Sakit hati kedua kalinya di tinggal pergi calon suami menjelang hari bahagia bisa Belinda hadapi, meskipun sakit hati yang dia rasakan akan dia bawa entah sampai kapan. Tetapi sakit hati melihat bapaknya terkapar tak berdaya karena apa yang terjadi pada dirinya membuat Belinda marah, marah dengan keadaan, marah dengan siapa saja yang membuat keadaan menjadi kacau seperti ini.
Teriakan satria dari arah kamar belakang membuat bu Arni dan Belinda kaget, dan segera berlari ke arah sumber suara.
"Bapakkkk…….. Tolooonngg… . " Teriakan satria yang berhasil membuat semua orang yang ada di luar berhamburan masuk ke dalam.
Meskipun matahari belum menampakkan sinarnya tapi kondisi rumah pak Yudi sudah ramai oleh saudara dan juga tetangga yang membantu.
Melihat ayahnya tidak sadar dan sesak nafas, gegas Belinda mengambil oksigen portable yang selalu ada di kamar orangtuanya,sambil menyuruh semua orang keluar memberi ruang agar pak Yudi bisa bernafas.
"Pakde kamal siapkan mobil kita ke rumah sakit sekarang!, satria, pakde wayhu minta tolong angkt bapak, " Pinta Belinda pada saudaranya yang ada disana sambil terisak, dia takut di tinggalkan cinta pertamanya itu.
"Ibuk siapkan keperluan bapak ya, nanti di antar satria biar Bel yang antar bapak dulu! " Pintanya pada sang ibu yang hanya di jawab anggukan oleh bu Arni.
Dengan kecepatan penuh pakde Kamal memacu kendaraan roda empat yang mereka tumpangi,untung nya jalanan masih agak lengang karena hari masih pagi.
Di bangku tengah pak Yudi di dudukkan sambil di peluk Belinda.
"Pakde bisa lebih cepat lagi, oksigen bapak sudah habis. " Pinta Belinda dengan raut wajah cemas.
"Sabar ya Nduk,sudah di depan itu." Jawab pakde kamal tak kalah paniknya dengan keponakan nya itu.
Tiba di depan UGD pak Wahyu yang duduk di depan segara berlari memanggil petugas sambil mendorong brankar.
"Pak tolong adik saya sesak nafas," Pintanya pada petugas UGD dengan cemas.
Pak Yudi segera di tangani di dalam,pakde Wahyu memeluk keponakan nya mengajaknya duduk di ruang tunggu, banyak pertanyaan di benaknya tapi dia belum berani bertanya pada keponakannya.
Pakde wahyu tahu betul penyakit adik iparnya tidak akan kambuh jika tidak mempunyai masalah yang berat.Dia sempat berfikir apa ada hubungannya dengan kedatangan Rendy shubuh tadi.
Tak lama bu Arni dan Satria datang,bu Arni langsung menghambur ke kakaknya yang memeluk Belinda di kursi ruang tunggu, sedangkan Satria mengurus administrasi.
Pakde Kamal yang baru selesai memarkirkan mobil bertemu dengan Rendy di parkiran bersama bik atun ibunya,pakde Kamal pun memanggi Rendy karena posisi Rendy yang membelakangi pakde kamal.
"Ren,ngapain kamu kesini? Bawa tentengan segala, ada saudara yang sakit? " Tanya pakde kamal.
Rendy yang menoleh terkejut melihat ada pak Kamal di rumah sakit ini,sedikit ketakutan karena Rendy tahu betul watak laki-laki yang berdiri berkacak pinggang di depannya.
"Bapak sendiri kenapa di sini pagi-pagi? " Tanya Rendi takut.
"Kamu ini ditanya malah balik nanya,itu Yudi sakit baru masuk UGD! " Seru pak kamal membuat Rendy semakin menciut.
Suara dering handphone di dalam tas menjadi kelegaan tersendiri bagi pemuda itu,melihat nama abah Usman di layar gawainya menjadi alasan segera meninggalkan laki-laki temperamen di hadapannya.
"Saya permisi pak,sudah di tunggu!, ayo bu! " Gegas Rendy pergi menggandeng ibunya.
"Dasar bocah ditanya malah kabur," Gerutu pak kamal sambil berjalan ke arah UGD
Sampai di UGD pak kamal melihat bu Arni di gotong petugas di naikkan ke atas brankar,segera berlari dan bertanya pada satria penyebab ibunya sampai pingsan.
"Melihat bapak belum sadar dan ada alat perekam jantung menempel didada bapak membuat ibu pingsan pakde," Jawab Satria sambil mngusap kasar wajahnya.
"Sat, ada apa sebenarnya?"tanya pak Kamal pada keponakannya.
" Satria juga ga tahu pakde,waktu satria mau ke dapur satria melihat bapak jatuh di pintu kamar sedangkan ibu sama mbak Belinda di depan,tadi sepertinya ada mas Rendy. " Ujar satria.
Mendengar jawaban satria,pak kamal berjalan ke arah ruang rawat inap bertanya pada petugas apa ada pasien bernama Usman atau Maryam. Setelah mendapat jawaban gegas pak kamal berjalan menuju kamar yang di maksud.
Belum samapai d ruangan yang di maksud pak kamal bertemu dengan abah Usman yang berjalan beriringan dengan Rendy. Melihat pak kamal abah Usman tidak terkejut karena Rendy sudah memberitahu bahwa dia bertemu pak kamal mengantarkan pak Yudi yang sedang sakit.
"Man, apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa istrimu sampai di rawat? Yudi juga saat ini d UGD barusan Arni juga pingsan di UGD?? Apa yang aku tidak tahu? " Pak kamal memberondong pertanyaan pada teman masa kecilnya tersebut, bukannya memberi jawaban Abah Usman mengajak pak Kamal untuk ngobrol di taman dan menyuruh Rendy untuk lebih dulu melihat kondisi pak Yudi.
