Hari ini Sabtu libur Lovy menginap dirumah mamanya. Biasanya Lovy menginap di ruko lantai 3 paling atas. Tiap weekend Sabtu dan Minggu saja Lovy pulang ke rumah orang tuanya. Kakak laki-laki satu-satunya mas Gamma juga akan menginap dirumah orangtuanya. Mas Gamma Putra Bagaskara berusia 30 tahun, berperawakan tinggi 180 centimeter, sudah menikah dan sudah dikarunia sepasang anak perempuan Dearly berusia 4 tahun dan Daffa berusia 2 tahun. Istrinya wanita berhijab mba Rissa, wanita lembut dan kalem. Papa dan Mama senang berada dirumah jika weekend karena rumah menjadi ramai. Gamma yang meneruskan perusahaan papa dibidang kontruksi. Sedangkan papa sekarang hanya dirumah saja menikmati masa tuanya bersama istri tercintanya Gea Pratiwi Atmaja. Saat ini mereka sekeluarga sedang berada di ruang keluarga.
" Pa kabar dek?". Mas Gamma menanyakan kabar Lovy. Hampir sebulan mereka tidak bertemu karena kesibukan mas Gamma yang keluar kota.
" Baik mas, jadi tahun ini Dearly masuk TK kecil ya mas?. " Lovy menanyakan ponakannya yang tahun ini akan masuk sekolah taman kanak-kanak.
" Iya tahun ini Dearly akan masuk sekolah. Mas dengar kamu dapat orderan snack box ya dari Alex Property. " Gamma menanyakan ke Lovy kabar yang didengarnya dari mama.
" Iya mas, kok mas tau? pasti dari mama nih. " Lovy melirik ke mamanya yang sedang asyik menyuapkan puding ke Daffa. Yang dilirik pura-pura tidak mendengar.
" Jadi kamu sudah ketemu sama pimpinannya? Kenzou?. " Gamma menanyakan lagi ke Lovy.
" Loh, kok mas tau lagi sih. Mas kenal dengan Pak Kenzou?. " Lovy menatap ke masnya semakin penasaran.
" Ya kenal lah. Sama-sama di dunia bisnis pasti kenal dek. Apalagi Kenzou sangat populer di dunia bisnis. Mas sering dengar kalo banyak cewek-cewek yang suka dengannya. " Gamma sambil meminum teh nya yang dibuat oleh istrinya. Rissa duduk di samping Gamma sambil mengikat rambut panjang Dearly. Sedangkan Papa Richard sama dengan Mama Gea sibuk dengan cucu bungsunya Daffa.
" Jadi kapan acara launching Perumahan elit Grand Orchard? Mas belum menanyakan sama Farel apa dapat undangan atau tidak. " Farel merupakan asistennya Gamma.
" 2 minggu lagi mas acaranya. Lovy dan Sara juga sudah persiapkan matang-matang untuk snack box nya." Lovy sambil mengunyah cemilan yang ada di meja.
" Assalamu'alaikum semuanya. " tiba-tiba terdengar salam dari seseorang yang nyelonong masuk ke dalam rumah.
" Waalaikumsalam. " jawab semua yang ada serempak.
" Ehhh.. pada ngumpul ternyata.. maaf ya Tante, Om, Mas, Mba. Tiba-tiba datang asal nyelonong aja. " Sara melirik ke arah Lovy sembari memberi kode.
" Oh iya lupa.. ternyata hari ini Lovy ada janji mau ke cafe, ada acara malam ini di cafe, harus siap-siap, Lovy juga nanti mau tampil. " Lovy memberitahu keluarganya. Mereka menganggukkan kepalanya.
" Lovy pamit ke kamar ya Pa, Ma, Mas, Mba. Dah ponakan onty yang cumit-cumit. " Lovy beranjak dari sofa sambil berjalan menarik tangan Sara.
" Apaan cumit- cumit? Emang cumi?. " Sara menggerutu. Lovy gak menghiraukan ia tetap menarik tangan Sara menuju ke lantai dua ke kamarnya.
" Lo mo pake baju yang mana buat nanti malam?." tanya Sara, sambil membuka pintu lemari baju milik Lovy.
" Gue udah siapin, acaranya kan ultah aja kan?." Lovy sambil menarik gaun yang sudah disiapkan di lemari.
" Iya ultah, tapi gue denger ni cewek agak cerewet, beb. " Sara duduk di sofa yang ada di kamar Lovy. Kamar yang soft berwalpaper baby pink.
