BEBAS!!!

Hanna tahu jika kedua pria asing itu sedang meragukan ucapannya, sehingga ia kembali berucap :

"Percaya atau tidak, tapi saya adalah korban pencopetan. Hari itu saya baru pulang dari klinik menuju ke rumah dan di perjalanan saya bertemu dengan seorang ibu- ibu yang sedang terluka karena jatuh dari motornya. Saya mencoba untuk menolong ibu- ibu itu hingga beberapa saat kemudian ada orang baik hati yang mau membawa ibu itu kerumah sakit".

"Saya terlalu sibuk mengurus ibu itu hingga saya lengah dan tidak menyadari jika barang- barang bawaan saya dan juga tas saya hilang saat itu. Saya baru menyadari ketika semua orang sudah bubar dan meninggalkan saya seorang diri".

Hanna menjeda ceritanya sesaat untuk melihat reaksi dari dua pria itu.

Reza dan pak Sigit saling berpandangan, keduanya sedang mencoba mencerna ucapan Hanna.

"Jadi anda kehilangan KTP anda waktu kejadian itu?" tanya pak Sigit Kemudian.

Hanna langsung mengangguk cepat, bagaimana pun caranya ia harus bisa meyakinkan pak Sigit jika dirinya ingin secepatnya pergi dari tempat itu.

"Iya pak, dan saya sangat yakin jika gadis itu yang mengambil tas dan juga barang- barang saya" Ucap Hanna.

"Gadis itu? Siapa yang anda maksud dengan gadis itu? Apakah anda mencurigai seseorang?" Tanya pak Sigit lagi.

"Iya pak, saya curiga jika gadis yang memakai jaket jeans berwarna coklat tua itu yang telah mengambil tas saya" Ucap Hanna penuh keyakinan.

"Gadis itu ikut membantu saya menyelamatkan ibu tersebut, tapi sayangnya saya tidak menyadari saat dia mengambil tas saya. Saya baru menyadarinya ketika gadis itu sudah pergi dengan motor matic merahnya" Jelas Hanna lagi.

Hanna menjelaskan ciri- ciri Dinda pada Reza dan pak Sigit, ia yakin jika Reza pasti masih mengingat motor matic serta jaket jeans yang sering Dinda pakai.

Reza terdiam, ia sedang memikirkan ucapan Hanna.

"Gadis memakai jaket jeans berwarna coklat tua dan motor matic merah?".

Ya, Reza ingat betul motor matic yang gunakan oleh gadis itu dan ia juga ingat dengan jaket jeans yang gadis itu pakai saat kejadian itu. Jika ucapan Hanna benar, berarti tuduhannya sudah salah alamat. Reza telah salah menuduh Hanna yang teryata adalah korban dari perbuatan gadis itu juga.

"Jadi maksud lo, lo kehilangan dompet lo saat itu dan gadis itu yang mencopetnya?" Tanya Reza seolah ingin memastikan.

Hanna mengangguk cepat, ia yakin jika Reza mulai mempercayai ceritanya.

"Iya, gadis itu telah mencopet tas dan seluruh isinya" Tegas Hanna.

"Shitt,,,!" Umpat Reza dengan kesal.

Reza ingin menyangkal pembelaan Hanna dan mengatakan jika gadis itu berbohong, namun sayangnya Reza tidak bisa melakukan itu karena keterangan yang di berikan Hanna terdengar begitu meyakinkan. Bahkan ciri- ciri pencopet yang Hanna ceritakan sama persis dengan gadis yang menabrak mobilnya. Reza akhirnya menyadari jika ia telah salah menuduh.

"Sepertinya kita salah orang pak Reza" Bisik pak Sigit pada Reza.

Reza menggertakkan giginya, ia merutuki dirinya yang telah di bodohi oleh gadis pencopet itu.

"Sekarang anda sudah sadarkan jika anda salah tangkap. Saya bukanlah orang yang anda cari. Saya tidak pernah menabrak mobil anda justru saya juga merupakan korban sama seperti anda" Ucap Hanna.

