Bab 3

Sebelum memasuki ruangan interogasi itu terlihat Rodiah merangkul bahu Bella dengan lembut. Ia menguatkan semangat sang keponakan.

"Tante yakin sayang, sangsi kamu tidak akan berat, karena seperti yang kita lihat, korban tidak mengalami luka-luka dan keluarganya juga tidak ada yang hadir sebagai penuntut. Tante rasa ini bukan Masalah besar, jadi kamu tenang saja!"

"Harapan Bella juga begitu Tante!"

*

Bella dan Rodiah terlihat siap dan sigap duduk berdampingan menghadap kepala Polisi yang sudah berumur 53 tahun bernama Heru Kuncoro, selain memiliki jabatan, ia adalah seorang kepala Polisi senior yang terkenal sangat galak dan tegas, diberikan amanah sebagai pengambil keputusan jika kasus tidak melalui persidangan.

Rodiah dan Bella terlihat cukup tegang, sampai-sampai kelopak mata mereka jarang berkedip. Namun keduanya tetap saling support. Jantung Bella terasa berdebar-debar, bukan karena sedang jatuh cinta kepada Pak Polisi, melainkan ketakutan ketika Heru berkata:

"Jika kau berkata bohong, kami memiliki alat pendeteksi kebohongan yang sangat canggih dan akan segera menyetrum kamu, sampai kau berkata jujur, paham kau!!!"

"Pa...Paham Bapak Polisi, saya Bella, tentu selalu berkata jujur kepada siapapun, tenang saja, hehehe!" tawa cengengesan gadis manis itu berusaha menguasai dirinya.

"Bella twilight?" tanya canda Heru menyorot genit kepada Bella dari lensa kacamata bawahnya.

"Bukan...Hehehe penggemar serial fantasi juga yah Pak! Saya ini, Bella Arunika Pak!" ucap cengengesan dan lembut Bella untuk mengatasi rasa tegangnya.

"Ya...Ya... Dan Ini siapa, ibumu?" tunjuk Heru kearah Rodiah.

"Saya Rodiah Pak, Tante kandung dari saudari Bella, kedua orang tuanya sudah lama meninggal, ia hanya sebatang kara yang tersisa! Namun!"

"Sssst! Cukup, ini ruangan interogasi, bukan ruangan curhat!" ucap kocak Heru.

"Harusnya kamu tidak perlu membawa partner, cukup kau saja Bella," celetuk si pak Polisi.

"Please Pak! Bella mohon!" ucapnya memelas.

"Huuuft, yah sudahlah, untungnya kamu manis dan cantik. kalau tidak, aku pasti tidak mengizinkannya!"

"Hehehehe!" tawa cengengesan Bella dan Rodiah saling menatap, mereka sama-sama bergumam dalam hati.

("Dasar Tua-tua keladi!" Rodiah)

(Dasar si Bandot" Bella)

(Mbeeeeeeek)

"Baiklah kalau begitu, kita mulai yah!" ucap Heru sambil membuka berkas yang sudah dikumpulkan oleh anggota kepolisian dan Kedokteran.

Bella mulai menceritakan kronologis kecelakaan itu terjadi.

Berdasarkan penilaian Heru, Bella sudah memberikan kesaksian yang sesuai dengan agenda detektif kepolisian mereka, sehingga proses interogasi Bella berlangsung cepat karena terbukti gadis itu tidak berbohong dan sudah mengakui kesalahannya.

"Hari ini penyelidikan kepolisian kami bekerja sangat cepat. Hasil laporan kondisi kesehatan korban bernama Jay Kavindra usai tragedi kecelakaan tunggal yang terjadi di perbukitan Nusa adalah terdapat cedera luka dalam yang cukup parah di area gendang telinganya, sehingga ia mengalami gangguan pendengaran."

Mendengar hal itu Rodiah dan Bella begitu sangat terkejut.

"Gangguan pendengaran?" Rodiah sampai mengulang kata-kata itu.

"Artinya ia tetap terluka tapi luka bagian dalam, aduh!! ini justru lebih parah!" gumam meringis Bella yang berpikir semua akan baik-baik saja.

Setelah itu, Heru lanjut membacakan ayat-ayat tentang pelanggaran berlalu lintas, berdasarkan undang-undang negara.

Akhirnya Heru Kuncoro memberikan hukuman 1 tahun penjara atau denda sebesar 100 juta kepada Bella Arunika yang telah menyalahi aturan berkendara. Bella nekat melalui jalan perbukitan dengan sengaja meski ia menyadari jelas, jika dirinya belum mahir menyetir. Akibat kecerobohannya, ia sudah menyebabkan kerugian terhadap orang lain. Perkara itu semakin bertambah karena Bella juga belum mendapatkan surat Izin Mengemudi yang resmi dari pihak kepolisian.

"Apes banget, mana tabungan sudah menipis!" keluh kesah Bella dalam batinnya yang ingin menjerit histeris.

"Pak, tolonglah kami Pak, kurangi dendanya, Bella ini gadis yatim piatu, dia tidak memiliki keluarga selain saya, kami hanya tinggal berdua, saya juga miskin Pak, Hik...hiks...kami ini tidak punya uang sebanyak itu Pak!" rengek Rodiah.

"Bu, ini kantor Polisi, semua keputusan UU lalu lintas sudah diatur oleh negara, bukan saya yang mengaturnya atau bukan pasar, seperti membeli baju, sepatu atau cabe, bawang, tomat yang bisa ditawar," celoteh di Pak Polisi.

"Bagaimana nih Bel!" bisik lesu Rodiah kepada Bella, keduanya saling menatap lesu.

"Yah sudah, jika kalian tidak sanggup membayar dendanya, maka silahkan masuk ke dalam penjara!" ucap tegas sang Polisi tidak memberikan toleransi sedikitpun kepada Bella.

Rodiah dan Bella terdiam tidak memiliki solusi jalan keluar.

Tiba-tiba Ponsel Heru berdering, seseorang sedang menelpon dirinya. Polisi itu begitu sangat serius, fokus dan sangat patuh mendengarkan arahan dari si penelpon.

"Ok siap pak! Hehehe!" jawab Heru menutup ponselnya.

*

"Nah, ada berita baik buat kalian!"

Saking semangatnya, Rodiah dan Bella sontak mendapati Heru membuat polisi itu terkejut, dan nyaris membuat kacamata seharga jutaan milik Pak polisi terjatuh.

"Berita baik apa Pak!" ucap serentak mereka.

"Kaliaaaan!" ucapan Heru sedikit kesal, namun Heru tidak bisa terlalu kasar karena keduanya adalah wanita.

"Hehe, Maaf Pak, Maaf Pak!" ucap cengengesan Rodiah mendekati Heru sambil memperbaiki posisi kacamatanya.

"Huh, Nafas siapa yang bau amis ini?" hardik Heru reflek menutup hidungnya.

"Apa jangan-jangan aku?" tanya polos Rodiah merasakan sendiri aroma nafasnya. Ia baru ingat jika tadi siang, Rodiah menyantap satu porsi rendang jengki (nama jenis makanan enak tetapi berbau)

Sontak Bella tersenyum lebar namun ia berusaha menahannya karena takut mendapatkan amukan lagi dari Pak Polisi.

"Menjauh!" hentak Heru sampai memberikan pembatas jarak untuk Rodiah dan ia hanya ingin berbicara dan menatap Bella Arunika.

"Berdasarkan keputusan keluarga korban, mereka sudah menyatakan pengajuan banding akan menyelesaikan masalah ini secara kekeluargaan saja dan bersedia menebus serta menjamin kamu (Bella) sebagai tahanan luar. Namun jika kalian tidak memiliki perdamaian atau titik terang, Bella Arunika tetap membayar denda atau menjalani proses hukuman yang berlaku!"

"Huuuft, terima kasih Tuhan!" jerit Bella langsung kegirangan.

Bella dan Rodiah tampak melompat-lompat bak kelinci yang manis, kegirangan di ruangan itu, bahkan keduanya reflek berdansa kecil.

Melihat euforia Keduanya, Heru hanya menggelengkan kepala sambil bergumam di hatinya;

"Ternyata melakukan interogasi dengan perempuan membuat urat saraf normal ku sedikit bergeser.

Terpopuler

Comments

Aisyah Christine

Aisyah Christine

sepertinya novel ini bisa hilangkn stress aku 😂😂😂 dgn aksi Bella dgn Rodiah

2023-10-16

2

🍭ͪ ͩ𝐙⃝🦜aya𒈒⃟ʟʙᴄ🍒⃞⃟🦅̈́💞

🍭ͪ ͩ𝐙⃝🦜aya𒈒⃟ʟʙᴄ🍒⃞⃟🦅̈́💞

syukurlah Jay memutuskan jalan kekeluargaan kalo tidak bela bakalan mendekam di penjara

2023-10-09

3

¢ᖱ'D⃤ ̐NOL👀ՇɧeeՐՏ🍻

¢ᖱ'D⃤ ̐NOL👀ՇɧeeՐՏ🍻

awas, Jay.. kurma nungguin🤣🤣🤣

2023-10-09

5

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!