LBB part 5

Lolly dan Anggun sudah duduk di sebuah sofa, kedua wanita cantik dengan aura yang berbeda. Lolly terlihat cantik dan Elegan namun sedikit cuek, sedangkan Anggun terlihat cantik dan feminim, bahkan tutur katanya begitu sangat lembut, beda dengan Lolly yang sedikit ketus saat berbicara, namun aslinya dia begitu humble dengan orang yang sudah dekat dengannya.

"Bagaimana pernikahan mu? apakah kamu bahagia?." tanya Anggun.

Anggun adalah teman semasa SMA dan kuliah Lolly hingga sekarang, namun Anggun memutuskan untuk tinggal di Australia untuk melanjutkan kuliahnya. Pulang hanya untuk berlibur saja, atau hanya ingin menemui kedua orang tuanya di Indonesia.

"Ya begitu lah.. untuk saat ini kita masih happy-happy saja, ya mungkin karena belum ada seorang baby kali ya, belum repot." jawab Lolly.

"Enakan mana nikah apa sebelum nikah?." tanya Anggun lagi.

"Kalau aku sama aja sih, cuman bedanya, aku sekarang harus bangun pagi, untuk melayani suamiku, seperti memasak dan melayani keperluan yang lainnya."

"Emang kamu nggak punya asisten rumah tangga, sampe masak sendiri pagi-pagi?."

"Punya sih, baru kemarin mulai kerja, belum lama, tapi sepertinya aku tidak cocok dengannya, mau cari ART yang lain saja." ucap Lolly.

"Why? apa kerjanya kurang bagus dan memuaskan?." tanya Anggun yang sedang duduk di depan Lolly.

"Untuk kinerja kerja nya sangat memuaskan, tapi dia sedikit aneh, setiap dia berangkat kerja, dia selalu memakai pakaian-pakaian ketat, yang memperlihatkan badanya seperti paha dan bagian-bagian yang harus di tutuplah pokoknya, aku jadi takut kalau suamiku jadi suka sama dia." jelas Lolly.

Anggun yang mendengar ucapan Lolly seketika tertawa. "Memang dia secantik apa sih, sampai kamu takut, lagi pula pasti juga emak-emak kan, walaupun badannya terlihat, Marvel juga tidak akan selera."

"Dia masih muda, bahkan usianya mungkin lebih muda dari ku, dan wajahnya juga tidak kalah cantik dari wajahku, bagaimana aku tidak berfikir yang tidak-tidak."

Anggun yang mendengar ucapan Lolly semakin tertawa terbata-bata. "Mau semuda apa pun Marvel ngak akan deh tergoda sama seorang ART, aku tahu betul Marvel standarnya tinggi, tapi buat jaga-jaga aja.. mending ganti ART aja yang umurnya lebih tua dari kamu, takutnya tu cewek gatel sama suami kamu, secara suami kamu kan keren." ucap Anggun.

"Tapi untuk sejauh ini sih, aku belum melihat ART aku itu berbuat macam-macam."

"Ya emang kamu tahu.. kalau di belakang kamu mereka main serong ini.. itu..? udah deh mending ganti aja, kaya ngga ada ART yang lain aja."

"Ya nanti aku pikirkan lagi." ucap Lolly sambil menikmati jus jeruk di atas meja.

...****************...

Tidak terasa hari semakin sore. Marvel baru saja tiba di rumah dan segera turun dari dalam mobil. Seperti biasa setiap pulang bekerja rumah selalu sepi, karena Lolly lebih sering telat, karena jarak kantor Lolly dan rumah cukup jauh, apa lagi jam pulang Lolly lebih sore di bandingkan Marvel yang jam 3 sudah pulang.

Marvel pun berjalan masuk ke dalam rumah, ia melihat rumah tampak sepi. "Di mana Mila?." ucap Marvel yang tidak melihat kehadiran Mila di dalam rumah. Namun Marvel tidak mau memikirkan itu, masa bodoh pikirnya, ia sudah begitu terlalu capek seharian bekerja. Marvel pun berjalan menaiki tangga untuk menuju ke kamarnya.

