'' jaman sekarang kalau gak sombong gak tenar bro..'' saut Rayhan pula
'' ceile.. Sombong juga mati bro..'' ujar Arga mendengus sebal
rayhan yang mendengar itu, ia malah tertawa lepas dan berjalan kembali meninggal kan Arga seorang diri di lorong
'' mau makan apa, biar Abang pesan kan..'' Raihan menatap Raina sejenak sebelum berlalu pergi memesan makanan untuk Raina adik kesayangan nya
'' terserah Abang saja, Raina belum terlalu lapar bang..'' saut Raina dengan lesu
Membuat Rayhan berdecak kesal melihat adik kembar nya yang selalu malas makan jika sudah siang begini
'' baik lah, apa saja kan, kalau di pesan, jangan sampai di buang ya..'' ujar Rayhan berlalu pergi meninggal kan raina seorang diri duduk di pojokan
Raina kembali lagi menelungkup kan wajah nya di meja kantin. Tak perduli dengan tatapan orang yang memandang nya
Raina tetap melanjut kan memejam kan mata walau pun hanya sejenak, sampai sang abang membawa pesanan makanan nya ke meja nya
sampai di mana suara Rayhan kembali menyadarkan Raina dari tidur nya, sambil meletak kan kasar piring yang berisikan makanan di hadapan Raina
'' cepat makan.. Jangan tidur saja, kau membuat tugas ku semakin bertambah saja..'' cetus Rayhan jengkel bukan main melihat Raina
'' ya..elah bang.. Tugas apaan sih.. Palingan cuman bantuin mama tanda tangan dokumen dan mengecek nya, Raina juga bisa kali bang..''
Tatapan sengit langsung Rayhan layang kan pada Raina yang tak menatap nya sama, dan ketika raina menoleh ke arah bawah, ia begitu terkejut melihat pesanan yang datang
'' yang bener aja Lo bang.. Ini pesanan sama aku semua..'' mata Raina seakan mau copot dari tempat nya di kala melihat pesanan Rayhan bukan hanya satu piring
melain kan ada lima piring berjejer rapih di atas meja tak lupa juga dengan minum nya
'' heh.. gak sopan kamu.. Lo .Lo.. Lo.. Emang aku ini Temen kamu apa..'' rayhan menatap nanar Raina
'' iiss.. Ini beneran sama aku semua..'' ujar Raina mengulangi pertanyaan nya
'' iya dong.. Itu semua memang untuk adik kembar kesayangan aku.. Karena tidak tepat waktu untuk makan siang..'' Rayhan tertawa jenaka kala melihat wajah jutek Raina
'' apa? Yang benar saja.. Ini bukan untuk satu orang saja bang, kalau di lihat untuk lima orang ini cukup.. Apa Abang pikir perut ku sebesar itu..'' omel Raina
'' tidak ada penolakan sayang.. H.A.B.I.S.K.A.N..'' tegas Rayhan menekan kata habis kan
'' bisa mampus aku ini bang kalau begini cara nya..'' sungut Raina
'' Abang tidak perduli Raina sayang.. Yang Penting tugas Abang s.e.l.e.sai..'' ujar Rayhan kembali
'' menjengkel kan sekali..'' sungut Raina
Ia pun mencoba menghabis kan satu porsi entah apa isi nya Raina tidak sempat memperhatikan nya
Di satu porsi Raina masih sanggup menghabis kan nya dan di piring ke dua, perut Raina mulai terasa penuh dan di piring ke tiga, Raina benar-benar sangat menyerah
'' bang.. Raina sudah tidak sanggup lagi untuk menghabis kan nya..'' rengek Raina kepada Rayhan yang menatap nya tajam
'' habis kan.. Abang gak mau makanan nya jadi mubazir Raina..'' ujar rayhan melotot pada Raina
'' salah sendiri sih.. Kenapa beli makanan Sebanyak ini emang nya perut Raina sebesar itu Untuk memasuk kan semua makanan itu ke dalam perut Raina..'' sungut Raina marah
'' Abang gak perduli yang penting kamu habis kan itu semua,, punya Abang sudah habis sedari tadi..'' ujar Raihan menunjuk kan piring kosong milik nya
'' ya.. Elah bang.. Punya Abang hanya satu, lihat ini punya Raina sampai lima..'' Raina menatap nanar piring milik Rayhan hanya ada satu
'' Abang tidak mau tau, siapa suruh kau membuat Abang di omelin oleh mama..'' tukas Rayhan tak terbantah kan
Raina hanya bisa menghela nafas panjang ketika Rayhan tak bisa di bantah kan, apalagi ini masalah makan, sampai Rayhan kena Omelan dari sang mama
namun tanpa di duga tiba-tiba saja Arya datang entah dari mana mendekat ke arah mereka duduk,
Raina yang menatap nya menjadi tersenyum sumringah, ada bala bantuan datang .'' batin Raina bersorak gembira
'' bang.. Boleh pinjam buku catatan mu tidak, aku lupa soal semalam yang di berikan oleh pak Munawar..'' ujar arya mendekat ke arah Raihan
'' mau apa.. Mau nyontek Lo..'' rayhan menatap sinis ke arah Arya
'' ya.. Elah bang bukan begitu. Arya Cuman mau lihat catatan nya aja, bukan niat mau nyontek juga, kalau gak percaya, Abang deh yang menterjemahkan nya..'' suruh Arya
'' nanti lah.. Lo apa gak lihat Gua masih mandorin adek gua makan ini, apa Lo gak lihat pakek mata lo ..'' dengus kesal Rayhan kesal
Sedang kan Rayhan terdiam, ia kembali menatap pokus ke arah Raina yang malas-malasan menghabis kan sisa makanan nya
'' senyum nya manis.. Tapi sayang sekali, yang di tatap nunduk terus kalau bertemu.." gumam Arya terpokus melihat seseorang yang tak jauh duduk nya dari mereka
'' lo.. Ngomong apa sih.. Gak jelas banget.'' ujar Raihan meraup wajah Arya seketika
seketika terjangkit kaget atas apa yang di lakukan Raihan kepada nya
'' apa sih bang..'' sungut Arya
'' Lo ngomong apaan ... Abang gak ngerti..''
'' Abang lihat cewek itu gak bang.. manis gak menurut lo.. apa lagi kalau tersenyum.. Aduhai.. manis nya .'' celetuk arya tanpa sungkan sedikit pun pada Raihan
'' berani Lo mainin perempuan. Habis Lo di tangan Abang.'' sungut Rayhan yang tak suka dengan Arya yang notabene nya mata keranjang
'' yaelah.. Bang . Gitu aja marah sih..'' ujar Arya terkekeh kecil
tanpa memperduli kan arya, Raihan menatap ke arah Raina kembali, ia menatap Raina dengan tatapan kesal karena Raina seperti sengaja mengulur waktu untuk menghabis kan makanan nya
'' cepat di habis kan Raina, Abang tak suka kalau makanan di buang begitu saja...'' ujar Rayhan lagi
Sedikit membuat Raina tersentak kaget, ia pun seketika mendongak menatap ke arah Rayhan yang menatap nya tajam
'' cepetan dong bang. Keburu kita masuk ini..'' Arya mendesak rayhan kembali
Raihan menatap jengah ke arah Arya yang terus mendesak nya, bukan nya tak mau, namun ia sedikit malas jika membagi catatan nya kepada orang lain terkecuali dengan Raina
'' ambil sendiri aja deh..'' ujar Rayhan menyodor kan tas nya
'' terima kasih..'' ujar Arya tersenyum lebar pada Rayhan
yang di beri senyum hanya mendengus sebal saja ketika melihat wajah menyebal kan Arya yang terpampang jelas di mata Rayhan saat ini
...****************...
Jangan lupa tinggal kan jejak kalian ya..
Karena setiap jejak yang kalian tinggal kan sangat berharga bagi saya..
Ibarat nya seperti terbayar Kontan lelah nya menulis, dengan kalian meninggal kan jejak
Dengan
Like komen hadiah favorit dan vot
Terimakasih......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 31 Episodes
Comments