Broken Home

Broken Home

bab 1

Cempreng !

Suara gelas mengejutkan keheningan dipagi hari. Hingga Radit terbangun dari tidurnya. Dan terkejut mendengar suara keras dilantai bawah. Rupanya suara tadi berasal dari ruang makan. Sepasang suami istri sedang cekcok adu mulut.

"Kamu yang ga ngertiin aku!" Bentak seorang lelaki dengan meninggikan suara.

"Kamu juga egois.  Meras paling benar!" Teriak perempuan cantik muda.

Radit mendengarkan teriakan mereka. Radit segera menutup kedua telinganya dengan tangannya. Seakan akan tidak mau mendengar.

"Lagi, lagi , dan lagi terjadi" gurutu Radit sembari menutup telinga. Dengan mata mendelik.

Disekolah... Siswa siswi berjalan menuju kelasnya masing-masing. Dengan semangat menuju kelasnya. Namun, tidak dengan Radit yang berjalan lesu menampakkan ketidak semangatnya. Tiba tiba bahu Radit ditepuk. Radit pun menoleh. Jaki tersenyum nakal. Radit hanya cuek dan menghempaskan tangan sahabatnya dari bahunya.

"Kenapa sih lu? Tiap pagi bahkan tiap hari murung terus?" Tanya Jaki heran melihat wajah temannya yang ga pernah ceria.

"Kalau lu ada masalah cerita lah Ama gua" sambung nya sambil berjalan menuju kelas.

Sesampainya dikelas Radit duduk dengan lesu.

Jaki hanya menggelengkan kepalanya. Duduk di samping Radit.

"Eh Radit , jaki" sapa Dimas mendekati bangku mereka.

Radit cuek. Jaki memberi isyarat dengan matanya melirik Radit ke arah Dimas. Dimas mengangguk.

"Eh Radit. Masalah lu belum beres ya?" Tanya Dimas ceplas-ceplos

"Masalah apa?" Tanya Radit melirik Dimas.

"Yaitu lu. Tiap hari badmood terus" jawab Dimas sambil memonyongkan bibirnya.

"Iya..Radit seperti cewe aja" celetuk jaki mendelik.

"Maksud lu?" Tanya Radit menatap jaki.

"Cewe kalau datang bulan suka badmood. Nah, lu tiap hari badmood terus. Tandanya apa? Hahaha" jawab jaki asal asalan sambil tertawa kecil.

"Brengsek lu" Judes Radit sambil menonjok lengan jaki.

Buk!

"Auw ..!" Spontan jaki menjerit kesakitan.

"Ah, udah Udah.. ga usah dibahas lagi. Mending tar sepulang sekolah kita nongkrong lagi ditempat biasa" usul Dimas menenangkan kedua temannya.

"Gimana.. gimana..?" Tanya dimas melirik Radit dan jaki dengan alis ditarik ke atas.

"Benar banget tuh. Gimana Radit kamu ikut kami juga kan?" Tanya Jaki menatap Radit.

Radit mengusap wajahnya dengan telapak tangan nya.

"Terserah lu lu aja!" Jawab Radit jutek.

"Gitu donk. Ok siap lah" ucap Jaki spontan senang. Dimas tersenyum senang melihat kedua teman nya tenang lagi.

Setelah jam belajar usai. Radit, jaki dan Dimas berjalan menuju parkiran sekolah. Namun, tiba tiba para siswi saling menggoda Radit yang paling cool dan top disekolah. Siswi siswi banyak yang menginginkan Radit menjadi pacarnya. Namun, sikap Radit yang cuek membuat mereka semakin suka. Radit juga ketua team basketball disekolah itu. Bahkan banyak penggemar nya dari luar sekolah juga.

Namun, tidak membuat Radit sombong. Malah Radit menganggap dirinya biasa saja. Dan tetap dengan sikap cuek dan juteknya.

"Hai, Radit" sapa salah satu geng siswi yang beranggotakan 3 orang.

Radit meliriknya. Siswi itu adalah Anis. Anis tersenyum menggoda Radit. Namun, Radit hanya cuek dan terus berjalan tanpa menghiraukan Anis. Anis dan kawan kawannya melongo menganga. Karena sapaan Anis tidak dijawab dengan Radit. Sedangkan Anis adalah anak kepala sekolah. Yang memiliki paras cantik. Berambut panjang. Hidung mancung ala Arabian. Dan selalu Juara kelas. Namun, tidak satu kelas dengan Radit. Banyak lelaki yang suka sama Anis. Namun, Anis hanya menyukai Radit seorang super cuek disekolah itu. Kedua teman Radit melirik Radit yang bersikap cuek saat disapa Anis. Malah mereka yang membalas senyuman Anis.

