“Cepat… Serahkan upeti untuk bulan ini, jika tidak kalian akan mendapatkan masalah…” Ucap salah satu prajurit memaksa para warga miskin.
“Tapi tuan… Belum lama ini kami sudah memberikan upeti untuk bulan ini, kenapa kalian harus menagihnya kembali?” Balas salah satu warga, nampak mengeluh karena tiba-tiba para prajurit itu meminta kembali upeti, padahal mereka sebelumnya memang sudah memberikannya.
Usut punya usut, ternyata para prajurit mendatangi perkampungan tersebut sebenarnya ingin melakukan pemungutan liar, memalak para warga miskin dengan menjelaskan bahwa mereka sedang disuruh untuk mengumpulkan upeti.
“Heh, dasar bodoh… Upeti yang kalian serahkan itu masih belum cukup…” Ucap prajurit tersebut, kemudian langsung memukul warga yang membalas ucapannya sebelumnya hingga jatuh tersungkur.
“Cepat… Ambil apapun yang berharga dari mereka,” lanjut prajurit tersebut, memerintahkan para rekannya untuk mengambil secara paksa barang-barang berharga dari para warga.
“Hei…!” Ketika hendak melakukan perintah tersebut, tiba-tiba Tianhui berteriak sambil datang menghampiri para prajurit, kemudian menghalangi mereka.
“Oh… Ternyata kau bocah… Mau apa kau disini?” Tanya salah satu prajurit, melihat remaja itu.
“Seharusnya aku yang bertanya untuk apa kalian berada disini? Padahal memang benar bahwa para warga sudah memberikan upeti seminggu yang lalu,” balas Tianhui, bertanya balik pada para prajurit.
“Hentikan ocehanmu itu, dan jangan ganggu pekerjaan kami…”
Para prajurit sontak tidak memperdulikan ucapan dari remaja tersebut, dan sontak langsung menyerangnya secara bersamaan.
Melihat hal tersebut, Tianhui pun dengan sigap langsung meladeni serangan para prajurit yang datang ke arahnya dengan menepisnya satu persatu serta menghindarinya.
Belum puas melakukan hal tersebut, Tianhui kemudian mengambil sebuah tali yang cukup panjang, kemudian dengan menggunakan pergerakan yang lincah, remaja itu satu per satu mengikat para prajurit hingga kesulitan bergerak.
**
Tak jauh dari tempat itu, terlihat beberapa prajurit, dimana salah satu diantaranya tampak seorang mengenakan pakaian yang berbeda dari yang lain.
“Siapa bocah itu?” Tanya pria mengenakan pakaian berbeda, yang kemungkinan merupakan pemimpin dari para prajurit tersebut.
“Tuan Jianhong… Itu dia, bocah yang selalu berbuat onar di kota…” Jawab salah satu prajurit pada pria bernama Jianhong tersebut.
“Jadi dia bocah yang sering berbuat onar… Pantas saja selama ini kalian sulit menangkapnya, ternyata kemampuannya boleh juga sampai membuat kalian kesulitan,” respon pria tersebut.
**
“Hei bocah sialan… Cepat lepaskan ikatan tali ini… Darimana kau mempelajari teknik aneh seperti ini?” Ucap salah satu prajurit, menyuruh remaja tersebut untuk melepaskan ikatan tali pada dirinya, serta rekan-rekannya.
“Tidak mau… Jika aku melepaskannya kalian pasti akan mencoba menyerang para warga…” Balas Tianhui, enggan membebaskan para prajurit yang bertindak semena-mena tersebut.
Tanpa diduga seseorang dengan memiliki kecepatan pergerakan tinggi meluncur melewati para prajurit yang tergantung, dan dalam sekejap langsung memutus semua tali yang digunakan oleh Tianhui menggantung para prajurit.
“Akh…” Para prajurit pun jatuh meluncur ke permukaan, setelah berhasil terbebas dari tali-tali yang mengikat tubuh mereka.
Sementara Tianhui pun terkejut melihat prajurit dengan pangkat lebih tinggi bernama Jianhong, yang sebelumnya hanya memperhatikan dari kejauhan, tampak berada di depannya.
“Jadi kau bocah bernama Tianhui itu…” Ucap pria bernama Jianhong tersebut, sambil memasang ekspresi wajah yang nampak meremehkan remaja yang berada di depannya tersebut.
Mengetahui bahwa prajurit yang baru saja datang tersebut memiliki kemampuan yang berbeda dengan prajurit yang lain.
