Mencekam

"Aku ada di mana ini?" Tanya jenny ternyata dia jauh dari penginapan villa

jenny menatap nanar dari kejauhan, tidak ada sebatang penglihatan villa, rupanya jenny sangat jauh dari penginapan nya.

"Aduhh gue jauh lagi dari Villa "pekik jenny

Malam semakin sunyi. Di langit nan kelam menyembul sebuah sabit sang bulan dalam setengah badannya.

Jenny terdiam seakan menantikan takdir sang penguasanya. Tak tampak awan berjalan beriring mengawalnya, hanya sendiri dalam sunyi yang senyap, suara alam diterpa desiran angin melagukan khidmat yang dalam. Suara angin dan iringan langkah kaki tentara mulai terdengar kembali berdesir lirih menyentuh dedaunan muda yang tampak rapuh, tua sebelum waktunya dan berguguran jatuh ke tanah, tersapu lagi dan terus tersapu oleh si angin malam, kembali terulang dalam putaran waktu yang terasa semakin sedikit. Suara khas anjing malam mulai terdengar. Ada yang lembut dan ada yang kasar. Bunyian detik pada jam dinding sangat terasa dalam rumah ini.

Dari jauh tampak seorang wanita yang berjalan ke arah jenny Tak seorang pun yang kelihatan selain wanita itu. Sementara itu, lampu-lampu malam telah bernyala, tapi nyalanya agak suram sehingga muka wanita itu tidak begitu jelas tampaknya.

tangan wanita itu mambaik ke arah jenny.

"Siapa di sana?" Teriak jenny

"Manusia bukan ya jangan jangan aakahhhhhh " teriak jenny tersadar engan ucapan nya sendiri Tetapi yang mengherankannya, mengapa dia hilang begitu saja. Atau mungkin dia tidak ingin menemui Barangkali demikian. Lupakan saja persitiwa itu.

Perempuan berbaju Biru itu menatap diam kearah jenny lalu beberapa menit kemudian menghilang.

"Lah kok ngilang jangan jangan akhh lari " jenny berlari karena syok melihat perempuan itu menghilang dari hadapan nya

suara petir melanda.

saking kencang lari sampai jenny terjatuh, lalu bangkit lagi mencari tempat aman bersembunyi.

Reno mendengar Suara Petir

Tiba-tiba suara petir terdengar sekali pada gaung telinganya. Reno mulai cemas dan takut Bunyi petir semakin keras dan cahayanya mulai menerangi gelapnya malam untuk beberapa detik.

RENO terus melangkah. Semak-semak sudah di lewati bahkan pohon pohon juga sudah Reno lalui. .

"Kayaknya gue udah jauh dari Villa, suara tapakan langkah kaki juga udah mulai gak ada lagi udah keburu penasaran eeh yang di cari malah menghilan"gerutu reno ketika menyadari

Reno tiba tiba mendengar suara langkah kaki

"Siapa disana " teriak Reno jantungnya berdegup lebih kencang

begitu juga dengan jenny, keduanya seperti senam jantung

malam yang gelap tidak bisa melihat wajah satu Sama lain

"Siapa itu, sepertinya gue mengenal suara Itu " ucap jenny mendengar dengan seksama suara yang di depan nya terasa tidak asing.

" Hah"

mereka saling bersitatap satu sama lain

"Aakhhhhh" teriak mereka bersamaan setelah tatapan mereka bertemu

"Lo siapa Lo setan ya " teriak jenny menutup matanya

"SETAN " teriak juga Reno mendadak

Lama lama Reno membuka tangan nya yang menutupi muka

"EH ELO JENNNY "pekik Reno berusaha melihat dengan seksama makhluk yang di depan nya.

"Reno Lo ngagetin aja sih " ucap jenny tersadar

"kok Lo ada di sini ", tanya Reno bersamaan dengan jenny

" Yaudah yuk balik ke villa dari pada kita ribut di sini " ajak reno

Reno Dan Jenny jalan kaki mencari keberadaan villa namun tidak ada tanda tanda bahwa mereka akan sampai.

mereka sudah menyusuri semua tempat namun tidak terlihat sedikitpun tempat villa, seperti nya dia seperti di tutupi tidak bisa melihat villa.

