Amore Mio Versi 3

Amore Mio Versi 3

Amore Mio Versi 3 Chapter 1

Hari ini Kanaya Mahendra menjejakkan kaki nya di kota Floris. Kota besar tempat pusat nya bermacam-macam kemegahan negeri tersebut.

Kanaya datang kemari dari desa tempat nya tinggal, desa Paseo yang jauh dari kota namun sangat asri dan sangat kaya. Jadi singkat nya Kanaya ini walau dari desa dia adalah puteri dari orang kaya, puteri dari keluarga Mahendra yang memiliki perkebunan anggur dan stroberi yang besar dan luas nya berpuluh- puluh bahkan ratusan ribuan hektar.

Mereka sangat kaya secara turun temurun dari kakek Tuan Mahendra, mereka bahkan mempekerjakan banyak karyawan perkebunan dan juga banyak pelayan di kediaman mereka yang bentuk nya lebih mirip kastil ketimbang rumah biasa nya itu. Di desa itu Kastil milik keluarga Mahendra memang sangat lah mencolok. Begitu luas,besar nan megah jadi sudah seharus nya banyak pelayan di dalam nya..

Keluarga Mahendra sangat di hormati karena mereka sangat baik, bahkan tidak ada di desa ini yang menjadi pengangguran. Mereka banyak yang menjadi orang gaji keluarga Mahendra. Hidup di desa Paseo benar-benar makmur dan sangat terjamin.

sebetul nya Kanaya juga enggan meninggalkan desa nya, di sana ia bisa bersepeda mengelilingi perkebunan anggur dan stroberi setiap pagi dan petang, ia juga sudah terbiasa keseharian nya bersama-sama membantu para karyawan dan pengurus perkebunan. Kanaya sangat mencintai desa nya.

Harus nya Kanaya adalah nona besar tapi ia sangat senang membantu di perkebunan. seperti nya darah petani yang di miliki kakek buyut nya melekat dan terwarisi sempurna kepada Kanaya.

Kanaya sangat senang berada di perkebunan tapi mau tidak mau ia harus datang ke kota ini, menukar ketenangan desa nya dengan hiruk pikuk nya kota.

Kota Floris memang sangat lah indah, tidak banyak polusi, kota nya begitu sangat cantik dan istimewa. Namun tetap saja yang nama nya kota keramaian di mana-mana, tentu nya walau tak ada banyak polusi pabrik, polusi asap kendaraan tetap saja ada ya kan?

Kanaya datang ke kota Floris adalah karena perintah kedua orangtua nya. Tuan Mahendra ayah nya bersahabat baik dengan Tuan Erlangga yang tinggal di kota Floris. Mereka bersahabat saat sama-sama menjadi mahasiswa di sebuah universitas masing-masing.

saat itu mereka bertemu ketika mewakili universitas masing-masing dalam penyambutan mahasiswa luar negara. dan entah bagaimana cerita nya dua orang menjadi sangat nyambung dan menjadi sangat dekat hingga saat ini.

Dan tidak di ketahui apa yang membuat dua orang keukeuh ingin ber-besanan, seperti nya dua orang memang benar-benar sepasang sahabat yang tak mau di pisahkan.

Kanaya pergi sendiri, ia hanya di antar oleh pegawai keluarga nya sampai perbatasan saja. Itu adalah mau nya Kanaya sendiri, ia malas kalau harus menjadi nona yang manja. Walau baru satu kali mendatangi Kota Floris, Kanaya tak akan bodoh-bodoh amat. Namun seperti nya keluarga Erlangga tak mungkin membiarkan tamu se-penting Kanaya datang sendiri.

Terbukti saat Kanaya baru saja sampai di perbatasan bersama pegawai keluarga Mahendra, sudah ada supir pribadi dari keluarga Erlangga yang menunggu nya.

Kanaya akhir nya masuk ke mobil jemputan keluarga Erlangga, ia duduk diam di kursi belakang seraya melamun sepanjang perjalanan hanya memperhatikan pemandangan kota di luar jendela mobil.

Tahun ini Kanaya baru saja menyelesaikan bangku highschool nya, sekolah nya pun selama ini tidak jauh dari desa Paseo. di sebuah kota kecil yang bisa di tempuh dengan kendaraan roda dua.

awal nya Kanaya ingin memilih universitas yang cocok untuk hal yang di sukai nya. Namun seperti nya sang ayah sudah memilihkan fakultas yang terkenal di kota Floris untuk nya.

"nanti kau akan kuliah bersama calon suami mu, kalian akan menikah di pertengahan semester agar kalian bisa lebih mengenal satu sama lain nya" kata Tuan Mahendra di hari sebelum nya.

"hati-hati ya sayang, ayah dan ibu akan menyusul dalam waktu dekat.." senyum ibu nya dengan sumringah. Ibu ini senang Puteri nya sudah dewasa dan akan bertemu calon suami nya.

Setelah menempuh perjalanan beberapa waktu, akhir nya mobil yang membawa Kanaya sampai juga di kediaman mewah milik keluarga Erlangga.

halaman nya juga sangat luas, kau bahkan bisa balap mobil di halaman nya tersebut.

Kanaya turun dari mobil namun sang supir tergopoh-gopoh membuka pintu lebih dulu

"jangan lakukan sendirian Nona, nanti saya di marahi Nyonya besar" pinta sang supir

supir ini mengerti kalau Gadis tamu majikan nya ini terlihat sangat mandiri tapi bukan berarti boleh mandiri saat menjadi tamu di sini, bisa-bisa mereka yang kena teguran.

akhir nya Kanaya menurut saja, membiarkan pak supir dengan tugas nya.

"Bapak nama nya siapa?" sapa Kanaya saat supir paruh baya itu membantu membawa kan koper nya.

"nama saya pak Aden, Non. Panggil saja begitu..saya supir nya Nyonya Besar" jawab supir yang bernama pak Aden ini.

"oh iya pak, salam kenal nama saya Kanaya" balas Kanaya ramah

pak Aden senang sekali, nona ini sangat baik nan ramah.., terharu sekali pak Aden. Nona-nona dari desa memang seringkali begitu sopan. Pak Aden juga dulu dari desa, ia jadi kangen sama desa nya yang sangat jauh.

"Non dari desa Paseo yang terkenal kaya dan indah dengan perkebunan nya itu ya?" pak Aden meyakin kan karena sang Nyonya pernah bilang begitu beberapa hari lalu

"iya, pak" jawab Kanaya

"saya juga asal nya dari desa Non" cerita pak Aden

"oh ya, desa mana pak?" Kanaya sumringah

"desa Suja.." jawab pak Aden jujur

"wah jauh sekali ya pak.." Kanaya mengingat desa Suja itu bahkan lebih jauh dari desa Paseo jika di hitung dari kota Floris

"merantau di sini sama siapa pak? Sendiri apa sama istri?" tanya Kanaya

"sama istri, sama anak juga non. Anak saya yang satu masih kuliah yang satu udah berkeluarga dapat jodoh orang sini.." jawab pak Aden yang merasa sangat semangat dapat teman ngobrol

"wah semoga sehat selalu ya pak keluarga nya" kata Kanaya tulus

"iya non, makasih.." pak Aden tersenyum seraya undur diri setelah mengantar Kanaya sampai ruang depan

Nyonya Besar Erlangga sudah tersenyum menyambut Kanaya di ruang utama

"selamat datang Kanaya.." sapa Nyonya Besar Erlangga.

Kanaya cukup canggung karena ini pertemuan pertama nya dengan Nyonya Besar Erlangga.

"Nyonya..selamat siang" sapa Kanaya sopan seraya menyalami Nyonya Besar Erlangga dengan sangat membungkuk.

"Naya sayang..kok manggil Nyonya sih..?" protes Nyonya Erlangga karena Kanaya memanggil nya Nyonya, Kanaya kan calon menantu nya

"tan..te" kata Kanaya merubah panggilan nya.

"ma..ma" tekan Nyonya Erlangga

"mama dong, Naya. Tante kan calon mertua kamu" senyum Nyonya Erlangga

"iya..ma" kata Kanaya akhir nya.

Kanaya MAHENDRA

cewek cakep,polos, lucu. Gak pinter-pinter amat dan gak bego-bego amat, standar-standar saja. Penampilan nya juga biasa-biasa saja, lumayan cupu dan terlihat lugu. untung nya penampilan nya itu tertolong dengan kecantikan nya.

Terpopuler

Comments

Evan Rye Wook

Evan Rye Wook

gercep

2024-05-23

0

Na Na Chan

Na Na Chan

thanks 🥰👍

2023-09-16

0

Mom Dee🥰🥰

Mom Dee🥰🥰

dpt notif lsg kesini, masuk list fav 🥰

2023-09-16

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!