Tianhui kemudian bersiap untuk melawan prajurit tersebut sambil memutar-mutar tali yang pada bagian ujungnya diikat sebuah belati.
“Majulah anak muda…” Ucap Jianhong, menantang remaja tersebut untuk menyerangnya.
Tanpa pikir panjang, Tianhui dengan sigap meluncur ke depan sambil meluncurkan belati yang terikat oleh sebuah tali dengan pergerakan khusus.
Belati tersebut meluncur lurus ke depan dengan kecepatan tinggi mendekati Jianhong, namun pria tersebut dengan sigap mampu menangkapnya, kemudian memutar-tubuhnya hingga tali yang terikat pada belati tersebut menjerat tubuhnya. Namun, hal tersebut lantas membuat Tianhui yang sementara memegang sisi lain dari tali tersebut lannsung mengeratkan pegangannya, karena Jianhong terus saja menarik tali tersebut dengan cara memutar-mutar tubuhnya.
Seketika Jianhong melompat dengan gaya masih memutar tubuhnya, yang sontak membuat Tianhui tidak kuat menahan tarikan dari pria itu, sampai meluncur mendekatinya.
“Akh…” Dengan mengandalkan tenaga fisik pria dewasa, Jianhong menarik tali yang masih dipegang Tianhui ke arah bawah, membuat Tianhui yang sedang meluncur ke arahnya, lantas terhentak dengan keras ke permukaan.
Belum sampai disitu, Jianhong seketika menarik kuat tali tersebut, hingga terlepas dari tangan Tianhui, lalu menggunakan gerakan khusus, meluncur belati pada ujung tali tersebut ke wajah Tianhui yang terkapar.
Dalam sepersekian detik, Tianhui pun terkejut melihat belati tajam yang merupakan senjatanya tersebut hendak mengenai wajahnya, namun hal tersebut akan percuma dihindari olehnya karena tidak memiliki waktu cukup untuk bergerak sekalipun.
Untungnya, teman dari remaja itu, yang tidak lain pemuda bernama Zhen dengan tepat waktu menangkap belati yang meluncur hingga gagal mengenai wajah Tianhui.
Dia kemudian melempar belati yang terikat oleh tali tersebut ke arah Jianhong, namun dengan mudah dapat ditangkap oleh pria itu.
**
Zhen membantu Tianhui berdiri, kemudian mengisyaratkan pada remaja itu agar dia yang hendak menangani prajurit dengan memiliki kemampuan lebih kuat tersebut.
“Bukankah kau adalah anak dari clan Shanma?” Tanya Jianhong, nampak mengetahui identitas dari pemuda bernama Zhen tersebut.
“Salam kenal tuan Jianhong… Aku adalah Zhen, salah satu anggota clan Shanma,” jawab Zhen, merespon pertanyaan Jianhong bahwa dia memang merupakan anggota dari clan yang dibahas oleh pria tersebut.
“Bagaimana mungkin kau bisa bergaul dengan orang-orang kalangan bawah ini, termasuk bocah pembuat onar itu?” Ucap Jianhong dengan menunjukkan jarinya ke arah Tianhui.
“Maaf… Kurasa ucapanmu menghina mereka… Lagipula mereka lebih baik dibandingkan dengan kalian yang selalu melakukan diskriminasi,” balas Zhen.
“Benarkah lebih baik… Kalau begitu, tujukkan padaku apa yang kau dapat dari mereka,” ucap Jianhong, enggan memperdulikan ucapan dari pemuda itu, dan malah menantangnya untuk bertarung.
Tanpa pikir panjang, Zhen pun meluncur dengan ke depan, yang langsung membuat Jianhong menggunakan pergerakan khusus untuk meluncurkan tali belati yang dipegangnya.
Melihat luncuran senjata tersebut, Zhen dengan sigap mengakses kekuatannya, hingga kedua tangannya memancarkan sebuah proyeksi energi tak kasat mata.
Dengan menepis luncuran belati yang terikat oleh tali panjang tersebut, Zhen pun berulang kali mengibaskan kedua tangannya, membuat tali tersebut seketika terpotong menjadi beberapa bagian.
Zhen yang kini berada tepat di depan Jianhong, seketika mengayunkan salah satu tangannya dengan gaya layaknya memotong sesuatu, yang dengan refleks langsung ditahan oleh Jianhong sendiri, sampai ketika kedua tangan mereka saling bertabrakan, terciptalah sebuah hempasan angin yang besar di sekitar mereka.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments