E - Ungkapan Perasaan

Toko buku...

Ayra tengah melihat-lihat buku latihan soal. Ia mengecek contoh soal latihan yang ada di beberapa halaman. Fais berdiri jauh di salah satu rak, ia berlagak mencari sesuatu disana. Ia merasa sangat bosan seorang diri, Fais pun mendekati Ayra dan mengatakan jika buku yang ia cari tidak ada.

"Loe, suka banget belajar ya Ayra?"

"Iya Kak, rasanya asik aja kalau ada soal yang sulit dipecahkan"

Fais menaikkan alisnya mendengar jawaban Ayra. Itu adalah jawaban yang tak pernah sekalipun terpikir dalam benak Fais seumur hidupnya. Ayra masih mencari-cari buku yang ingin ia beli, hingga akhirnya ia jatuh pada pilihan buku latihan soal yang tebal dengan stok terbatas. Hanya tinggal satu buku yang tersisa di toko itu.

"Sudah dapat bukunya?" Tanya Fais usai melihat wajah bahagia Ayra.

"Kak maaf, bukunya tinggal itu aja ya?" Sela seseorang yang berdiri di sisi lain meja.

Ayra dan Fais menoleh, mereka melihat Yasmin juga Tian dihadapan mereka. Ayra mengangguk dan mengatakan jika hanya satu yang ia lihat. Yasmin dengan ramah mencoba untuk bernegosiasi dengan Ayra, ia sudah mencari ke banyak toko buku hanya untuk buku tersebut. Tetapi Ayra juga tak bisa memberikannya begitu saja.

"Kasih aja kenapa sih Ay, ya ya, kan loe bisa beli yang lain" pinta Tian membujuk Ayra.

Fais melihat Ayra sedikit goyah karena permintaan Tian. Sepertinya Ayra juga bimbang dengan pilihannya. Hal menarik lainnya, Fais ingin tau pilihan apa yang akan Ayra buat sekarang. Mengalah atau egois demi kebaikannya sendiri.

Ayra menatap Tian dengan seksama, pemuda itu masih berusaha membujuk Ayra. Namun keputusan Ayra adalah tetap mempertahankan bukunya. Ia tak akan membiarkan perasaan nya pada Tian mengganggu tujuan hidupnya.

"Sorry, gue juga butuh buku ini. Gue duluan ya" ucap Ayra begitu dingin. Ia mengajak Fais untuk pergi ke rak yang lain, Ayra masih ingin mencari novel untuk ia baca.

Pilihan tak terduga Ayra membuatnya semakin penasaran pada gadis itu. Fais mengikuti kemana Ayra pergi, melihat-lihat rak penuh buku yang membuat kepalanya merasa pusing. Ayra sangat serius membaca sinopsis novel yang hendak dibelinya. Dan itu membutuhkan waktu berjam-jam.

Setelah membayar buku, mereka keluar dari toko buku saat hari sudah gelap. Fais segera melajukan motornya mengantar Ayra pulang ke rumah. Saat ia sampai di rumah Ayra, terlihat seorang pemuda yang juga baru saja tiba disana.

"Wiiih, udah punya pacar aja loe dek. Gitu dong move on, bego namanya kalau masih berharap meski udah tersakiti" ucap pemuda itu menyambut Ayra.

"Apa'an sih Kak, ngaco kalau ngomong. Maaf ya Kak Fais, Kakak gue emang bego bego bego"

"Hahaha santai aja, kalau gitu gue pamit ya. Kak, gue duluan" pamit Fais.

"Makasih sekali Kak, maaf merepotkan"

Fais tersenyum lalu pergi melajukan motornya. Ayra memandangi sang Kakak sejenak lalu berjalan masuk kedalam rumah. Alkal mengikuti Ayra sambil menggodanya, sebenarnya ia bahagia Ayra tidak lagi terus memikirkan Tian yang jelas tak peduli padanya.

"Kak, ajarin gue naik motor" pinta Ayra tiba-tiba.

"Kok tiba-tiba?"

"Gue harus bisa berangkat sekolah sendiri kan? Kalau nanti Tian punya pacar, belum punya aja dia udah lupain gue di sekolah"

"Hahaha, Papa gak bakal ngebolehin. Diantar Kang Cecep aja naik mobil, ntar pulangnya Kakak yang jemput"

Ayra berdehem dan masuk ke kamarnya, ia meletakkan bukunya di atas meja belajar. Dilihatnya foto dirinya dan Tian yang begitu dekat satu sama lain. Rasa sakit itu kembali muncul, Ayra tak pernah menduga Tian akan mengingkari janjinya. Padahal Ayra masih begitu mengingat nya, janji Tian kala Mama Ayra tiada.

