Satu bulan kemudian....
Tidak terasa sudah satu bulan Stevi dan Thomas menjalin hubungan, dan hubungan mereka terjalin baik-baik saja dan terlihat manis.
Banyak orang yang senang melihat couple goal ini, cantik dan tampan terus sama-sama dari keluarga terpandang membuat mereka dinobatkan sebagai pasangan paling sempurna.
"Sayang, Minggu depan Kak Alex pulang dan aku sudah tidak sabar ingin mengenalkan kamu sama dia, pasti dia bakalan iri banget sama aku," seru Thomas.
"Tidak usah seperti itu, bagi kamu aku adalah wanita sempurna tapi kan belum tentu aku sesempurna itu di mata Kak Alex," sahut Stevi.
"Masa iya sih? Kak Alex memang orangnya dingin dan cuek tapi aku yakin kalau dia akan jatuh cinta sama kamu dan aku sangat bangga bisa memiliki kamu."
Thomas tidak tahu kalau Stevi sudah sejak lama mengenal Alex, bahkan Alexlah pria pertama yang Stevi cintai namun sayang, yang Alex cintai adalah Maya sahabatnya sendiri.
Saat ini Thomas sedang berada di kantor Stevi, entah kenapa Thomas bucin banget kepada Stevi.
"Bu, ada klien yang ingin bertemu dan saat ini sedang menunggu Ibu di ruangan meeting," seru Maya.
Stevi yang sedang manja-manja dengan Thomas langsung menjauhkan diri karena malu dilihat oleh Maya.
"Iyakah? Sayang, aku ke ruangan meeting dulu ya? kamu mau nunggu atau mau kembali ke kantor?" tanya Stevi.
"Aku mau kembali ke kantor saja, dari tadi Papa sudah menghubungiku katanya aku terlalu lama pergi," sahut Thomas.
"Ya sudah, kalau begitu aku ke ruangan meeting dulu."
"Sayang, kok kamu gak peluk aku dulu," rengek Thomas.
Stevi yang hendak keluar, kembali membalikan tubuhnya dan memeluk Thomas membuat Maya membuang pandangannya ke sembarang arah.
"Sayang, nanti sepertinya aku tidak bisa jemput kamu soalnya banyak kerjaan."
"Gak apa-apa, nanti aku pulang sama Maya saja."
"Ya sudah, sana cepetan pergi kasihan klien kamu sudah menunggu."
"Oke."
Stevi segera berlari keluar ruangannya, sedangkan Maya masih berada di situ bersama Thomas.
"Kamu gak ikut, Stevi?" tanya Thomas.
"Tidak, itu hanya pertemuan biasa."
"May, apa kamu sudah punya pacar?" tanya Thomas.
Maya sedikit kaget, kalau dia bilang dia pacarnya Alex pasti Alex akan marah karena Alex sangat melarang Maya untuk memberitahukan kepada siapa pun tentang hubungan mereka.
"Belum, aku belum punya pacar. Lagipula siapa yang mau sama wanita miskin kaya aku," dusta Maya.
"Hai, kamu jangan merendah seperti itu karena pria sejati akan menerima wanitanya apa adanya dan aku yakin kalau kamu akan segera bertemu dengan pria yang tepat itu," seru Thomas dengan mengusap pundak Maya.
Maya merasa ada yang berdesir di hatinya, bahkan hatinya sudah mulai menghangat.
"Ah iya, terima kasih Thomas."
"Kalau begitu aku pergi."
Thomas pun dengan cepat meninggalkan ruangan Stevi, Maya memegang dadanya jantungnya tiba-tiba saja berdetak tak karuan.
"Astaga, ada apa dengan jantungku ini? tidak mungkin aku jatuh cinta kepada Thomas, lagipula aku kan sudah punya Kak Alex, pria yang paling sempurna," batin Maya.
***
Waktu pun berjalan dengan cepat, beberapa hari ini Stevi dan Thomas terlihat sangat sibuk bahkan sudah tiga hari mereka tidak bertemu. Stevi selalu menyuruh Maya untuk bertemu dengan Thomas perihal pekerjaan yang akan mereka garap bersama sementara Stevi saat ini sedang sibuk mengurus pekerjaannya yang ada di luar kota.
Hubungan Maya dan Thomas semakin dekat, bahkan mereka beberapa kali menghabiskan makan siang bersama. Lama-kelamaan Maya merasa nyaman berada dekat Thomas, Thomas memang pria yang hangat berbeda dengan Kakaknya Alex yang sangat dingin dan cuek.
"Aku kok makin nyaman dekat sama Thomas," batin Maya.
Memang selama pacaran dengan Alex, Maya merasa hubungan mereka sangat hambar. Apalagi saat ini mereka menjalani hubungan jarak jauh, rasa cinta Maya perlahan mulai memudar kepada Alex.
"Thom, apa aku boleh tanya sesuatu?"
"Mau tanya apa?"
"Menurutmu apa kelebihan Stevi dibandingkan wanita-wanita di luaran sana?"
"Stevi itu wanita sempurna, sudah cantik, pinter, mandiri, dan yang lebih penting Stevi itu baik hati kepada siapa pun," sahut Thomas.
"Iya juga sih."
