“Regional Venerate... Untuk seukuran bocah sepertimu, kau cukup hebat bisa mencapai tingkatan setinggi itu...” Ucap Jianhong sambil tersenyum menyeringai.
Pria itu kemudian dengan sigap melancarkan serangan proyeksi energi dalam skala yang cukup besar, karena menganggap Zhen merupakan lawan yang dianggapnya serius.
Sementara Zhen dengan refleks menghindari serangan tersebut, walaupun sedikit terkejut bahwa Jianhong akan melancarkan serangan yang cukup besar tersebut.
Jianhong pun memanfaatkan kesempatan pada jeda waktu dimana Zhen hendak menghindari serangannya, dengan meluncurkan sebuah serangan kepalan tangan lurus ke depan.
“Ukh...” Walaupun sempat menangkis kepalan tangan Jianhong menggunakan kedua tangannya, namun akibat tekanan kekuatan yang keluar dari ayunan serangan tersebut, membuat Zhen lantas harus terhempas ke jarak yang cukup jauh.
Zhen yang terkapar setelah terhempas, dengan cepat kembali berdiri ketika melihat Jianhong meluncur ke arah sambil hendak melancarkan serangan proyeksi energi.
Pemuda itu dengan mudah mampu menghindari serangan proyeksi energi berskala cukup besar dari Jianhong, dan dengan sigap meluncur ke depan hendak membalas serangan dari pria tersebut.
“Akh...”
Akan tetapi, Jianhong tampak lebih lihai, dimana pria tersebut seketika mengayunkan kepalan tangannya ke arah bawah hingga menghantam Zhen yang tengah mendekat, bersamaan dengan hal tersebut membuat Zhen pun terhentak ke tanah dengan kerasnya.
Zhen berusaha kembali berdiri dan masih belum menyerah setelah dirinya dibuat terkapar oleh Jianhong, namun dengan sigap Jianhong pun melompat ke arah atas sambil berkonsentrasi hendak melancarkan sebuah serangan yang lebih besar dari sebelumnya.
“Tension roar...” Pria itu melancarkan serangan proyeksi energi dalam skala yang besar, ke arah Zhen yang masih berusaha untuk kembali berdiri.
Tianhui yang sedang memperhatikan serangan yang meluncur ke arah temannya tersebut lantas hanya bisa menganga karena tidak percaya bahwa prajurit yang sebelumnya dilawan olehnya bisa melancarkan serangan sebesar itu.
“Akh...!”
Alhasil Zhen yang masih belum bisa berbuat apa-apa sontak diterjang oleh serangan proyeksi energi tersebut, hingga membuatnya terkapar dan langsung tak sadarkan diri.
Tianhui yang tidak bisa berbuat apa-apa, hanya bisa melihat Zhen terkapar tak sadarkan diri setelah menerima kekalahan telak dari Jianhong.
Setelah Zhen pun kalah telak, Jianhong kemudian mendarat ke permukaan dan mengangkat Zhen yang tak sadarkan diri, serta hendak pergi meninggalkan tempat tersebut.
“Kau mau membawa Zhen kemana?!” Teriak Tianhui, melihat temannya hendak dibawa pergi oleh pria tersebut.
“Aku hanya akan membawanya kembali ke kediaman clan Shanma, serta menjelaskan apa yang terjadi di tempat ini...” Jawab Jianhong.
“Bocah... Lebih baik kau tidak usah melawan karena hari ini aku sudah merasa puas melawan temanmu ini, dan sebagai gantinya aku akan membiarkanmu serta para warga desa untuk saat ini,” lanjut Jianhong berkata, menjelaskan bahwa dia hendak mengirungkan niat untuk mengambil pajak secara paksa dari para warga.
Remaja itu lantas berpikir realistis bahwa saat ini dirinya memang tidak bisa berbuat apa-apa untuk melawan pria tersebut, yang pasti Tianhui kini merasa cukup lega terhadap para warga karena mendengar pernyataan dari Jianhong yang enggan melakukan pemungutan liar hari ini, namun disamping itu Tianhui tetap merasa khawatir melihat keadaan Zhen yang tidak sadarkan diri, yang juga dibawa oleh pria itu beserta para prajuritnya.
Tianhui pun hanya bisa terdiam melihat Zhen yang tengah dibawa oleh Jianhong pergi meninggalkan desa tersebut hingga tak berapa lama kemudian sudah tidak terlihat lagi.
