CAS.Bab 5

...🌸🌸🌸...

...*Happy Reading*...

*

1 Jam sebelumnya.

"Selamat ya, akhirnya lulus juga," seru Maura saat Kinan keluar dari ruangan sidang dengan membawa berita bahagia.

"Terima kasih ya," jawab Kinan memeluk sahabat nya itu, karena hanya ada Maura di sana.

Kedua orang tua Kinan serta mertuanya tengah sama sama tidak hadir karena tengah berada di luar negeri untuk melakukan perjalanan bisnis.

Jadilah hanya Maura yang menyambut kelulusan Kinan saat ini. Sedangkan suami Kinan sendiri, jangan kan menemani dan memberikan selamat. Mungkin tahu Kinan sidang saja tidak.

"Bagaimana kalau kita pergi cari makan. Ya, hitung hitung buat merayakan, bagaimana?" tanya Maura yang ikut bahagia karena kelulusan dari sahabatnya itu.

"Baiklah, ayo kita makan steak yang enak." jawab Kinan yang di sambut antusias Maura.

Namun, saat kedua nya berbalik. Kinan dibuat terkejut dengan kedatangan seseorang yang sudah lama tidak dia temui karena orang itu melanjutkan kuliah di luar negeri.

"Deril?" seru Kinan dan juga Maura secara bersamaan pada seorang pemuda yang sedang berdiri tidak jauh dari mereka.

Pemuda itu tampak mengembangkan senyumnya saat melangkah mendekati kedua sahabatnya itu lalu menyerahkan satu buket bunga yang indah dan cantik pada Kinan.

"Selamat ya, akhirnya kamu melepas statusmu sebagai mahasiswi," ucap Deril pada teman semasa sekolah nya dulu.

"Belumlah, kan masih belum wisuda jadi masih belum lepas sepenuhnya. Bt the way, kapan kamu pulang ke tanah air? Makasih loh kamu sudah mau datang." Jawab Kinan saat Deril memberikan nya selamat.

"Aku sudah balik sejak 2 bulan yang lalu. Hanya saja, Papa langsung nodong aku sama kerjaan yang setumpuk. Makanya aku baru bisa nemuin kalian, pas banget sama hari kamu sidang."

"Ya sudah kalau gitu, gimana kalau kita sekalian kumpul aja. Tapi Nan, ganti baju dulu gih. Ga nyaman banget lihat loe pake baju formal kaya gitu," sambung Maura yang begitu semangat merayakan kelulusan Kinan.

"Boleh, tapi anter dulu balik ya. Ga lama kok, cuma ganti baju doang,"

"Eit, tunggu dulu. Bahasa nya bisa diganti nggak calon ibu ibu. Di umur segini ga nyaman banget masih pake loe gue. Ga enak juga kalau kepergok orang tua," tegur Deril yang merasa bahasa kedua gadis itu terlalu bar bar di usia mereka sekarang.

Terlebih, mereka sudah menyelesaikan tugasnya sebagai mahasiswi dan mahasiswa. Dan alangkah baiknya jika semua mulai berubah dari sekarang.

Seketika, Kinan dan Maura pun saling lirik sebelum satu sama lain. Mungkin ada benarnya juga apa yang dikatakan oleh Deril dan tidak ada salahnya untuk mencoba nya.

"Njih Mas," Jawab kedua gadis itu di iringi oleh gelak tawa dari ketiga nya.

"Udah ah, yukk jalan sekarang. Keburu sore, aku keburu masuk kerja," Sambung Maura yang memang memiliki jam kerja dari sore hingga malam.

"Ciee, aku kamu." Jawab Kinan dan Deril secara bersamaan seolah meledek Maura.

Ketiga nya pun kembali terawa lepas. Sungguh, inilah yang Kinan butuhkan saat ini. Terlepas sejenak dari peliknya masalah rumah tangga nya bersama dengan Nalen.

"Naik mobil aku aja, biar sekalian. Ajak Deril pada Maura dan jigq Kinan,"

"Terus motor aku sama mobil Kinan bagaimana?" Tanya Maura yang memang membawa kendaraan sendiri sendiri.

"Titip di sini saja, nanti selesai acara kita balik lagi kesini buat ambil." Jawab Deril.

