Bertemu Lagi
Cobaan seakan tak pernah lelah menghampiri kehidupan Annora. Setelah ibunya meninggal, meninggalkan kesedihan yang mendalam untuknya, kini dia si hadapkan kembali dengan cobaan baru. Dia di usir oleh pemilik kontrakan karena belum membayar uang sewa selama dua bulan. Karena penyakit ibunya membuat Annora lebih dulu mementingkan pengobatan ibunya hingga uang yang di dapatnya habis tak tersisa, dan alhasil sekarang dia harus pergi dari kontrakan yang selama ini di tinggalinya, kontrakan yang menjadi kenangan untuk dirinya dan ibunya selama mereka pernah tinggal disana.
Membawa tas besar sebagai wadah bajunya, Annora hanya bisa membawa barang barang yang menurutnya penting saja karena tidak bisa membawa semua barang yang tak mungkin dibawanya. Di pinggir jalan tempat dirinya mengontrak Annora tengah menunggu Tessy yang akan menjempunya, Annora bercerita kepada Tessy sehingga Tessy memberi saran kepada Annora bahwa lebih baik dirinya menempati Apertemnt temannya itu untuk semantara, karena Apertemnya juga tidak ada yang menempati. Entah harus bagaimana lagi Annora mengucapkan terimakasih kepada Tessy karena dia sosok teman yang baik, selalu ada untuk Annora hingga detik ini.
Mobil merah berhenti tepat di depan Annora dan Tessy langsung keluar membantu membawa Tas Annora masuk kedalam bagasi setelah itu dia menyuruh Annora untuk masuk kedalam mobil dan mereka segera pergi menuju Apertemnya.
Sesampainya disana Annora kaget bahwa Apertemnt yang Tessy maksud adalah Apartemen mewah yang dalam artian Apertemnt untuk kailangan orang ber uang, dan yang lebih mengagetkan lagi adalah Aric juga tinggal disana.
"Ayo Annora turun!" ajak Tessy saat Annora masih betah duduk di dalam mobil.
"Tessy sepertinya aku tidak jadi menempati Apartementmu, ini sangat mewah, aku tidak sanggup nanti membayarnya padamu, lebih baik aku cari kontrakan yang lain saja." ucap Annora, namun Tessy tidak menerima penolakan Annora, dia malah memaksa Annora turun, bahkan sudah membawa tas Annora memasuki area Apartementnya membuat Annora tidak bisa apa apa, dan kini mereka sudah berada di depan pintu Apartement yang mana ternyata berdekatan dengan Apartement Aric hanya terhalang satu kamar.
"Ayo masuk!" Ajak Tessy dan Annora menurut, masuk kedalam yang di dalamnya tentu saja mewah. Ayah Tessy seorang arsitektur yang memilki perusahaan sendiri jadi tak heran jika Tessy memiliki Apertemnt mewah dan hidupnya cukup terjamin.
"Tessy sungguh aku tidak bisa tinggal di sisni! lebih baik akun cari kontrakan saja," ucap Annora lagi namun Tessy masih kekeh tak menerima penolakan Annora.
"Tinggal disini atau aku akan membawamu kerumah, mommy sudah menyuruhku untuk membawamu kerumah, namun aku bilang kau pasti akan menolak dan lihat sekarang saja kau menolak tinggal disini!" ucap Tessy. Padahal selain karena Apertemntnya terlalu mewah, Annora juga tidak ingin tinggal di sini karena adanya Aric yang ada disini bahkan berdekatan, bagaimana bisa Annora hidup disini.
"Kau harus mau! aku tidak menerima penolakan!" ucap Tessy lagi membuat Annora akhirnya mengiyakan namun sekarang dia harus hidup dengan sembunyi sembunyi disini karena tidak ingin bertemu Aric, bahkan Annora masih ingat kemarin Aric memperingatinya agar jangan muncul di hadapannya.
Setelah memastikan Annora mau tinggal di Apetemnnya, Tessy ijin pergi karena harus ke kantor meninggalkan Annora sendirian dengan helaan napas yang tak berhenti, dia merasa pusing sekarang dengan kehidupannya, entah sampai kapan akan tetep seperti ini.
****
Malam harinya Annora kemabli bekerja di hotel, namun kali ini sedikit waspada karena takut bertemu lagi dengan Aric, dan untungnya selama bekerja Annora tak bertemu dengan Aric hingga waktunya untuk dirinya pulang.
Jam di pergelangan tangan Annora sudah menujukan angka 11 malam, hari ini dia lembur untuk menambah bonus. Lumayan untuk tambahan membayar sewa Apartement Tessy nanti, walaupun temannya itu tidak ingin Annora terlalu memikirkan pembayaran, tapi tetap saja Annora bukan orang yang bisa duduk tenang menikmati kebaikan temannya yang sudah di luar batas ini, apalagi Tessy sudah banyak membantunya sedari dulu.
Annora memberhentikan taxi lalu memberikan alamat tujuannya, dan sang sopir pun segera malajukan mobilnya menuju alamat yang diberikan Annora. Sesampainya disana, Annora celingukan sebelum turun, dan setelah memastikan tidak ada orang yang ditakutinya jika melihat dirinya ada disana, Annora keluar mobil dan segera berjalan masuk, menaiki lift untuk menuju Apertemntnya.
lift yang membawanya berhenti di lantai delapan, tapi saat dirinya ingin keluar bdari lift buku yang tadi sempat dibacanya di perjalanan terjatuh dari tangannya hingga Annora berjongkok mengambilnya, hingga baru saja dia ingin berdiri sepasang kaki yang dibalut sepatu mahal masuk kedalam lift. Annora mendongak untuk melihat siapa yang kini berada di depannya dan dia begitu kaget saa lagi lagi Ariclah yang kini berada di sana di depannya.
Annora menunduk dan berdiri lantas berniat segera pergi, namun tangannya langung di tarik oleh Aric keluar dari lift.
"Kenapa kau ada disini?" tanya Aric penuh selidik. Sedangkan Annora melepaskan tangannya dari Aric dan menelan ludahnya kasar bingung apa yang harus dia katakan.
"Bukan urusanmu!" ucap Annora lalu setelah itu Annora berbalik ingin pergi, tapi lagi lagi Aric menarik tangannya dengan kasar dan membawanya kearah kamar Apertemntnya.
"Katakan untuk apa kau disini! " perintah Aric, setelah menutup pintu dan memojokkan Annora lagi di pintunya.
"Apa kau ingin mengunjungi salah satu priamu disini? karena aku tahu disini tempat orang yang bisa membayar barang mahal" ucapnya lagi seakan penuh arti di ucapannya, dan ucapnya membuat Annora sakit hati. Aric yang dulu selalu begitu lembut padanya kini menjadi kasa,r dari perlakukan maupun ucapannya.
"Aric!!!" ucap Annora geram, membuat Aric yang mendengar nada bicara Annora jadi tertawa tapi setelahnya berdecih.
"Kenapa Annora?" ucap Aric mendekatkan wajahnya hingga kini berada di sisi wajah Annora lalu menyelusuri rahang Annora dengan hidungnya secara pelan, membuat Annora menahan napas dengan tangan bertumpu pada dada Aric, setelahnya dia mendorong tubuh Aric.
Aric kembali mendekati Annora hendak mencium Annora dengan paksa, namun bel Apetemnnya berbunyi membuat Aric mengurungkan niatnya, dia mengintip siapa orang yang ada di depan pintunya dari layar yang ada di pintu, dan ternyata orang itu adalah tunangannya yang bernama Calista. Tanpa takut tunangannya salah paham Aric membuka pintu hingga kini menampakkan Calista yang tersenyum cantik dan langsung mencium bibir Aric dengan singkat. Dia tidak tahu bahwa di balik pintu yang terbuka ada Annora.
"Aku merindukanmu, aku menunggumu di bawah tapi kau tidak datang datang," ucap Calista. Sedangkan Aric tersenyum lalu dia mencium kembali bibir Calista.
"Maaf, aku tadi tiba-tiba sakit perut, lebih baik sekarang kita langsung pergi saja," ajaknya. Membuat Calista mengiyakan dan mereka keluar, dan tanpa memikirkan Annora, Aric segera menutup pintu dan menguncinya, meninggalkan Annora sendiri di dalam Apetemnnya.
Bersambung....
mode revisi, semoga kalian lebih suka. 😊😊
jangan lupa dukungannya ya
Mampir juga di ig Author untuk melihat seputar novel lain yang di tulis, terimkasih 🙏🥰🥰🥰
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 31 Episodes
Comments