Chapter 2

Celine Anggantara, diceritakan sebagai gadis yang cantik jelita, berkulit putih, rambut berwarna dark brown, dan memiliki tinggi yang semampai.

Celine merupakan gadis yang sangat populer di kampusnya, semua angkatannya pasti akan menoleh seolah-olah semua mata hanya tertuju kepadanya. Dan disaat adanya berita bahwa Celine sudah memiliki Tunangan. banyak dari semuanya, yang patah hati saat mengetahui bahwa Celine sudah bertunangan. Apalagi jika dia bertunangan dengan seorang mahasiswa yang juga populer di kampusnya yaitu Demian Aditya.

...****************...

Celine sekarang berada di kantin kampus bersama para kedua temannya dan seketika di pintu masuk kantin terbuka. Dan masuklah sekumpulan orang-orang yang tertampan di kampus. Salah satunya Kakak laki-laki Celine dan Elvano, yaitu bernama Erlangga Anggantara, laki-laki yang memiliki tinggi yang semampai, berwajah tampan, dan dikenal sebagai cowok yang Cuek dan dingin.

Dan tidak ketinggalan karakter protagonis pria yang bernama Demian, cowok yang sebelas dua belas sifatnya dengan Erlangga. Dan juga seorang karakter protagonis wanita yang selalu menempel dengan Demian panggil saja namanya dengan sebutan Aurora, seorang gadis yang kelihatan polos di mata semua orang, tanpa mengetahui bagaimana busuk di dalam hatinya itu sendiri.

Mereka berjalan menuju ke tempat meja yang biasa mereka duduki, dan mereka harus melewati meja yang diduduki oleh Celine dan teman-temannya. Hingga

...****************...

Bruukk

Aurora, sang protagonis wanita jatuh dengan tidak tidak elitnya. Dan membuat semua mata tertuju kepadanya.

"Aurora, kamu enggak pa-pa?"

Demian membantu Aurora untuk berdiri. Celine yang terjatuh pun berdiri sambil mengeluarkan tangisan, dengan dibantu oleh Demian.

Lalu tiba-tiba, Demian menunjukkan ekspresi marah, yang tertuju kepada Celline, yang duduk tepat di samping dia berdiri.

"Lo pasti kan yang sengaja jatuhin Aurorakan" ujar Demian dengan suara yang marah.

Celline yang tidak merasakan melakukan tentunya tidak terima atas tuduhan Demian. Dan langsung berdiri dengan membalas Demian dengan suara marah juga.

"Kenapa Lo, Tuduhin gue, Cewek gatel Lo aja sendiri yang jatuh. Ha"

"Kenapa Lo marahin Aurora, Lo selama ini enggak suka dengan Aurora, malahan Lo dengan geng Lo sering bully Aurora"

"Emang Lo punya bukti?, Emang dasarnya Cewek Lo itu aja yang sering drama"

"Woi, cewek drama kenapa Lo cuman bisa nangis, Lo yang salah, kenapa gue juga yang kena getahnya Ha"

Aurora yang mendengar bentakan Celine hanya diam, dan terus menangis.

Demian yang melihat Celline yang membentak Aurora, tidak terima dan Demian langsung menampar Pipi kanan Celline.

PLAK

Celline yang tidak bisa mengelak, Mendapatkan tamparan dari Demian hingga membuat dia jatuh.

"CELLINE"

Kedua teman Celline yang melihat Celline langsung berteriak dan membantu Celline untuk duduk. dan melihat di sudut bibirnya mengeluarkan darah.

Teman Celline yang bernama Karin melihatnya pun langsung tidak terima dan langsung membentak Demian

"Dasar Brengsek Lo Demian, Lo laki bisa-bisa nyo mukul Cewek. Lo juga cewek drama bukan jelasin nangis aja kerjaan Lo."

Dan Lo Erlangga, Adik kandung Lo di pukul oleh teman Lo, bisa-bisanya Lo hanya diam"

Apa aja salah Celline pada Lo semuanya, seharusnya Lo yang tau diri, Lo udah bertunangan sama Celline. Dan bisa-bisanya pacaran dengan cewek lain tapi Lo enggak pikirin perasaan Celline.

