Bab 4

Nada berdiri dibalkon kamarnya ia menatap langit malam yang tak berbintang. Nada seorang wanita dewasa bermain drama anak-anak seperti ini membuat dia sedikit terhibur. Namun yang pasti dia tidak akan membiarkan siapapun menindasnya lagi. Dia akan membalaskan dendam nya baik saat menjadi clarissa mau pun menjadi seorang nada.

Dikehidupan nya dulu sebagai clarissa ia tidak memiliki teman ataupun kekasih, clarissa yang bersifat dingin membuat para lelaki merasa enggan untuk mendekatinya, kalaupun ada itu hanya memanfaatkan kekayaan nya saja. Begitu pun dengan teman semuanya semata hanya demi ketenaran saja. Clarissa tipe yang keras kepala dan tidak mudah percaya dengan siapapun.

Nada menarik nafas panjang. Dia tengah mempersiapkan diri menyambut kedatangan keluarga arsen yang mau mengunjunginya. Malam ini nada akan memberikan kejutan besar untuk mereka.

Penampilan nada yang cupu dan feminim berubah menjadi wanita dewasa dan berani. Gaun hitam dengan belahan panjang dipahanya. Heels setinggi lima senti terpasang dikaki jenjangnya.

"Wow, nona besar anda sangat cantik. " Puji maya setelah selesai mengcurly rambut nada.

"Emm, terimakasih. " Ucap nada tersenyum puas dengan penampilan nya.

Gaun itu ia beli dengan uang tabungan nada yang ia temukan dibawah kolong tempat tidur. Ada kotak kecil disana berisi barang-barang pribadi nada serta kalung berliontin bulan sabit yang dia pakai saat ini.

"Bersikap baiklah nanti, jangan mengatakan apapun, kau hanya perlu menjawab dengan mengangguk atau menggeleng. " Bisik tika pada nada. Daisy menatap sengit melihat penampilan nada yang berbeda, sepupunya itu terlihat cantik dan dewasa. Dia ingin marah dan menampar nada tetapi ia tahan sampai acara makan malam itu selesai. Ia tidak mau keluarga arsen curiga jika melihat luka diwajah anak itu.

Nada mengangguk patuh dengan perkataan tika, wanita itu tersenyum puas, karena nada kembali mengikuti perkataan nya.

Sekarang daisy tampak tidak sabar menanti kedatangan arsen dan keluarganya, dia terihat lebih antusias dibanding nada sebagai tunangan arsen. Daisy akan memperlihatkan sisi malaikatnya pada keluarga arsen dan menarik perhatian mereka.

Setelah beberapa saat menunggu dua mobil mewah memasuki perkarangan rumah nada. Wanita itu tampak tenang seperti tidak tertarik sama sekali dengan kemunculan tamu spesial itu.

Dengan antusias tika dan daisy menyambut tamu kehormatan mereka dengan senyum lebar. Dilihat dari mobil yang mereka pakai saja tika dan daisy bisa menebak seberapa kaya keluarga arsen, yang membuat mereka dongkol kenapa orang tuanya arsen malah menjodohkan anak mereka dengan sibodoh nada.

"Halo tuan antonio nyonya sinta, lama tidak bertemu, bagaimana kabar kalian? " Sapa tika menyambut mereka dengan senyum dan pelukan.

"Nyonya tika, kami semua baik, senang sekali bisa bertemu dengan anda lagi. "Sahut sinta.

Lalu dikursi depan bagian kemudi arsen turun dengan gaya formal, terlihat tampan sekali dengan kemeja hitam lengan panjang yang dia pakai. Wajah daisy sampai tersipu melihat lirikan arsen padanya.

Di mobil yang satu lagi. Sebuah sepatu pantofel berwarna hitam mengkilat turun dengan gaya parlente. Seorang pria keluar dari mobil, daisy sampai terpesona dengan ketampanan pria itu.