"Ah ribet, gimana kalau kita kerumah Kinan pake kendaraan masing masing dulu. Ntar aku titip motor aku sama Kinan, dari sana kita pake satu mobil. Gimana?" Saran Maura yang di setujui oleh ke dua teman nya.

Akhirnya ketiga pun pergi ke rumah Kinan yang baru dengan menggunakan kendaraan masing masing. Setelah menempuh perjalanan lebih dari 30 menit. Akhirnya ketiga kendaraan itu pun tiba di halaman rumah Kinan dan juga Nalen.

"Wah, rumah kamu besar juga ya?" Ucap Deril menatap bangunan besar yang berdiri kokoh di depan matanya.

"Bukan rumah aku, tapi rumah suami aku. Kalian mau tunggu di sini atau ikut masuk?"

"Kita tunggu di sini aja deh, tapi cepat ya." Jawab Maura yang di angguki oleh Deril.

"Baiklah, bentar ya."

Kinan pun segera berlari menuju ke dalam rumah nya untuk berganti pakaian. Namun, betapa terkejutnya Kinan saat masuk kedalam rumah mendapati suami nya tengah bergandengan mesra dengan seorang wanita yang kemarin dia lihat di pusat perbelanjaan.

Seketika Kinan merasakan sesak di dalam dada nya. Lagi, rasa sakit itu kembali di rasakan oleh Kinan saat melihat Nalen bersama wanita lain. Bahkan mereka selalu terlihat mesra di setiap kesempatan.

Namun detik kemudian, Kinan pun sudah kembali bisa mengendalikan dirinya. Dan tersadar setelah mendengar seruan dari Maura yang menyuruhnya untuk cepat.

Kinan pun segera masuk kedalam kamar lalu berganti pakain dengan secepat mungkin dan segera pergi dari rumah itu. Rasanya kesabaran nya kian hari kian terkikis saja melihat sikap Nalen.

Setelah selesai berganti pakaian, Kinan pun segera kembali ke luar dan bergegas menuju ke luar rumah. Sekilas, Kinan melirik ke arah Nalen dan wanita itu lalu kembali melanjutkan langkah nya tanpa menyapa Nalen sama sekali.

Namun, saat Kinan tiba di pintu. Bertepatan dengan Deril yang datang untuk menyusul Kinan karena di rasa Kinan sudah cukup lama di dalam.

"Sudah? Ayo, kita sudah di tunggu." ucap Deril pada Kinan, lalu menggandeng tangan Kinan meninggalkan rumah itu.

Dan tanpa Kinan sadari, sepasang mata tengah menatap nya cukup tajam dengan kedua tangan yang terkepal kuat saat melihat Kinan pergi begitu saja bersama seorang pria asing bahkan tanpa menyapa nya seperti yang biasa Kinan lakukan.

*

*

"Tadi itu suami kamu?" tanya Deril setelah mereka pergi menuju ke tempat yang akan mereka datangi untuk merayakan ke lulusan Kinan.

"Eemm," jawan Kinan hanya dengan deheman saja. Terlalu bingung menjelaskan hubungan nya dengan Nalen pada Deril.

Kinan yakin, jika tadi Deril pun sempat melihat suaminya bersama seorang wanita duduk berdampingan dengan begitu mesra nya.

"Suami kamu ada di rumah Nan?" tanya Maura yang tahu jika di jam jam segitu Nalen biasanya masih sibuk di kantornya.

"Dia di rumah, lagi ga enak badan jadi ga ngantor." jawab Kinan apa adanya.

"Emang dia nggak keberatan kamu pergi Nan? Sementara dia ada di rumah?" tanya Maura lagi sedikit cemas akan keadaan Kinan karena pergi saat suaminya di rumah.

"Nggak apa apa kok, santai aja. Kan ada Bi Marsih,"

"Lalu, siapa wanita tadi?" tanya Deril tiba tiba.

Deg

Bukan hanya Kinan yang kaget dengan pertanyaan Deril. Namun Maura juga ikut kaget saat mendengar Deril bertanya perihal seorang wanita yang ada di dalam rumah Kinan dan Nalen.

Terpopuler

Comments

Inooy

Inooy

siap2 menyesal Leeen krn sikap kamu selama ini..😈

2024-09-05

0

🌸ReeN🌸

🌸ReeN🌸

baru mampir thor, suka ceritanya...👍

2024-05-22

0

Fahra

Fahra

aduh mkin seruh.nih.

2024-02-12

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!