Episode 2 Menata Hidup Baru

Dua tahun sudah, Stevi selalu dihantui oleh bayang-banyang Alex dan itu sangat mengganggu dan menyiksa Stevi.

"Ya Allah, tolong hilangkan Kak Alex dari ingatanku karena aku sudah tidak mau memikirkan dia lagi," batin Stevi.

Setelah lulus kuliah enam bulan yang lalu, Stevi langsung masuk perusahaan Papanya dan belajar mengurus perusahaan. Begitu juga dengan Maya yang ikut bekerja bersama Stevi dan Stevi menjadikan Maya sebagai sekretarisnya.

Sedangkan Alex sudah lulus dua tahun yang lalu, dan saat ini Alex sedang belajar di Perancis untuk menjadi pebisnis hebat. Alex dan Maya menjalani hubungan jarak jauh dan itu membuat Stevi sedikit aman karena tidak harus sakit hati karena melihat kemesraan Maya dan Alex.

Tok..tok..tok..

"Masuk."

"Pagi Bu, hari ini Ibu akan bertemu dengan seseorang dari perusahaan Brasco Grup di sebuah restoran," seru Maya.

"Siapa? Kak Alex?" tanya Stevi.

"Bukan Bu, tapi adiknya Pak Alex namanya Thomas beliau baru pulang dari Belanda," seru Maya.

"Oh, baiklah kamu tunggu di bawah saja lima menit lagi aku akan segera turun."

"Baik, Bu."

Maya pun dengan cepat keluar dari ruangan Stevi, di dalam kantor obrolan mereka memang formal tapi kalau di luar jam kerja, mereka akan kembali berbicara dengan bahasa yang biasa mereka pergunakan sehari-hari."

"Stevi, ayo semangat! Mulai sekarang kamu harus melupakan Alex karena Alex sudah menjadi milik wanita lain," batin Stevi menyemangati dirinya sendiri.

Stevi pun bangkit dari duduknya dan menyambar tas selempang yang menggantung di kepala kursi. Maya mulai melajukan mobilnya ke sebuah restoran mewah.

Stevi memang sudah mengajarkan banyak hal termasuk cara mengendarai mobil kepada Maya, banyak hal yang sudah Stevi berikan kepada Maya jadi Maya sangat sadar diri dan berusaha mengabdikan dirinya di keluarga Stevi.

"May, bagaimana hubungan kamu dengan Kak Alex?" tanya Stevi.

"Baik-baik saja kok Stev, setiap hari kita masih selalu berhubungan."

"Syukurlah, oh iya kamu gak kenal sama adiknya Kak Alex?"

"Kamu kaya gak tahu aja, Kak Alex itu tidak pernah mengenalkan aku kepada keluarganya jadi aku mana tahu sama adiknya."

"Apa kamu tidak pernah meminta kepada Kak Alex untuk memperkenalkan kamu kepada keluarganya? Kalian sudah lama pacaran, masa iya mau backstreet terus."

"Aku maunya gitu, tapi Kak Alex bilang belum waktunya."

Stevi hanya bisa terdiam, dia tidak tahu harus bilang apa kepada Maya yang Stevi bisa hanya menyemangati Maya walaupun pada kenyataannya hatinya begitu sangat sakit.

Alex sampai saat ini memang tidak pernah memperkenalkan Maya kepada keluarga besarnya, bukan tanpa alasan Alex melakukan semua itu. Alex tahu bagaimana watak keluarganya, mereka memandang seseorang dari status sosial jadi Alex takut kedua orang tuanya akan menentang hubungannya dengan Maya, secara Maya hanya anak seorang sopir.

Tidak lama kemudian, Maya pun menghentikan mobilnya di sebuah restoran mewah khas makanan Jepang. Maya dan Stevi di bawa ke ruangan privat karena Thomas sangat tidak suka dengan suasana ramai.

"Nona, silakan masuk!" seru pelayang restoran itu.

"Terima kasih."

Stevi dan Maya pun masuk, terlihat seorang pria tampan duduk sendirian dengan pandangannya fokus ke ponsel pintarnya.

"Selamat siang, Pak Thomas," sapa Stevi.

"Selamat siang."

Thomas mendongakkan kepalanya dan seketika Thomas melongo saat melihat Stevi.

"Maaf Pak Thomas, aku sedikit terlambat karena barusan jalanan sedikit macet," seru Stevi.

"Ah, tidak apa-apa, silakan duduk."

Thomas menggeser kursi dan mempersilakan Stevi untuk duduk, begitu pun dengan Maya. Thomas tidak melepaskan pandangannya terhadap Stevi, entah kenapa Thomas jatuh cinta kepada Stevi pada pandangan pertamanya.

"Aku tidak menyangka kalau pemilik perusahaannya seorang wanita cantik," puji Thomas.

"Ah, Pak Thomas terlalu berlebihan," sahut Stevi.

"Berlebihan? Aku rasa tidak, karena pada kenyataannya kamu memang wanita yang sangat cantik."

Stevi menyunggingkan sedikit senyumannya, begitu pun dengan Maya yang terlihat memperhatikan Thomas.

"Ternyata adiknya tidak kalah tampan dengan Kak Alex," batin Maya.

Thomas dan Stevi mulai berbincang-bincang masalah pekerjaan, dan beberapa saat kemudian Stevi pun menyetujui untuk bekerja sama dengan perusahaan milik keluarga Brasco itu.

"Stev, apa nanti malam kamu ada acara?" tanya Thomas.

"Ehhmm...sepertinya tidak ada."

"Mau tidak, kalau aku ajak kamu keluar?"

Stevi menoleh ke arah Maya dan Maya tampak menganggukkan kepalanya. Stevi terdiam sejenak dan memikirkan apa yang akan dia jawab.

"Apa salahnya kalau aku menerima ajakannya? lagipula aku butuh teman ngobrol supaya aku bisa melupakan Kak Alex," batin Stevi.

"Kok malah melamun? Bagaimana, mau tidak? Tapi kalau kamu tidak bisa juga tidak apa-apa," seru Thomas.

"Boleh."

"Serius? Kalau begitu nanti malam aku jemput kamu dan sekarang tolong kamu catat nomor ponsel kamu," seru Thomas dengan memberikan ponselnya kepada Stevi.

Stevi dengan cepat mengetik nomor ponselnya. "Maaf Pak Thomas, aku harus segera kembali ke kantor soalnya masih ada banyak pekerjaan yang harus aku kerjakan," seru Stevi.

"Baiklah, mau aku antarkan?"

"Ah, tidak usah aku bawa mobil sendiri kok."

Stevi dan Maya pun meninggalkan Thomas dan pergi kembali ke kantor Stevi. Ada sedikit rasa tidak rela di hati Maya, dari dulu sampai sekarang Maya memang selalu iri kepada Stevi karena Stevi bisa mendapatkan apa yang dia mau bahkan setiap bertemu dengan pria, Stevilah yang selalu menjadi pusat perhatian.

"Kapan aku bisa seperti Stevi?" batin Maya.

***

Malam pun tiba...

Malam ini Thomas menjemput Stevi ke rumahnya, Thomas berbincang-bincang dengan kedua orang tua Stevi.

"Nak Thomas, Stevi kalau dandan suka lama jadi mohon bersabar ya," seru Mami Nia.

"Tidak apa-apa, Tante."

"Kamu adiknya Alex, kan?" tanya Papi Heri.

"Iya Om, saya baru saja kembali dari Belanda dan langsung disuruh mengurus perusahaan oleh Papa."

"Baguslah, Peter memang beruntung mempunyai dua putra yang pinter dan tampan seperti Alex dan Thomas," puji Papi Heri.

Tidak lama kemudian, suara langkah kaki membuyarkan perhatian Thomas. Stevi menuruni anak tangga, Thomas sampai terpesona melihat Stevi yang malam ini tampil sangat cantik.

"Ayo, kita berangkat. Mi, Pi, Stevi pergi dulu."

"Iya, sayang."

"Om, Tante, Thomas bawa Stevi jalan-jalan dulu."

"Iya, tapi pulangnya jangan terlalu malam."

"Siap, Om."

Thomas dan Stevi pun pergi, Mami Nia dan Papi Heri tampak menyunggingkan senyumannya.

"Thomas dan Stevi terlihat sangat cocok ya, Pi."

"Iya, Thomas anak yang baik."

"Mudah-mudahan mereka jodoh, karena menurut Mami mereka sangat cocok."

"Mudah-mudahan saja, Papi sudah lama berteman dengan Bobby dan memang dari dulu Papi ada rencana ingin menikahkan Stevi dengan salah satu anak Bobby. Mau Alex atau pun Thomas sama saja, mereka anak-anak yang pinter dan pekerja keras," sahut Papi Heri.

Terpopuler

Comments

꧁𓊈𒆜🅰🆁🅸🅴🆂𒆜𓊉꧂

꧁𓊈𒆜🅰🆁🅸🅴🆂𒆜𓊉꧂

awal baca ko aku merasa si maya ga baik ya

2024-01-27

1

☠☀💦Adnda🌽💫

☠☀💦Adnda🌽💫

mereka berdua anah y Maya ngiri sama stevi begitupun sebaliknya ....harusnya kalian bersyukur dengan kehidupan Masing "🫣

2023-09-29

2

🌸so0bin🌸

🌸so0bin🌸

curiga nih sama si maya🤔🤔

2023-09-20

1

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 Pengenalan Tokoh
2 Episode 2 Menata Hidup Baru
3 Episode 3 Pernyataan Cinta Thomas
4 Episode 4 Melupakan Lebih Baik
5 Episode 5 Iri Dengki
6 Episode 6 Kepulangan Alex
7 Episode 7 Rencana Pernikahan
8 Episode 8 Hari Paling Menyedihkan
9 Episode 9 Hasutan Maya
10 Episode 10 Awal Penderitaan Stevi
11 Episode 11 Dinikahi Pria Kejam
12 Episode 12 Maya, Si Wanita Ular
13 Episode 13 Sakit Tak Berdarah
14 Episode 14 Ulang Tahun Perusahaan
15 Episode 15 Kemarahan Papa Bobby
16 Episode 16 Selalu Salah
17 Episode 17 Sebatas Istri Pajangan
18 Episode 18 Reunian
19 Episode 19 Cemburu Membawa Petaka
20 Episode 20 Kebencian Stevi
21 Episode 21 Tidak Rela
22 Episode 22 Kembalinya Thomas
23 Episode 23 Mulai Menyesal
24 Episode 24 Perubahan Stevi
25 Episode 25 Alex Vs Thomas
26 Episode 26 Permintaan Mertua
27 Episode 27 Menginap Di Rumah Mertua
28 Episode 28 Positif
29 Episode 29 Melakukan Perjalanan Bisnis
30 Episode 30 Berebut Perhatian
31 Episode 31 Penguntit
32 Episode 32 Kehilangan
33 Episode 33 Kemarahan Mami Nia
34 Episode 34 Sedih, Marah, dan Benci
35 Kecelakaan
36 Episode 36 Hati Yang Hancur
37 Episode 37 Kamu Harus Mati!
38 Episode 38 Bangkrut
39 Episode 39 Kepergian Stevi
40 Episode 40 Memulai Hidup Baru
41 Episode 41 Pedagang Tampan
42 Episode 42 Cewek Tengil
43 Episode 43 Tom And Jerry
44 Episode 44 Si Tampan Yang Dingin
45 Episode 45 Pembukaan Perusahaan Baru
46 Episode 46 Melamar Pekerjaan
47 Episode 47 Cinta Tak Terbalas
48 Episode 48 Kepulangan Stevi
49 Episode 49 Bos Cantik Yang Dingin
50 Episode 50 Misi Merebut Hati
51 Episode 51 Berubah Konyol
52 Episode 52 Ke Rumah Alex
53 Episode 53 Wanita Kuat
54 Episode 54 Curiga
55 Episode 55 Liburan
56 Episode 56 Tragedi Liburan
57 Episode 57 Gelisah
58 Episode 58 Jandanya Alex Brasco
59 Episode 59 Menikah
60 Episode 60 Dinikahi Pria Kejam (END)
Episodes

Updated 60 Episodes

1
Episode 1 Pengenalan Tokoh
2
Episode 2 Menata Hidup Baru
3
Episode 3 Pernyataan Cinta Thomas
4
Episode 4 Melupakan Lebih Baik
5
Episode 5 Iri Dengki
6
Episode 6 Kepulangan Alex
7
Episode 7 Rencana Pernikahan
8
Episode 8 Hari Paling Menyedihkan
9
Episode 9 Hasutan Maya
10
Episode 10 Awal Penderitaan Stevi
11
Episode 11 Dinikahi Pria Kejam
12
Episode 12 Maya, Si Wanita Ular
13
Episode 13 Sakit Tak Berdarah
14
Episode 14 Ulang Tahun Perusahaan
15
Episode 15 Kemarahan Papa Bobby
16
Episode 16 Selalu Salah
17
Episode 17 Sebatas Istri Pajangan
18
Episode 18 Reunian
19
Episode 19 Cemburu Membawa Petaka
20
Episode 20 Kebencian Stevi
21
Episode 21 Tidak Rela
22
Episode 22 Kembalinya Thomas
23
Episode 23 Mulai Menyesal
24
Episode 24 Perubahan Stevi
25
Episode 25 Alex Vs Thomas
26
Episode 26 Permintaan Mertua
27
Episode 27 Menginap Di Rumah Mertua
28
Episode 28 Positif
29
Episode 29 Melakukan Perjalanan Bisnis
30
Episode 30 Berebut Perhatian
31
Episode 31 Penguntit
32
Episode 32 Kehilangan
33
Episode 33 Kemarahan Mami Nia
34
Episode 34 Sedih, Marah, dan Benci
35
Kecelakaan
36
Episode 36 Hati Yang Hancur
37
Episode 37 Kamu Harus Mati!
38
Episode 38 Bangkrut
39
Episode 39 Kepergian Stevi
40
Episode 40 Memulai Hidup Baru
41
Episode 41 Pedagang Tampan
42
Episode 42 Cewek Tengil
43
Episode 43 Tom And Jerry
44
Episode 44 Si Tampan Yang Dingin
45
Episode 45 Pembukaan Perusahaan Baru
46
Episode 46 Melamar Pekerjaan
47
Episode 47 Cinta Tak Terbalas
48
Episode 48 Kepulangan Stevi
49
Episode 49 Bos Cantik Yang Dingin
50
Episode 50 Misi Merebut Hati
51
Episode 51 Berubah Konyol
52
Episode 52 Ke Rumah Alex
53
Episode 53 Wanita Kuat
54
Episode 54 Curiga
55
Episode 55 Liburan
56
Episode 56 Tragedi Liburan
57
Episode 57 Gelisah
58
Episode 58 Jandanya Alex Brasco
59
Episode 59 Menikah
60
Episode 60 Dinikahi Pria Kejam (END)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!