Nada memperhatikan pria yang baru saja keluar itu, sebelah alisnya terangkat. Dengan tangan berlipat di dada ia tersenyum menyeringai. "Menarik, "

"Sayang, kamu cantik sekali malam ini. "Ucap arsen terpesona dengan penampilan nada. Ini pertama kalinya ia melihat nada berpakaian seperti ini.

Nada diam saja tidak terpengaruh dengan penuturan arsen.

" Halah, gombal aja kamu. "Ejek sinta pada putra bungsunya itu.

"Ahh ya, nyonya sinta siapa laki-laki itu? " Tanya tika melirik kearah pria yang masih berdiri dekat mobil mewah nya.

"Oh, arga, sini nak, kenalkan dia putra sulungku, dia baru kembali dari new york. "Sinta memperkenalkan arga.

" Wah, keturunan nyonya sinta dan tuan antonio semuanya produk unggul ya, tampan dan bening. "Celetuk tika yang membuat sinta merasa melambung dengan pujian itu.

" Ah, anda bisa aja, anak nyonya juga cantik, sama seperti mamanya. "Balas sinta memuji tika hingga membuat tika dan daisy tersipu malu.

" Sayang, apa kabar nak? "Sinta menghampiri nada yang dari tadi hanya diam, ia memeluk gadis itu dan mencium kedua pipinya.

"Aku baik, tante sendiri bagaimana? "Tanya nada sambil tersenyum manis.

" Cih, sok cantik banget sih, pakai senyum-senyum segala. "Batin daisy kesal.

"Tante baik juga sayang, tante kangen banget deh sama kamu. " Balas sinta tersenyum, ia memegang kedua tangan nada.

Dalam ingatan nada wanita bernama sinta ini selalu bersikap baik padanya, sinta dan mamanya bersahabat sejak Sma. Mereka menjodohkan nada dan arsen sejak bayi. Nada tersenyum tipis tak tega rasanya menyakiti hati wanita ini namun dia tidak bisa diam dengan sikap arsen.

"Ahh, maaf perkenalkan nama aku daisy. " Gadis itu mengulurkan tangan pada arga dengan percaya diri, senyum manis mengembang dibibirnya.

Arga mengabaikan uluran tangan daisy matanya terus menatap kearah nada yang berwajah datar dan sesekali tersenyum tipis kearah sinta.

"Sialaan dia mengabaikan ku! Untung kau tampan. "Batin daisy.

" Aduuh, maaf ya daisy, arga memang begitu, dia jarang bicara dan sulit berinteraksi dengan orang baru, kamu jangan marah ya? "Ucap sinta merasa tak enak hati melihat putranya mengabaikan daisy.

" Nggak apa-apa tante, aku yang terlalu percaya diri. "Ucap daisy tertunduk malu, matanya berair dengan perasaan bersalah karena merasa telah menganggu arga.

Ck, nada mengeleng pelan tak habis pikir dengan daisy, kenapa anak itu suka sekali memainkan drama dengan peran gadis secantik lili putih yang rapuh dan harus dilindungi. Ia akui postur wajah daisy merupakan pemeran utama protagonis. Namun sifatnya yang licik dan bermuka dua itu membuat nada geram dan ingin menghancurkan topengnya itu.

"Arga, bersikap sopan lah, lihat daisy jadi sedih karena ulah mu. " Tegur sinta pada putranya itu.

Namun arga hanya mengangkat bahu pertanda ia tidak peduli.

"Ya ampun saya sampai lupa, ayo masuk dulu, dari tadi berdiri terus, kami sudah menyiapkan makan malam, jadi kita ngobrolnya sambil makan saja ya. " Ajak tika ia merangkul lengan sinta akrab dan membawanya kedalam rumah.

Semua duduk di kursi masing-masing, arsen duduk disamping nada, sedangkan nada duduk tepat didepan pria yang sedari tiba tidak mengeluarkan suaranya. Hanya mengangguk dan menggeleng ketika mama atau papanya bertanya.

Mereka mulai makan malam dengan santai sesekali terdengar obrolan ringan dari sinta dan tika. Nada makan dalam diam sedangkan arsen sibuk membenahi rambut nada menyelipkan kebelakang telinga gadis itu. Seolah sedang menunjukan betapa mesranya dia dengan tunangan nya. Tatapan matanya tidak lepas menatap paras nada yang keihatan sangat cantik. Jauh berbeda dari penampilan nya yang biasa lusuh tak terawat.

"Oh, iya arsen dan nada besok wakilin om dan tante menghadiri acara ulang tahun james ya, "ucap tuan antonio. Saat ini mereka sudah selesai makan dan berada diruang tamu.

"Iya, besok tante sama om, mau berangkat ke prancies, jadi kalian berdua saja yang pergi, lagian kalian juga tidak pernah pergi berdua kan? Oke? "Lanjut tante sinta menjelaskan.

Arsen mengangguk senang ia mencuri pandang kearah nada yang terus diam tak menanggapi kehdiran arsen, ada sedikit kekesalan dihatinya karena sifat cuek nada dihadapan keluarganya padahal sejak tadi arsen terus bersikap romantis padanya. Entah sengaja ingin mempermalukan nya atau dia yang tidak nyaman dengan keberadaan mereka, tetapi arsen dapat melihat wajah nada yang tampak malas.

"Sayang, besok kita beli gaun buat kamu ya? " Ucap arsen tersenyum merekah, tangannya hinggap dipinggang ramping nada, sinta dan antonio tersenyum senang melihat kedekatan anak dan caon menantunya itu. Namun detik selanjutnya senyum itu berubah menjadi wajah terkejut ketika tangan arsen ditepis kasar oleh nada.

"Sayang, " Arsen terkejut, mengalihkan pandangan kepada semua orang yang tengah menatapnya dan nada. Karena sejak tadi ia terus bersikap romatis pada wanita itu namun tidak ada tanggapan apapun yang dia berikan.

"Sayang kamu kenapa? Apa aku menyakiti mu? "Ulang arsen menahan marah melihat wajah tak bersalah yang nada tunjukan.

Nada tersenyum miring. "Ya, kamu sudah menyakiti ku, sangat, sangat sakit sekali. Aku membencimu sampai ketulang, dan merasa jijik disentuh oleh mu. Jadi batalkan saja pertunangan kita. "Jelas nada ekspresinya terlalu santai mengatakan kalimat itu.

Selain itu nada memang berniat mempermalukan arsen didepan keluarganya sendiri. Dia sama sekali tidak takut meski saar ini tika sudah melotot tajam kearahnya.

" Tidak. "

"Hah?? " Bukan nada tetapi daisy yang terkejut. Sebab tadi dia merasa senang karena nada membatalkan pertunangan itu yang berarti dia punya kesempatan menunjukan dirinya didepan keluarga arsen.

Mengabaikan keterkejutan daisy arsen memandang nada dengan kecewa setelah melihat mamanya melihat nada dengan kesedihan.

"Tidak akan, aku tidak mau tunangan kita dibatalkan. " Jelas arsen dengan pandangan marah kearah nada, dia tidak akan setuju dengan permintaan wanita itu, apalagi dia tidak merasa melakukan kesalahan apapun, jadi dia tidak akan terima keputusan nada.

***

Terpopuler

Comments

Kartika Lina

Kartika Lina

tak merasa kau pikir,, aduh arsen itu otak apa pajangan sih 😤

2023-12-29

0

Cahaya yani

Cahaya yani

lnjut thooorrr, tunjukin vdeo ny nada , biar pda tau

2023-09-12

0

@ꪶꫝ༄Cherry🍒Chubby༄💕🇵🇸

@ꪶꫝ༄Cherry🍒Chubby༄💕🇵🇸

lanjut thor, gasssssss gasssssss ih greget

2023-09-11

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!