003. BERTAHAN HIDUP

Kami terdiam berdua menatap api yang melalap jasad Isbell. Jatnera masih terisak walau tangisannya sudah mereda.

Tiba-tiba aku mendengar suara langkah kaki beberapa orang dari kejauhan. Pendengaranku sangat tajam karena aku memang melatihnya untuk menghindari para penjahat. Aku langsung mengambil tiga genggam abu bakaran jasad Isbell walaupun jasadnya belum seutuhnya terbakar, lalu memasukannya ke dalam botol plastik yang aku temukan bersama sebotol minuman keras yang sudah aku gunakan untuk membakar jasad Isbell.

"Kita harus pergi sekarang..."

"Aku belum mau pergi." Jawab Jatnera menatapku.

"Beberapa orang sedang berjalan menuju tempat ini. Mereka pasti orang jahat." Seruku meyakinkan Jatnera yang sedang menghapus air mata di pipinya. "Nenek juga pasti menyuruh kita pergi."

"Benarkah?" Tanya Jatnera turun dari bebatuan besar yang dia duduki.

Aku mengangguk. "Pegang ini!" Seruku memberikan botol yang berisi abu Isbell. Aku langsung mengambil peti yang tergeletak di tanah. "Ayo cepat!!"

Jatnera berlari di depanku. Aku mengikutinya dan menyuruhnya untuk berlari secepat mungkin. Aku mendengar suara langkah-langkah kaki tadi berlari mengejar kami. Tetapi kami sampai di rumah kami dan segera menutup pintu.

Aku mengintip dari celah lubang yang ada di pintu. Tidak ada siapapun yang muncul. Itu berarti mereka tidak dapat mengejarku. Kami selamat.

Dengan membuang napas lega aku jatuh terduduk ke lantai yang terbalut karpet usang yang sudah berubah warna dari merah menjadi agak kecokelatan.

Aku menoleh pada Jatnera yang napasnya terengah-engah. Namun hanya kegelapan yang aku lihat karena tak ada sedikitpun cahaya di dalam sini. Dengan memakai instingku aku menuju meja tempat sebuah lentera berada. Aku menyalakan api ke lentera itu dengan korek api yang tergeletak disampingnya.

Selain pendengaran aku juga memiliki penglihatan yang bagus di kegelapan. Kedua kelebihan itu membuatku selalu beruntung hidup di tempat menyeramkan ini.

Jatnera menggigil kedinginan saat aku menghampirinya. Bibirnya membiru dan wajahnya pucat. Aku jadi teringat pada Isbell sebelum dia meninggal. Aku baru saja kehilangan seseorang yang berharga bagiku dan aku tidak ingin kehilangan seseorang lagi.

Aku menanggalkan pakaian Jatnera dan menggantinya dengan pakaian yang baru. Tubuhnya panas seperti akan meledak. Kalau begini terus dia pasti akan mati seperti Isbell.

"Bee, aku mohon jangan tinggalkan aku." Seru Jatnera yang terbaring lemah. Aku melihat wajahnya dengan cahaya temaram yang berasal dari lentera yang ku letakan di samping Jatnera. Dia menangis dengan tatapan kucingnya. "Nenek sudah tidak ada, karena itu jangan tinggalkan aku."

Aku bangkit berdiri dan menghindar dari tatapannya. Aku menanggalkan pakaianku dan menggantinya dengan pakaian baru. Setelah berlari kakiku sangat lelah dan perutku terasa lapar karena belum makan sejak kemarin.

Sekarang sudah pukul empat pagi, saat matahari terbit aku akan ke lubang harta. Tidak, sebaiknya aku pergi sekarang, karena jika matahari terbit pasti akan banyak orang yang juga ke tempat itu. Aku melihat kantong hitam yang ada di atas meja, aku mengambilnya dan melihat isinya. Ternyata satu bungkus makanan yang di berikan Isbell. Lebih baik Jatnera makan ini agar tenaganya pulih.

"Ini makan." Ucapku memberikan makanan tersebut pada Jatnera.

"Kau mau kemana?" Tanya Jatnera yang bangun dari posisi tidurnya padaku yang bersiap-siap pergi. "Jangan tinggalkan aku Bee, aku mohon." Jatnera mulai menangis. "Aku janji tidak akan menangis lagi."

Aku menghampiri Jatnera yang menangis dan menatapnya.

"Kau boleh memukulku tapi jangan tinggalkan aku. Kalau kau pergi aku pasti akan mati karena menangis."

Aku menarik Jatnera ke pelukanku.

"Pasti kau benci padaku kan jadi setelah nenek meninggal kau ingin meninggalkan aku?"

"Bodoh." Ucapku. "Karena nenek sudah tidak ada kita harus tetap bersama. Aku tidak akan meninggalkanmu."

"Lalu kau mau kemana?" Tanya Jatnera menatapku.

"Lubang harta." Jawabku. "Aku akan mencari obat untukmu. Mereka pasti sudah mengisi lubang itu tadi malam jadi sebelum banyak orang ke tempat itu aku harus lebih dulu kesana."

Burung terus berkicau walau matahari belum turun. Dengan berbekal kantong plastik hitam dari pembukus makanan aku menyusuri daerah bebatuan dan memasuki kawasan hutan setelah berjalan jauh.

Lubang harta ada di dalam pagar besi yang berada di tengah hutan. Dengan cela pagar yang sudah rusak aku bisa menyusup masuk ke dalam pagar. Namun aku melihat seorang pria sedang berada di dalam lubang harta mencari barang yang dia inginkan.

Aku bersembunyi di balik batu yang ukurannya sangat besar. Lubang harta adalah tempat 'berbelanja' semua orang di Deapectrum, tapi 'berbelanja' bukan dalam arti sesungguhnya.

Di lubang yang berukuran sangat lebar dan dalam itu terdapat banyak benda-benda yang dapat kami gunakan. Benda-benda itu seperti pakaian, perkakas, obat-obatan bahkan makanan. Namun benda-benda tersebut tidak semuanya dalam kondisi yang dapat di gunakan karena sebenarnya benda-benda itu adalah sampah dari berbagai negara yang sengaja di buang ke tempat ini.

Akan tetapi tidak jarang kami mendapatkan sebuah benda yang masih terlihat baik. Aku berpikir mungkin benda itu sengaja di buang ke tempat ini agar kami yang berada di sini dapat menggunakannya.

Mungkin seseorang sengaja menjadikan barang tersebut sampah agar salah satu keluarganya yang di buang ke tempat ini dapat menggunakannya, atau ada salah satu badan sosial di negara-negara bebas yang mengumpulkan barang-barang itu dan menyumbangkannya ke tempat ini. Tapi yang pasti lubang harta ini sangat berharga hingga kami harus berebut dengan orang lain yang juga menginginkan benda yang sama, bahkan tidak jarang kelompok penjahat membunuh orang yang mengambil sesuatu di tempat ini.

Di balik batu yang berukuran sangat besar aku menunggu pria yang masih mencari benda-benda yang di butuhkannya di lubang harta. Entah kapan pria itu berhenti mengisi karung yang di bawanya sedangkan kelaparan sudah melanda diriku bahkan saat ini aku merasa mengantuk. Aku tidak bisa pulang dengan tangan kosong karena kondisi Jatnera sangat buruk sekarang.

Apa sebaiknya aku langsung saja ke lubang harta dan mencari obat-obatan tanpa memedulikan pria itu. Namun aku tidak tahu apa pria itu adalah orang baik atau orang jahat. Bisa saja dia langsung membunuhku.

Akhirnya setelah setengah jam aku menunggu pria itu keluar dari lubang harta dengan karung berisi penuh dan langsung bergegas meninggalkan tempat ini. Aku mengamati sekeliling untuk memastikan tidak ada orang lagi disini sebelum bergegas ke lubang harta. Tampaknya tak ada orang lagi disini.

Dengan langka seribu aku menuju lubang harta dan langsung mencari benda-benda yang bisa berguna bagiku dan Jatnera namun obat-obatan adalah prioritasku. Waktu ku hanya lima belas menit karena matahari sudah hampir turun seutuhnya. Aku harus bergerak cepat.

Dengan mencoba menahan rasa lapar yang menyerang aku masuk ke dalam lubang harta dan mengobrak-abrik mencari prioritas utamaku, obat untuk Jatnera.

Kerongkonganku terasa kering dan aku ingin minum karena berada di tempat panas ini membuatku haus. Di daerah lubang harta ini sangat kering tanpa pernah di turuni hujan. Aku terus mencari di setiap tumpukan benda-benda yang sebagian mengeluarkan bau tidak enak namun aku masih belum menemukan apa yang ku cari.

Perutku terasa begitu menyakitkan sekarang. Aku mengubah pencarianku sekarang, aku harus mencari makanan buatku makan sekarang tapi sepertinya pria tadi sudah menguras semua makanan. Aku terjatuh lemas di atas tumpukan sampah itu.

...@cacing_al.aska...

Terpopuler

Comments

💫R𝓮𝓪lme🦋💞

💫R𝓮𝓪lme🦋💞

sabar ya kalian,semoga ada akhir yang bahagia

2023-11-20

0

🌸𝓐𐝥𐔎𐒻𐀁🍒⃞⃟🦅OFF

🌸𝓐𐝥𐔎𐒻𐀁🍒⃞⃟🦅OFF

waduh kasian mereka di sana apa gak bisa di pindahin aja ya ke negeri yang makmur... Bee dan Jatnera ke tempat ku banyak makanan nih wkwwkkw🏃🏃🏃🏃

2023-11-04

1

𝓐𝔂⃝❥Ŝŵȅȩtŷ⍲᱅Đĕℝëe

𝓐𝔂⃝❥Ŝŵȅȩtŷ⍲᱅Đĕℝëe

Ngga kebayang kek apa perasaan Jatnera🥺

2023-10-05

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!