluargamu di berikan kesehatan,panjang umur,banyak rizki! Dilancarkan dalam dakwah nya!"

"Aamiin Allahumma aamiin ya Allah!" kata kang Hatim."Terimakasih kyai!"

"Doakan abah juga!" kata kyai.

"Aamiin aamiin insyaAllah kyai!" kata kang Hatim mencium tangan kyai Hamzah baru setelahnya di lepaskan oleh kang Hatim.Sekarang giliran kang Roni dan kang Ahmad bergiliran mencium tangan kyai Hamzah.Mereka juga bersalaman dengan Nabhan suami Nafiisah.

Hana,teh Alvi dan Athiifah mencium tangan umi istri dari kyai Hamzah dan bersalaman dengan Nafiisah kakak Nadhiirah.

Kemudian Royyan bersalaman mencium tangan mertuanya sambil membuka peci nya.

"Sekali lagi,abah titip Nadhiirah ya!" kata kyai Hamzah sambil mengusap kepala Royyan.Royyan mengaangguk menjawab kalimat mertuanya.

Kemudian giliran Nadhiirah yang bersalaman dengan kyai Hamzah setelah nangis nangisan berpelukan bersama ibu dan kakak nya.

"Abi sudah titipkan kamu ke suami kamu! Mulai sekarang,hormati suamimu lebih dari menghormati abi! Nurut sama dia! Jangan membantah perintahnya! Pokoknya nurut aja! layani sebaik mungkin! Sebisamu!" kata kyai.

"Na'am abi! Jangan berhenti doakan Nadhiirah ya abi!" kata Nadhiirah.

"Iya iya!" jawab kyai Hamzah dengan kemudian mengecup kening putrinya dengan penuh kasih sayang.

"Kyai,sekali lagi kami pamit!" kata kang Hatim.

"Iya silahkan Ustadz,semoga selamat sampai tujuan! Titip putri kami!" kata kyai.

Kang Hatim beserta yang lain pun masuk ke dalam mobil dengan penuh sopan santun.Setelah semua masuk,kaca mobil semuanya di buka untuk menghormati kyai dan yang lainnya.

Setelah mobil berjalan,klakson di bunyikan tanda penghormatan terakhir.

Kyai Hamzah dan yang lain pun masuk kedalam rumah.

Para santriawan banyak yang langsung galau setelah mendengar bunga di pesantren sudah ada yang metik.

"Pupus sudah harapanku!" kata Ahmad.

"Lah lagian lu juga gak pantes kali!" kata Kholid.

"Iya Mad,padahal aku tahajud tiap malem! Nyebut nama Nadhiirah di setiap doa ku,tapi kalau bukan jodoh mau gimana ya Mad?!" kata Hamid.

"Yang menurutku pantas sebenarnya Wildan,dia yang paling pintar di pesantren ini,ya kalau di cocok cocokin cocok sama Nadhiirah!" kata Ahmad.

"Ternyata,kata kata bucin kalah sama yang ngasih cincin!" kata Kholid.

"Kata kata gombal kalah sama yang ngasih mahar!" kata Hamid.

"udah lah,move on move on! Masih banyak si ukhti ukhti! Ada Hany,ada Rafii yang juga gak kalah cantik kayanya mah! Mudah mudahan aja kyai jodohin ke mereka! ah gak bisa di bayangin nikmatnya!" kata Ahmad sambil melamun membayangkan apa yang dia katakan.

"Bisa bisa gila ni orang!" kata Hamid.

Episodes
Episodes

Updated 86 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!