Tianhui pun pergi berjalan ke suatu tempat melewati para warga desa dengan keadaan menundukkan wajahnya serta memasang ekspresi wajah murung karena tidak menyangka bahwa dirinya yang selalu menolong para warga yang mendapatkan ketidakadilan kini tidak bisa berbuat apa-apa setelah berhadapan dengan musuh yang jauh lebih kuat.
Remaja itu merasa bahwa untuk ke depannya, aksinya pasti akan segera dihentikan oleh para prajurit yang memiliki kemampuan lebih seperti Jianhong hari ini, dan hal itu pasti membuatnya yakin bahwa para prajurit yang bertindak semena-mena pasti akan kembali dengan bebas menyakiti para warga yang lemah lagi.
Para warga pun merasa khawatir kepada Tianhui melihat remaja yang selalu membantu mereka nampak memasang wajah murung.
***
Beberapa saat kemudian, Jianhong yang membawa Zhen akhirnya sampai di kediaman clan Shanma yang berada di dalam kota Beixiong.
“Maaf... Aku terlalu kasar, karena tidak mempunyai pilihan ketika dia serta temannya yang merupakan bocah pembuat onar itu mengalangi pekerjaan kami,” ucap Jianhong, menjelaskan kepada para anggota clan Shanma yang datang menghampirinya, serta menyerahkan Zhen kepada yang masih tidak sadarkan diri kepada mereka.
“Terima kasih tuan sudah mengantar tuan muda Zhen kemari... Kami beberapa hari ini juga selalu mencari tuan muda... Kami pasti tidak akan membiarkan tuan muda bergaul dengan anak pembuat onar itu lagi,” balas salah satu anggota clan Shanma.
“Baiklah, kalau begitu saya pamit dulu...” Ucap Jianhong memberi salam sambil membungkukkan tubuhnya, sebelum beranjak dari kediaman tersebut.
Jianhong kemudian pergi beranjak meninggalkan kediaman clan Shanma bersama dengan semua para prajurit bawahannya.
“Ngomong-ngomong tuan Jianhong, kita gagal mengambil upeti dari para warga desa itu...” Ucap salah satu prajurit bawahan pria itu, membahas mengenai tujuan utama yang sebelumnya tidak sempat dilakukan oleh mereka.
“Untuk desa itu kita biarkan terlebih dahulu, karena ada banyak desa lain yang harus kita datangi...” Ucap Jianhong, ternyata memiliki target lain, selain desa tempat Tianhui berada.
“Dan setelah kita berhasil mengambil upeti dari desa-desa lain, kita akan menghukum para warga desa sebelumnya karena tidak memberikan upeti mereka, serta menunjukkan kepada bocah itu bahwa kita bukan orang yang bisa dilawan olehnya,” lanjut Jianhong berkata sambil memasang ekspresi senyuman menyeringai, nampak berniat jahat kepada para warga desa tempat Tianhui berada.
***
Berpindah ke desa sebelumnya, dimana Tianhui yang sedang duduk menatap langit malam yag dipenuhi bintang-bintang bergemerlap nampak masih menunjukkan wajah murung karena tidak bisa melindungi para warga desa yang selalu dilakukannya sebelum-sebelumnya.
“Ternyata kai berada di tempat ini nak...”
“Eh... Tuan Guo Fu...”
Tak berapa lama, seorang pria paruh baya yang merupakan tetua dari desa tempat Tianhui berada datang menghampirinya dan kemudian duduk disamping remaja tersebut.
“Kenapa kau begitu murung?” Tanya pria yang memiliki Guo Fu tersebut.
“Tuan Guo Fu, sepertinya aku memang tidak cukup kuat untuk bisa melindungi kalian semua...” Jawab Tianhui, mengutarakan alasan mengapa dirinya terlihat murung.
“Aku tahu kau memang tidak cukup kuat jika dibandingkan dengan beberapa Venerate yang terkenal di daerah kota Beixiong ini...”
“Aku dengar sebelumnya bahwa salah satu petinggi dari prajurit kota Beixiong datang meminta upeti... Jangan khawatir nak, kau sudah berusaha melindungi kami semua yang ada disini,” ucap pria itu, meyakinkan kepada Tianhui bahwa dia sudah melakukan yang terbaik.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments