Pagi ini Lovy dan Sara sudah berada di cafenya, cafe yg berdiri di ruko ( rumah toko) pinggir jalan dengan kanan kirinya banyak perkantoran. Cafe milik Lovy sendiri dengan biaya dari tabungan yang disimpannya yang diberikan papa Matthew. Lovy dengan hobbynya membuat cake-cake dengan rasa coklat mendominasi karena Lovy sangat cinta dengan coklat. Kata orang coklat membuat hati senang makanya Lovy selalu ceria karena suka dengan coklat mau makanan atau minuman jika ada coklatnya Lovy akan menyukainya.
" Lov, gimana kemarin ceritanya? Kamu udah bertemu dengan pihak perusahaan yang kemarin ada hubungi cafe kan?. " Sara yang ada di meja kasir bertanya ke Lovy yang baru aja nongol.
" Iya sudah, lo tau gak? gue ketemu ma siapa disana?. " Lovy dengan semangat menghampiri meja kasir.
" Ya mana gue tau, lo kan lom cerita gimana sih". Sara jadi ikutan kepo.
" Ternyata tu ya, disana gue ketemu ma cowok yang di warung pecel lele itu loh, yang rese itu. Siapa ya namanya..eemmm..oh iya Donny..tapi sayangnya gue belum tau nama bosnya siapa. Yang gue bilang cool itu loh. " Lovy bercerita dengan mimik yang ceria.
" Lah sudah, kenapa gak tau nama bos nya. " Sara menimpali.
" Lah dianya aja tak memperkenalkan diri namanya siapa, begitu juga dengan Si songong Donny itu kenapa gak kenalin bos nya juga. " Lovy duduk di dekat Sara.
" Napa lo? Penasaran? ya kan lo bisa nanyain ke Donny nya. "
" Males gue, biarin ajalah. Gimana kabar mas Deva?." Lovy menanyakan ke Sara kabar kakaknya Sara.
" Ah elo.. itu terus nanyanya. Mas Deva ya baik lah, sama pacarnya juga baik- baik aja mereka. " Sara menjawab.
" Seru kali ya klo gue jadi kakak ipar lo. " Sara membayangkan jika dirinya menikah dengan pujaan hatinya.
" Gak mau ah gue.. Lo sama yang lain aja. " Sara tersenyum simpul.
" Ngapa emang? Kalo gue jadi kakak ipar lo. "
" Gak enak aja, ntar gue jadi sungkan ma lo, secara kan kita seumuran. Lo kan sahabat gue mending lo sama cowok lain jangan kakak gue. "
" Ah gitu sih lo, gak dukung sahabat sendiri. "
Kling.. lonceng pintu terbuka dua lelaki tampan masuk ke cafe dengan langkah pasti mencari sudut meja yang bisa memandang keluar cafe.
Dinda seorang pelayan mendatangi meja tersebut dan memberikan buku menu untuk di pilih menunya.
" Selamat pagi Pak, silahkan di pilih menunya Pak. " Dinda tersenyum mempersilahkan tamunya untuk memilih menu.
" Kopi latte satu sama roti isi rogut ayam ya mba. Lo pesan apa Zou? " Donny menanyakan pesanannya ke Kenzou.
" Samakan aja sama pesanan lo. " Kenzou bicara dengan wajah datarnya tanpa melihat ke arah Dinda. Begitu lah Kenzou dengan orang yang tidak dikenalnya akan terkesan dingin dan angkuh.
" Oke.. samakan aja pesanannya ya mba dengan pesanan saya td. Gak pake lama ya mba. " Donny dengan mengedipkan sebelah matanya memberikan buku menu kembali ke Dinda. Dinda tersenyum kikuk mendapat kedipan dari Donny.
" Baik Bapak ditunggu pesanannya. " Dinda berjalan menjauhi meja Kenzou dan Donny.
Kling.. Lonceng pintu cafe kembali berbunyi. Seorang wanita cantik sexy dengan rambut ikal coklat jalan lenggak lenggok dengan pedenya menghampiri meja Kenzou dan Donny.
" Selamat pagi Pak Kenzou dan Pak Donny. " wanita tersebut tersenyum dan mengangguk sambil menjulurkan tangannya.
" Selamat pagi Miss Felly. Apa Mr. Goh tidak ikut Miss?." tanya Donny berdiri sambil menerima uluran tangan Miss Felly. Sedangkan Kenzou hanya melirik sekilas dan menarik sudut bibirnya sedikit.
" Mohon maaf Pak Kenzou dan Pak Donny, Mr. Goh tidak bisa ikut karena ada urusan mendadak yang tidak bisa ditinggalkan. " Felly mengambil tempat duduk di samping Donny.
" Baik.. kalo begitu bisa kita mulai pembicaraannya. " Donny berbicara melanjutkan meeting mereka.
