"Muhammad Arroyyan Dylaan Alfarizqi Hatim Abdurahman bin Ustadz Muhammad Hatim Husni Abdurahman bin mama haji Yasa Abdurahman bin kyai haji Sulaiman Abdurahman bin kyai Abdurahman! Abah titipkan putri abah! Dari atas seujung rambut sampai ke bawah telapak kaki! Tolong didik putri abah bathinnyaa dzohirnya! Bawa dia ke jalan yang lurus! Titip,jangan sakiti hatinya amaupun fisiknya! Abah percaya sama kamu! Kamu orang yang berpendidikan,anak dari ulama yang sangat berpendidikan! Abah titipkan segalanya padamu! Abah ikhlas! Kamu boleh bawa putri abah yang sekarang sudah menjadi istrimu kemanapun kamu mau! Abah serahkan semua tugas abah,tanggung jawab abah semuanya padamu!" kata Kyai Hamzah.
"Qobiltu kyai!" jawab Royyan.
"Panggil abah aja! Jangan kyai kyai-an!"
"Ba-baik!" jawab Royyan.
"Maaf sebelumnya kyai!" kata kang Hatim.
"Apa?" tanya kyai Hamzah.
"Saya itu ada pesantren tahfidz di kota,nama pesantrennya baitul qur'an! Rencananya,Royyan yang akan mimpin itu pesantren bersama istrinya! Apa boleh kyai?"
"Jadi maksudnya Nadhiirah mau di bawa?" tanya Kyai Hamzah.
"Iya kyai! Tapi bukan maksud mau dipekerjakan! Bukan mau maksud ngetes kemampuan!"
"Iya iya,Silahkan saja! Namanya perempuan,kemanapun suaminya bawa,dia harus mengikutinya! Abah juga ridho kok kalau emang disana Nadhiirah mau di pekerjakan! Biar dia juga dewasa! Bisa belajar dalam segala hal! Apalagi mau dijadikan pimpinan pesantren! Harus sangat sangat dewasa! Tolong bantu didik juga dia! Silahkan,anggap saja putri sendiri!" kata kyai Hamzah.
"Syukron kyai!" jawab kang Hatim.
"Ustadz Hatim,makan dulu aja yok semuanya!" kata kyai Hamzah.
"Ah cukup kyai,tidak usah repot repot!" jawab kang Hatim.Tapi,kang Hatim malah di gandeng di bawa ke tempat makan.Begitu juga dengan Hana,Hana juga di ajak oleh istri kyai Hamzah dan Athifah bersama yang lainnya mengikuti nya.
"Kaliah ngobrol lah dulu! Pendekatan!" kata Nafiisah sebelum dia juga ikut pergi mengikuti yang lain meninggalkan Royyan berdua bersama adiknya Nadhiirah.
Royyan hanya diam sambil menunduk.begitupun dengan Nadhiirah.
"Nadhiirah?" sapa Royyan memberanikan diri untuk membuka obrolan.
"i-iya?" sahut Nadhiirah namun masih tetap menunduk.
"emmm,apa kabar?" Royyan bingung mau ngomong apa hingga bertanya apa yang gak perlu di tanyakan.
"Gi-gimana?" Nadhiirah tersenyum di balik cadarnya mendengar pertanyaan dari suaminya itu yang sangat random.
"Ah tidak tidak,maaf!"
"Sepertinya tidak perlu gugup lagi mas,,eh kang,eh"
"Bebas kok,kamu boleh panggil saya apa aja! Buat senyaman mungkin!"
"Dibaitussalam,kamu di panggil akang kan?"
"Hmm,iya sih!"
"Aku juga ngikut aja! manggil nya akang! Gapapa kan?"
"emm.iya terserah kamu aja!"
"Tapi,aku hanya tau namamu! tidak tau nama asli mu!"
"Kenalkan,namaku Muhammad Arroyyan Dylan Alfarizqi!" sambil menyodorkan tangannya.
"Namamu gak pakai nama Kang Ustadz Hatim?" tanya Nadhiirah.
"Pakai sih,hheh! Tapi aku malu kalau pakai nama itu! Bukan malu mengakui ama adalah ayahku! Tapi aku malu jika tidak bisa menjaga nama baik ama! Belum bisa seperti ama!"
"Oouh iya iya! Namaku Nadhiirah Rafi'ah Sa'adah!" Sambil menyambut tangan Royyan dan hendak menciumnya namun di tarik oleh Royyan dengan buru buru seperti yang tidak mau tangannya di cium.
Melihat itu,Nadhiirah langsung akan wajah melihat wajah Royyan dengan wajah heran di balik cadarnya.
"Eh? Maaf maaf!" sambil senyum garing karena malu dengan tindakannya sendiri.
"Lupa?"
"Hheh,iya! Ulangi aja ya?!"
"Tidak perlu! lain kali aja!" jawab Nadhiirah.
Semoga bahagia Royyan dan Nadhiirah......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments