CHAPTER 3

Selama perjalanan ke tempat rawat inap Celline, Elvano merasa gugup karena akan bertemu langsung dengan karakter antagonisnya.

"Ya ampun kok gue jadi merasa gugup ya"Batin Elvano.

Hingga mereka sampai di tempat rawat inap Celline dan melihat di depan pintu rawat Celline, Erlangga yang berdiam diri, kedua teman Celline yang hanya duduk dan masih sesenggukan. Sesampai di depan Erlangga. Elvano semakin gugup karena Elangga yang merasa di tatap oleh Erlngga dengan mata menyelidiki. dan Elvano hanya bisa memeluk erat Erik dan menenggelamkan wajahnya di ceruk leher Erik.

Hingga dokter pun keluar dari rawat inap tempat Celline di periksa.

Dokter menjelaskan bagaimana kondisi Celline,

"Kondisi pasien sekarang baik-baik saja, dan pasien sempat terkena demam tinggi. namun sekarang sudah turun, saya mau bertanya di pipi anak anda memerah seperti bekas tamparan. Apa anda tau sesuatu"

"Bekas tamparan, apa maksud dokter?"

"Bekas tamparan?, apa maksudnya?" Batin Elvano yang merasa kebingungan juga

Erlangga yang mendengarnya pun merasa tegang, lalu Salah satu teman Celline bernama Karin langsung menyelutuk.

"Demian yang menampar Celline om"

"Erlangga apa, maksudnya ini, kau tahu sesuatu?"

"Oh jadi karakter Protagonis pria yang nampar kakak kesayangan gue, kalau gue ketemu gue tampar balik lagi. Ini juga udah tau adek kandungnya mau di tampar, hanya bisa diam aja. Dasar kakak yang enggak becus"Batin Elvano yang memikirkan rencana untuk membalas kepada karakter protagonis pria dan melihat Erlangga dengan tatapan tajam yang terpampang di wajah imutnya, walau dengan mengintip kepada Erlangga.

"kalau begitu saya undur diri, kalau ada yang terjadi sesuatu dengan anak bapak, bapak bisa memanggil saya"

"Terimakasih dok"

"terimakasih kembali pak"

Setelah melihat kepergian dokter, Erik dan Diana segera masuk ke kamar inap Celline, dan sebelum masuk.

"Kita bicarakan ini nanti"kata Erik dengan suara tegas.

Dan kemudian masuk, ke kamar inap Celline dan di ikuti oleh kedua teman Celline.dan Erlangga pun langsung masuk.

Di saat membuka pintu Erik dan Diana melihat Celline yang sudah mulai bangun dan Diana sebagai ibu tentunya langsung bergerak cepat menuju ke tempat Celline.

"Sayang, bagaimana kamu bisa begini"

"Aku tidak apa-apa ma"ujar Celline yang menjawab lira dengan senyum lirih.

"Kakak, hiks"

Semua orang yang mendengarnya langsung melihat ke arah asal suara, khususnya Celline dan Erlangga terkejut adik mereka yang selama ini koma, sudah bangun dan sekarang berada di pelukan Erik papa mereka dengan wajah yang memerah dan masih menangis. Celline tentunya melihat adiknya memanggil dan sudah bangun dari koma nya tentunya tidak dapat membendung rasa harunya dan mengeluarkan tangisan yang sama dengan Elvano.

"Adek, a-adek udah bangun"

Erik yang melihat Celline yang ingin memeluk Elvano langsung menghampiri Celline dan langsung menduduki tubuh kecil Elvano di kasur tempat Celline tidurin.

Setelahnya Celline langsung memeluk Elvano, dia merasa tidak menyangka penantian yang dia tunggu-tunggu selama 5 tahun. Akhirnya Adek kesayangan sudah bangun dan sekarang berada di pelukkannya.

Sedangkan di pihak lain, Erlangga terdiam dan merasa syok atas apa yang di lihatnya adek yang dipikirinnya tidak memiliki harapan untuk melihat keswmbuhan adeknya, tidak menyangka sudah bangun.

Dan dia langsung menghampirinya yang masih asik berpelukan dengan Celline

"A-adek"

Elvano yang mendengar panggilan Erlangga, hanya semakin mengeratkan pelukannya kepada Celline karena dia ngambek dan merasa marah atas perbuatan Erlangga kepada Celline selama ini.

"ini beneran adek, adek sudah bangun"

Erik dengan Diana juga ikut terharu melihat anak-anak mereka yang akhirnya dapat berkumpul. apalagi anak mereka Elvano, anak bungsu mereka sudah dinyatakan sembuh total.

Elvano melepaskan pelukannya terhadap Celline, dan memandang Erlangga yang juga melihatnya dengan membendung air mata. Di saat Erlngga ingin memeluk adeknya, dia terdiam kaku mendengar ucapan adeknya

"Abang jahat, adek benci Abang"ujar Elvano dengan memasang wajah marah di wajah imutnya.

"ke-kenapa, adek marah Abang enggak jenguk adek lagi, Abang minta maaf. Abang hanya merasa sedih karena Adek enggak bangun-bangun, apalagi dokter bilang adek hampir enggak punya harapan"

"Abang-

sebelum menyelesaikan ucapannya Elvano memotong ucapan Elangga.

"Abang kok bisa diam aja ngelihat teman Abang nampar kak Celline, terus selama ini Abang kok bukannya belain kak Celline, kenapa lebih milih teman Abang yang jelek sama perempuan jelek itu. memangnya salah apa, teman Abang yang jelek itu kan tunangannya kak Celline, gimana enggak sakit hati coba tunangan sendiri, udah tau punya tunangan masih aja pacaran sama perempuan lain.

setelah mengatakannya, Elvano ngos-ngosan berbicara panjang lebar mengatakannya. Akhirnya unek-uneknya yang selama ini yang sudah di tahannya akhirnya dapat dia sampaikan.

"Akhirnya unek-unek yang ingin gue sampaikan, akhirnya tersampaikan juga"Batin Elvano.

tanpa Elvano sadari setelah mengatakannya, semua orang melihat Elvano dengan intens dan kebingungan khususnya Celline dan Erlangga yang terdiam kaku mendengar kata-kata panjang lebar adiknya Elvano.

Hingga, Celline buka suara

"Adek, bagaimana adek bisa tahu?"

"eh?"setelah kebingungan, Elvano mati kutu saat Celline bertanya. dia tidak sadar keceplosan mengatakannya.

"itu, adek taunya dari"

"mampus gue"batin Elvano

"

Terpopuler

Comments

♡~Yuki.nur019

♡~Yuki.nur019

wkwkwkw 😂

2023-09-29

4

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!