CAS.Bab 2

...🌸🌸🌸...

...*Happy Reading*...

*

"Sudah, biarkan saja. Mungkin itu rekan kerjanya, ayo lebih baik kita makan saja. Nanti keburu sore," jawab Kinan langsung menarik tangan Maura dan membawa gadis itu menuju ke meja lain nya.

Maura pun kembali hanya bisa pasrah dan tidak lagi membahas tentang Nalen. Meski Maura tahu Kinan saat ini sedang tidak baik baik saja, namun Maura tidak ingin memaksa Kinan untuk bercerita. Maura akan membiarkan Kinan untuk lebih dulu menyiapkan hati nya untuk bercerita.

Maura dan Kinan pun tampak menikmati makan siang mereka. Meski tidak berselera, namun Kinan berusaha untuk makan seperti biasa. Kinan tidak mau membuat sahabatnya itu terbebani dengan semua kisah pilu nya.

Meski Kinan tidak yakin jika Maura tidak tahu akan apa yang tengah dia alami dan dia rasakan saat ini. Pasalnya, gadis itu begitu tahu betul bagaimana keadaan Kinan meski hanya dengan melihat sorot mata nya saja.

Usai merampungkan makan siang mereka, Kinan dan Maura pun segera pergi ke toko buku. Karena hanya di sana lah Kinan bisa melupakan permasalahan nya saat ini.

Meski terlihat biasa saja, namun jujur. Kinan masih begitu kepikiran akan siapa wanita yang bersama dengan suami nya tadi? Kenapa wanita itu bisa membuat seorang Nalen tersenyum? Sedangkan saat bersamanya, jangan kan tersenyum lembut. Bersuara saja tidak pernah.

Namun, seketika pikiran tentang Nalen hilang sudah, kala Kinan di hadapkan dengan buku buku yang berjejer tersusun rapih di rak buku yang ada tepat di depan matanya.

Binar bahagia pun tampak terlihat dengan begitu jelas di mata Kinan saat menatap semua buku yang terpajang di toko buku terbesar dan ternama di tanah air.

Kedua gadis pencinta buku bacaan itu pun mulai larut dalam dunia yang begitu mereka cintai. Baik Kinan maupun Maura sama sama asik memilih buku yang akan di beli hari hari.

*

*

Tenggelam dalam dunia hobinya, Kinan pun sampai lupa akan waktu. Tepat suara adzan magrib berkumandang barulah kedua gadis itu tersadar jika waktu mereka di dalam sana sudah terlalu lama.

"Astaghfirullah, jam berapa sekarang? Kenapa sudah terdengar suara adzan?" tanya Kinan dalam hatinya sembari meraih ponsel yang tersimpan di dalam tas nya.

"Ya ampun, sudah magrib ternyata," gumam Kinan lagi.

Kinan pun segera mengemasi buku buku yang akan dia beli lalu bergegas mencari Maura. Gadis yang sudah berteman dengan Kinan sejak sekolah menengah pertama itu pun tampak tengah mengemasi barang nya dan bersiap untuk pulang.

"Sudah Ra? Ayo kita ke kasir," ujar Kinan yang di setujui oleh Maura.

Keduanya pun akhirnya pergi ke arah kasir yang ternyata cukup antri. Mau tidak mau Kinan dan Maura pun ikut dalam barisan antrian.

Saat sedang mengantri, tanpa sengaja netra Kinan kembali menangkap sesosok pria yang selama 3 bulan ini hidup satu atap dengan nya.

Lagi dan lagi, Nalen tampak bersama dengan wanita yang tadi siang mereka temui. Namun ada yang berbeda, dimana si wanita kini telah berganti pakaian dengan pakaian yang berbeda.

Begitu pun dengan Nalen, melihat hall itu. Sebagai seorang manusia normal apalagi sebagai seorang wanita. Tentu saja hal itu sangat menyesakkan dada.

Namun, Kinan berusaha menepis semua pikiran negatif nya tentang suaminya. Karena sepengetahuan Kinan, semenjak Nalen gagal bertunangan dengan mantan kekasih nya 6 bulan yang lalu.

Nalen begitu menjaga jarak dengan seorang wanita. Dari penuturan sang aspri yang begitu setia hampir 24 jam menemani Nalen, Nalen begitu tidak suka jika harus bekerja sama dengan seorang perempuan.