Sara yang duduk di meja kasir hanya memperhatikan interaksi yang terjadi di meja sudut, meja dimana Kenzou berada. Matanya tak berkedip melihat pemandangan indah di depan matanya bagi Sara ia seperti mendapatkan vitamin A dengan memandang ke arah mereka.
Pagi ini cafe sudah tidak terlalu rame hanya ada beberapa pengunjung yang datang. Cafe ramenya di pukul 8 sampai 9 pagi, siang saat makan siang dan sore menjelang malam. Dicafe ini ada band yang bisa didengarkan musiknya saat malam hari. Sesekali Lovy akan bernyanyi jika mood nya sedang baik. Lovy memiliki bakat bernyanyi suaranya yang lembut dan enak didengarkan.
Sara masih di mejanya belum ada pengunjung yang datang membayar. Pandangannya masih di meja Kenzou. Lovy yang datang dari arah dapur melihat Sara yang masih bengong menegurnya.
" Ra.. Ra.. lo liat apa sih? kok melongo gitu? Liat pangeran tampan ya Ra? " Lovy ikut mengarahkan pandangannya ke meja yang Sara pandangi.
" Loh.. itukan Pak Donny mitra kerja yang kemarin gue sambangi." Lovy bergerak menarik tangan Sara untuk berkenalan dengan rekan kerjanya. Sara yang masih terbengong mengikuti kemana Lovy melangkah.
" Selamat siang Pak Dony.. ehh bang Donny..Pak.. dan Ibu. " Lovy menjulurkan tangannya bersalaman ke Donny dan Miss Felly.
Kenzou yang sedang duduk hanya memandangi wajah Lovy tanpa berkedip. Lovy mengalihkan tatapannya ke arah Kenzou, mata mereka bertemu. Dengan tatapan yang tidak bisa dibaca, Lovy agak salah tingkah dan tersenyum kikuk kepada Kenzou.
Donny yang tiba-tiba didatangi Lovy agak kaget tidak menyangka akan bertemu di cafe ini.
" Selamat pagi Nona Lovy.. Maaf kan kemarin belum berkenalan resmi dengan Bos saya Pak Kenzou, padahal sudah deal ya Nona kerjasamanya. " Donny nyengir dengan menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
"Kenalkan ini Sara sahabat saya merangkap kasir di cafe ini. " Lovy mengenalkan Sara ke Kenzou, Donny dan Miss Felly.
" Donny. " Donny mengulurkan tangannya sambil tersenyum menggoda.
" Sara. " Sara menerima uluran tangan Donny. Sara sempat melirik ke arah Kenzou yang hanya memandangnya sekilas. Uhhh..sombong amat nih cowok batin Sara.
" Apa Nona Sara pemilik cafe ini? Maaf kalo saya bertanya." Donny menanyakan ke Lovy karena dikiranya Lovy sebagai marketing di cafe ini.
" Bener Pak Donny. Silahkan dilanjutkan Pak. Saya undur diri dulu. Terimakasih atas kunjungannya dan semoga berkenan. " Lovy dan Sara akhirnya melangkah menuju meja kasir kembali.
" Ra, mo nitip apa gue mo ke supermarket mo beli bahan stok yang habis dicafe. " Lovy sambil melangkah. Tapi Sara menyikut lengan Lovy.
" Apaan sih lo nyikut-nyikut?. " Lovy membolakan matanya.
"Huuusss.. " Sara meletakkan jari telunjuknya ke bibir.
Mulutnya udah gatel aja mo ngegosip. Lovy merotasikan bola matanya sambil melangkah keluar pintu cafe. Tanpa menyadari ada seseorang yang menatapnya tanpa berkedip.
" Baik Miss Felly.. kami akan merevisi konsep yang kemarin sudah kita sepakati mengenai pembangunan perumahan yang akan dibangun." Donny mewakili Kenzou berbicara.
" Baik, Pak Kenzou dan Pak Donny nanti akan saya sampaikan hasil pembicaraan kita hari ini. Kalau begitu saya permisi undur diri. " Miss Felly beranjak dari kursinya.
" Salam buat Mr. Goh, Miss. " Donny ikut berdiri begitu juga dengan Kenzou.
Donny menuju ke meja kasir, dilihatnya Sara memberi kembalian ke pengunjung yang datang.
" Hallo Nona Sara Cantik.. berapa semuanya? " Donny mengeluarkan isi dompetnya sambil mengedipkan sebelah matanya ke arah Sara. Sara hanya tersenyum sambil memberikan bill tagihan ke Donny.
" Terimakasih cantik. " Donny dengan rayuannya menggoda Sara. Sara merotasikan matanya.
Kenzou dan Donny akhirnya meninggalkan cafe. Kenzou yang sudah duduk di dalam mobil dengan tatapannya masih melihat ke plang cafe yang tertera di depan ruko. Menyimpan ke memorinya nama Lovely Cafe. Nama yang indah batin Kenzou.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments
dede amerkon
Asyikkkk ceritanya
2023-09-21
2
Rahma AR
ciieee... suka nih
2023-09-14
1