E - Ingkar Janji

Beberapa hari berlalu...

Hari ini Ayra tengah duduk bersama teman-temannya menonton pertandingan basket. Sebenarnya ia tak terlalu tertarik, tetapi Tian memaksa agar Ayra menontonnya bertanding.

"Ay, gimana permainan gue? Keren kan?"

"Keren banget, udah ya gue mau belajar lagi"

"Yaelah Ay, massa belajar terus sih, disini aja lihat gue yang tampan ini main basket"

Ayra menatap Tian dengan senyuman tipis, tampan seperti biasanya. Jantung Ayra berdebar sangat kencang hanya dengan melihat senyuman Tian. Pemuda itu kembali masuk ke lapangan usai minum beberapa teguk.

"Awas copot matanya, gitu amat lihatinnya" bisik Megi membuat Ayra terkejut.

Gadis itu tersipu malu dengan wajah memerah. Ia tersenyum tipis lalu kembali memperhatikan permainan Tian. Ayra tau benar jika Tian sangat menyukai basket, pasti Tian berusaha yang terbaik untuk masuk tim basket. Terlebih Yasmin juga tengah menonton, pasti Tian ingin terlihat keren dimata wanita yang ia cintai.

Bohong jika Ayra tak sedih, tapi melihat Tian bahagia, ia telah puas. Ayra melihat mata Tian yang tengah menatap Yasmin. Para penonton tiba-tiba bersorak riang, termasuk teman-teman Ayra. Gadis itu tersadar dari lamunannya, ia kembali fokus ke lapangan dan melihat pertandingan Tian.

Setelah pertandingan usai, Ayra berjalan menghampiri Tian. Memberikan minuman untuk pemuda yang tengah murung sebab kalah dipertandingan.

"Aah, kesel deh. Kenapa gue harus kalah sih Ay, kan Yasmin lagi lihat gue tanding tuh" rengek Tian.

"Permainan loe bagus kok, dahlah jangan merengek. Hari ini jadi kan anter gue ke toko buku?"

"Iya iya, tapi Kak Fais hebat banget ya main basketnya"

"Gak tau, gue gak lihat" jawab Ayra cuek. Ia berpamitan pada Tian dan pergi lebih dulu bersama teman sekelasnya.

Tian menoleh ke arah Yasmin yang sedang mengobrol dengan temannya. Ia langsung melambaikan tangan dan tersenyum lebar kala Yasmin menatap dirinya. Pemuda itu beranjak dari duduknya dan berjalan cepat menyamai langkah Yasmin. Seperti biasa, Tian mencoba mendekati Yasmin dengan berbagai alasan.

"Nih minta anterin nih cowok aja" ucap Helna sembari menunjuk Tian.

"Mau kemana? Biar gue antar" sahut Tian.

"Dia? Hm.... gak meyakinkan" tutur Yasmin. Ia sudah lelah meladeni Tian yang terus saja mengusiknya. Terlebih sikap Tian yang tampak kurang dewasa itu.

"Kok gitu, bilang aja mau kemana, gue siap anterin loe kok heheh"

"Nanti pulang sekolah anterin gue ke toko buku, gimana?"

Tian terdiam mendengar pertanyaan Yasmin, ia terlihat bimbang. Yasmin menghela napasnya dan mengajak temannya pergi, jelas terlihat jika Tian tak akan sanggup. Tetapi pemuda itu langsung menyela dan mengatakan akan mengantar Yasmin sepulang sekolah. Ia pikir Ayra pasti akan mengerti dan memaafkannya karena tidak menepati janjinya.

\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=

Sepulang sekolah....

Ayra menuju parkiran, ia terkejut melihat motor Tian tak ada disana. Ia mencoba menghubungi Tian, tetapi pemuda itu tak menjawabnya. Satu persatu kendaraan mulai berkurang, para murid meninggalkan sekolah. Ayra masih menunggu kabar dari Tian, ia masih terus mencoba menghubungi pemuda itu. Keyakinan Ayra begitu dalam, sebab Tian tak pernah ingkar janji sebelumnya.

