Bab 3

Tak butuh waktu lama, karena luka yang di akibatkan jatuh dari tangga tak terlalu fatal, vivian akhirnya sudah diperbolehkan pulang, vivian pulang bersama ayahnya.

"Yuk, pulang nak!" Ajak papa Rudolf mengulurkan tangan, menggandeng anak gadisnya .

Ketika mobil meninggalkan pelataran rumah sakit, vivian menurunkan kaca mobilnya. Menghirup udara yang masuk, menatap pepohonan yang berjejer, dengan angin yang mempermainkan rambutnya, semenjak hari penyiksaan itu, baru saat ini vivian merasakan dunia luar, tempat penyiksaan itu sangat dingin dan gelap, sangat sedikit cahaya penerangan di dalamnya.

Sampailah vivian di depan rumah bercat putih, bergaya minimalis, dengan pagar hitam yang menjulang tinggi. 'Deg' Vivian tersentak melihat hamparan bunga mawar merah yang sangat indah dan menawan, bukan karena terpesona, tapi teringat pada satu-satunya orang di rumah itu yang rajin menanam dan merawat bunga bunga mawar itu.

Kilas balik, seperti video secara spontan berputar , bermunculan di kepalanya. Tentang sosok asisten rumah tangga yang sudah puluhan tahun mengabdi di keluarganya itu, dari semenjak ibu vivian masih hidup. Hanya karena kedekatan ayah Rudolf dan Bu salma, vivian yang tak ingin posisi ibunya tergantikan siapapun. Malam itu, dikala hujan turun dengan derasnya, disaat Ayah Rudolf dan kak Kevin sedang dinas keluar kota, vivian dengan kejam mengusir Bu salma .

"Aku tidak nyangka, Bu salma tega mencuri gelang vivian!" Ucapnya setelah menggeledah lemari Bu Salma dan menemukan gelangnya ada di sana, sebenarnya vivian sendirilah yang menaruh gelang itu di sana.

"Tidak non vivian, ibu tidak pernah ngambil gelang non Vivian, ibu tidak tau bagaimana gelang itu bisa ada di sana" Ucap ibu Salma kebingungan.

"Halah mana mungkin maling ngaku"

"Kalau maling pada ngaku, yang ada penuh penjara"

"Cepat simpunin barang ibu dan lekas pergi dari rumah ini, aku tidak sudi satu atap dengan pencuri" hardik vivian, mendengar hal itu membuat Bu salma menangis sedih.

"Tapi non di luar sedang hujan, bolehkah ibu pergi besok pagi saja" Ucapnya memelas.

"Mana bisa begitu, kalau aku bilang sekarang ya sekarang" Ucapnya sambil memasukkan baju baju bu Salma ke dalam koper secara asal. Setelah beres vivian menyeret koper itu sampai ke pintu depan, Bu salma yang melihatnya hanya bisa menangis sesunggukan.

Ketika pintu rumah di buka , benar saja hujan sedang turun deras- derasnya. "Haduh bagaimana ini hujan lagi deras, kasihan kalau Bu Salma kuusir sekarang apalagi hari sudah malam" Batin vivian tak tega "Tapi, kalau tidak di usir sekarang , kapan lagi?, mama di sana pasti sedih tempatnya di ambil oleh orang lain,mumpung ayah dan kak kevin tidak ada di rumah,hanya saat inilah kesempatan untuk mengusirnya, pokoknya Bu Salma harus pergi malam ini juga"

Dilemparkan koper bu Salma keluar, lalu mendorong paksa wanita itu, dan menyerahkan sebuah amplop kepadanya.

"Itu uang gaji bu Salma plus pesangon, bisa ibu pakai buat nginap di hotel" Ucapnya sambil menutup dan mengunci pintu.

Sejak saat itu, vivian tak pernah melihat ibu Salma lagi. Ketika ayah dan kakaknya pulang dari dinas luar kota, vivian membohongi mereka dengan mengatakan , kalau bu Salma berhenti dan pulang kampung, untuk merawat ibunya yang sudah sakit-sakitan, dan sudah meminta uang gajinya, tidak ada yang curiga dengan apa yang telah terjadi, kejahatan yang pertama di lakukan vivian itu berjalan mulus.

Tetapi semenjak bu Salma pergi, bunga-bunga mawar itu seakan kehilangan tuannya, satu persatu bunga-bunga mawar yang indah dan cantik itu mati, tak ada satupun yang bertahan hidup.

Dan saat ini vivian telah menyadari , kalau yang dilakukan saat itu salah dan jahat, di lihat ibu Salma yang tengah menunggu kedatangan mereka di depan pintu, entah kenapa vivian merasa lega melihatnya. Vivianpun bertekad untuk tidak melakukan apa yang diperbuatnya kepada bu Salma di masa lalunya, Vivian akan ikhlas menerima kalau bu Salma akan menjadi ibu sambungnya kelak.

"Selamat datang non Vivian, ibu senang non sudah kembali sehat, Ibu kaget lho dengar non jatuh dari tangga, makanya non belajar jangan terlalu berlebihan jadi beginikan jadinya" Ucap bu Salma panjang lebar, Ayah vivian pergi berlalu keruang kerja.

"Iya, iya duh bu Salma bawel banget sih, baru juga pulang ini , sudah kena semprot" Ucap vivian dengan muka masam "Eh tapi Bu Salma memang ahli semprot menyemprot kayaknya"

"Ih non Vivian mana ada ya ibu begitu"Ucap bu Salma membantah, sambil menuntun vivian menuju kamarnya.

"Ibu Salma itu memang ahli nyemprot menyemprot. Nih ya, nyemprot kembang sampai tumbuh cantik-cantik tuh di luar, nyemprot aku, hari hari rasanya gak pernah absen kayaknya, sama nyemprot kue, apalagi kue semprot toping selai nanasnya, juara pokoknya"

"Non vivian ini ada-ada aja deh, tapi kalau non mau kue semprit nanti bu Salma bawakan, kemaren ibu bikin banyak"

"Boleh boleh bi , sama es jeruk ya"

"Sip non, non istirahat dulu, nanti kalau sudah jadi ibu antar ke sini" ucapnya berlalu menutup pintu.

Sepeninggal bu Salma ruangan kamar itu menjadi hening, vivian mengingat kembali ke masalalu, ketika bu Salma pergi, ayah jadi lebih pendiam tak seperti biasanya, vivian kembali meyakini apa yang diputuskannya kali ini adalah keputusan yang tepat, kalau ayah bahagia di dunia ini, ibu juga pasti bahagia di alam sana.

Vivian mengambil handphone untuk melihat tanggalan, jika vivian ingat-ingat masih sekitar enam bulan lagi dia bakal bertemu dengan pria itu, dan selama enam bulan ini akan di persiapkan vivian untuk tidak dekat-dekat dengan pria itu lagi setelahnya.

Tapi ada satu hal positif yang di dapat vivian dari masa lalunya, vivian sangat pintar bahkan bisa dikatakan ahli dalam membuat masakan dari negara itali seperti gnocchi, raviolli, pasta carbonara, sphagetti, pizza dan yang lainnya.

Mengingat itu semua membuat vivian jadi bersemangat ingin membuat salah satunya, tapi vivian terpaksa menunda untuk membuatnya, karena bahan -bahan untuk membuat salah satu masakan itu pasti tidak ada di dapurnya, vivian harus berbelanja dulu untuk menyiapkan bahan-bahannya.

Terpopuler

Comments

Wiji NurQoma Riyah

Wiji NurQoma Riyah

ndk terima ak!!!pliss Thor jgnlh🙏

2023-09-21

1

Wiji NurQoma Riyah

Wiji NurQoma Riyah

kesal banget sih kalo bapaknya Vivian nikah sama Bu salma

2023-09-21

1

Layla

Layla

Habis baca cerita ini, aku merasa jadi karakter di dalamnya. Luar biasa, thor!

2023-09-15

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!