perjalanan di mulai

"Saya menerima kamu itu karena terpaksa senja jangan berlebihan, Kamu mau pulang? "

" Hehehe gak usah Dion, soalnya rumah saya dekat dari sini" aku berusaha menolak ajakannya

" tidak apa apa ayok masuk, saya takut kalau kamu seperti beberapa minggu yang lalu,soalnya kamu sudah bekerja di tempat saya, kalau terjadi sesuatu yang disalahkan saya"

"ye gak gitu juga konsep nya kali, aku masih punya pikiran yang sehat masih banyak impian ku yang belum tercapai".

"makanya itu sebelum kamu berfikir yang tidak tidak yang ujung nya bisa mengakhiri hidupmu,mari saya antar cepat naik"

tanpa banyak protes lagi aku langsung naik saja kemobil nya dari pada buat ribut saja, apa kata orang nanti ntar dikira perdebatan antara suami istri pula Ahhaha, gak lucu cikudeeeh.

Di perjalan aku hanya diam tanpa mau mengeluarkan suara, soalnya Capek untuk berdebat.

tidak hanya aku yang diam ternyata dia juga memilih untuk diam dan fokus menyetir mobilnya, tanpa terasa kami sampai kerumah dan tidak lupa aku mengucap terimakasih kepadanya karena mengantar aku sampai rumah.

Saat hendak ingin masuk kerumah aku mendengar keributan dari dalam seperti ada yang melemparkan barang barang ke lantai, aku langsung bergegas masuk. Sesampainya didalam aku langsung disuguhkan tamparan di pipi ku sebelah kanan, perih jangan ditanya lagi aku bingung kenapa tiba tiba aku langsung di tampar tanpa ada sebab.

" kenapa ibu menampar aku?" tanya ku kepada ibu sambil memegang pipi ku yang nyeri

"kau sempat sempatnya bertanya kepada saya kenapa ha, coba kau pikir apa kesalahan yang kau perbuat hari ini" tanya ibu dengan muka yang sudah memerah

"maaf ibu aku tidak tau melakukan apa apa, rasanya aku tidak melakukan kesalahan bu"

 aku menjawab penuh pembelaan karena memang benar aku tidak melakukan kesalahan saharian ini aku kerja dan tidak pergi keluyuran kemana mana.

"anak ini ya, anak yang tidak tau di untung.seharunya kau itu berbakti kepada kami tapi ternyata kau membuat nama keluarga ini jelek di mata masyarakat"

dengan tidak henti hentinya ia memukul ku tanpa mau mendengar penjelasan dari ku.

kedua adik ku mereka cuma berdiri sambil makan tanpa berniat sedikit pun membantu aku, seakan akan seperti tidak terjadi apa apa.

malam itu aku tidak tau lagi kelanjutan setelah di pukul habis habisan oleh ibu ku, seakan akan aku melayang di langit.

aku heran kesalahan apa yang aku lakukan sehingga ibu melakukan sesadis itu pada ku. sebelum kesadaran ku hilang aku mendengar ibu ngomong

"anak tidak tau di untung, kalau tau jadi begini nyesel saya pungut kau 4nj**ng"

setelah itu aku tidak tau lagi, aku tidak tau kemana dan bagaimana keadaann ku yang aku rasakan hanya kerapuhan secara tiba tiba

ternyata kebenaran itu memang menyakitkan,apa yang selama ini aku pendam ternyata sudah terjawab tanpa harus aku cari jawabnnya. Aku ternyata anak yang mereka dapat diwaktu itu

Yang aku pikirkan sekarang itu apa alasan mereka merawat ku selama ini, kenapa tidak mereka biarkan saja aku di tepi pantai itu.

toh memang aku anak yang pada dasarnya tidak mempunyai orang tua, Kanapa tidak mereka letakkan saja aku di panti asuhan saja.

Dan ternyata ini lebih sakit lagi dari pada patah hati.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!