Hari semakin sore, sekolah juga hampir sepi. Ayra masih belum mendapatkan kabar dari Tian, ia pun berjalan pergi meninggalkan parkiran.

"Belum pulang Ayra?" Tanya Fais kala melihat Ayra melintasi dirinya.

Ayra dan teman-teman Fais saling memandang. Gadis itu tersenyum ramah untuk menyapa.

"Ini mau pulang Kak"

"Rumah loe dimana?"

"Komplek kemangi Kak"

"Searah dong, bareng gue aja. Gue juga mau pulang" tawar Fais.

Teman-teman Fais mencoba menahan tawa mereka. Ayra menolak tawaran Fais, ia bilang akan menunggu temannya sebentar lagi, barangkali temannya itu lupa mengabarinya. Salah seorang teman Fais menyela, ia mengatakan jika seseorang yang Ayra tunggu adalah Tian, maka lebih baik Ayra pulang dengan Fais. Sebab ia melihat Tian pulang bersama seorang wanita.

Ayra terdiam karena terkejut, ia meremas ponselnya menahan luka yang muncul di dadanya. Rasa sesak itu membuat Ayra sedih melamun. Fais menepuk pundak Ayra dan mengajaknya pulang bersama sekali lagi.

"Fais baik kok, gak bakal macam-macam. Nih pakai helm gue" tutur Ikbal memberikan helm nya pada Ayra.

"Gu...gue pulang sendiri aja deh Kak, maaf Kak" sahut Ayra lalu bergegas berjalan menjauh.

Fais merebut helm ditangan Ikbal, ia mengendarai motornya perlahan mengikuti Ayra. Dilihatnya gadis itu berjalan perlahan menuju halte bus di depan area sekolah. Pemuda itu menatap Ayra dari kejauhan, sambil menunggu gadis itu mendapatkan bus.

Sayangnya matahari semakin terbenam, tetapi bus masih belum lewat. Teman-teman Fais menghampiri pemuda itu, mereka kembali mentertawakannya. Semua orang sudah pulang dan gerbang sekolah telah ditutup.

"Kalian tidak pulang?" Tanya Pak penjaga sekolah.

"Bus nya kok belum datang ya Pak?" Sahut Fais dengan pertanyaan.

"Bus? Kalau bus ada jadwalnya nak, semua jadwal tertulis di halte bus. Kalau yang berhenti disini terakhir pukul empat, setelah itu gak ada lagi nak" jelas penjaga sekolah.

Fais berterimakasih pada penjaga sekolah, ia berpamitan pada temannya lalu melajukan motornya ke depan halte bus. Ia menatap Ayra yang terkejut melihat kehadirannya.

"Ayra bareng gue aja, busnya gak bakal lewat. Coba cek jadwalnya di papan"

Ayra langsung beranjak dan mengeceknya, ia menghela napasnya berat. Merasa sangat bodoh sebab menunggu hal yang tak akan datang untuk kedua kalinya. Fais menyodorkan helmnya pada Ayra, tapi Ayra masih tampak ragu.

"Kenapa Ayra? Takut gue macam-macam ya?"

"Bukan gitu Kak, gue... Anu ... Hm... Mau ke toko buku sebelum pulang. Jadi gak mau..."

"Gak repot kok, kebetulan gue juga mau beli buku. Yuk, mumpung ada temannya hehehe"

"Serius Kak? Gak ngerepotin kan?"

"Gak kok, kan satu arah. Rumah kita juga searah, buruan naik keburu malam"

Akhirnya Ayra setuju untuk pergi bersama dengan Fais. Setelah Fais dan Ayra pergi, teman-teman Fais kembali tertawa. Mereka juga melajukan motor untuk pulang kerumah masing-masing sebab hari mulai gelap.