" Iyakah? Lo tau darimana? Kepo juga lo, hahaa. " Lovy tertawa lebar.
" Ya taulah, kan gue ada waktu dia booking tempat ketemu dengan Vera marketing cafe kita. " Sara mengingat cewek yang datang mencari Vera. Waktu itu hari libur, Sara di cafe sedangkan Lovy belum datang. Kalau hari libur Lovy datang sudah hampir sore.
" Gue denger lagi ni ya.. tu cewek pacarnya seorang petinggi perusahaan gitu. " Sara semakin kepo dengan gosipnya.
" Wah.. parah lo.. Bigos juga lo Ra di cafe.. hahahaa.." Lovy tertawa terbahak-bahak. Biasanya kalo di cafe Lovy berada di dapur ikut mengawasi pekerja di dapur dan membuat cake juga.
Sara mencebikkan bibirnya "Bigos gini lo juga dengerin kan gosipan gue."
"Iya.. iya.. udah jam berapa nih buruan yuk ke cafe anak-anak udah nungguin pasti gue janjian ma anak band nih mo GR. " Lovy segera mengganti bajunya dan menyiapkan gaun yang akan dikenakannya nanti malam.
" Kuy lah. " Sara pun bergegas beranjak dari duduknya.
Mereka berdua turun menghampiri keluarga Lovy yang masih bercengkrama di ruang keluarga.
" Pa, Ma, Mas, Mba, Lovy sm Sara pamit ya mau ke cafe. " Lovy menyalami semua anggota keluarga diciumnya pipi Dearly dan Daffa. Diikuti oleh Sara.
" Sara berangkat ya semuanya. Assalamu'alaikum." Sara dan Lovy pergi menaiki mobil sedan milik Sara. Mobil Lovy ditinggal dirumah.
Dalam perjalanan Lovy memutar lagu MLTR, lagu favoritnya.
" Gue baru ingat yang kemarin, yang gue nyikut tangan lo di cafe." Sara sambil menyetir melirik ke Lovy, yang dirik juga sedang melihat ke arahnya.
" Oh iya.. emang nya napa?. " Lovy bertanya ke Sara.
" Itu..aduuhh siapa sih nama bos nya itu yang gak ada senyum nya sama sekali itu loh. Sombong amat. Amat aja gak ada sombong. " Sara mengingat-ingat tapi dia tetap tak bisa mengingat namanya.
" Namanya Mr. Kenzou, beb. " Lovy mengingatnya, mengingat tatapan tajamnya, mengingat tatapannya yang tidak bisa dibaca.
" Oh iya itu namanya. Cowok itu kan yang lo bilang cool. Cakep sih.. gue akui emang cakep lebih cakep banyak gak dikit dari cowok yang satunya.. yang Donny ya namanya. " Sara mengingatnya karena cowok itu selalu mengedipkan sebelah matanya kepadanya.
" Hahaa.. jadi lo demen nih ma Mas Doni.. cieee.. asyik..ada yang falling nih. " Lovy menggoda Sara. Sara yang digoda mencebikkan bibirnya merotasikan bola matanya.
" Gak lah, siapa bilang? kan gue cuma mengingat namanya aja. Cakep-cakep gitu pasti sudah ada pacarnya lagi. Kita sih jotines aja. Ya kan? " Sara menaik turunkan alisnya.
" Hah? Jotines.. apaan lagi tu?. " Lovy mengerutkan keningnya.
" Gitu aja gak tau, Jomblo sejaTi ngeNes lah, beb. Hahaahaa.. " Sara tertawa terpingkal-pingkal.
" Dasar sableng, gue mah ogah dibilang jotines lo aja kali. " Lovy memukul lengan Sara.
Tanpa terasa mobil sudah memasuki parkiran depan cafe. Sara memarkirkan mobilnya. Mereka berdua keluar dari cafe dengan membawa tentengan tas yang berisi gaun dan perlengkapan Lovy.
Waktu sudah menunjukkan pukul setengah satu siang, suasana cafe agak rame, bunyi sound system band kedengaran. Anggota band yang terdiri dari 4 orang sudah ada diatas panggung mungil yang ada di cafe. Mereka sedang mengecek alat masing-masing. Lovy dan Sara berjalan ke arah panggung.
" Hai, semua. " Lovy dan Sara kompak menyapa anggota band yang semua masih muda-muda. Kecuali vokalis band Dave yang usianya sama dengan Lovy dan Sara.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments
dede amerkon
Lanjutkan ..
2023-09-22
2
Rahma AR
anak.band emang keren
2023-09-14
1