Namun apa ini? kenapa kini Nalen malah terlihat begitu senang bersama dengan wanita yang kini dengan santainya bergelayut manja di lengan pria yang sudah beristri itu.

Kinan pun segera memalingkan wajah nya, mencoba kembali fokus akan dunia nya. Meski sesak terus menghimpit dada, seakan akan oksigen di tempat itu tidak ada.

Namun Kinan berusaha tampak biasa saja, Kinan sadar, jika pernikahan mereka ada pun itu karena paksaan dari Ayah Darma, yang begitu menginginkan Kinan untuk menjadi menantu di keluarga nya.

Usai menyelesaikan pembayaran nya, Kinan dan juga Muara pun tidak langsung pergi dari Mall itu. Kinan dan juga Muara sama sama melipir terlebih dahulu ke mushola Mall.

Kedua gadis itu tampak menunaikan 3 raka’at wajib mereka terlebih dahulu sebelum kedua nya pulang ke rumah masing masing.

“Kita langsung pulang ya Nan? nggak mampir dulu buat makan?” tanya Muara setelah kedua nya selesai menunaikan ibadah mereka di sana.

“Makan di rumah saja deh, sudah kesorean soalnya, nggak apa apa kan?” jawab Kinan yang memang tidak terbiasa pulang terlambat.

“Iya nggak apa apa kali, gue juga belum terlalu lapar juga,”

“Ya sudah, kalau begitu ayo,”

Kedua gadis itu pun tampak kembali beranjak menuju ke parkiran, dimana Kinan memarkirkan mobilnya di sana.

Tap

Tap

Set

Deg

Namun seketika, kedua nya di buat terkejut saat yang bersamaan Nalen dan juga wanita itu pun ada di sana dan tengah menuju ke sebuah mobil yang terparkir tidak jauh dari mobil Kinan.

Kedua netra itu pun kini saling bertemu dan saling mengunci tatapan satu sama lain. Namun detik kemudian Kinan langsung memalingkan wajah nya dan pura pura tidak melihat apa yang suami nya lakukan bersama dengan wanita asing itu.

Mencoba menetralkan perasaan nya yang bergemuruh dengan begitu hebat nya di dalam sana. Bahkan Kinan berulang kali menghela nafas panjang demi mengurai rasa sesak di dalam dadanya.

“Nan, are you okey?” tanya Muara setengah berbisik saat melihat jika suami dari sahabat nya itu tengah bergandengan tangan dengan begitu mesra bersama seorang wanita cantik dan seksi.

“Iya nggak apa apa kok, ayo kita pulang,” jawab Kinan yang langsung masuk begitu saja tanpa menoleh ke arah Nalen lagi.

Kinan pun langsung melajukan kendaraan yang saat ini sedang dia kemudikan dengan kecepatan yang sedang.

Meski dalam kondisi hati yang tidak baik baik saja, Kinan tetap berusaha menjaga kewarasan nya. Dan tentu saja Kinan masih ingin pulang ke rumahnya dengan selamat bukan berpulang ke pangkuannya.

Tidak, Kinan masih ingin hidup meski terus menerus di timpa rasa sakit yang luar biasa dari sikap yang ditunjukan oleh suaminya sendiri.

Sementara itu, Nalen masih terdiam di tempat, menatap datar kepergian mobil yang dibawa oleh istrinya, pergi meninggalkan area parkiran Mall yang mereka datangi.

“Nalen. Ada apa? kok bengong? Ayo kita pulang,” ucap si wanita asing itu menyadarkan Nalen dari lamunan nya.

“Oke,” jawab Nalen singkat, lalu bergegas masuk ke dalam mobilnya.

Keduanya pun tampak langsung menaiki mobil mewah milik Nalen dan mengikuti jejak Kinan yang sudah lebih dulu pergi meninggalkan mall tersebut.

Terpopuler

Comments

3sna

3sna

gk pa2 kok jwbn yg naif,,bipng aja aku sakit tp harus kuat,,

2025-01-15

0

Inooy

Inooy

knapa Len diam, kaget y kepergok ma Kinan?

2024-09-05

0

Inooy

Inooy

istri mana yg akan rela melihat suami nya bercengkrama dgn wanita lain,,sekalipun pernikahan nya d dasari keterpakasaan pasti akan sakit melihat nya..🥺

2024-09-05

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!