Episode 3 Pernyataan Cinta Thomas

Selama dalam perjalanan, Stevi tidak bicara sama sekali dia memalingkan wajahnya ke luar jendela.

"Malam ini kamu cantik sekali, Stev."

"Terima kasih."

"Hmm..kita mau makan di mana? Apa kamu punya rekomendasi?"

"Tidak ada, terserah kamu saja."

Thomas menyunggingkan senyumannya, dia pun menghentikan mobilnya di sebuah restoran mewah yang pengunjungnya pun bisa dihitung memakai jari.

Suasana di dalam restoran begitu sangat romantis, Thomas memang berencana menyatakan cintanya kepada Stevi malam ini juga. Entah kenapa Thomas langsung jatuh hati kepada Stevi pada pandangan pertama.

"Mau makan apa?" tanya Thomas.

"Samain aja sama kamu."

Thomas memesan steak, dan tidak lama kemudian pesanan Thomas pun datang. Keduanya langsung melahap makanannya, tidak ada yang bicara sama sekali tapi Thomas secara diam-diam sering mencuri-curi pandang kepada Stevi.

"Wanita ini sempurna sekali, sudah cantik, anggun, pinter, berkelas lagi. Ya Allah, baru kali ini aku tergila-gila kepada seorang wanita," batin Thomas.

Thomas di Belanda memang terkenal rajanya clubing, dia sering gonta-ganti wanita dan terkenal playboy juga tapi kelakuan Thomas hanya sebatas ciuman tidak sampai berakhir di atas ranjang.

Thomas sangat menghargai wanita, dia tidak mau merusak wanita karena belum tentu wanita itu menjadi jodohnya. Thomas tidak pernah mempunyai perasaan kepada wanita mana pun walaupun mereka cantik dan seksi, tapi tidak tahu kenapa sejak tadi siang dia bertemu dengan Stevi, ada getaran-getaran aneh yang belum pernah dia rasakan sebelumnya.

Setelah selesai makan malam, Thomas berpindah duduk ke samping Stevi membuat Stevi sedikit kaget. Thomas meraih tangan Stevi. "Stevi, mungkin ini terlalu cepat tapi semenjak aku bertemu kamu tadi siang, aku sudah jatuh cinta kepadamu. Kamu adalah wanita pertama yang berhasil membuat hatiku bergetar. Maukah kamu menjadi seseorang yang mengisi hatiku?" seru Thomas.

Stevi kembali terkejut dengan ungkapan cinta Thomas yang sangat tiba-tiba itu.

"Tapi kita baru bertemu tadi siang, kita belum saling kenal satu sama lain. Apalagi kamu belum tahu aku seperti apa orangnya," seru Stevi.

"Aku tidak peduli, aku mau menerima kelebihan dan kekurangan kamu."

Stevi terdiam, dia bingung harus jawab apa..

"Thomas, bisakah aku memikirkannya terlebih dahulu? Aku tidak bisa langsung menjawabnya sekarang."

Thomas mencium punggung tangan Stevi. "Aku akan setia menunggu jawabanmu, tapi aku harap kamu jangan terlalu lama memikirkannya karena aku tidak akan kuat kalau harus menunggu terlalu lama," seru Thomas.

Stevi tersenyum dan menganggukkan kepalanya, setelah selesai makan malam bersama Thomas pun mengajak Stevi untuk pulang karena Thomas sudah berjanji tidak akan pulang terlalu malam.

Sesampainya di rumah, Stevi langsung masuk ke dalam kamarnya. Stevi terduduk di ujung ranjang, dia memikirkan apa yang tadi Thomas ucapkan.

"Apa aku terima saja cintanya Thomas? Tapi, aku masih belum bisa melupakan Kak Alex sampai saat ini di hatiku hanya ada Kak Alex dan sama sekali tidak berubah," batin Stevi.

Cinta Stevi kepada Alex memanglah sangat besar, untuk saat ini Stevi hanya bisa mencintai dalam diam dan itu rasanya sangat menyakitkan.

Kalau Stevi egois, Stevi bisa saja meminta bantuan kepada Papinya untuk menjodohkannya dengan Alex tapi Stevi tidak mau karena Stevi tahu, itu akan membuat sahabatnya Maya sedih.

***

Keesokan harinya...

"Pagi Pi, Mi!" sapa Stevi dengan mencium pipi kedua orang tuanya itu.

"Pagi, sayang."

"Bagaimana tadi malam, apa kalian sudah jadian?" goda Mami Nia.

"Idih, Mami apaan sih, ngaco deh kalau ngomong," sahut Stevi dengan mengambil selembar roti tawar dan mengolesinya dengan selai blueberry kesukaannya.

"Kok ngaco sih sayang, Thomas anak yang baik loh dan keturunan dari keluarga baik-baik juga. Lagipula kalian sama-sama sendiri, apa salahnya kalau kalian menjalin hubungan. Mami sudah ingin mempunyai menantu," seru Mami Nia.

"Mami, Stevi baru saja bertemu dengan Thomas tidak semudah itu Stevi menjalin hubungan. Stevi butuh waktu untuk mengenal lebih jauh lagi mengenai Thomas."

"Kamu itu sudah dewasa sayang, kaya remaja aja butuh pengenalan."

"Iya dong Mi, Stevi itu mencari calon suami jadi harus selektif dong. Memangnya Mami dan Papi mau apa, nantinya Stevi tidak bahagia."

"Tidak dong sayang, enak saja. Papi itu membesarkan kamu penuh dengan kasih sayang, jangan sampai suami kamu nanti menyakiti kamu dan membuat kamu tidak bahagia, kalau sampai itu terjadi Papi tidak akan pernah melepaskan pria itu," geram Papi Heri.

"Nah, makanya Stevi tidak mau terburu-buru menjalin sebuah hubungan. Untuk saat ini biarkan Stevi dan Thomas berteman dulu dan saling mengenal satu sama lain, Stevi yakin kalau Stevi dan Thomas berjodoh apa pun hal yang menghalangi, tidak akan pernah bisa memisahkan kita berdua."

"Ya sudah, terserah kamu sajalah sayang."

"Selamat pagi, semuanya!"

Stevi dan kedua orang tuanya menoleh. "Thomas."

"Selamat pagi Om, Tante. Selamat pagi cantik," seru Thomas dengan memberikan buket bunga kepada Stevi.

"Apaan sih, pagi-pagi sudah memberiku bunga," seru Stevi dengan menerima bunga dari Thomas.

"Kamu romantis banget sih Thomas, persis seperti Papinya Stevi," seru Mami Nia.

"Oh jelas dong Tante, wanita secantik Stevi itu memang harus diperlakukan secara spesial."

"Apaan sih, gombal mulu," seru Stevi dengan memukul pelan lengan Thomas.

"Thomas, ayo ikut sarapan dengan kami," seru Papi Heri.

"Ah iya, kebetulan Thomas belum sarapan ini."

"Idih, dasar pria gak tahu malu," ledek Stevi.

"Gak apa-apa, bahkan aku rela melakukan hal yang paling memalukan sekali pun kalau itu bisa dekat terus denganmu," seru Thomas dengan mengedipkan sebelah matanya.

Stevi mencubit lengan Thomas dengan gemasnya membuat Thomas meringis kesakitan. "Aw, sakit Stev!" teriak Thomas.

"Papi, lihatlah pria ini genit dan godain anak gadis Papi," rengek Stevi dengan manjanya.

Papi Heri dan Mami Nia terkekeh, sedangkan Thomas mengacak-ngacak rambut Stevi dengan gemasnya.

"Anak gadis Om Heri kenapa menggemaskan sekali sih," seru Thomas.

"Sudah-sudah, lanjutkan dulu sarapan kalian kaya anak kecil saja bercanda terus," seru Papi Heri.

Setelah selesai sarapan, Thomas mengantar Stevi ke kantornya. Selama dalam perjalanan, Thomas tidak henti-hentinya berceloteh dan menceritakan hal yang lucu-lucu membuat Stevi terus saja tertawa.

