Berita buruk

Bab 2

Dasar sebuah hubungan adalah kepercayaan dan komunikasi. Saat ini Belinda yang tengah bingung  tiba tiba Danu memutus sepihak panggilan telp mereka, dia berusaha untuk percaya dan berpikir positif mungkin atasan Danu marah karena meninggalkan pekerjaan,meskipun hatinya ragu karena sekilas dia mendengar ada yang memanggil HON. 

Lagipula Belinda tidak mau berpikir yang tidak tidak, karena perkataan Riska selalu terngiang-ngiang di otak cantiknya. 

" Jadi orang itu selalu mikir positif saja,jangan negatif mulu tau ga kalau orang yang berpikiran negatif terus ntar jodohnya lari, mau? "

"Ga mau Riska iiihhhh, kenapa harus ngomong gitu sihh, liat aja ntar! " Ucap Belinda sambil menggelengkan kepala. 

Satria yang kebetulan lewat didekat kakaknya terheran-heran melihat kakaknya,dia pun berteriak sambil memegang kening kakaknya. 

"Tolong ibuk, bapak, mbak Beli kesurupan….. " Beli adalah panggilan kesayangan semua keluarga untuk gadis yang sebenar lagi berubah statusnya menjadi istri orang. 

Terlihat beberapa orang keluarga yang memang sibuk si belakang lari berhamburan menghampiri Belinda yang masih di pegangin satria,sementara Belinda yang masih belum menyadari ulah adiknya hanya bengong. 

Bu Arni segera menepuk nepuk pipi Belinda "bel, bel sadar bel ini ibuk ratu permaisuri raja Yudi bel sadar…… . "

"Coba di sembur pakai air bu,biasanya kan

 Gitu orang kesurupan, " Usul Satria. 

"Apaan sih, orang Belinda ga apa-apa, semua ini gara-gara Riska tuu, sebel akutuh, " Ucap Belinda sambil berdiri berjalan masuk kamar. 

Riska yang daritadi berdiri di dekat pintu penghubung ruang tamu dan ruang makan bengong sambil menunjuk dirinya sendiri "orang daritadi cuma diem masih juga salah,"

Semua orang yang ada di sana seketika tertawa melihat tingkah Belinda "ada-ada aja tingkah si Beliden jangan-jangan kena sawan calon manten itu bocah, " Ujar pak Yudi geleng-geleng. 

***

Empat hari sebelum hari pernikahan di laksanakan, harusnya Danu sudah pulang karena ada serangkaian adat yang harus di lakukan, hingga menjelang malam belum juga nampak kedatangan nya. 

Umi maryam yang duduk gelisah di ruang tamu tidak menyadari saat suaminya duduk di sebelahnya sambil memeluk pundak istrinya, umi maryam terkejut reflek memukul suaminya. 

"Abah,  iiihhh ngagetin aja, " Rajuk umi maryam

Abah usman terkekeh melihat istrinya merajuk "Umi, waktu maghrib sudah lewat setengah jam yang lalu waktunya pendek, kenapa harus di tunda? " Suara lemah lembut abah Usman selalu berhasil menenangkan hati umi maryam yang gundah.

"kenapa Danu belum sampai ya? Tadi dia bilang berangkat siang, perjalanan kan cuma 2jam saja ini kenapa sampai menjelang malam belum juga sampai, Umi khawatir, bah, "ujar Umi Maryam yang pandangannya lurus ke arah pintu. 

" Udah Umi sholat dulu, mungkin Danu masih di jalan istirahat sholat, " Usul Abah Usman yang di jawab dengan anggukan oleh istrinya. 

Sebenarnya Abah Usman juga merasa  khawatir,mendengar istrinya yang selalu mengeluhkan Danu yang sulit di hubungi,diam-diiam abah Usman berusaha untuk komunikasi dengan anaknya, tapi hasilnya nihil. 

