Seperti biasa setiap bangun tidur, sebelum berangkat ke kantor, Lolly selalu menyiapkan sarapan dahulu untuk suaminya. Lolly sudah menyibukkan diri di dapur untuk memasak sup buntut. Aroma masakan pun sudah memenuhi seisi rumah. Marvel yang mencium aroma sedap seketika turun ke lantai satu. Setibanya di lantai satu ia sudah meraih segelas air putih di atas meja makan lalu kembali berjalan untuk menemui sang istri.
"Good morning sayang.." sapa Marvel yang sudah memeluk Lolly dari belakang.
"Good morning juga sayang." jawab Lolly sedikit menoleh ke arah suaminya.
Setelah sarapan sudah siap dan mereka berdua sudah rapi. Marvel dan Lolly pun segera menikmati sarapannya di meja makan. Sedangkan Mila baru saja datang dengan menggunakan motor metik nya. Marvel yang melihat kehadiran Mila seketika kembali teringat dengan kejadian kemarin, saat Mila menyentuh benda miliknya. Namun Marvel mencoba melupakan kejadian kemarin, karena kejadian kemarin menurutnya sangat membanggongkan. Tapi tidak bisa di pungkiri jika Marvel tidak tergoda dengan tubuh Mila, tubuh yang begitu seksi dengan lekuk tubuh yang begitu sangat mempesona, dada yang besar, pantat yang aduhai, seperti bentuk gitar spanyol atas dan bawah sama-sama besar. , bahkan wajah Mila tidak kalah cantik dari istrinya.
"Selamat pagi pak.. buk.. maaf sedikit telat." ucap Mila yang kepada Marvel dan juga Lolly.
Lolly yang melihat kehadiran Mila seketika menoleh, ia menatap tubuh Mila dari atas hingga bawah. Lolly yang tadinya sibuk menikmati sarapan seketika terhenti karena melihat pakaian yang Mila kenakan di luar nalar. Pakaian yang begitu amat ketat, memperlihatkan dadanya hingga belahannya, dan paha mulusnya.
"Mila.." panggil Lolly.
"Iya buk." jawab Mila.
"Bukankah saya kemarin sudah bilang sama kamu, jika kamu ingin kerja di sini, ubahlah cara pakaian mu, kamu di sini itu sebagai ART bukan pemandu karaoke, hormati saya dan suami saya dong, masa kamu tidak malu dengan suami saya?." Lolly yang menegur Mila.
"Maaf buk.. karena ini memang pakaian saya sehari-hari.. dan saya nyaman menggunakan pakaian ini." jawab Mila yang masih berdiri di depan Marvel dan Lolly.
"Kamu nyaman, tapi mata saya yang sakit." ucap Lolly sedikit sadis.
"Hus.. sudah sayang.. biarkan kenapa sih Mila mau memakai baju apa, yang penting kan dia di sini kerjanya bagus." Marvel yang tiba-tiba membela Mila.
"Tapi sayang.. itu tidak sopan? aku merasa terganggu melihat Mila memakai pakaian seperti itu?."Lolly yang menunjuk ke arah Mila.
"Tapi itu sudah keseharian Mila memakai pakaian seperti itu sayang, memang gaya dia sudah seperti itu."
Lolly yang mendengar Marvel terus membela Mila seketika merasa kesal dan tidak nafsu makan. Lolly pun seketika beranjak berdiri untuk siap-siap berangkat ke kantor.
"Sayang.. sarapan kamu belum habis?." ucap Marvel.
"Aku udah kenyang!." Jawa Lolly ketus sambil menenteng tas branded.
Marvel yang melihat istrinya pergi langsung mengejarnya. Mila yang barusan mendapat pembelaan dari Marvel seketika merasa bahagia. Mila merasa bahwa Marvel sudah mulai tertarik dengan nya. "Sepertinya mas Marvel sudah mulai suka degan ku." ucap Mila pelan, sambil menatap kepergian Lolly dan juga Marvel.
Lolly terus berjalan keluar rumah untuk berangkat ke kantor, dengan Marvel yang mengikutinya dari belakang. "Sayang.." Marvel yang sudah meraih tangan Lolly.
"Lepasin ah." Lolly yang mengibaskan tangannya untuk terlepas dari genggaman Marvel.
"Jangan marah dong."
"Bagaimana aku tidak marah, kamu membela Mila yang jelas-jelas salah, memang mata kamu tidak terganggu dengan pakaian yang di kenakan Mila, atau kamu malah suka melihat Mila memakai pakaian seperti itu?."
"Tidak mungkin lah sayang, aku hanya ingin Mila bekerja di sini dengan nyaman, baru dua hari lo dia kerja di rumah kita, masa udah kamu omelin, kamu tahu sendiri kan cari ART yang kerjanya bagus itu tidak mudah, selagi kerja Mila bagus biarkan saja dia memakai pakaian seperti itu, toh juga dia nyaman." ucap Marvel.
"Terserah kamu lah." Lolly yang mengalihkan pandangannya ke arah lain.
"Jangan marah dong." Marvel yang menyentuh dagu istrinya dengan lembut. "Sebenarnya aku juga tidak suka melihat Mila memakai pakaian seperti itu, tapi biar kan saja, selagi dia kerjanya bagus, lagi pula aku juga tidak perduli dia mau pake baju apa."
Lolly yang mendengar ucapan Marvel hanya diam, sebenarnya Lolly juga percaya ke pada Marvel, jika Marvel tidak akan tergoda dengan Mila, karena Mila bukanlah tipe Marvel, apa lagi Mila hanya lah seorang pembantu.
"Udah dong jangan marah, nanti cantiknya hilang, aku anterin yok ke kantor." Marvel yang membujuk Lolly agar tidak marah.
"Tumben mau nganterin aku?." Lolly yang kembali menatap wajah suaminya.
"Emang ngga boleh suamimu ini mau nganterin istrinya, ya sudah kalau tidak mau, aku berangkat ke kantor sendiri saja." Marvel yang sudah bersiap untuk masuk ke dalam mobil miliknya namun di cegah oleh Lolly.
"Iya-iya mau." Lolly yang sudah menarik tangan Marvel, dengan Marvel yang tersenyum karena istrinya yang sok jual mahal.
Tidak lama Lolly pun sudah sampai di kantor miliknya, dan ia segera turun dari mobil saat laki-laki berbaju serba hitam membukakan pintu untuk nya. "Aku masuk dulu ya sayang.. kamu hati-hati di jalan, kabari aku kalau sudah sampai kantor." ucap Lolly yang udah berdiri di dekat mobil.
"Iya sayang, bay..". Marvel yang sudah melambaikan tangan, lalu mobil mewah berwarna hitam kembali melaju meninggalkan kantor.
Lolly yang sudah tiba di kantor langsung masuk ke dalam kantor, dengan Marwah sekretarisnya berjalan di belakangnya. "Tumben buk datang ke kantor sama pak Marvel?." tanya Marwah.
"Iya..." Jawab Lolly singkat dan padat tanpa menoleh ke arah Marwah. Lolly memang seperti itu jika sudah masuk ke dalam kantor, selalu bersikap diam dan anggun, layaknya CEO wanita yang terlihat jutek dan galak, namun sebenarnya tidak.
Setibanya di ruang kerja, Lolly langsung menjatuhkan tubuhnya di kursi kebesaran nya, dan segera mengerjakan beberapa pekerjaannya. Namun saat Lolly masih sibuk menatap komputer di depannya, Tiba-tiba pintu ada yang mengetok. Lolly seketika menatap ke arah pintu.
"Lolly..." Teriak Anggun sahabat Lolly yang masih di ambang pintu.
Lolly yang melihat kehadiran Anggun seketika terkejut. "Anggun..?." Lolly yang seketika beranjak berdiri dan mendekat ke arah Anggun.
"Kamu kapan pulang?." tanya Lolly lalu memeluk tubuh Anggun begitu saja.
"How are you Lolly?." tanya Anggun yang juga memeluk tubuh Lolly dengan sangat hangat.
"l'm fine, kamu sendiri apa kabar?." Lolly yang sudah melepaskan pelukannya.
"Baik.. kamu semakin cantik sekali setelah menikah?." puji Anggun yang menatap wajah Lolly.
"Thank You.. kamu juga semakin cantik di Australia."
"Happy Wedding" Anggun yang sudah memberikan sebuah kotak kecil kepada Lolly. "Maaf saat itu tidak bisa datang di pernikahanmu." ucap Anggun.
"No problem darling, and thanks for the gift." ucap Lolly yang kembali memeluk sahabatnya tersebut.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 22 Episodes
Comments
Warijah Warijah
Tu kan Lolly, suamimu sdh mulai membela ART luknat,dengan berbagai alasan...
2023-09-21
1