"Semua di luar kendaliku mal," Abah usman menghela nafas kasar.
"Danu menghilang,beberapa hari handphone nya tidak aktif, aku menyuruh Rendy untuk menjemput nya di kota bukannya ketemu Danu malah Rendy ketemu Angga kebetulan di minta uminya mampir menjemput kakaknya," Abah usman menjeda ucapnya sambil mendesah kasar.
"Mereka bertanya pada warga sekitar, menurut keterangan warga rumah Danu sudah kosong sekitar tiga bulan lalu, tak kurang akal mereka ke kantor tempat Danu bekerja ternyata danu sudah satu bulan resign dengan alasan akan menikah dan meneruskan usaha di kampung,semua teman-teman yang sekiranya akrab dengan Danu pun tidak tahu menahu dimana anak itu berada."jelas abah usman.
"Kalau kamu mau marah silahkan, memang anakku penyebab semua kekacauan ini," Sambung Abah Usman.
Pak kamal hanya terdiam mendengar penjelasan dari sahabat nya, dia merasa bersalah pada keponakan perempuan satu-satunya. Bagaimana tidak perjodohan ini berawal dari idenya,kini karena perjodohan ini pula dia memberi luka yang dalam pada Belinda, tanpa dua orang itu sadari Belinda berada tak jauh dari mereka,pak kamal yang melihat Belinda segera beranjak mendekati gadis itu dan menariknya dalam pelukan.
"Maafkan pakde, " Lirih pak kamal sambil mengelus surai hitam Belinda.
*******
Saat siang hari pak Yudi sudah dipindahkan ke ruang perawatan VVIP di dekat kamar rawat umi maryam,abah usman yang meminta sebagai bentuk pertanggungjawabannya.
Bu Arni yang masih lemas badannya tertidur di kasur penunggu pasien,beliau tidak di rawat karena pingsan tadi, dia memilih menggeser kasunrnya agar dekat dengan suaminya.
Pak kamal dan pak wahyu di minta Belinda untuk pulang mengurus acara siraman yang gagal di laksanakan.untuk kelanjutan besoknya nanti di bicarakan lagi.sedang satria pulang untuk mengambil baju ganti orangtuanya.
Belinda duduk termenung di brankar samping ayahnya, hinggap pak Yudi sadar dan memanggil anaknya untuk mendekat.
"Beli…… anak Bapak," Panggil pak Yudi
Dengan senyum mengembang Belinda mendekat dan memeluk ayahnya, dia sudah berjanji tidak akan menangis lagi setelah ini.
"Baginda raja sudah sadar?? Kangen ga sama ibunda ratu? Tuu sampe kasur aja di geser saking ga mau jauh dari sang pujaan hati," Seloroh Belinda hingga membuat keduanya terkekeh
Pak Yudi tidak menyangka anak gadisnya masih bisa tersenyum dan menggoda nya.
"Maafkan Bapak ya, sudah merepotkan kalian," Ujar pak Yudi dengan mata berkaca-kaca.
"Permintaan maaf di terima yang mulia," Jawab Belinda sambil menangkupkan kedua tangan di dada, lagi mereka tertawa bersama.
Hingga suara ketukan di pintu menghentikan tawa mereka, keduanya kompak menoleh ternyata Satria yang datang membawa koper dan totebag berisi makanan, melihat ayahnya tersenyum membuat satria ingin menggoda ayahnya juga.
"Assalamu'alaikum baginda raja, pangeran Satria datang membawa banyak makanan!"seloroh satria sambil menunjukkan totebag nya.
"Ya ampun banyak amat, mau piknik apa gimana?" ProteS Belinda pada adiknya.
"Bude tari bilang di rumah banyak makanan, daripada beli,oh ya pak pulang yuk besok gantiin mbak Beli duduk di pelaminan, kan sayang bayar mahal-mahal cuma di anggurin,kalau boleh sih biar Satria aja yang gantiin sama Dania," Kelakar satria.
"Sekolah yang bener baru mikirin kawin,"sungut Belinda sambil memukul lengan adiknya.
" Sat,mana jus alpukat pesenan mbak? "
"Emangnya nitip??? "
Belinda memutar bola matanya malas sambil mendesah kasar.
"Ya udah jagain bapak sama ibuk dulu, mbak mau ke kantin,laper dari pagi belum makan,"
"Mbak ini banyak makanan!" Seru satria sambil mengangkat totebagnya.
"Lagi pengen jus alpukat, Ibu mau?" Tawar Belinda pada ibunya yang terlihat bangun.
Bu Arni hanya mengangguk lemas, Belinda pun beranjak ke kantin,sebenarnya ingin mampir ke kamar rawat umi maryam karena dia belum sempat melihat kondisi calon mertuanya tersebut.dia berpikir nanti saja sekalian mau di belikan jus kesukaan Umi.
Ketika menunggu pesanan jus di kantin rumah sakit,belinda sibuk dengan gawainya hingga tak menyadari seseorang duduk di seberang mejanya dan memanggil namanya.
"Belinda astari."
Belinda mendongak, seketika bengong melihat siapa yang ada di depannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 75 Episodes
Comments
Bilqies
aku mampir Thor...
2024-05-18
1
Silvi Aulia
ceritanya bagus Thor aku suka 👍
jangan lupa mampir juga di novel ku ya Thor buat saling dukung karya novelnya 🙏
2023-10-02
2
彡 Misaki ZawaZhu-!
Sekali baca, rasanya nggak cukup! Update dong, thor! 👀
2023-09-12
1