Saat tiba di lantai 2. Marvel melihat ternyata Mila sedang menyapu di lantai atas. Mila yang melihat Marvel sudah pulang pun berjalan mendekat ke arahnya. "Sudah pulang pak?." tanya Mila. "Sini saya bantu melepas sepatu bapak." Mila yang sudah meletakkan sapu di atas lantai dan menunduk untuk melepas sepatu yang di kenakan Marvel.

"Pasti bapak lelah kan?." tanya Mila lagi yang masih sibuk dengan aktifitasnya di bawah sana.

Marvel yang mendapat perhatian dari Mila entah kenapa tidak merasa terganggu. Justru Marvel sangat senang, karena selama ia menikah dengan Lolly, Lolly tidak pernah bersikap demikian kepadanya. Bahkan saat Marvel melihat belahan dada Mila saat Mila menunduk, ia menjadi tergoda. Tiba-tiba Marvel ingin sekali untuk menyentuhnya.

"Mil..?" panggil Marvel.

"Iya Pak?." Mila yang sudah mendongakkan wajahnya ke atas menatap wajah Marvel.

"Apa kamu sudah punya kekasih?." Tanya Marvel secara tiba-tiba.

Mira yang sudah selesai melepas sepatu Marvel seketika kembali beranjak berdiri. "Belum pak, siapa sih yang mau dengan wanita miskin seperti saya." jawab Mila.

Marvel terus tatap wajah Mila lekat-lekat, dan tidak Marvel sadari, Marvel pun sudah menyentuh dagu Mila begitu saja. Marvel begitu terpesona dengan kecantikan Mila, apa lagi tergoda dengan tubuh molek milik Mila. "Apakah kamu mau menjadi pacar gelap ku?." ucap Marvel secara tiba-tiba.

Mila yang mendengar ucapan Marvel seketika terkejut, ia tidak menyangka secepat itu untuk bisa mendapatkan hati Marvel. "Ta_tapi bagaimana dengan ibu Lolly pak?." ucap Mila.

"Masalah Lolly gampang, kita bisa menjalin hubungan di belakang Lolly, bagaimana apa kamu mau?." tanya Marvel lagi.

Tanpa suara, Mila hanya mengangguk pelan. Marvel yang mendapat jawaban iya seketika langsung menarik tubuh Mila, lalu di dekap nya tubuh seksi tersebut. Marvel seketika meraba paha Mila dengan sangat lembut. Marvel yang merasa tergoda langsung melepaskan kancing kemejanya secara satu persatu. Setelah kemeja lepas, ia langsung membawa Mila masuk ke dalam kamar miliknya bersama Lolly. Marvel langsung men jatuhkan tubuh Mila di atas ranjang tempat tidur.

Marvel yang merasa tubuhnya semakin panas karena melihat tubuh Mila langsung saja melepas celananya begitu saja dan segera beranjak naik ke atas ranjang tempat tidur. Marvel sudah mengungkung tubuh Mila dengan tangan atletisnya. Sedangkan Mila yang berada di bawah Marvel langsung memainkan benda Marvel yang sudah tegak berdiri.

"Punya bapak sangat besar sekali?." ucap Mila dengan nada lembut.

"Apa kamu menyukainya?. tanya balik Marvel.

"Tentu saja pak, karena ini sangat nikmat." jawab Mila.

Tangan Marvel seketika sudah meraja rela, ia remas-remas benda empuk di bawah badannya, yang masih berbalut baju dan wadahnya. "Berapa ukuran mu?." tanya Marvel yang masih sibuk dengan benda empuk tersebut.

"40 pak?." jawab Mila.

Marvel yang mendengar jawaban Mila hanya tersenyum, Marvel terus tatap benda kembar di bawahnya, memang benar-benar besar, bahkan lebih besar dari milik istrinya.

"Memang ukuran ibu Lolly berapa pak?."

"38 masih standar." jawab Marvel.

Marvel yang terus mendapat sentuhan di benda bawahnya seketika merasa nikmat, hingga ia berkali-kali mengerang. "Akhhhh.. enak sekali Mila." ucap Marvel dengan mata membuka dan menutup.

Terpopuler

Comments

Warijah Warijah

Warijah Warijah

Hadeeuh Loly..pasang CCTV tp rahasiain dr Suamimu...

2023-09-21

1

Yuliana Tunru

Yuliana Tunru

akhir x tergoda jg..dasar pasangan lucnut

2023-09-21

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!