Apakah Ini Benar -benar Cinta?

Apakah Ini Benar -benar Cinta?

part 1

Sore itu aku sedang berjalan sendiri di trotoar sambil menenteng beberapa kantong kresek yang berisi beberapa lauk pauk yang aku beli ketika pulang dari tempat kerja, yah walaupun gaji ku tidak seberapa ketika itu tapi setidaknya cukup untuk membeli beberapa makanan.

Disaat arah perjalanan pulang ada beberapa hal yang aku pikirkan,baik itu hal yang paling mudah sampai yang sulit.

Perjalanan ini aku lalui setiap hari setiap seperdetik, itu semua berulang ulang kesekian kalinya sehingga rasanya ingin berhenti sebentar serta menghilang beberapa waktu sampai benar benar siap menerima keadaan.

saat sedang asyiknya melamun tanpa aku sadari ternyata aku berada di tengah jalan, banyak orang2 sekitar meneriaki agar aku berhati tapi aku tidak mendengar, di arah berlawanan ternyata ada sebuah mobil yang hendak melewati jalan tersebut dengan kecepatan tinggi, saat mobil itu hendak melabrakku. Tiba tiba ada seorang pemuda yang menyelamatkan aku.

aku sangat ayok karena kalau tidak ada pemuda itu mungkin aku telah tiada di muka bumi ini.

di saat aku terdiam ketakutan yang melanda,pemuda tersebut menyentuh pundak ku dia sangat mengerti jikalau aku benar benar takut dengan kejadian yang baru menimpa ku

" Hei mbak, apakah kamu tidak apa apa? kenapa kamu tidak memperhatikan jalan dengan baik!, bagaimana nanti kamu benar benar di tabrak oleh mobil tersebut? "

pertanyaan bertubi tubi yang aku dapatkan dari pemuda itu membuat aku jadi jengkel dan ingin sekali rasanya aku lempar mulutnya dengan makanan yang aku beli tadi, kalau dipikir pikir mana mau aku di tabrak sama mobil namanya juga tidak sengaja

" eh maaf mas, terimakasih telah menyelamatkan saya dari kejadian barusan mas". Tidak lupa aku berterimakasih, ya walaupun nyebelin.

" Tadi saya lagi memikirkan sesuatu mas jadi saya tidak konsentrasi saat berjalan"

" ummh,lain kali hati hati kalau di jalan raya mbak. Kita tidak tau nasib kita seperti apa, Yah kecuali mbaknya bosan hidup mungkin tidak apa apa".

" astagfirullah mulutnya mas, saya masih ingin hidup mas, pikiran saya masih jernih "

Ya tuhan pengen sekali mulut ni orang aku tampol sama batu, enak saja dia bilang kalau aku bosan hidup. Andai saja kalau dia tidak menolong ku sudah aku jadian pecel lele baru tau rasa ni orang.

" ya kan mana tau mbak, zaman sekarang mah banyak yang seperti itu kalau sudah capek dengan masalah hidup ujung ujungnya bundir" ujarnya

" Bundir? maksudnya mas? " tanya aku penasaran

" Iya bundir mbak gak tau kepanjangan nya" aku yang tidak tahu sama sekali geleng kepala

" Yaampun mbak mbak, hidup sudah setengah abad masak iya bundir ngak tau" sambil ketawa terpingkal pingkal

" Yakan saya memang gak tau mas, kalau si masnya ngak mau menjawabnya juga tidak apa apa, toh tidak merugikan saya, eh iya sekali lagi saya berterimakasih sekali karena masnya menolong saya tadi. saya izin pergi dulu mas,soalnya saya harus cepat pulang" aku undur diri dan bergegas pergi dari sana selain mau pulang cepat aku mau menghindar dari perdebatan yang sangat tidak bermutu itu.

" Mbaknya tidak penasaran sama Bundir? kalau mau sini dengerin dulu mbak hei" melambaikan tangan sambil tertawa

astagfirullah mas mas itu memang gila atau bagaimana sih,sepertinya tidak ada yang lucu kenapa dia seperti itu. Ya tuhan semoga aku tidak bertemu lagi dengan dia, dia sangat nyebelin tuhan.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!