Hanna sempat merasa bersalah karena secara tidak langsung telah membohongi dua pria di hadapannya, namun hatinya meyakinkan dirinya jika ia tidak sepenuhnya salah. Hanna hanya mencoba untuk melindungi dirinya sendiri dari tuduhan yang salah, toh tuduhan itu tidaklah benar dan dia bukanlah pelakunya.

Usai berkata demikian Hanna langsung berdiri, ia ingin segera pergi dari tempat tersebut sebelum dirinya kembali di tanyai oleh polisi itu.

"Terima kasih karena anda telah menemukan KTP saya dan saya turut berduka atas musibah yang menimpa anda pak Reza" Ucap Hanna penuh iba.

"Cih!" Reza berdecih kesal karena targetnya ternyata orang yang salah.

"Maafkan kami nona Hanna, kami telah salah karena menuduh anda" Ucap pak Sigit penuh sesal.

Pak Sigit merasa malu karena untuk pertama kalinya timnya salah menangkap orang.

"Tidak apa- apa pak Sigit, tapi saya minta lain kali selidiki terlebih dahulu sebelum anda menangkap seseorang karena tidak semua laporan itu benar" Sindir Hanna.

"Kalau begitu, saya permisi dulu. Saya sudah sangat terlambat untuk bekerja" Pamit Hanna.

"Maafkan kami" Ucap pak Sigit lagi.

Hanna tersenyum tipis, ia begitu lega karena bisa terbebas dari segala tuduhan. Hanna segera bergegas keluar, ia tidak ingin berlama- lama di dalam kantor tersebut karena seumur hidupnya tidak pernah terbayangkan di pikirannya akan mensinggahi tempat tersebut.

Sementara itu Reza dan pak Sigit menatap kepergian dengan perasaan yang sulit untuk di jelaskan. Jika Reza merasa kesal karena telah kalah dari gadis itu, sedangkan pak Sigit merasa malu karena telah salah menuduh seseorang yang sama sekali tidak bersalah.

Suasana hening beberapa saat, hingga tiba- tiba Reza bangkit dari tempat duduknya seraya berkata :

"Cari gadis yang memakai jaket jeans warna coklat dan mengendarai motor matic merah".

"Mau cari di mana gadis itu? Anda pikir gadis yang memakai jaket jeans coklat dan mengendarai motor matic merah cuma satu. Belasan atau bahkan mungkin ada puluhan gadis yang memakai jaket yang sama dengan motor yang sama pula" Sahut pak Sigit.

"Aku tidak mau tahu, segera temukan gadis itu dan bawa dia kehadapanku".

Selesai mengucapkan kata- kata itu, Reza langsung melangkah keluar meninggalkan pak Sigit yang masih menatapnya dari kejauhan. Pak Sigit menghela nafas panjang sembari menggeleng- gelengkan kepalanya, beliau tidak habis pikir dengan anak konglomerat itu.

"Kamu pikir gampang mencari satu orang di kota yang sebesar ini. Mau cari di mana coba gadis yang memakai jaket jeans warna coklat dan mengendarai motor matic berwarna merah? Mau di cari kelubang semutpun belum tentu bisa ketemu".

Pak Sigit terlihat frustasi memikirkan perintah yang baru saja di terima, harga dirinya seolah hancur berantakan bila sudah berhadapan dengan seorang tuan muda dari keluarga wijaya.

.

Hanna sampai di klinik setelah tiga jam di tahan di kantor polisi untuk kasus salah tangkap yang dialamatkan kepadanya. Dan pada saat Hanna masuk kedalam klinik, ia langsung di sambut dengan deretan pertanyaan dari rekan- rekan kerjanya yang tampak begitu khawatir padanya saat mengetahui Hanna di bawa oleh dua orang polisi.

Kamu sudah kembali Hanna? Apa yang terjadi? Kenapa polisi itu membawa kamu kekantor polisi? Apa yang sudah kamu lakukan, Hanna? kamu tidak terlibat dalam komplotan kriminalkan? Kamu tidak kabur dari kantor polisikan? Kamu bukan buronankan, Hanna?