"Astaga, perut aku sakit ternyata kamu bisa juga stand up komedi," seru Stevi.

"Iya dong, apa yang tidak aku bisa. Thomas Brasco gitu loh."

"Gitu aja bangga," ledek Stevi.

Untuk pertama kalinya Stevi bisa tertawa lepas, hingga tidak lama kemudian mereka pun sampai dan terlihat Maya sudah menunggu di depan kantor.

"Terima kasih Thomas, sudah mau mengantarkan ku."

"Hai, kamu pikir ini gratis."

"Hah, jadi maksud kamu aku harus bayar gitu?" seru Stevi.

"Iya dong, tidak ada yang gratis di dunia ini."

"Menyebalkan sekali, kalau tahu akan seperti ini lebih baik tadi aku naik grab aja," gerutu Stevi.

Stevi merogoh tasnya dan mengambil uang seratus ribu, lalu menyerahkan uang itu kepada Thomas.

"Ini ongkosnya."

Thomas tertawa terbahak-bahak membuat Stevi bingung.

"Kok malah tertawa sih? Katanya tadi minta di bayar."

"Aku tidak butuh uang itu maksud aku, kamu harus membayarnya dengan makan siang bersamaku."

"Astaga, kirain apa."

"Bagaimana? Mau tidak?"

"Hmm..boleh."

"Oke, nanti siang aku jemput kamu."

"Siap, kalau gitu aku masuk dulu ya."

Stevi pun keluar dari dalam mobil Thomas, Thomas melambaikan tangannya dan meninggalkan kantor Stevi.

"Kok, Stevi bisa bareng sama Thomas? Apa mereka sudah jadian?" batin Maya.

Terpopuler

Comments

🌸so0bin🌸

🌸so0bin🌸

aduh may...kamu gak ada niatan merebut thomas juga kan

2023-09-20

1

Bunda Elsha ChaCha

Bunda Elsha ChaCha

emang kenapa kl mereka udah jadian?,..mw kamu rebut Thomas'y

2023-09-12

2

ꪶꫝNOVI HI

ꪶꫝNOVI HI

terus emang ada apa dengan mu maya harus gitu stevi lapor ke kamu, dasar benalu

2023-09-12

5

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 Pengenalan Tokoh
2 Episode 2 Menata Hidup Baru
3 Episode 3 Pernyataan Cinta Thomas
4 Episode 4 Melupakan Lebih Baik
5 Episode 5 Iri Dengki
6 Episode 6 Kepulangan Alex
7 Episode 7 Rencana Pernikahan
8 Episode 8 Hari Paling Menyedihkan
9 Episode 9 Hasutan Maya
10 Episode 10 Awal Penderitaan Stevi
11 Episode 11 Dinikahi Pria Kejam
12 Episode 12 Maya, Si Wanita Ular
13 Episode 13 Sakit Tak Berdarah
14 Episode 14 Ulang Tahun Perusahaan
15 Episode 15 Kemarahan Papa Bobby
16 Episode 16 Selalu Salah
17 Episode 17 Sebatas Istri Pajangan
18 Episode 18 Reunian
19 Episode 19 Cemburu Membawa Petaka
20 Episode 20 Kebencian Stevi
21 Episode 21 Tidak Rela
22 Episode 22 Kembalinya Thomas
23 Episode 23 Mulai Menyesal
24 Episode 24 Perubahan Stevi
25 Episode 25 Alex Vs Thomas
26 Episode 26 Permintaan Mertua
27 Episode 27 Menginap Di Rumah Mertua
28 Episode 28 Positif
29 Episode 29 Melakukan Perjalanan Bisnis
30 Episode 30 Berebut Perhatian
31 Episode 31 Penguntit
32 Episode 32 Kehilangan
33 Episode 33 Kemarahan Mami Nia
34 Episode 34 Sedih, Marah, dan Benci
35 Kecelakaan
36 Episode 36 Hati Yang Hancur
37 Episode 37 Kamu Harus Mati!
38 Episode 38 Bangkrut
39 Episode 39 Kepergian Stevi
40 Episode 40 Memulai Hidup Baru
41 Episode 41 Pedagang Tampan
42 Episode 42 Cewek Tengil
43 Episode 43 Tom And Jerry
44 Episode 44 Si Tampan Yang Dingin
45 Episode 45 Pembukaan Perusahaan Baru
46 Episode 46 Melamar Pekerjaan
47 Episode 47 Cinta Tak Terbalas
48 Episode 48 Kepulangan Stevi
49 Episode 49 Bos Cantik Yang Dingin
50 Episode 50 Misi Merebut Hati
51 Episode 51 Berubah Konyol
52 Episode 52 Ke Rumah Alex
53 Episode 53 Wanita Kuat
54 Episode 54 Curiga
55 Episode 55 Liburan
56 Episode 56 Tragedi Liburan
57 Episode 57 Gelisah
58 Episode 58 Jandanya Alex Brasco
59 Episode 59 Menikah
60 Episode 60 Dinikahi Pria Kejam (END)
Episodes