"Loe lupa janji loe ke gue ya Yan, loe janji gak bakal buat gue ngerasa sendiri lagi" gumam Ayra dengan air mata menetes. Jika saja Tian tak bersamanya kala itu, mungkin hati Ayra sudah beku tak ingin menerima kehadiran siapapun dalam hidupnya.

Alkal menatap sang adik dari balik pintu, ia hendak mengajak Ayra makan malam tetapi tak sengaja melihat sang adik menangis. Pemuda itu menghela napasnya dan pergi keluar rumah tanpa makan malam. Alkal melajukan motornya kencang menuju sebuah kafe tempatnya berkumpul dengan yang lain.

"Kenapa loe manyun gitu?" Tanya Sean, salah seorang teman Alkal.

"Gue gak bisa lihat Ayra sedih, tapi gue gak bisa mengendalikan perasaannya kan" curhat Alkal.

"Ayra? Ayra anak SMA Tirta? Emang dia siapanya Kak Alkal? Pacar?" Cecar seseorang yang tak sengaja mendengar pembicaraan mereka.

Alkal dan teman-temannya menoleh ke arah para murid SMA Tirta. Mereka mengetahuinya sebab para pemuda itu masih menggunakan seragam sekolah. Alkal mengernyitkan keningnya, ia penasaran kenapa ada anak sekolahan di markasnya ini. Harusnya hanya anak kuliah saja yang bisa masuk kedalam komunitasnya.

"Bukan anggota kok, mereka teman-teman dan adik gue. Kalian kenal Ayra?" Sela Sean.

"Gebetan barunya Fais, tapi kelihatannya Ayra gak tertarik sama Fais" jawab Ikbal. Ia adalah adik Sean.

Baru saja membicarakan Fais, pemuda itu tiba dengan wajah penuh senyuman. Ia mengembalikan helm Ikbal dan mengucapkan terimakasih.

"Gimana Ayra?" Tanya Ikbal.

"Lucu, dia sangat manis dan penuh kejutan. Tapi dia bodoh karena masih suka pada Tian yang jelas menyakiti perasaannya"

"Loe, masih mau main-main sama dia?"

"Main-main ya? Hm... kayaknya gue beneran suka ahahhaa, sial" ucap Fais menggaruk kepalanya yang tak gatal. Ia menyenderkan punggungnya dan menoleh menatap sekitar, berapa terkejutnya ia melihat Alkal yang duduk tak jauh darinya. Spontan Fais berdiri dan menyapa Alkal dengan canggung.

"Santai aja, gue gak suka ikut campur urusan adik gue kok" tutur Alkal. Ia tersenyum tipis dan kembali mengobrol dengan temannya.

Fais masih merasa canggung, ia menyalahkan teman-temannya yang tidak memberitahu dirinya bila Alkal ada disana. Semarah apapun Fais, sayangnya teman-teman Fais tak tau hubungan antara Alkal dan Ayra. Mereka hanya mengetahui jika Alkal adalah anggota komunitas.

"Bos, waktunya ngecek laporan" seru salah seorang pegawai. Ia memberikan map pada Alkal untuk diperiksa.

Triiiinggg....

Ponsel Alkal berdering, ada panggilan masuk dari sang adik.

"Kenap...." ucapan Alkal terpotong sebab Ayra langsung marah-marah. Ia hanya bisa diam mendengarkan sang adik yang memintanya untuk segera pulang.

"Iya ini Kakak mau pulang, mau Kakak belikan sesuatu? Jangan marah-marah dong sayang, nanti cepat tua" ucap Alkal sambil tertawa garing. Ia kembali mendengarkan Ayra yang kembali bersemangat seperti biasanya.

"Kalian periksa nih, gue harus pulang. Tuan Putri gue udah nungguin, oh iya hasilnya kirim grup. Gue cabut, bye" pamit Alkal.