Begitulah kira- kira beberapa isi dari belasan pertanyaan yang di semburkan padanya hingga membuat Hanna kebingunan serta kewalahan untuk menjawab pertanyaan itu satu per satu. Akhirnya Hanna hanya memberi jawaban jika dirinya hanya di mintai keterangan oleh polisi untuk sebuah kasus kecelakaan lalu lintas yang melibatkan sepupunya.

"Jadi mereka percaya dengan semua penjelasan kamu, Hanna?" Tanya seorang teman Hanna.

Hanna langsung mengangguk.

"Iya, mereka langsung percaya dan tidak lagi mempermasalahkan insiden itu".

"Syukurlah Hanna, kami lega mendengarnya" Ucap teman Hanna yang lain.

"Terima kasih ya teman- teman. Maaf karena aku sudah membuat kalian khawatir" Ucap Hanna.

"Kami memang sangat khawatir Hanna, terlebih pak Boby mengatakan jika kamu di paksa untuk ikut bersama bapak- bapak polisi itu".

Hanna tersenyum mendengar ucapan teman- temannya, ia tidak menduga jika teman- temannya begitu perhatian pada dirinya. Setelah bercerita panjang lebar tentang kejadian yang dialaminya kepada teman- teman, Hanna memutuskan untuk mulai bekerja kembali karena satu persatu pasien sudah mulai berdatangan.

Terpopuler

Comments

Sita Sit

Sita Sit

si Dinda sepupu gak ada akhlak

2024-08-03

1

lihat semua
Episodes
1 PROLOG
2 INSIDEN
3 SALAH TANGKAP #1
4 SALAH TANGKAP #2
5 BEBAS!!!
6 BERITA BURUK
7 KEPUTUSAN HANNA
8 BALAS BUDI
9 TUKANG CUCI BARU
10 BERADU KEKUATAN
11 TERLUKA
12 PASIEN RUSUH
13 REZA WIJAYA
14 KELUARGA WIJAYA
15 PUTRA KEBANGGAAN
16 RAHASIA BU HANUM
17 PAMIT
18 BERPAMITAN
19 MEMBERESKAN KEKACAUAN
20 SEORANG PENCURI
21 MANIS
22 KEHILANGAN
23 MEMANDANG DARI JAUH
24 KELUARGA????
25 MENJAUH DARIKU
26 TRAGEDI
27 FAKTA MENYAKITKAN
28 PENOLAKAN
29 PERAWAT KETUJUH
30 TIDAK BUTUH BANTUAN
31 PERGI!!!
32 BERTAHAN ATAU MENYERAH
33 AWAL PERCIKAN API
34 SALING MENANTANG
35 KESEPAKATAN
36 BERDAMAI
37 MULAI DEKAT
38 DUGAAN MIA
39 GETARAN ANEH
40 SAKIT MEMBAWA BERKAH
41 INGIN BERUBAH
42 KEMBALINYA REZA WIJAYA
43 KESEPAKATAN KONYOL
44 ISI HATI
45 TINGGALKAN REZA
46 PILIHAN HANNA
47 MENGHILANG
48 AKU MENCINTAI-NYA
49 MERINDU
50 SEORANG PENGINTAI
51 AKU MENEMUKANMU
52 LUPAKAN AKU
53 STAY WITH ME
54 CALON MANTU PILIHAN OMA
55 MEMINTA RESTU
56 NIKAHI AKU
57 AFTER MARRIED
58 PROJEK MASA DEPAN
59 AUTHOR MENYAPA
60 TERLANJUR SAYANG
61 BULAN MADU
62 BIDUK RUMAH TANGGA
63 SEMANGAT BARU
64 MENGHEMPASKAN DEBU
65 MILIKKU
66 GARIS DUA
67 DRAMA MORNING SICKNESS
68 BERTEMU RISA
69 PAWANG REZA
70 AMARAH REZA.
71 BERKAH DI BALIK MUSIBAH
72 RH COMPANY
73 MERAYU ISTRI
74 BERJUANG BERSAMA
75 TERLALU DINGIN
76 MENGAGUMI
77 LEBIH BAHAGIA
78 PUTRA YANG DIBUANG
79 OMA RISNA
80 MENGINAP
81 KEHANGATAN
82 KESUNYIAN
83 KELUARGA KITA
84 PERTEMUAN AYAH DAN ANAK
85 PERJUANGAN SEORANG IBU
86 TERBELIT GENGSI
87 BOLEHKAH!!!
88 RYU ARYATAMA WIJAYA
89 BERBAIKAN
90 IMPIAN YANG TERWUJUD
91 PATAH HATI
92 MASIH KECEWA
93 KEPALA PERAWAT
94 PERAWAT PRIBADI
95 MAAFKAN OMA
96 KELUARGA (akhir bahagia)
97 Promo Novel baru
Episodes