"Makanya, aku ingin cepat-cepat menikah dengan Stevi dan memiliki dia seutuhnya. Aku yakin, diluaran sana semua pria juga pasti akan beruntung bisa mendapatkan wanita seperti Stevi."
Maya terdiam, entah kenapa Maya sangat tidak suka mendengar Thomas memuji-muji Stevi.
"Kenapa sih Stevi selalu beruntung, sedangkan aku selalu tersisihkan," batin Maya.
Maya dari dulu memang selalu iri kepada Stevi, bahkan barang-barang yang Stevi pakai pun selalu dia minta tapi Stevi dengan baiknya selalu memberikan apa yang Maya mau.
"Pokoknya aku harus mendapatkan Thomas, bagaimana pun caranya. Aku gak mau melihat Stevi terus-terusan bahagia di atas penderitaan ku," batin Maya.
***
Keesokan harinya...
Thomas dan Maya sudah berada di Bandara karena hari ini Stevi direncanakan pulang.
Stevi berjalan dengan anggunnya sembari menggeret kopernya, walaupun dia anak orang kaya tapi Stevi tidak manja.
"Thomas."
Thomas merentangkan kedua tangannya, tentu saja dengan senang hati Stevi berlari dan memeluk kekasihnya itu.
"Kamu lama banget perginya, aku sangat merindukanmu," seru Thomas.
"Aku juga sangat merindukanmu," sahut Stevi.
Keduanya sangat bahagia tapi berbeda dengan Maya yang hanya menatap jengah.
Thomas melepaskan pelukannya. "Aku punya kabar bahagia untukmu."
"Apa?"
"Jangan di sini dong, kita bicara di tempat yang nyaman," sahut Thomas.
"Kalau lagi bahagia aja, lupa sama aku," sindir Maya.
"Ya ampun, aku lupa."
Stevi langsung memeluk Maya, Maya pura-pura tersenyum bahagia padahal dalam hatinya dia tidak mau melihat Stevi kembali.
"May, tidak apa-apa kan kalau nitip koper Stevi? soalnya aku mau ngajak Stevi ke suatu tempat dulu, ada hal penting yang mau aku bicarakan dengan Stevi," seru Thomas.
"Ah iya, silakan."
"Maaf ya May, aku merepotkan mu," seru Stevi merasa tidak enak.
"Iya tidak apa-apa kok kalian pergi saja."
"Ayo sayang, kita pergi."
"Kita pergi duluan ya, May."
"Iya, have fun kalian."
Maya tampak tersenyum tapi tentu saja senyumannya hanyalah senyuman palsu karena di dalam hatinya dia merasa iri.
"Kita mau ke mana?" tanya Stevi.
"Ada deh, pokoknya ke suatu tempat."
"Idih, main rahasia-rahasiaan."
Thomas hanya tersenyum, hingga tidak lama kemudian Thomas pun menghentikan mobilnya di sebuah restoran.
Di saat Stevi masuk ke dalam restoran itu, dia tampak celingukan.
"Sayang, kok restorannya sepi sih?" tanya Stevi.
"Karena aku sudah membookingnya."
"Hah, untuk apa?"
"Sudah jangan banyak bertanya, tiga hari gak ketemu kok kamu berubah menjadi bawel sih," ledek Thomas dengan mencubit pipi Stevi.
"Ih apaan sih, sakit tahu."
"Sudah, sekarang kamu duduk dulu aku mau ke belakang sebentar."
"Mau ngapain?"
"Pokoknya kamu tunggu saja dan duduk manis di sini, oke."
Stevi pun menurut, dia tidak tahu apa yang akan dilakukan oleh kekasihnya itu. Beberapa saat kemudian, Thomas datang dengan membawa buket bunga membuat Stevi terkejut.
"Bunga ini untuk wanita yang paling cantik," seru Thomas dengan memberikan buket bunga itu.
"Ya ampun, terima kasih."
Thomas mengeluarkan sesuatu dari saku jasnya, lalu bertekuk lutut di hadapan Stevi lalu Thomas membuka kotak cincin itu.
"Stevi, hubungan kita memang baru berjalan satu bulan tapi aku sudah tidak mau lama-lama berpacaran, aku ingin secepatnya menikah denganmu. Jadi, maukah kamu menikah denganku dan menjalani hari-hari denganku?" seru Thomas.
Mata Stevi mulai berkaca-kaca, dia pun tidak berpikir panjang lagi dan dengan cepat menganggukkan kepalanya.
"Iya, aku mau."
Thomas sangat bahagia, dia pun memasangkan cincin berlian itu ke jari manis Stevi lalu Thomas memeluk Stevi dengan perasaan yang sangat bahagia.
"Terima kasih sayang, aku sangat bahagia," seru Thomas.
Saking bahagianya, Stevi sudah tidak bisa berkata apa-apa lagi dia hanya mengeratkan pelukannya kepada Thomas.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments
꧁𓊈𒆜🅰🆁🅸🅴🆂𒆜𓊉꧂
tih kan maya bukan sahabat baik dia selalu menginginkan apa yang di miliki stevi
2024-01-28
1
Santi Rizal
Maya ga tau diri deh
2024-01-27
1
☠☀💦Adnda🌽💫
beneran bibit pelakor si Maya nggak tau diri dan nggak tau terimakasih ih bikin kezzzel aj si Maya
2023-09-29
1