Terpopuler

Comments

Efvi Ulyaniek

Efvi Ulyaniek

temen fais nertawain apa sih..ga ada yg lucu jg..kan ayra nya jd malu kan

2023-10-07

0

lihat semua
Episodes
1 E - Hari pertama sekolah
2 E - Ingkar Janji
3 E - Ungkapan Perasaan
4 E - Ulang Tahun Mama
5 E - Takdir atau ketidaksengajaan
6 E - Hasil Pemetaan
7 E - Hari penuh air mata
8 E - Samar
9 E - Situasi
10 E - Libur Semester
11 E - Pelangi
12 E - Persiapan Hati
13 E - Penyampaian
14 E - Taman Bermain (1)
15 E - Taman Bermain (2)
16 E - Taman Bermain (3)
17 E - Mengenal
18 E - Perjanjian
19 E - Sikap Hati
20 E - Jadian
21 E - Kencan Pertama
22 E - Kunjungan (1)
23 E - Kunjungan (2)
24 E - Kecelakaan
25 E - Kehilangan
26 E - Tindakan
27 E - Ines
28 E - Kekuasaan menentukan sikap
29 E - First Kiss Ayra
30 E - BBQ
31 E - Hati yang Luka
32 E - Putus
33 E - Pertikaian
34 E - Dejavu
35 E - Cemburu tipis-tipis
36 E - Terhubung
37 E - Hidden
38 E - Persetujuan
39 E - Ujian Kepercayaan
40 E - Laki-laki itu....
41 E - Lamaran
42 E - Pernikahan diam-diam
43 E - Sentuhan
44 E - Macam-macam Pria
45 E - Perkataan
46 E - Lepaskan Luka
47 E - Penghubung Rasa
48 E - Segel Terbuka
49 E - Akhir SMA
50 E - Awal Kisah Baru
51 E - Musuh
52 E - Sebuah Pertemuan
53 E - Ikatan Keluarga
54 E - Peringatan
55 E - Jika Kamu Terluka
56 E - Keadaan
57 E - Rahasia antara
58 E - Appa & Oppa
59 E - Cincin
60 E - Coklat
61 E - Jatuh Sakit
62 E - Usus Buntu
63 E - Prioritas
64 E - Berakhir kehilangan
65 E - Keputusan untuk mengakhiri
66 E - Terlibat
67 ELECTIO
Episodes

Updated 67 Episodes

1
E - Hari pertama sekolah
2
E - Ingkar Janji
3
E - Ungkapan Perasaan
4
E - Ulang Tahun Mama
5
E - Takdir atau ketidaksengajaan
6
E - Hasil Pemetaan
7
E - Hari penuh air mata
8
E - Samar
9
E - Situasi
10
E - Libur Semester
11
E - Pelangi
12
E - Persiapan Hati
13
E - Penyampaian
14
E - Taman Bermain (1)
15
E - Taman Bermain (2)
16
E - Taman Bermain (3)
17
E - Mengenal
18
E - Perjanjian
19
E - Sikap Hati
20
E - Jadian
21
E - Kencan Pertama
22
E - Kunjungan (1)
23
E - Kunjungan (2)
24
E - Kecelakaan
25
E - Kehilangan
26
E - Tindakan
27
E - Ines
28
E - Kekuasaan menentukan sikap
29
E - First Kiss Ayra
30
E - BBQ
31
E - Hati yang Luka
32
E - Putus
33
E - Pertikaian
34
E - Dejavu
35
E - Cemburu tipis-tipis
36
E - Terhubung
37
E - Hidden
38
E - Persetujuan
39
E - Ujian Kepercayaan
40
E - Laki-laki itu....
41
E - Lamaran
42
E - Pernikahan diam-diam
43
E - Sentuhan
44
E - Macam-macam Pria
45
E - Perkataan
46
E - Lepaskan Luka
47
E - Penghubung Rasa
48
E - Segel Terbuka
49
E - Akhir SMA
50
E - Awal Kisah Baru
51
E - Musuh
52
E - Sebuah Pertemuan
53
E - Ikatan Keluarga
54
E - Peringatan
55
E - Jika Kamu Terluka
56
E - Keadaan
57
E - Rahasia antara
58
E - Appa & Oppa
59
E - Cincin
60
E - Coklat
61
E - Jatuh Sakit
62
E - Usus Buntu
63
E - Prioritas
64
E - Berakhir kehilangan
65
E - Keputusan untuk mengakhiri
66
E - Terlibat
67
ELECTIO

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!