Updated 97 Episodes

1
PROLOG
2
INSIDEN
3
SALAH TANGKAP #1
4
SALAH TANGKAP #2
5
BEBAS!!!
6
BERITA BURUK
7
KEPUTUSAN HANNA
8
BALAS BUDI
9
TUKANG CUCI BARU
10
BERADU KEKUATAN
11
TERLUKA
12
PASIEN RUSUH
13
REZA WIJAYA
14
KELUARGA WIJAYA
15
PUTRA KEBANGGAAN
16
RAHASIA BU HANUM
17
PAMIT
18
BERPAMITAN
19
MEMBERESKAN KEKACAUAN
20
SEORANG PENCURI
21
MANIS
22
KEHILANGAN
23
MEMANDANG DARI JAUH
24
KELUARGA????
25
MENJAUH DARIKU
26
TRAGEDI
27
FAKTA MENYAKITKAN
28
PENOLAKAN
29
PERAWAT KETUJUH
30
TIDAK BUTUH BANTUAN
31
PERGI!!!
32
BERTAHAN ATAU MENYERAH
33
AWAL PERCIKAN API
34
SALING MENANTANG
35
KESEPAKATAN
36
BERDAMAI
37
MULAI DEKAT
38
DUGAAN MIA
39
GETARAN ANEH
40
SAKIT MEMBAWA BERKAH
41
INGIN BERUBAH
42
KEMBALINYA REZA WIJAYA
43
KESEPAKATAN KONYOL
44
ISI HATI
45
TINGGALKAN REZA
46
PILIHAN HANNA
47
MENGHILANG
48
AKU MENCINTAI-NYA
49
MERINDU
50
SEORANG PENGINTAI
51
AKU MENEMUKANMU
52
LUPAKAN AKU
53
STAY WITH ME
54
CALON MANTU PILIHAN OMA
55
MEMINTA RESTU
56
NIKAHI AKU
57
AFTER MARRIED
58
PROJEK MASA DEPAN
59
AUTHOR MENYAPA
60
TERLANJUR SAYANG
61
BULAN MADU
62
BIDUK RUMAH TANGGA
63
SEMANGAT BARU
64
MENGHEMPASKAN DEBU
65
MILIKKU
66
GARIS DUA
67
DRAMA MORNING SICKNESS
68
BERTEMU RISA
69
PAWANG REZA
70
AMARAH REZA.
71
BERKAH DI BALIK MUSIBAH
72
RH COMPANY
73
MERAYU ISTRI
74
BERJUANG BERSAMA
75
TERLALU DINGIN
76
MENGAGUMI
77
LEBIH BAHAGIA
78
PUTRA YANG DIBUANG
79
OMA RISNA
80
MENGINAP
81
KEHANGATAN
82
KESUNYIAN
83
KELUARGA KITA
84
PERTEMUAN AYAH DAN ANAK
85
PERJUANGAN SEORANG IBU
86
TERBELIT GENGSI
87
BOLEHKAH!!!
88
RYU ARYATAMA WIJAYA
89
BERBAIKAN
90
IMPIAN YANG TERWUJUD
91
PATAH HATI
92
MASIH KECEWA
93
KEPALA PERAWAT
94
PERAWAT PRIBADI
95
MAAFKAN OMA
96
KELUARGA (akhir bahagia)
97
Promo Novel baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!