Sial Aku Tertawa

Rombongan dari kaisar Zhao Lie kini sudah tiba di kecamatan kaki gunung Wuzhu di selatan, rencananya malam ini mereka akan beristirahat di sini, besok siang akan melanjutkan perjalanan menuju kerajaan tengah.

Vanessa dan kedua anaknya buahnya yang berjalan pulang pun, melihat banyak sekali kuda dan para prajurit yang tengah turun dari kuda mereka, sang kaisar dia sudah masuk ke dalam lebih dahulu.

"Mereka siapa?" tanya Vanessa pura-pura tak tau.

"Mereka adalah rombongan para kaisar Zhao Lie putri, rencananya mereka akan ke kerajaan tengah untuk membahas tentang pemberontakan di wilayah timur," jelas dayang Fuu.

Vanessa menukik kan alisnya bingung. "Memangnya di wilayah timur ada apa? Kok bisa terjadi pemberontakan?" tanya Vanessa sambil berjalan menuju rumah.

"Mereka menuntut untuk sang raja agar turun tahta, karena mereka tidak begitu menyukai raja Edward yang menduduki tahta raja Khalid sebelumnya!" sahut prajurit Jianli.

"Wih, seram kali lah, semoga para pemberontak itu tidak membahayakan kita saja!" doa Vanessa.

.  .  .

Kediaman Duke Harlan kini tampak tegang dan canggung, yang di mana sang anak tiri meminta dirinya untuk mengajukan surat undangan pertunangan pada putra mahkota Haden yang begitu dingin tak tersentuh.

"Nak bisakah permintaanmu di batalkan saja?" ucap Duke Harlan menatap putrinya yang begitu cantik, bahkan anak kandungnya sendiri tidak secantik ini.

"Kenapa ayah? Ayah tidak mau melakukannya ya?" sedih putri Reddit.

"Bukan seperti itu, putra mahkota tidak akan menerimanya ...-"

"Kenapa ayah tidak memaksanya saja! Aku mohon ayah aku begitu cinta pada putra mahkota Haden ayah!" tangis Reddit memeluk kaki ayahnya demi melancarkan kepuasannya.

"Suamiku, tolong lah, kasihan putri kita," sedih Sera menatap suaminya sedih agar menuruti kemauan sang anak.

"Hah ..., baiklah ayah akan membujuk putra mahkota Haden untuk menerima bertunangan dengan dirimu!" putus Duke Harlan begitu pusing.

"Gracia antar lah adikmu ke kamarnya, kasihan dia sehabis menangis tadi?" pinta Duke Harlan.

Dengan senang hati Gracia mengantarkan adik tirinya itu. Samuel dan Herris mereka berdua melanjutkan makan-makannya.

.  .  .

Seperti biasa siang ini Vanessa di mintai pesanan makanan oleh rombongan para kaisar itu, pagi-pagi sekali salah satu prajurit kaisar Zhao Lie datang ke rumahnya untuk memesan makanan.

"Kalian berdua bantu aku ya, Jianli tutup warung, sepertinya hari ini kita tidak berjualan," papar Vanessa meniup api di tungku agar nasinya bisa mateng.

"Em ..., dayang Fuu tolong cucikan ayam-ayam yang sudah di potong itu ya, dan untuk Jianli bantu aku buat iris-iris jagung ini, aku akan menyiapkan yang lainnya," ucap Vanessa begitu sibuk.

Vanessa menyiapkan dua menu yakni ayam pedas kemangi dan oseng cerita, tak lupa tadi pagi Vanessa meminta satu bungkus bakso pada sistem karena dia tidak sempat untuk membuatnya.

"Putri ini ayamnya mau di apakan?" tanya dayang Fuu setelah mencuci daging ayam itu.

"Kamu rebus sebentar, jangan lupa tambahkan sedikit jahe, daun jeruk, daun salam sama serai jangan lupa kasih garam sedikit, nanti kamu goreng ya, aku akan menyiapkan bumbunya dulu!" titah Vanessa menyiapkan caber rawit merah keriting 10 siung bawang merah dan 6 siung bawang putih, lalu di ulek kasar.

Setelah dayang Fuu menggoreng daging ayam itu, kini giliran Vanessa untuk menggoreng bumbu ayam kemangi Vanessa mulai menumis nya hingga matang lalu mulai memasukkan bumbu pelengkap seperti daun jeruk, dua lembar daun salam, satu batang serai di geprek, dan tak lupa dua ruas lengkuas tak lupa juga di geprek!

