"Good morning bidadari😍" sapa Bima.
"Weeeeeeeeh bidadari pagi-pagi mukanya ko ditekuk, sumpah ta suram amat muka lu!" Saut Bimo.
Bimo adalah karyawan di kantor Anggara. Teman nongkrong Bima juga. Bima dan Bimo terlihat dari namanya kemungkinan kembar gitu ya? Tapi, no! Mereka bukan kembar, mereka hanya teman ngantor dan teman seperjuangan semasa kuliah. Bahkan masuk ke perusahaan Anggara pun mereka sebenarnya tidak janjian, hanya saja takdir mempertemukan mereka untuk kembali bersama. Kamu percaya takdir bukan? Percaya nggak percaya takdir itu ada.
"Mood gue ancur coy, bayangin aja sepagi ini gue udah dikata-katain, direndahin. Gila nggak tuh orang?" Kesal Kalista.
"Bunuh aja lah ta orangnya! Lagian siapa sih yang udah bikin sahabat gue jadi badmood" saut Tiara.
"Kalau dengan ngebunuh dia, gue masih tetap lanjut kerja disini sih gue juga mau ra. Kalau gue ngebunuh dia yang ada gue dipecat dari kantor, gue di penjara, utang gue ke rumah sakit masih numpuk. Gue nggak sanggup ra kalau sampe di pecat dari sini." Ucap Kalista dengan sedih.
"Jadi maksud lu yang ngerendahin lu itu pak Arka?" Tanya Tiara.
"Iya si brengsek itu tuh!" Ketus Kalista.
"Aseek nih adu mulut terus sama pak Arka, hati-hati loh ta lama-lama kalian jodoh loh." Goda Bimo.
"Aduuuh Bimo please deh ya ini real life! Kehidupan nyata mana ada seorang CEO kaya raya mencintai sekretaris missqueen kaya gue! Hidup gue nggak semanis dicerita novel romantis." Jawab Kalista.
"Eh tapi bisa jadi loh ta, berawal dari benci berujung jadi cinta. Aseek deh ciye ciye wadidaw, bener nggak Bim?" Tanya Tiara .
"Yo'i Ra!" Cetus Bima dan Bimo barengan.
"Terserah deh, yang pasti gue nggak halu sampe segitunya! Gue kan sadar diri, siapa sih gue? Bagaikan upil kecil nyempil, hampir tidak terlihat!" Jawab Kalista.
*****
Tok tok tok
"Masuk"
Tiara melangkahkan kaki jenjangnya yang memakai high heels andalannya dan hanya satu-satunya itu.
"Pak ini berkas-berkas yang harus bapak tanda tangani." Ujar Kalista.
"Letakkan dimeja saya." Arka.
"Jika tidak ada perintah lain, saya pamit undur diri pak." Kalista.
"Tolong temani saya makan siang disini!" Arka.
"(What? Temani makan?) Apa bapak bilang?" Kalista.
"Saya tidak suka pengulangan! Duduk" jawab Arka dengan penuh penekanan!
"Baik pak." ujar Kalista.
Kalista duduk, lalu membuka kotak makanan yang di berikan oleh Arka. Setelah kotak terbuka ia kagum sama isi makanan rumahan tersebut. Lalu Kalista dan Arka mulai menyuapkan makanan tersebut kedalam mulut mereka masing-masing. Mereka makan suasana menjadi hening, lalu Kalista mulai berbicara untuk mencairkan suasana karena canggung sekali makan dengan CEO yang super duper dingin.
"Mama bapak pinter masak deh, makanannya enak" Kalista antusias.
"Oma yang masak! Jangan pernah sebut mama dihadapan saya! ngerti?" Jawab Arka dengan tatapan penuh emosi.
"Ah baiklah saya mengerti, maaf!" Ujar Kalista.
(Sebenarnya ada apa sih sama mamanya, ko muka dia langsung emosi gitu? Ah bodoamatlah). Kalista melanjutkan makan dalam diam tanpa berani berbicara sepatah katapun.
*****
Author cuma minta dihargai ko, dengan cara like, komen, dan share ke teman-teman kalian. siapa tau kan teman kalian mau baca novel ini😊
Jangan lupa klik❤tambahkan favorit!
Happy reading guys🤘ily❤❤
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 205 Episodes
Comments
Christiana Shintawati
ta disini kan nama orang, sebaiknya pakai huruf besar (Ta)
2024-01-08
0
Eliyanti Sari
kog ada upil
2020-05-26
1
Licha Mas
upil.....
2020-04-02
1