"Nada sayang... " Tika mendekati keponakan nya itu, ia memeganggi kedua lengan nada. "Awas saja kalau kau macam-macam, aku bakar semua foto mama sama papa kamu. " Bisik tika pelan ditelinga nada ia mencubit lengan nada hingga gadis itu meringis merasakan perih.
Wajah nada semakin pucat ia menyentuh tangan kakek sam dengan lembut. "Kek, ini karena nada tidak hati-hati saat berjalan jadi tidak sengaja jatuh sampai luka seperti ini. " Ucap nada memberikan penjelasan. Sebenarnya penjelasan itu sangat tidak masuk akal, akan tetapi anehnya samuel langsung percaya begitu saja. Ia bahkan tidak curiga sedikit pun mana mungkin jatuh biasa akan menimbulkan luka memar sebanyak itu, apalagi pipinya juga membiru dan bengkak.
"Baiklah, lain kali berhati-hatilah saat berjalan, sekarang pergi lah beristirahat. " Samuel mengelus kepala nada dengan sayang.
Nada mengangguk kemudian ia beranjak dari duduknya dan pergi kelantai dua menuju kamarnya.
"Pa, kenapa tidak bilang kalau papa mau datang. " Tika mendekati samuel dan duduk disamping papanya, ia memijit tangan samuel dengan pelan.
"Kenapa hmm,?kalau papa bilang papa tidak akan melihat adegan tadi. Jangan pura-pura bodoh tika, papa tau apa yang kau lakukan. "Samuel menatap tajam kearah putrinya itu.
Tika menundukan kepalanya, ia cukup terkejut dengan perkataan papanya, dari mana ia tau? dan apa saja yang papanya itu ketahui? Tika tidak bisa tinggal diam, dia harus menguasai seluruh harta milik kakaknya itu sebelum samuel mengetahui lebih banyak lagi.
"abu-abu, semua belum jelas mana musuh mana teman, nada, kau membuat hidup ku semakin rumit. "Nada menarik nafas berat ia harus memikirkan semua nya dengan matang, dan membuat rencana untuk membalas mereka satu-persatu.
Nada mengedarkan pandangan keseliling ruang kamarnya, ia berjalan mencari sesuatu semua laci ia buka dan untunglah. Sebuah benda pipih ia temukan disalah satu laci meja rias.
Ponsel itu dalam keadaan mati, ia mengambil charger dan mencolokan ke ponsel, selang lima menit ponsel itu sudah bisa dinyalakan.
Ia membuka aplikasi chat berwarna hijau, kebanyakan chat nada dengan nama belahan jiwa. Sudah bisa ia tebak siapa pemilik nama itu.
Seperti orang yang dimabuk cinta yang jelas nada lebih dominan mengirim pesan ketimbang balasan yang ia terima.
Nada berdecak kesal membaca deretan pesan yang dikirim pemilik tubuh sebelumnya, harus kah dia mengutuk dirinya sendiri ah, siaalan!!
Dari sini saja ia sudah tau kalau tunangannya itu tidak menganggap penting dirinya, kebanyakan pesan yang nada kirim dia abaikan, dan dibalas singkat saja.
"CK..kau membuat citra ku semakin buruk saja. "Sekali lagi nada berdecak kesal melihat pesan romantis yang ia kirimkan. Tak sanggup lagi menahannya ia menutup aplikasi chat itu dan beralih ke album foto.
Hanya lima buah foto disana, foto kedua orang tuanya, lalu foto dia saat wisuda dan tiga foto lain milik pria yang nada duga sebagai arsen sicowo brengseek itu.
Menurut penilaian nya laki-laki ini tidak terlalu tampan, gayanya seperti anak abg, ini sama sekali bukan tipenya. Bagaimana bisa nada bertunangan dengan bocah begini. Ah, siaal sepertinya ia lupa kalau sekarang dia juga msih muda dan tergolong bocah, meski umur 23 tahun harus nya sudah mulai dewasa tetapi lihat lah pakaian yang ada dilemarinya itu. Sungguh, sungguh membuatnya mual.
Nada keluar dari kamarnya hendak kedapur, tenggorokan nya terasa kering setelah membaca chat mesra sepihak yang ia kirim.
Ketika ia melewati kamar daisy yang merupakan kamar miliknya dulu, terdengar suara-suara menjijikan dari sana.
"Aah, sayang, kamu sangat nikmat, milik mu menjepit milik ku, kau sangat pandai memuaskan aku. "Arsen mendesaah kian kuat ketika miliknya semakin menghujam kedalam lembah surga daisy, wanita itu pun ikut mengimbangi arsen yang semakin mempercepat tempo gerakan nya.