"Gue cape ren, mana gelap lagi "ucap jenny.

Suara langkah kaki tentara mulai muncul.

TAP TAP TAP TAP TAP TAP TAP TAP Berkali kali

suara langkah kaki pada malam hari.

"Lo denger suara itu " ucap Reno berbisik

"Iya Lo juga "

"Kita bersembunyi di semak semak ." Ucal Reno memelankan suaranya. Diangguki oleh jenny.

mereka berdua bersembunyi di semak-semak, jenny menggaruk garukkan tangan nya.

"udah aman gak?" tanya jenny sambil menggaruk garuk kan tangan nya yang terasa gatal ketika tubuh nya nempel di antara semak semak.

"ssssstttt jangan berisik dulu" kata Reno memelankan suara nya, agar tidak terdengar para makhluk. mereka melihat dari semak-semak langkah kaki, langkah kaki tentara, kaki mereka melangkah dengan tegap dan tegas, banyak kaki-kaki berjalan tanpa tubuh, iya hanya kaki. jenny ingin berteriak namun Reno sudah melirik jenny dan membungkap mulut jenny sebelum ia berteriak.

"akh,ekhmmm" pekik jenny ketika mulut nya di tutup sahabat nya. reno mengisyaratkan agar diam dengan menempelkan telunjuknya ke bibir nya.

"diem "bisik reno. jenny mengempiskan tangan Reno.

setelah beberapa menit.

Lalu mereka berdua sudah tidak mendengar suara itu lagi

"kaki tanpa tubuh, Gila!gila!gila! ngeri " pekik jenny sambil menggarukkkan tangan nya sudah mulai merah. tangan nya terkena gigitan serangga tanpa jenny sadari.

reno menyentuh tangan jenny.

"tangan Lo merah Jen" ucap Reno melihat kedua tangan jenny memerah. jenny menyembunyikan tangan nya

"gak kok, gue gak papa" ucap jenny menyembunyikan tangan nya,

"Lo yakin?" tanya Reno Hawatir, jika nanti tangan jenny terkena infeksi. jenny berusaha untuk menyakinkan Reno.

"Kita di mana nih "ucap jenny mengalihkan pembicaraan mereka. Reno juga menatap sekitar, hanya di selilingi oleh hutan.

Lama kelamaan mereka cape dan juga malam yang sangat mencekam padahal ini hari sudah sangat malam.

Malam yang gelap ditingkahi suara burung hantu membuat suasana terasa mencekam.

Jenny dan Reno duduk di bawah pohon,

Jenny dan Reno sudah kelelahan dan duduk bersama di bawah pohon.

"Kok gue takut ya Reno " jenny melihat sekitar.

"Udah gak papa ada gue kok" , jenny tidur karna sudah sangat mengantuk. Lalu menyender di bahu Reno.

Reno menatap jenny melihat wajah kelelahan nya.

"Selamat malam jenny" ucap Reno tersenyum, jika dilihat lihat jenny cantik juga.lama kelamaan Reno juga tertidur juga.

"bego! gue belum tidur " kata jenny sambil memejamkan matanya melihat reno menatap nya dengan insten.

"Lo belum tidur Jen" ucap Reno cengengesan, Reno ketahuan mencuri pandang jenny.

jenny menatap tajam Reno sesaat, membuat nyali Reno menjadi menciut

"awas Lo macam macam sama gue ketika gue lagi tidur " kata jenny memejamkan matanya.

"gak macam-macam Jen, cuma satu macam doang" goda Reno.

"Lo tidur aja Jenny, gue jamin gue gak ngapa-ngapain Lo kok" ucap Reno, Maya jenny sudah sangat berat, jenny mulai terlelap dari mimpi nya. Reno menatap depan dengan tatapan kosong. Reno harus berjaga malam ini jika tidak ia tidak mau ada hewan buas yang tiba-tiba menyerang nya ketika tidur.

Reno melihat kucing berkeliaran, reno mengambil batu dan melempar nya hingga hewan itu pergi tidak menggangu.

Sedangkan Zidan Dan juga Maya mereka masih terlelap dalam tidurnya tidak menyadari bahwa sahabatnya tidak ada di sebelahnya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!