Chapter 1 - Li Tianhui

–7 Maret 3015–

Sebuah daerah yang terkurung oleh daratan di negeri Tianlong, tepatnya di sebuah kota bernama Beixiong, tampak seorang remaja sedang berlari dari kejaran beberapa prajurit.

“Hei bodoh! Berhenti…!” Teriak salah satu prajurit.

Dengan kelihaiannya, remaja itu memanfaatkan keadaan sekitar untuk membuat para prajurit yang sedang mengejarnya tersebut semakin lama-semakin jatuh mengejarnya.

Ketika sampai di tengah kerumunan para warga yang sedang berjalan, remaja tersebut dengan sigap masuk diantara para warga, melewati mereka dengan mudah sampai akhirnya keluar kemudian kembali berlari.

Sementara itu, para prajurit yang sedang mengejarnya dari belakang, nampak mengalami kesulitan saat memasuki kerumunan para warga. Mereka sesekali terhimpit serta terdorong oleh para warga, hingga membuat jarak mereka dengan remaja tersebut semakin lama semakin menjauh.

“Sial…” Umpat salah satu prajurit, merasa kesal ketika nampak dipermainkan oleh remaja tersebut dengan berusaha mengejarnya hingga melewati para kerumunan warga.

Ketika berhasil berhasil keluar dari kerumunan para warga, prajurit-prajurit lantas terkejut karena mereka sampai di depan lorong perkotaan yang bercabang, dimana mereka sebelumnya hanya mengetahui bahwa remaja tersebut lari ke arah tersebut, sementara mereka tidak mengetahui dimana arah lorong tempat remaja itu masuki.

Karena tidak punya pilihan, para prajurit tersebut sontak membagi kelompok untuk berpencar memasuki setiap lorong yang ada untuk mencari remaja yang lari tersebut.

***

“Hehe… Waktunya beraksi…”

Di sisi lain, tampak remaja yang dikejar oleh para prajurit tersenyum karena memiliki sebuah ide untuk mengerjai para prajurit yang sedang mengejarnya.

Remaja itu menghentikan langkahnya, kemudian memperhatikan keadaan sekitar, dimana dirinya akan mencoba memanfaatkan hal yang berada di tempat itu untuk memberi pelajaran kepada para prajurit yang sedang berusaha mengejarnya.

***

Tak berapa lama kemudian, beberapa prajurit sampai di tempat sebelumnya remaja tersebut berada. Tiba-tiba para prajurit tersebut menghentikan langkah mereka saat melihat remaja tersebut berdiri di salah satu bangunan.

***

“Uwah…!”

Berpindah pada kelompok prajurit yang berada di lorong perkotaan lain. Saat mendengar suara teriakan dari rekan-rekan mereka para prajurit itu pun sontak terkejut.

Dengan sigap, mereka pun berlari memasuki lorong, dimana arah sumber dari teriakan para rekan-rekan mereka berteriak.

***

“Apa-apaan ini?”

Para prajurit yang mengejar sumber suara teriakan sebelumnya, seketika terkejut ketika melihat rekan-rekan mereka tiba-tiba sudah tergantung oleh tali-tali yang mengikat kaki mereka masing-masing.

“Hahaha… Rasakanlah itu… Ini adalah pelajaran bagi kalian yang mencari gara-gara denganku.”

Tiba-tiba remaja yang mereka kejar tersebut telah berdiri pada salah satu bangunan sambil memutar-mutar sebuah tali, yang kemungkinan akan digunakan olehnya menjerat para prajurit yang lain.

“Bocah sialan, berani-beraninya kau mempermainkan kami seperti ini… Kalau begitu, kami tidak akan segan-segan lagi kepadamu,” ucap salah satu prajurit, menunjukan kekesalannya ketika melihat kelakuan dari remaja tersebut yang sudah tidak bisa diterima lagi olehnya serta prajurit yang lain.

“Uwah…”

Salah satu prajurit seketika melancarkan serangan proyeksi energi ke arah remaja itu, namun dengan lincah remaja tersebut langsung melompat ke bangunan yang lain.

Beberapa prajurit pun melompat untuk mendekati remaja tersebut, kemudian secara bergantian melancarkan serangan proyeksi energi, akan tetapi dengan mengandalkan kelincahannya remaja tersebut dapat dengan mudah menghindari setiap serangan dari para prajurit tersebut, dimana dirinya melompat dari satu bangunan ke bangunan yang lainnya.

**

Sementara prajurit yang tergantung dengan sigap mengakses kekuatan mereka, memproyeksikan sebuah energi untuk memotong tali yang menjerat mereka hingga terbebas.