Updated 60 Episodes

1
Episode 1 Pengenalan Tokoh
2
Episode 2 Menata Hidup Baru
3
Episode 3 Pernyataan Cinta Thomas
4
Episode 4 Melupakan Lebih Baik
5
Episode 5 Iri Dengki
6
Episode 6 Kepulangan Alex
7
Episode 7 Rencana Pernikahan
8
Episode 8 Hari Paling Menyedihkan
9
Episode 9 Hasutan Maya
10
Episode 10 Awal Penderitaan Stevi
11
Episode 11 Dinikahi Pria Kejam
12
Episode 12 Maya, Si Wanita Ular
13
Episode 13 Sakit Tak Berdarah
14
Episode 14 Ulang Tahun Perusahaan
15
Episode 15 Kemarahan Papa Bobby
16
Episode 16 Selalu Salah
17
Episode 17 Sebatas Istri Pajangan
18
Episode 18 Reunian
19
Episode 19 Cemburu Membawa Petaka
20
Episode 20 Kebencian Stevi
21
Episode 21 Tidak Rela
22
Episode 22 Kembalinya Thomas
23
Episode 23 Mulai Menyesal
24
Episode 24 Perubahan Stevi
25
Episode 25 Alex Vs Thomas
26
Episode 26 Permintaan Mertua
27
Episode 27 Menginap Di Rumah Mertua
28
Episode 28 Positif
29
Episode 29 Melakukan Perjalanan Bisnis
30
Episode 30 Berebut Perhatian
31
Episode 31 Penguntit
32
Episode 32 Kehilangan
33
Episode 33 Kemarahan Mami Nia
34
Episode 34 Sedih, Marah, dan Benci
35
Kecelakaan
36
Episode 36 Hati Yang Hancur
37
Episode 37 Kamu Harus Mati!
38
Episode 38 Bangkrut
39
Episode 39 Kepergian Stevi
40
Episode 40 Memulai Hidup Baru
41
Episode 41 Pedagang Tampan
42
Episode 42 Cewek Tengil
43
Episode 43 Tom And Jerry
44
Episode 44 Si Tampan Yang Dingin
45
Episode 45 Pembukaan Perusahaan Baru
46
Episode 46 Melamar Pekerjaan
47
Episode 47 Cinta Tak Terbalas
48
Episode 48 Kepulangan Stevi
49
Episode 49 Bos Cantik Yang Dingin
50
Episode 50 Misi Merebut Hati
51
Episode 51 Berubah Konyol
52
Episode 52 Ke Rumah Alex
53
Episode 53 Wanita Kuat
54
Episode 54 Curiga
55
Episode 55 Liburan
56
Episode 56 Tragedi Liburan
57
Episode 57 Gelisah
58
Episode 58 Jandanya Alex Brasco
59
Episode 59 Menikah
60
Episode 60 Dinikahi Pria Kejam (END)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!