Setelah berbulan-bulan menjalani pertemanan yang semakin dekat, Maya dan Rian merasa bahwa mereka telah menemukan seseorang yang sangat istimewa dalam hidup mereka. Namun, takdir mempunyai rencana lain untuk mereka. Rian membuat keputusan besar yang akan mengubah dinamika hubungan mereka.
Rian telah lama bermimpi untuk membuka restoran modern yang berlokasi strategis di tengah kota. Keberhasilannya dalam bisnisnya memberikan sumber daya yang cukup untuk mewujudkan impian ini. Dia memutuskan untuk membuka "Rasa Moderno," restoran yang menawarkan makanan berkualitas tinggi dalam suasana yang mewah dan kontemporer.
Maya sangat terkejut ketika dia mendengar kabar ini. Rian akan membuka restoran modern yang hanya beberapa blok dari warung bakso Maya. Ini adalah persaingan langsung dengan bisnis keluarganya, dan Maya merasa tidak nyaman.
Pertama-tama, pelanggan yang biasanya setia ke warung bakso Maya mulai beralih ke "Rasa Moderno" yang baru dibuka. Rian menawarkan menu yang beragam dan suasana yang nyaman yang sangat berbeda dari warung bakso tradisional Maya. Maya melihat bisnisnya mulai mengalami penurunan, dan ini menimbulkan rasa frustasi dan ketidaknyamanan.
Ketegangan mulai membangun antara Maya dan Rian. Mereka menjadi saingan dalam bisnis yang sama, dan itu menguji pertemanan mereka. Mereka memiliki argumen kecil tentang bagaimana persaingan ini telah mengganggu bisnis mereka masing-masing.
Suatu hari, Rian mencoba meminjam beberapa bumbu khusus dari Maya untuk salah satu hidangannya di "Rasa Moderno." Dia datang ke warung bakso Maya dan menyapa Maya dengan senyuman. Namun, Maya masih merasa resah dan terganggu oleh persaingan bisnis yang sedang berlangsung.
“Saya hanya ingin meminjam bumbu ini untuk hidangan baru yang ingin saya coba di restoran,” kata Rian dengan lembut.
Maya ragu sejenak sebelum akhirnya setuju untuk memberikan bumbu itu. "Tentu saja, Anda boleh meminjamnya."
Rian berterima kasih kepada Maya dan meninggalkan warung bakso dengan hati yang berat. Dia merasa bahwa persaingan bisnis telah merusak hubungan mereka. Namun, dia juga merasa bahwa ada sesuatu yang istimewa di antara mereka yang tidak bisa diabaikan.
Malam itu, setelah Rian kembali ke "Rasa Moderno," dia mulai berpikir tentang Maya. Dia rindu pertemanan mereka yang dulu sangat erat. Tiba-tiba, dia menyadari bahwa perasaannya terhadap Maya bukan hanya persahabatan biasa. Ada daya tarik yang mendalam yang dia rasakan padanya.
Maya juga merasa hal yang sama. Meskipun dia marah dengan persaingan bisnis yang sedang berlangsung, dia juga merindukan momen-momen ketika mereka berbicara tentang impian, ambisi, dan kehidupan mereka. Dia merasa ada hubungan yang lebih dalam antara mereka yang tidak bisa diabaikan.
Keesokan harinya, Rian mengunjungi warung bakso Maya lagi. Kali ini, dia datang bukan untuk meminjam bumbu, tetapi untuk berbicara dengan Maya.
“Maya, saya tahu persaingan bisnis ini telah membuat hubungan kita menjadi tegang,” kata Rian dengan jujur. "Tapi saya juga merasa ada sesuatu yang istimewa antara kita, dan saya rindu pertemanan kita."
Maya merenung sejenak, lalu mengangguk setuju. "Saya juga merindukannya, Rian."
Mereka duduk bersama di meja di warung bakso Maya, membungkuk seperti yang mereka lakukan di awal pertemanan mereka. Mereka tertawa bersama, berbicara tentang hal-hal yang mereka miliki dalam waktu yang singkat, dan merasa lebih dekat dengan satu sama lain.
Saat malam tiba, Rian merasa sangat bahagia. Dia menyadari bahwa perasaannya terhadap Maya telah berubah. Itu bukan hanya persahabatan yang dia rasakan, melainkan juga perasaan yang lebih dalam. Dan dia tahu dia harus mengungkapkannya.
"Maya," kata Rian dengan serius. "Saya merasa ada sesuatu yang lebih dari persahabatan persahabatan antara kita. Saya merasa ada daya tarik yang saya tidak bisa abaikan."
Maya menatap Rian dengan mata terbuka lebar, tidak percaya dengan apa yang dia dengar. Dia merasa perasaannya juga telah berubah, tetapi dia tidak pernah berpikir bahwa Rian akan merasakan hal yang sama.
"Saya merasakannya juga, Rian," kata Maya dengan hati yang berdebar. "Tapi aku tidak pernah berpikir bahwa kamu akan merasakannya."
Rian tersenyum dan mengulurkan tangan untuk memegang tangan Maya. "Mungkin kita harus memberi kesempatan pada perasaan ini, Maya."
Maya mengangguk setuju, dan dalam pelukan mereka yang hangat, mereka merasa seperti telah menemukan sesuatu yang sangat berharga. Persaingan bisnis mungkin telah memicu ketegangan di antara mereka, tetapi itu juga telah membuka jalan bagi perasaan cinta yang sekarang mereka miliki satu sama lain.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 34 Episodes
Comments
Takagi Saya
Aku rela nunggu, tapi jangan terlalu lama ya thor! Pengen tahu kelanjutannya~
2023-09-22
2