Beberapa kali pesannya tak di balas, hingga pernah sekali telp nya di angkat dan itu bukan Danu yang menjawab,suara berat seorang laki-laki yang menjawab dan memintanya untuk tidak mengganggu Danu lagi.

Karena tidak ingin membuat istrinya makin khawatir, abah usman berusaha untuk setenang mungkin. 

Merasa ada yang janggal Abah Usman berencana menyuruh Rendi, orang kepercayaannya untuk menjemput Danu ke kota,hati kecil Abah Usman berkata  ada yang tidak beres.Gegas ia keluarkan gawai yang ada di saku baju kokonya. 

[Rendy,kmu berangkat ke kota sekarang jemput Danu dan jangan sampai ada yang tahu]

Setelah pesan terkirim abah usman segera menghapus pesan tersebut. 

 

***

Tenda pesta sudah terpasang di rumah pak Yudi,saudara juga sudah berkumpul karena nanti malam  akan di laksanakan pengajian, esok hari siraman dan malamnya akan dilangsungkan malam midodareni. 

Semua terlihat bersukacita, pak Yudi  semangat terjun langsung melihat persiapan memastikan semua sempurna tanpa kurang satu apapun, sedangkan bu Arni sibuk di dalam memastikan lagi  stok makanan karena tidk mau saat acara nanti kekurangan makanan. 

Tapi berbeda dengan calon mempelai wanita,terlihat murung dan gelisah di dalam kamar, sambil terus menatap gawainya,sudah tiga hari handphone Danu tidak aktif terakhir kali mereka kominikasi terdengar suara Danu yang terburu-buru mengatakan semua baik-baik saja Danu juga menyuruh Belinda untuk selalu bahagia. 

Saat malam hari pengajian pun berjalan dengan khidmat,tanpa mereka tahu di rumah Abah Usman berusaha menenangkan istrinya yang mulai terisak di kamar menangisi Danu yang entah dimana. 

Rendi yang di minta abah usman menjemput Danu ke kota juga belum memberi kabar. Abah usman pun meminta Angga anak keduanya yang bekerja di ibukota untuk mencari keberadaan kakaknya sekalian perjalanan pulang. 

***

Adzan shubuh berkumandang, namun Belinda Belum bisa memejamkan matanya dari semalam.Gegas Belinda bangun dan mengambil handuk, mandi dan melaksanakan kewajiban nya agar hatinya lebih tenang. 

Saat melangkah keluar kamar yang pintunya menghadap ruang tamu dia melihat kedatangan Rendy yang datang dengan wajah yang di tekuk. 

"Assalamu'alaikum,mbak Bel, " Ucap Rendi lirih. 

"Waalaikumsalam, masuk mas Ren,"

Dengan langkah ragu Rendy masuk ke rumah duduk di karpet ruang tamu memang kursinya dikeluarkan untuk acara nanti siang. 

"Bapak sama ibu mana, Mbak?" Tanya Rendy ragu. 

"Ada di belakang ada apa, Mas?" Tanya Belinda penuh selidik. 

" Bisa di panggilkan, Mbak?" Jawab rendy. 

Belinda segera beranjak dari duduknya, memanggil orangtuanya memang sudah terlihat sibuk meskipun matahari belum menampakkan sinarnya. 

"Eh ada mas Rendy, tumben pagi-pagi ada apa mas? Apa di suruh pak usman mengecek kesiapan acara? Bisa mas Rendy lihat semua sudah siap!" Ujar pak Yudi sambil menunjuk tempat yang akan di gunakan untuk siraman nanti siang. 

"I-iya, pak," Jawab Rendy terbata-bata. 

"Mas, sebenarnya ada apa? Jangan bertele-tele seperti itu? Mas Danu baik-baik saja kan? " Tanya belinda  emosi melihat Rendy tak langsung bicara maksud kedatangannya. 

"Belll….." Tegur pak Yudi. 

