Minggu yang cerah.
"Tanteku sayang, Bella pergi dulu!" ucap gadis itu dengan riang memeluk manja Rodiah dari belakang sambil mencolek masakan ibu sambungnya itu.
"Hem, enak!"
"Kamu mau kemana!"
"Mau belajar menyetir lagi!" jawab Bella langsung pergi.
"Daaaah!"
"Bel!" panggil Rodiah.
"Yah!" perempuan itu reflek berbalik cepat menatap Rodiah.
"Jangan memilih jalur perbukitan, kamu belum terlalu mahir," pesan Rodiah, karena Bella sempat mengatakan jika ia ingin melalui jalan perbukitan.
"Hehehehe, Iyah deh!"
Tak lama kemudian, gadis itu pun pergi.
*
Belum memilliki tabungan yang cukup untuk membeli sebuah mobil pribadi. Bella terpaksa menyewa mobil selama satu minggu demi memantapkan diri dalam menyetir kendaraan roda empat serta mudah memiliki SiM A sebagai persyaratan kelulusan menjadi seorang sekretaris di Perusahaan.
"Haduh jalanan mulai ramai!" gumamnya merasa panik tengah mencoba nekat memasuki jalan raya perbukitan, ia menghiraukan pesan Rodiah demi melengkapi kemampuannya dalam berkendara karena Bella merasa sudah mahir dan tidak memiliki tantangan berada di jalan raya yang datar.
Jalan perbukitan itu merupakan jalur wisata yang menampilkan pemandangan yang cukup indah. Jalannya tidak terlalu lebar, hanya bisa dilewati dua mobil saja, tepi jalan itu memiliki jurang perbukitan yang tidak begitu dalam, dua sisinya hanya diberi pembatas beton pendek. Namun jika sampai terjatuh, sungguh akan merepotkan dan bisa terguling.
Mobil yang berada di belakang Bella satu demi satu mulai protes dengan membunyikan klakson mereka akibat laju kecepatan mobil Bella yang terlalu rendah. Hal itu semakin menambah kegugupannya dalam menyetir mobil. Sesekali ia terpaksa harus berhenti dan memberikan jalan kepada mobil lain.
"Harusnya aku tidak memilih jalan ini, benar kata Tante, aku benar-benar tidak tenang atau paling tidak membawa seseorang di sebelahku untuk membantuku, sehingga aku tidak perlu berhenti."
Penyesalan Bella mulai terlihat sampai ia meneteskan keringat yang membasahi dahinya. Ia tidak bisa bersantai menggunakan AC karena cukup tegang melewati jalur perbukitan.
Tiba-tiba dari arah yang berlawanan, sebuah sedan hitam mewah melaju dengan sangat kencang, ditumpangi oleh seorang pria yang sedang menelpon.
Bella yang sudah mulai menguasai rasa ketakutannya, kini kacau kembali ketika ia melihat di kejauhan, sebuah mobil cepat sedan hitam itu, Ia reflek berhalusinasi membayangkan jika mobil itu akan menubruk mobilnya.
Bella kembali merasa gugup berlebihan sampai ia merasa stir yang ia kendalikan sangat lah keras dan tidak bisa diputar dan sulit dikendalikan, tangannya bergetar hebat sehingga membuat mobil itu bergerak kearah kanan dan kiri.
Melihat mobil Bella yang tidak stabil, si supir mobil sedan pun terkejut hebat sehingga tidak dapat berhenti dalam jarak yang sudah dekat, untuk menghindari mobil Bella, pria itu terpaksa banting stir dan tidak disangka pula ia nyaris menabrak sebuah mobil truk mini yang juga sedang melaju kencang ingin melewati mobil Bella.
Supir sedan itu berusaha lagi menghindari mobil truk hingga ia harus terpaksa menubruk keras tembok beton sebagai pembatas, mobil sedan akhirnya terguling-guling hingga terlempar ke jurang dengan kaca mobil yang pecah.
Reflek Bella menjerit histeris, ia sangat ketakutan, seolah-olah tidak bisa bernafas, begitu shock melihat langsung kecelakaan mobil sampai terguling berkali-kali dengan jelas dari kaca spionnya.
"Bagaimana ini...Aduh... Aduh, aku panik sekali?" ucap gugup gemetaran Bella berusaha keluar mendapati kerumunan beberapa orang yang sudah melihat ke arah jurang. Mobil mengeluarkan asap kecil namun tidak meledak.
"Bagaimana ini?" tanya gugup Bella.
"Cepat panggil polisi atau bantuan lainnya?" ucap orang-orang disana yang juga panik melihat keadaan mobil dengan kondisi terbalik. Mereka saling menelpon bantuan termasuk Bella agar tim penyelamat segera menolong penumpang yang berada di mobil sedan.
"Saya yakin penumpang di dalam mobil Itu sudah tewas, tidak mungkin selamat benturannya cukup keras!" ucap salah satu orang-orang disana.
Bella terduduk lemas dan menangis, ia merasa sangat bersalah.
"Tenanglah Nona, jangan menangis disini?" Bella menjelaskan kecelakaan itu dengan polos jika ia yang salah.
"Jangan menyalahkan diri sendiri Nona, si pemilik sedan ini juga sangat kencang berkendara, seharusnya dia tidak boleh melaju dengan kecepatan tinggi di jalur perbukitan."
*
"Neo...Neo...!" Teriak Jay Kavindra bersama ponsel genggamnya. Ia adalah korban kecelakaan itu, pemilik pengendara sedan hitam. Jay hanya terjepit, sama sekali tidak menggoreskan luka di tubuhnya, namun sedikit terlihat ada tetesan darah kecil di telinganya.
"Iya Tuan!"
"Beri aku bantuan, mobilku sedang terbalik di jurang daerah perbukitan Nusa (inisial). Aku bisa membunuhmu jika kau datang terlalu lama."
"Bukankah, Tuan bisa tinggal keluar saja, terbang ke jalan Raya!" Haruba Neo (45 tahun) Penasehat keputusan sekaligus sekretaris Jay.
Neo adalah satu-satunya manusia yang mengetahui dan dipercaya untuk menyimpan rahasia jika pria bernama Jay Kavindra, bukanlah manusia biasa, ia memiliki kesaktian supranatural karena merupakan pilihan titisan Raja Kavindra yang saat ini berusia 32 tahun.
"Di atas jalan raya terlalu banyak manusia, mereka akan berpikir jika aku ini bukan manusia melainkan jin yang ingin viral!" Omelan Jay yang tidak ingin identitasnya diketahui oleh orang-orang.
"Baik Tuan, saya akan segera mengurusnya?"
"Tahan perempuan pemilik plat mobil XX, dia penyebab dalam kecelakaan ini, belum mahir menyetir mobil tetapi sudah nekat berkendara di jalan raya perbukitan, aku ingin memberinya pelajaran," Omelan Jay.
"Siap Tuan!"
*
Bella semakin kebingungan, ia masih menangis ketakutan dan tidak berani menelpon Rodiah.
"Tidak lama kemudian, tim penyelamat berupa polisi, ambulan, mobil derek memenuhi jalanan itu. Kondisi jalan raya terpaksa ditutup sementara.
Polisi meminta agar semua orang yang berada di lokasi kecelakaan itu kembali kepada aktivitasnya, kecuali Bella Arunika.
"Pak Polisi ada berapa banyak penumpangnya?" tanya Bella merasa khawatir.
"Hanya satu orang saja yaitu pemuda bernama Jay Kavindra!"
"Apakah dia masih hidup?"
"Iya, dia masih hidup!"
"Hoh, syukurlah!" ucap lega dan hati Bella mulai tenang.
"Tapi, kamu saat ini sedang bermasalah, silahkan ikut kami ke kantor!"
Tidak berapa lama, Jay Kavindra dibopong oleh tim medis agar segera masuk ke dalam mobil ambulan. Sebelum masuk, Bella menatap kondisi Jay begitu fokus, sontak mata tajam Jay melihat bengis ke arah Bella, keduanya melakukan pandangan pertama, hingga petugas menaikkan bed evakuasi Jay ke dalam ambulan.
Bella terbengong dan tidak habis pikir.
"Ini benar-benar mustahil, dia tidak terluka, bajunya juga masih bagus, seperti sama sekali tidak mengalami kecelakaan, bahkan tidak ada yang sobek?"
Bella teringat dengan kata orang-orang yang menyaksikan kecelakaan itu, hampir semua memberikan prediksi jika kecelakaan yang dialami Jay sudah pasti menewaskan penumpangnya, karena kondisi mobil, terguling, rusak parah, dan terlempar keras, jika pun ada yang selamat, penumpang itu akan mengalami cacat atau cedera yang cukup parah.
"Nona, mari, ikut kami ke kantor!" ajak polisi itu mengagetkan lamunan Bella.
"Ta...tapi bagaimana dengan mobil saya Pak?"
"Kami akan mengurusnya!"
"Apa saya akan dipenjara Pak!" tanya polos Bella.
"Soal itu, nanti kita bisa selesaikan di kantor!"
"Baiklah!" jawab Bella dalam raut lesu dan masih shock, ia pun naik ke mobil polisi.
"Inilah akibatnya, karena aku tidak mendengarkan pesan Tante! Huuuft, jadi ribet?" ucap kesal Bella.
*
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments
Aisyah Christine
Kasian sekali tanpa sadar Bella sdh berbuat masalah dgn keturunan kavindra
2023-10-16
3
m͒0͒π͒&͒3͒🤗ᵇᵃˢᵉ
q yang baca aja ikutan deg"n dan tegang, g kebayang de sama Bella melihat langsung kecelakaan itu, dan yah yang kecelakaan itu bukan manusia biasa Bell jadi dia tentu baik" saja tanpa luka sedikit pun😍😍🤭🤭nah sekarang kalo ada ortu/tante bahkan ka" ato anggota keluarga lain'y u harus nurut yaaaa demi kenyamanan/keselamatan juga ☺☺☺☺
2023-10-04
18
𝐈𝐬𝐭𝐲
nah karna gak mau denger omonga orang tua jadi celaka kan, ini pembelajaran buat kita agar selalu memenuhi orang tua...
2023-10-02
11