Terpopuler

Comments

Bunda Dhea

Bunda Dhea

semangat

2023-11-16

0

Efvi Ulyaniek

Efvi Ulyaniek

ahhh suka deh...sama ayra...suka boleh tp bodoh jangan...good girl

2023-10-07

0

lihat semua
Episodes
1 E - Hari pertama sekolah
2 E - Ingkar Janji
3 E - Ungkapan Perasaan
4 E - Ulang Tahun Mama
5 E - Takdir atau ketidaksengajaan
6 E - Hasil Pemetaan
7 E - Hari penuh air mata
8 E - Samar
9 E - Situasi
10 E - Libur Semester
11 E - Pelangi
12 E - Persiapan Hati
13 E - Penyampaian
14 E - Taman Bermain (1)
15 E - Taman Bermain (2)
16 E - Taman Bermain (3)
17 E - Mengenal
18 E - Perjanjian
19 E - Sikap Hati
20 E - Jadian
21 E - Kencan Pertama
22 E - Kunjungan (1)
23 E - Kunjungan (2)
24 E - Kecelakaan
25 E - Kehilangan
26 E - Tindakan
27 E - Ines
28 E - Kekuasaan menentukan sikap
29 E - First Kiss Ayra
30 E - BBQ
31 E - Hati yang Luka
32 E - Putus
33 E - Pertikaian
34 E - Dejavu
35 E - Cemburu tipis-tipis
36 E - Terhubung
37 E - Hidden
38 E - Persetujuan
39 E - Ujian Kepercayaan
40 E - Laki-laki itu....
41 E - Lamaran
42 E - Pernikahan diam-diam
43 E - Sentuhan
44 E - Macam-macam Pria
45 E - Perkataan
46 E - Lepaskan Luka
47 E - Penghubung Rasa
48 E - Segel Terbuka
49 E - Akhir SMA
50 E - Awal Kisah Baru
51 E - Musuh
52 E - Sebuah Pertemuan
53 E - Ikatan Keluarga
54 E - Peringatan
55 E - Jika Kamu Terluka
56 E - Keadaan
57 E - Rahasia antara
58 E - Appa & Oppa
59 E - Cincin
60 E - Coklat
61 E - Jatuh Sakit
62 E - Usus Buntu
63 E - Prioritas
64 E - Berakhir kehilangan
65 E - Keputusan untuk mengakhiri
66 E - Terlibat
67 ELECTIO
Episodes

Updated 67 Episodes

1
E - Hari pertama sekolah
2
E - Ingkar Janji
3
E - Ungkapan Perasaan
4
E - Ulang Tahun Mama
5
E - Takdir atau ketidaksengajaan
6
E - Hasil Pemetaan
7
E - Hari penuh air mata
8
E - Samar
9
E - Situasi
10
E - Libur Semester
11
E - Pelangi
12
E - Persiapan Hati
13
E - Penyampaian
14
E - Taman Bermain (1)
15
E - Taman Bermain (2)
16
E - Taman Bermain (3)
17
E - Mengenal
18
E - Perjanjian
19
E - Sikap Hati
20
E - Jadian
21
E - Kencan Pertama
22
E - Kunjungan (1)
23
E - Kunjungan (2)
24
E - Kecelakaan
25
E - Kehilangan
26
E - Tindakan
27
E - Ines
28
E - Kekuasaan menentukan sikap
29
E - First Kiss Ayra
30
E - BBQ
31
E - Hati yang Luka
32
E - Putus
33
E - Pertikaian
34
E - Dejavu
35
E - Cemburu tipis-tipis
36
E - Terhubung
37
E - Hidden
38
E - Persetujuan
39
E - Ujian Kepercayaan
40
E - Laki-laki itu....
41
E - Lamaran
42
E - Pernikahan diam-diam
43
E - Sentuhan
44
E - Macam-macam Pria
45
E - Perkataan
46
E - Lepaskan Luka
47
E - Penghubung Rasa
48
E - Segel Terbuka
49
E - Akhir SMA
50
E - Awal Kisah Baru
51
E - Musuh
52
E - Sebuah Pertemuan
53
E - Ikatan Keluarga
54
E - Peringatan
55
E - Jika Kamu Terluka
56
E - Keadaan
57
E - Rahasia antara
58
E - Appa & Oppa
59
E - Cincin
60
E - Coklat
61
E - Jatuh Sakit
62
E - Usus Buntu
63
E - Prioritas
64
E - Berakhir kehilangan
65
E - Keputusan untuk mengakhiri
66
E - Terlibat
67
ELECTIO

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!