Nada menyeringai dibalik pintu yang terbuka, ia menarik tangannya yang sedang memegang ponsel dengan kamera yang menyala. Di layar ponsel itu ia melihat jelas wajah arsen sedang bercinta dengan daisy sepupunya.
"Kau menyukainya sayang. "Desaah arsen yang kembali membolak balik kan tubuh daisy seperti gorengan.
" Kalau aku suka memang nya mau apa? Milikmu juga tidak sepenuhnya untuk ku. "Suaranya mendesaah namun sarat akan kecemburuan.
" Tenanglah sayang, aku hanya mendapat kepuasan dari mu, tunangan ku yang bodoh itu terlalu kaku dan tidak tau apa-apa, aku tidak menyangka kalau dia masih perawan, dia tidak mengizinkan ku untuk menyentuhnya. "Terang arsen kepada daisy, sambil terus menjelajahi setiap inci tubuh daisy.
Nada mengepalkan tinjunya, ia membalikan badan setelah mendengar semuanya. Ponsel yang dia gunakan untuk merekam ia simpan dibalik bajunya agar tidak ada yang mencurigai.
" Yang longgar saja sudah membuat mu puas, apalagi yang sempit, sibodoh yang tidak tau apa-apa. "Senyum seringai terbit dari bibir seksi nada.
Hanya sebentar karena detik berikutnya kilat marah dan dendam berkobar dikedua iris hitam legamnya.
"Akan ku buat kau menyesal sudah mempermainkan kebaikan hati pemilik tubuh ini, arsen, kau akan bertekuk lutut dihadapan ku. "
Setelah itu nada berbalik dan pergi meninggalkan kamar daisy menuju dapur dilantai satu.
***
Suara ketukan pintu membangunkan nada dari tidurnya. Tak lama pintu terbuka maya berdiri dengan takut-takut.
"Nona besar, nyonya tika dan nona daisy, menunggu dimeja makan. Ada tuan arsen juga dibawah. "Sejak masalah tadi pagi maya mengubah panggilan nya pada nada menjadi nona besar, meskipun ia takut pada daisy dan tika akan tetapi dia lebih takut lagi dengan nada.
Nada hanya menjawabnya dengan gumaman. Maya berusaha tenang, walaupun saat ini kakinya sudah gemetaran.
Dimeja makan panjang itu terlihat tika duduk dikursi kepala keluarga sedang bercengkerama hangat dengan arsen. Sementara daisy dengan cekatan mengisi piring arsen dengan nasi dan lauk kesukaan pria itu.
"Sayang."arsen menyambut nada dengan senyum mempesona khas dirinya, seolah adegan menjijikan yang dia lakukan sore tadi tidak pernah terjadi.
Ia bangun dari duduknya menghampiri nada dan memeluknya hangat. Nada hanya diam tanpa membalas dia bahkan merasa jijik dan ingin muntah mengingat tubuh arsen yang kotor.
"Sayang maaf ya, aku sibuk banget akhir-akhir ini, pekerjaan dikantor tidak bisa aku tinggal, aku datang kesini karena kangen sama kamu. "Arsen merangkul nada menuju meja makan dan menarik kursi disebelahnya untuk nada.
"Maya." Nada mengabaikan arsen, laki-laki itu terdiam melihat reaksi tunangannya itu, tidak biasa nya nada mengabaikan dirinya.
Maya mengangguk mengerti dia mendekati nada membalikan piring dan mengisi nya dengan nasi dan lauk. Ia melayani nona besar itu dengan hati-hati tangan nya gemetaran merasakan tatapan tajam dari tika dan daisy.
"Terimakasih." Ujar nada kemudian mulai menyantap makanan nya tanpa melihat kearah arsen yang sejak tadi masih menatapnya dengan keheranan.
"Nad, kamu kapan membuat desain baru untuk butik kita? "Tanya tika ia akan bersikap lembut didepan arsen, walaupun ia tau hubungan terlarang antara pria itu dengan putrinya namun tika tetap tidak bisa bersikap seenaknya. Karena arsen tidak akan membiarkan mereka menyiksa nada. Ia juga tidak mengerti padahal dia sudah menghianati nada tetapi dia masih bersikap baik pada keponakan nya itu.
"Sayang, tante tika nanya sama kamu loh. "Tegur arsen karena wanita itu tidak menjawab pertanyaan tika.
"Tante tidak perlu menghawatirkan soal butik, mulai besok aku yang akan mengurusnya. " Jawaban nada membuat tika terpaku. Wajah nya berubah pias. Begitupun dengan daisy gadis itu mengepalkan tinjunya, jika tidak ada arsen saat ini dia pasti sudah menampar wajah sombong nada.
"Kenapa? Biasanya tante yang mengurus semuanya, kamu tidak perlu terlalu lelah, cukup buat beberapa desain selebihnya biar tante yang mengurus. "Tika menolak tegas keinginan nada, bagaimana dia bisa menguasai hartanya jika nada ikut campur masalah butik itu. Tidak bisa dibiarkan, tika akan mengancam nada nanti setelah arsen pergi.
Arsen mengusap lengan nada ia tersenyum memberitahu nada agar tidak terlalu keras pada tante tika. Nada tidak memedulikan siapapun, pria itu bahkan tidak menyadari luka lebam diwajahnya, membuat nada ingin tertawa rasanya melihat perhatian palsu itu.
"Nih, makan yang banyak, kau terlalu sibuk bekerja sampai lupa mengurus diri, lihatlah kau jadi kurus sekarang. " Perhatian daisy pada arsen, ia menambahkan daging dan sayur kedalam piring pria itu.
Tika tersenyum gemas melihat interaksi daisy dan arsen mereka terlihat seperti sepasang kekasih yang saling mencintai.
Namun yang tidak ia duga adalah bukan nya senang arsen justru melotot tajam kearah daisy. Ia sudah peringat kan wanita itu berkali-kali, jika saat bersama dengan nada dia tidak boleh bersikap akrab dengannya. Dia tidak ingin membuat tunangan nya itu cemburu dan sakit hati.
"Terimakasih dai, kamu juga makan lah yang banyak. " Arsen tersenyum kaku ia melirik nada dari sudut matanya wanita itu nampak santai dengan makanan nya.
Nada mengamati kebersamaan dua orang itu dengan tenang, ia menghabiskan makan malamnya lalu meneguk habis segelas air putih.
"Sayang, kamu gimana kabarnya? " Arsen bertanya dengan suara lembut. Ia mengelus puncak kepala nada dengan sayang.
"Kamu jangan khawatir nak arsen, daisy dan tante menjaga nada dengan baik, jadi kalau kamu mau bertanya keadaan nada kamu bisa menghubungi daisy. "Tika menjawab dengan cepat ia tersenyum lembut keibuan.
" Mama apaan sih. "Daisy merengek manja. " Kak arsen mana ada waktu menghubungiku, dia tidak perlu menelpon ku jika ingin tahu kabar nada, dia bisa langsung datang kalau mau. "Daisy melirik arsen dengan senyum penuh arti.
" Ternyata kau orang yang baik ya dai, bahkan sama tunangan ku sendiri juga begitu perhatian. "Ujar nad lembut namu tajam membuat arsen bergidik ngeri.
"Nad aku tidak bermaksud merebut perhatian arsen, aku cuma... "
"Kalau kamu nggak bilang, aku malah tidak tau kalau kamu sedang mencuri perhatian tunangan ku daisy. "Balas nada tersenyum sinis.
" Nad aku... "
" Tidak apa-apa, justru aku berterimakasih, jadi aku tidak terlalu repot dan bisa fokus mengurus butik. "Perkataan nada malah memancing kemarahan tika. Ia akan memberikan pelajaran pada gadis itu nanti.
"Sayang." Arsen tidak suka dengan perkataan nada seolah memperhatikannya merupakan suatu hal yang merepotkan bagi wanita itu. Arsen heran kenapa nada tiba-tiba berubah dingin tidak seperti biasanya, jika bertemu arsen dia akan selalu bersikap manja.
Lagi-lagi nada mengabaikan arsen. Ia bangkit dari duduknya.
"Mau kemana nad? Arsen kan masih disini. "Tanya tika.
" Mau kekamar, ada daisy yang menemani. "Jawab nada santai lalu tanpa menoleh sedikitpun ia langsung menaiki tangga dan masuk kedalam kamar.
" Maafkan aku kak, ini salah ku tidak seharusnya aku perhatian sama kakak meskipun nada dari tadi tidak memedulikan kakak. "Daisy meneteskan air mata, ia menangis sampai bahunya naik turun. Melihat tubuh rapuh dan lemah daisy arsen yang tadinya marah malah merasa iba dan tidak tega.
"Tidak, ini bukan salah kamu. Sepertinya nada sedang lelah. "Arsen tersenyum paksa, tidak ia pungkiri saat ini dia kepikiran dengan sikap acuh nada padanya.
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 49 Episodes
Comments
Kartika Lina
iya lelah liat muka kamu arsen 😒
2023-12-29
0
nengkirana
tulisannya ##### jdi gak tau nada ngomong pa?? itu knpa yaaa🤔🤔
2023-10-15
0
Cahaya yani
lnjut thoorr tak tunggu up mu dgn hadiah
2023-09-11
0