Vanessa memasukkan gula, kaldu bubuk, lalu mulai mengaduk rata dan membiarkannya mendidih, setelah itu dia memasukkan ayamnya dan membiarkannya mendidih sehingga airnya menyusut, setelah selesai Vanessa menyiapkan box nasi, lagi-lagi kedua anak buahnya terkagum-kagum melihat kertas box nasi tuan putri mereka ini berbeda.

"Kalian siapkan menjadi dua puluh box, sebentar lagi kita akan mengantarkannya ke rombongan para kaisar Zhao Lie." Titah Vanessa sangat panik.

.  .  .

Kaisar Zhao Lie menatap aneh kotak makanan itu tetapi tak urung dia mencobanya dengan sedikit-sedikit, karena dia sangat kelaparan.

Waduh kaisar kurang nutrisi! Gawat.

Sedangkan Vanessa dia malah sibuk memikirkan bagaimana caranya untuk mendekati kaisar Zhao Lie itu, demi misi.

"Sss ..., aduh bagaimana ini sistem? Apa aku harus pura-pura jatuh di depannya agar di tolong begitu?" batin Vanessa tak tenang dia tidak mau misi kali ini gagal, demi ruang dimensi dan menambah poinnya!

"Tenang tuan rumah, sebentar lagi kaisar akan keluar, jadi anda bersiap-siaplah untuk rencana anda!" sahut sistem 210.

Tak sadar Vanessa yang masih asik mondar-mandir kini malah menabrak seorang. "Akh!" pekik Vanessa menutup matanya untuk menikmati b*kongnya yang menyentuh lantai dengan keras.

"Hey nona, bukalah matamu!" ucap pria yang menahan pinggang Vanessa agar tak terjatuh.

Vanessa membuka matanya dan alangkah terkejutnya ia saat melihat jenggot panjang yang sangat menyeramkan itu. Vanessa berteriak histeris saking takut dan terkejutnya.

"Emak!" teriak Vanessa spontan, dia mengira bakal di tolong oleh kaisar Zhao Lie tetapi ini malah bapak-bapak dengan jenggot panjang Vanessa sampai senam jantung saking terkejutnya.

"Hey nona tenanglah ...," bujuk pria itu mencoba menenangkan Vanessa yang masih terkejut.

"Stop! Jangan mendekat, dayang Fuu ...!" Vanessa menangis berteriak memanggil dayang Fuu karena sekarang dia sungguh malu dan takut mana di tatap sama semua pengunjung penginapan itu lagi.

"Bisakah anda diam nona!" dingin kaisar Zhao Lie menatap tajam ke arah Vanessa yang tengah menangis seperti anak hilang.

"Gak bisa! Lebih baik anda diam saja! Ini semua gara-gara kaisar Selatan itu!" dengus Vanessa menatap tajam ke arah kaisar Zhao Lie, Vanessa tak mengenalnya.

Para prajurit rombongan kaisar mulai menodongkan pedang mereka ke arah Vanessa yang semakin bergetar ketakutan. "Heh! Jauhkan pedang kalian!?" panik Vanessa.

"Apa masalahmu nona, kenapa dengan saya?" tanya kaisar Zhao Lie menunduk menatap tubuh pendek di depannya ini.

Vanessa dengan tidak sopannya malah mendorong kening kaisar Zhao Lie dengan telunjuknya. "Ihh, jangan dekat-dekat!" dengus Vanessa lalu mundur selangkah. "Satu lagi, saya gak punya masalah sama anda, tapi pengen aja gitu cari gara-gara sama kamu!" teriak Vanessa dengan kata-kata gaul dan formalnya, dengan sekuat tenaganya Vanessa pergi berlari dari sana.

"Balik tidak usah mengejarnya!" titahnya menatap nyalang ke arah punggung kecil yang mulai hilang di balik kerumunan warga.

. . .

Stay Wak Wak Wak gaes 🥳

Terpopuler

Comments

Salma Cheng

Salma Cheng

like jha

2024-02-21

0

Ibuk'e Denia

Ibuk'e Denia

lanjut thor

2023-09-14

1

Thiack Bado Sukiman

Thiack Bado Sukiman

gada bab tambahn ya

2023-09-13

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!