Para prajurit yang terbebas, sontak meluncur ke arah remaja itu untuk menyerang bersama-sama dengan rekan mereka yang lain.

Beberapa kali mereka melancarkan serangan kepada remaja tersebut, namun dia tetap dengan mudah mampu menghindarinya.

Karena tidak mau kalah, remaja itu pun mengakses kekuatannya memproyeksikan sebuah energi yang langsung memancar dari kedua tangannya, dan lantas meluncur kemudian melancarkan serangan pukulan bertubi-tubi kepada beberapa prajurit hingga terhempas ke segala arah.

Akan tetapi, salah satu prajurit langsung memanfaatkan keadaan ketika remaja tersebut fokus menyerang rekan-rekannya.

“Ukh…” Prajurit itu pun langsung meluncur mendekati remaja tersebut, lalu melancarkan serangan proyeksi energi, yang lantas membuat remaja itu terhempas menghantam permukaan dengan kerasnya.

“Sial…” Umpat si remaja, tidak memperkirakan serangan yang barusan diterimanya.

Hal tersebut pun membuat remaja itu kesulitan untuk kembali berdiri karena merasa kesakitan akibat tubuhnya membentur permukaan dengan keras.

Perlahan-lahan para prajurit datang mendekatinya dan sontak langsung mengepung remaja yang tengah terkapar tersebut.

“Li Tianhui… Kami sudah tidak bisa berkompromi dengan keonaran yang kau perbuat hari ini, bahkan pada hari-hari yang sebelumnya,” ucap salah satu prajurit.

“Apa karena hal itu aku menjadi terkenal hingga kalian selalu mengikutiku untuk mau meminta tanda tangan,” balas remaja yang ternyata bernama Tianhui tersebut, lantas membahas mengenai hal lain ketika prajurit tersebut memperingatinya.

“Dasar bodoh… Beraninya kau bermain-main ditengah kami sedang serius.”

Tidak terima dengan ucapan remaja itu, prajurit yang sebelumnya memperingatinya, sontak merasa emosi hingga langsung memproyeksikan pancaran energi pada salah satu tangannya, berniat untuk menyerang remaja tersebut.

Namun, disaat prajurit tersebut hendak menyerang remaja bernama Tianhui, tiba-tiba sebuah benda jatuh dari atas, dan tiba-tiba langsung mengeluarkan kepungan asap tebal, hingga pandangan para prajurit itu pun sontak tertutup.

“Apa-apaan ini?” Ucap salah satu prajurit kebingungan tiba-tiba sebuah kepungan asap tebal muncul.

Dari balik kepungan asap, tiba-tiba seseorang misterius datang mengangkat remaja bernama Tianhui tersebut pergi dari tempat itu meninggalkan para prajurit yang mengejarnya.

“Apa?”

Para prajurit pun terkejut ketika kepungan asap tersebut lenyap, remaja yang mereka incar sudah tidak berada di depan mereka.

“Ayo berpencar…”

Tidak mau kehilangan jejak, salah satu prajurit langsung memerintahkan para rekan-rekannya untuk berpencar, selagi remaja yang kabur masih belum jauh dari jangkauan mereka.

***

“Hahaha… Untung saja kau tepat waktu menolongku…”

Di tempat lain, tampak Tianhui bersama dengan seorang pemuda yang sebelumnya menolongnya sedang berlari dari berlari menuju ke suatu tempat yang berada di luar kota Beixiong.

“Dasar bodoh… Untuk apa kau melakukan kekacauan lagi? Itu hanya akan membuat kita mendapatkan peringatan lagi,” ucap pemuda yang bersama Tianhui, memperingatinya terhadap apa yang dilakukan oleh remaja bernama Tianhui tersebut.

“Maaf Zhen… Setidaknya hari ini para prajurit itu tidak akan mengejarku lagi,” balas Tianhui.

***

Beberapa saat kemudian, Tianhui serta Zhen tiba di sebuah perkampungan kecil yang berada tidak jauh dari kota Beixiong sebelumnya.

Ketika mereka memasuki perkampungan tersebut, kedua pemuda itu lantas terkejut melihat prajurit lain, namun dengan seragam yang sama seperti para prajurit yang berada di kota Beixiong.

Tidak hanya saja, baik Tianhui beserta Zhen tampak lebih terkejut ketika para prajurit tersebut melakukan kekerasan kepada para warga yang berada di desa tersebut.

Terpopuler

Comments

Mantap tor

2024-01-18

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!