Episode 1

Bertemu kembali

Musim panas telah tiba, dedaunan berubah warna menjadi warna orange dan berjatuhan di sepanjang jalan, semilir aing menerpa rambut panjang seorang perempuan yang tengah berjalan dengan menunduk membaca sebuah buku di tangannya. Almeta Annora itulah dia, perempuan cantik keturunan china. Dia terlihat berjalan hendak pergi ketempat dirinya bekerja yaitu sebuah toko buku.

Jika biasanya dia berangkat lebih bagi, hari ini Annora berangkat lumayan siang sekitar jam sembilan lewat dua puluh menit. Kemarin dia sudah bilang kepada pemilik toko buku bahwa dirinya akan datang sedikit siang karena harus menjenguk ibunya dulu di rumah sakit, yang tengah sakit sudah dua tahun lamanya, hanya bertahan hidup dengan mengandalkan peralatan medis. Ibunya mengalami kanker stadium akhir, yang mana peluang untuk sembuh sangat kecil, namun Annora terus berusaha agar ibunya sembuh, apapun dia lakukan untuk mendapatkan biaya pengobatan ibunya, seperti siang hari sampe jam lima Annora akan bekerja di toko buku, lalu malamnya akan bekerja di sebuah hotel bintang lima sebagai pelayan.

Kini Annora sudah datang di toko buku di sambut dengan senyuman oleh ketiga teman kerjanya, dan memberikan satu kertas kepada Annora.

"Ini catatan dari madam melinda, katanya kita harus menata ulang kembali buku buku ini sesaui tanggala penjualan mereka, dan kira kira ini membutuhkan waktu seharian bahkan lebih" ucap temannya dengan menghela napas.

"Jadi tokonya di tutup dong," ucap Annora sembari tangannya membaca deretan aksara dan angka di kertas yang di pegangnya.

"Iya, kata madam tutup saja dulu, jadi kita bisa tenang membereskannya" ucap temannya lagi membuat Annora menggunakan kepalanya mengerti.

Setelah itu mereka bersama sama menata ulang kembali buku buku sesuai tanggal penjualnya sehingga menjelang sore buku itu masih banyak yang belum terta rapi jadi mereka memutuskan untuk melanjutkan besok saja, hanya sebagiannya karena sebagian lagi sudah rapi.

Kini Annora berjalan masuk kedalam hotel untuk melaksanakan pekerjaannya, sebelum itu Annora berganti baju menggunkan seragam pelayan hotel dan mulai mengantar hidangan yang di pesan pengunjung, namun kali ini Annora di suruh mengantarkan makanan kesebuah kamar VIP yang mana kamar itu di tempati oleh anak dari pemilik hotel, begitulah kata teman temannya, dan gilanya mereka menyuruh Annora yang melayani orang itu karena tahu jika Annora orangnya sangat konsisten dengan pekerjaannya tidak seperti mereka yang selalu merasa tergoda dengan pesona anak pemilik hotel dan membuat mereka malah kena semprot ujung ujungnya karena banyak keslahan.

"Semangat Annora!" kata teman temannya saat Annora mulai mendorong troli makanan keluar dari dapur hotel membuat Annora jengah melihatnya, dia jadi penasaran seperti apa sebenarnya anak pemilik hotel ini sehingga mereka sebegitu terpesona hingga mengakibatkan mala petaka.

Setelah berada di depan kamar, Annora menekan bel untuk memberitahukan orang yang ada di dalam sana bahwa dirinya hendak mengantar makanan, dan tak lama orang di dalam membuka pintu, namun seorang wanita bukan seorang pria seperti yang di jelaskan oleh teman temannya, Hingga suara berat terdengar dari dalam dan bertanya siapa yang datang.

"Pelayan yang mengantar makanan" ucap wanita di depan Annora dan mempersilahkan Annora untuk membawa makanan masuk sehingga Annora menurut, lalu setelahnya dia terdiam saat matanya melihat orang yang sangat dikenalnya tengah duduk di pinggiran ranjang dengan memainkan ponselnya. Tubuh Annora bergetar dengan dada yang begitu sesak saat kembali bertemu dengan sosok yang selama ini di rindukannya dengan penuh rasa bersalah di dalamnya.

"Ada apa? cepatlah letakan di meja sana!" ucap wanita tadi yang langsung membuat Annora sadar dan segera meletakan semua hidangan di atas meja dengan tangan sedikit gemetaran, apalagi saat dirinya tak sengaja melihat ke arah orang yang juga pasti mengenalnya. Dia menatap dirinya dengan tajam, sama seperti terakhir mereka bertemu, wajahnya menampakkan kebencian yang mendalam padanya.

"Aric ayo makan!" Ajak wanita tadi menghampiri Aric dengan tersenyum cantik, sedangakan Annora segera pergi dari sana setelah selsai menata semua hidangan.

Di depan pintu yang sudah tertutup, Annora meraba dadanya yang sesak, dan mengela napas untuk menangkan dirinya sendiri, lalu dia segera berjalan pergi dari sana untuk kembali kedapur hotel, dan sesampainya disana semua temannya memberondong dirinya dengan berbagai pertanyaan.

"Bagaimana Annora? kau baik baik saja? " tanaya temannya dan Annora hanya menganggukkan kepalanya sebagian jawaban.

"Tampan bukan dia? Tuan Aric Marson Edbert," ucap temannya dan memang benar bahwa tadi yang dirinya lihat Aric orang yang pernah ada di masalalunya.

"Jadi dia adalah anak dari pemilik hotel ini?" Tanya Annora dan temannya membenarkan, membuat Annora kini merasa was was.

"Kau tahu Annora, dia seorang pelukis yang sangat terkenal, semua lukisan yang dibuatnya mampu membuat semua orang tersihir oleh pesonanya, apalagi dalam setiap lukisannya mengandung makana tersendiri, sehingga jika kita melihat kita merasa ada dalam lukisan itu, mengagumkan bukan?" ucap Temannya lagi, sedangkan Annora kini pikirannya telah berlarian kemasalalu, tentu saja dia tahu bahwa Aric seorang pelukis karena dia yang menamai Aric sedari Aric belum menjadi pelukis terkenal, dan itu sekitar lima tahun saat Aric mencintainya, mengingat itu membuat Shella jadi merasa sedih.

"heiii Annora! malah mengong," ucap temannya mengibas ngibaskan tangannya di depan wajah Annora.

"i-iya ada apa?" ucap Annora kaget dan dia mengusap wajahnya kasar.

"yey, aku tahu kau juga terpesona kan sama tuan Aric? dia memang se mengagumkan itiu," ucap temanya lagi.

"tapi sayang dia sudah punya tuanangan," lanjutnya membuat Annora menoleh kepadanya dengan kaget.

"tuangan!" ulang Shella yang di benarkan Oeh temannya.

"iya sudah tunangan setahun yang lalu, tunangnya seorang model, tapi pertunangan mereka tidak banyak yang tahu, hanya orang orang inti saja yang tahu, kamipun tahu hanya karena bekerja disini, karena pertunangan mereka di adakan disini, " jawab temannya. Sedangkan Annora terdiam, ada rasa sakit saat mendengarnya. Hubungan mereka sudah berakhir lima tahun yang lalu dan mungkin Aric sudah melupakanya tidak seperti dirinya yang setiap hari selalu mengingat Aric dengan penuh rasa bersalah, dan jika ada kesempatan Annora ingin menjelaskan sesuatu yang belum di jelaskan dirinya kepada Aric karena dulu Aric tidak ingin mendengar apapun yang dia katakan.

****

Jam sudah menujukan angka sepuluh malam, dan Annora baru keluar dari hotel untuk segera pulang. seluruh tubuhnya terasa pegal karena bekerja hari ini cukup menguras tenaga, apalgi tadi di toko dirinya tak sempat beristirahat karena membereskan buku supaya cepat selesai namun pada akhirnya tetap saja tidak sesuai keinginan dia dan teman temannya.

Kini Annora berdiri di sisi jalan untuk memberhentikan taxi, namun dia malah di kagetkan oleh sebuah tangan yang menariknya masuk kedalam mobil dengan kasar dan yang lebih membuatnya kaget orang itu adalah orang yang sedari tadi terus berseliweran di pikirannya, Aric, Ariclah orangnya.

Bersambung....

Terpopuler

Comments

🐈 Kitty Lover 🐈

🐈 Kitty Lover 🐈

otewe baca ulang

2023-11-23

0

𝐈𝐬𝐭𝐲

𝐈𝐬𝐭𝐲

wah ceritanya berubah total ya thor dri sebelumnya

2023-11-17

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!