"Ada apa sebenarnya, mas Rendy? " Tanya pak Yudi sambil menggenggam tangan Belinda agar lebih tenang. 

"Begini pak sebelumnya mohon maaf,Umi Maryam tadi malam di larikan ke rumah sakit karena tidak sadarkan diri,karena……" Rendy ragu meneruskan ucapannya. 

Sorot tajam Belinda membuat nyali Rendy menciut meneruskan kalimatnya. 

"Innalillahi, sekarang di rumah sakit mana,Mas?" Tanya bu arni cemas. 

"Rumahsakit harapan bu," Jawab Rendy. 

"Mas, katakan penyebab Umi bisa tidak sadarkan apa? "Tanya belinda emosi. 

"Bel,sabar kita ke sana ya! "Saran bu Arni sambil memeluk pundak Belinda. 

" Katakan Mas,apapun itu aku siap! "Tegas Belinda dengan wajah memerah.

"Bel…… " Tegur pak Yudi. 

"Mas Danu menghilang." Lirih Rendy, tanpa berani melihat ke arah keluarga pak Yudi. 

Pak Yudi terlihat menghela nafas kasar,bu Arni hanya mengucap istighfar sambil mengelus dada. Tapi entah kenapa Belinda terkekeh seperti tidak terkejut mendengar berita ini, dia seperti sudah menduga hal ini akan terjadi.

"Jadi mas Danu benar-benar pergi," Lirih Belinda. 

"Mas Rendy pulang saja, nanti kita menyusul ke rumah sakit!" Perintah pak Yudi pada Rendy yang hanya diam mematung melihat raut wajjah marah dan kecewa pada pak Yudi. 

"Baik Pak, saya permisi assalamu'alaikum! " Ucap Rendy sambil beranjak pergi dari rumah pak Yudi. 

"Waalaikumsalam, " Lirih bu Arni dengan tatapan kosong. 

Seketika hening, tanpa ada yang berbicara semua sibuk dengan pikiran masing-masing. 

"Bel…… " Bu Arni memanggil nama anaknya dan menariknya dalam pelukan. 

"Bohong kalau Belinda bilang baik-baik saja buk,tapi seperti sudah bisa menduga sebelumnya kalau hal ini akan terjadi lagi." Ucap Belinda lirih dengan tatapan menerawang jauh kedepan. 

Seperti terlempar ke masa lalu, sebuah pernyataan yang membuat luka hati begitu dalam.

"Bapak, ibu maafkan kedatangan saya yang mendadak, maksud saya menghadap ke sini karena ingin mengembalikan Belinda secara baik-baik, saya tidak bisa menikahi anak bapak dan ibu karena saya harus bertanggung jawab menikahi arina karena dia tengah hamil anak saya! "

Saat itu dunia terasa hancur,kebahagiaan yang dia impikan ternyata di rebut sahabatnya sendiri. Saat ini kejadian itu terulang lagi trauma di tinggalkan menjelang hari pernikahan terjadi lagi. 

"Miris ya pak, buk nasib Belinda astari ini selalu di tinggal pergi menjelang pernikahannya. Tapi, Haikal lebih gentleman berani datang mengembalikan Belinda secara baik-baik, sedangkan Danu dia pengecut yang pergi tanpa permisi."

Tanpa terasa cairan hangat sudah mengalir di pipi gadis yang telah di hancurkan mimpinya oleh pemuda pengecut.

Tiba tiba mereka di kejutkan suara teriakan satria dari arah kamar. 

Terpopuler

Comments

Bilqies

Bilqies

aku mampir Thor...
mampir juga di karya ku yaa ..
mohon di baca dengan benar tolong jangan di skip....jangan boom like yaa 🙏

2024-05-18

0

Lylia07

Lylia07

sedih 🥲

2023-10-20

1

IG : Byiaaps

IG : Byiaaps

itulah maksud dari doa, smoga lancar sampai hari h ya ;'(

2023-10-10

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!