bab 3

 '' apa lagi, itu yang selalu di bahas oleh Lisa . Seperti aku Mak comblang saja, mampu membuat ke dua nya bertemu lalu jatuh cinta dan menjalani cinta sejati yang tulus.. Oh..so sweet nya..'' ujar Raina mem peraga kan gaya memeluk diri sendiri dan berakting seperti sedang dalam drama romantis

   '' menjengkel kan..'' lanjut Raina lagi

Sedang kan Nabila tidak bisa menahan tawa nya, ia langsung menyebutkan suara tawa di atas wajah cemberut Lisa

'' apa cinta seburuk itu di mata kalian..'' sungut Lisa

  '' tentu saja.. Karena kami tidak pernah merasa kan jatuh cinta seperti mu itu.. Cinta itu seperti orang bodoh saja menurut ku.. Kalau sedang jatuh cinta tertawa tidak mengenal tempat, kalau putus cinta tidak menangis sepanjang waktu seperti tidak mengenal apa itu hidup..'' ejek Raina

  '' sudah-sudah jangan di terus kan.. Bisa mati tertawa aku ini..'' saut Nabila menyuruh Raina menghenti kan aksi nya mengejek Lisa

Sedang kan Lisa langsung memasang wajah masam karena niat nya lagi-lagi terpatah kan oleh sahabat nya sendiri

  '' kalian sahabat yang selalu membuat ku putus asa..'' sungut Lisa lirih

  '' dah tu.. Nangis lah..'' ejek Raina

Lagi dan lagi Nabila tertawa atas apa yang di ucap kan oleh Raina, namun tawa itu terhenti seketika di kala dosen masuk ke ruangan mereka

Terpaksa Raina dan Nabila kicep seketika tak bisa menyuarakan tawa mereka lagi, tak bisa mengejek lagi Raina memilih mengeluar kan buku pelajaran nya

Dosen pun memberikan mereka materi pelajaran yang sangat banyak menurut Raina, tapi ia tetap saja mengerjakan nya

Semua itu semata-mata hanya untuk masa depan Raina yang masih panjang sepanjang jalanan yang tak pernah terputus

  dua jam mendekam di dalam lokal. membuat Raina seperti lupa bernapas, karena pengap dan rasa lapar menghantui perut nya

 tapi semua nya belum selesai sampai di situ, sampai setengah jam menyita waktu mereka baru lah pelajaran usai

  '' aku sangat lapar sekali..'' adu Nabila tepat di samping Raina

  '' aku pun sama..'' saut Lisa di belakang Raina

  '' ayo ke kantin Raina..'' ajak Nabila

  '' duluan saja, aku mengantuk sekali..'' saut Raina

memang mata nya tidak bisa di kondisi kan lagi, walau pun perut nya terasa lapar namun mata berkata lain

   '' kalian duluan saja, nanti aku menyusul kalian..'' suruh Raina

Ia menjatuh kan wajah nya di atas meja di lapisi dengan tas ransel yang ia bawa tidak tahan dengan rasa kantuk nya menyerang Raina tanpa sadar ia terlelap sejenak sebelum melanjutkan mengisi perut

 Nabila dan Lisa pergi keluar mencari makan, meninggal kan Raina yang menelungkup kan wajah nya di atas meja

   tanpa Raina sadari, ada seseorang mendekati nya, dan orang itu sempat melihat Raina dengan penuh rasa kagum

Namun ia hanya bisa melihat dan mendekat saja, karena takut akan ketahuan oleh Raina dan para penjaga Raina tentu nya

  '' kau sangat cantik dan manis.. Sayang sekali.. Penjaga mu sangat banyak..'' ujar nya terkekeh kecil sambil mengelus kepala Raina yang terlapisi hijab

Namun belum sempat ia menerus kan aksi nya menelusuri dan mengagumi wajah Raina suara langkah kaki seseorang mendekat, membuat nya duduk kembali di tempat dengan cepat

'' kenapa lagi dengan anak ini. semua teman nya sudah keluar.. Eh..malah tidur di lokal pula..'' sungut Rayhan menatap Raina yang menelangkup kan wajah nya di atas meja

'' heh.. Raina.. Bangun.. Kamu kenapa..'' Rayhan menggoyah kan lengan Raina agar terbangun dari tidur nya

'' eh.. Bang.. mau apa..'' tanya Raina gelagapan bingung karena seluruh tubuh nya bergoyang seketika

Baru saja Raina terlelap ia merasa kan ada terpaan yang menghantam nya, siapa lagi pelaku nya kalau bukan Rayhan

'' mau apa? Jelas ini sudah siang Raina, apa kah kau tidak ingin makan..'' Rayhan mengerut kan kening nya atas pertanyaan Raina barusan

'' benar kan ini sudah siang, ku pikir ini masih pagi..'' kekeh Raina menyamar kan rasa kantuk ketika sang Abang memergoki nya sedang tertidur di lokal bukan nya makan siang

'' ayo makan..'' ajak Rayhan pula

'' aku belum lapar bang..'' itu hanya alasan Raina saja

karena sebenar nya rasa lapar Raina sudah sejak tadi, namun Raina menahan nya karena mata nya sangat amat berat untuk di buka lebar

'' tidak ada penolakan raina, aku tidak mau sampai kena Omelan mama nanti..'' Rayhan menarik paksa Raina keluar dari kelas nya

'' bang.. Jangan tarik aku dong, kan malu di lihatin orang banyak..'' Raina mencoba menarik tangan nya kembali

Namun sayang sekali Raihan menarik nya terlalu Kuat, hingga Raina tidak bisa melepas kan diri dari tarikan Rayhan

'' maka nya, jangan terus menerus mengatakan belum lapar, kamu sakit nanti mama sedih.. Aku tak tega melihat mama menangisi mu sepanjang hari..'' ujar Rayhan merangkul Raina dan menarik Raina kedalam pelukannya

Membawa Raina ke luar lokal menuju ke kantin, rayhan tau Raina tidak sekuat itu menahan lapar pasti Raina saat ini sedang lapar namun ia tahan demi mata yang mengantuk

'' bang.. Jangan peluk begini kenapa... Aku malu bang.. Aku udah gede tau..'' Raina menoleh ke kanan dan kiri

melihat semua orang tengah memperhatikan mereka berdua, ia sedikit merasa malu sekali ketika melihat semua orang cekikikan melihat nya di kapit oleh Rayhan

'' kenapa begitu, biasa nya juga gak malu tuh..," ujar Rayhan tak memperduli kan protes Raina kepada nya

'' Abang memang menyebal kan..'' sungut Raina pula

'' ada apa ini, biasa nya kamu tidak se rewel ini, Abang kok jadi curiga sama kamu ya..'' saut Rayhan melonggar kan rangkulan nya pada Raina

'' apa sih.. bang.. Aku kan memang begini setiap hari..'' sungut Raina

'' hai.. Bro.. Mau kemana..'' sapa seseorang di kala Rayhan berjalan ke arah Kantin bersama Raina

terlanjur malu. Raina buru-buru menyembunyikan wajah nya ke arah dada bidang Rayhan tidak mau melihat tatapan orang semakin mengejek ke arah nya

Membuat Rayhan mengerut kan kening nya bertanya-tanya kenapa Raina sampai segitu nya ketika dengan lelaki lain

'' biasa bro.. mau ngisi tangki dulu.. Kehabisan bahan bakar tadi..'' saut Rayhan sambil tersenyum

'' wah.. Sayang sekali ya.. Aku sudah lebih dulu tadi Kalau tidak. Aku ingin bergabung dengan kalian berdua..'' sesal Arga teman satu tim basket Rayhan

Membuat Raina bernafas lega ketika mendengar jawaban Arga barusan

'' sayang sekali juga, aku tak mengajak mu sama sekali..'' kekeh Rayhan

'' wah...Wah... Sombong sekali anda..'' Arga sampai geleng kepala mendengar sautan dari Rayhan

...****************...

Jangan lupa tinggal kan jejak kalian ya..

Karena setiap jejak yang kalian tinggal kan sangat berharga bagi saya..

Ibarat nya seperti terbayar Kontan lelah nya menulis, dengan kalian meninggal kan jejak

Dengan

Like komen hadiah favorit dan vot

Terimakasih......

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!