"Ya ampun Anis anak kepala sekolah aja dicuekin gitu? Oh my god!" Seru Lola teman nya Anis yang centil dan selalu berambut kuncir kuda dan selalu membawa kipas yang berwarna merah.

"My God! Jutek itu kan my heart" seru Sindi menyambung kata kata Lola.

"Ust! My hear my heart pala mu kali! Radit itu jantung nya Anis" senggol Lola ke lengan sindi.

"Hehehehe.. maksudnya aku itu lhoo..." Jawab sindi ketawa kecil sambil memonyongkan bibirnya menuju Anis.

"Sudah sudah...kalian berisik banget sih!" Tegur Anis melirik kedua temannya.

Lola dan Sindi terdiam saling melirik.

"Aku yakin..suatu hari nanti Radit pasti jatuh cinta Ama aku" ucap Anis tersenyum licik.

Seakan akan menyembunyikan sakit hari nya dengan sikap Radit terhadap nya.

Lola dan sindi tersenyum lebar.

Sementara Radit dan kawan kawannya. Sudah tiba di tempat biasa mereka nongkrong. Yaitu cafe shop.

"Lu gimana sih dit? Masa anak kepsek aja lu cuekin. Lu kebangetan dit!" Tegur jaki setelah mereka duduk.

"Lu kayak ga tau aja Radit itu cowok apakah? Eh maksud gua cowo apa'an ...super jutek dan cuek" sahut Dimas membela Radit. Sambil melirik Radit yang diam dengan sikap dinginnya.

"Entah sejak kapan Radit jadi Pendiam cuek ke kita juga?" Tanya Jaki heran.

"Sejak..sejak apa yah..??" Dimas pura pura menggaruk kepalanya.

"Apa'an sih lu. Ngomongin gua di depan gua!" Ucap Radit sembari melirik kedua temannya.

"Hehehe...iya lah.. ngomongin orang mending didepan orangnya.biar kagak dosa..daripada dibelakang..lu ga bakalan tau kan diri?" Sahut jaki menggoda.

"Eh gua pesan minum dulu ya..kalian mau kopi apa nih. Atau ... Biasa" ucap Dimas menwarkan jasa.

"Biasa lah" jawab jaki.

Dimas melirik Radit.

"Udah ga usah ditanya. Dia ga suka gunta ganti kopi" tegur jaki paham dengan kebiasaan Radit

"Yey lu. Siapa tau hari ini momen nya beda gitu" bantah Dimas.

"Udah sana kalau mau pesan" usir jaki melirik Dimas.

"Oke oke" Dimas pun segera pergi ketempat pemesanan. Baru saja Dimas mau memesan kopi. Dia tidak sengaja melihat ibunya Radit yang sedang duduk berhadapan dengan anak sebaya Radit dan dirinya.

"Itu.... Itu bukan nya nyokap nya Radit ya?" Gumam Dimas mengamati wanita muda itu bersama cowok yang masih mengenakan baju seragam SMA.

Dimas menatap tajam. Dan mengawasi mereka

"Tante Raisa dengan siapa ya?" Tanya Dimas dalam hati penasaran...

Dimas melongo bengong saat Raisa memegang tangan remaja itu. Saat Raisa memegang tangan remaja itu. Terlihat mesra dan seperti ada hubungan yang sudah lama dekat. Dimas terus mengawasi apa yang sedang dilakukan Raisa. Dia terus mengintip Raisa dibalik hiasan pohon. Dimas Semakin penasaran dengan mereka.

"Lama amat si Dimas kemana ya?" Tanya jaki heran

"Paling ke toilet..udah ga aneh dia mh" jawab Radit dengan mengibaskan tangannya.

"Ya ampu..gua keburu haus lah" protes jaki.

"Kemana lu?" Tanya Radit jutek. Saat jaki bangkit dari tempat duduknya.

"Nyusul lah. Gua udah haus banget" jawab jaki sambil ngeloyor.

Radit hanya melongo melihat jaki pergi.

Jaki menuju tempat pemesanan. Namun, dia tidak sengaja melihat Dimas berada dibalik pohon.

"Nah, itu dimas.eh , tapi lagi ngapain dia disitu?" Tanya Jaki penasaran setelah melihat Dimas.

Tanpa pikir panjang jaki berjalan pelan menuju Dimas yang sedang mengawasi Raisa.

Bersambung.....

Terpopuler

Comments

🅻ᵒʷᵉˡˡʸⁿ​᭄

🅻ᵒʷᵉˡˡʸⁿ​᭄

Kadang wanita merasa paling benar sendiri..

Salam manis dari " The Princess Of Changing Dinasty " mari saling support

2023-09-12

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!