Dan Lo Erlangga, Adik kandung Lo di pukul sama teman Lo, bisa-bisa Lo cuman diam".

Setelah mengeluarkan semua unek-uneknya Kedua teman Celline pun langsung membawa Celline ke UKS. Tanpa melihat Demian dan lainnya.

Erlangga, kakak laki-laki Celline yang melihat Celline yang terluka langsung berlari untuk mengerjar Celline dengan kedua temannya. Sedangkan Demian hanya diam, dia merasa syok dan tidak menyangka atas apa yang dilakukannya kepada Celline.

Aurora yang melihat Demian terdiam setelah kejadian tadi pun langsung menyadarkan Demian dengan suara rengekkan dan tangisannya yang menyebalkan.

"Demian~aku enggak pa-pa kok"

Demian hanya diam dan mengabaikan Celline

...****************...

Di lain tempat, UKS

"Akh, Sakit"

Cell, Lo enggak pa-pa, kepala Lo pusing nggak?"

"Gue enggak pa-pa, cuman kepala gue rasanya agak pusing,"

"Mukanya Lo pucat, kita kerumah sakit ya"

"Enggak usah"

"CELLINE"

Tiba-tiba Celline, tidak sadarkan diri. Dan di saat yang bersamaan tiba-tiba pintu UKS di dobrak, hingga mengeluarkan bunyi yang memekakkan.

Orang itu tidak lain Erlangga dengan masih ngos-ngosan, karena berlari untuk melihat keadaan Celline, dan di melihat Celline yang tidak sadarkan diri.

"CELLINE"

Erlangga langsung mendekat ke tempat tidur yang ditempati Celline dan dengan terburu-buru langsung mengangkat Celline

"kita bawa Celline ke rumah sakit"

Dan di anggukkan oleh kedua teman Celline. Dan mereka langsung menuju ke ke pakir untuk menaiki mobil milik Erlangga untuk membawa Celline di rumah sakit. Hingga tiba di rumah sakit.

Di lain tempat,

Elvano sedang duduk di tempat kasur pasien dengan pakaian yang rapi. dia yang tidak sabar untuk menanti pulang dan akan bertemu dengan Celline karakter antagonis yang merupakan kakaknya sedang duduk di tempat kasur pasien dengan pakaian yang rapi.

Hari ini merupakan kepulangan Elvano dari rumah sakit, setelah merengek kepada orang tuanya. Dan dengan persetujuan dokter akhirnya Elvano dapat keluar dari rumah sakit.

"El sayang, sudah siap?"

"siap"ujar Elvano dengan semangat

Mama Elvano yang melihatnya terkekeh, melihat anaknya yang bersemangat untuk pulang.

"Anak mama, enggak sabar pulang ya"

"iya El, pengen langsung pulang, soalnya El udah kangen sama Abang dan kakak"

"Akhirnya gue udah bisa lihat Tokoh Antagonis, kakak Celline tunggu Erland ya". Batin Elvano.

Namun tiba-tiba papanya El, Erik. memasuki kamar inap Elvano dengan muka yang cemas. dan dia mendekati Istrinya.

Diana yang melihat suaminya pun bertanya

"Ada apa mas?"

"aku dapat kabar dari Erlangga, Celline dia masuk rumah sakit"

"APA"

"Bagaimana bisa mas?"

"Aku enggak tau sayang"

"Se-sekarang mereka ada dimana, mas?" tanya lira tanpa menyadari air matanya membendung.

"Dia ada di rumah sakit ini, sekarang lagi diperiksa"

"Papa~"

"iya sayang"

"kak Celline kenapa, katanya kak Celline masuk rumah sakit ya, ?"tanya Elvano, dengan suara yang murung

"iya sayang, kamu jangan sedih, nanti kak Celline juga ikutan sedih kalau tau adek kesayangannya nangis"

"El, enggak nagis kok" ujar Elvano dengan menahan air matanya untuk keluar.

"Sekarang, kita ke tempat Kak Celline ya?"

"iya papa, tapi gendong ya?"

Erik yang melihatnya pun terkekeh melihat anak bungsunya yang manja dan segera menggendong Elvano dan mengajak istrinya segera untuk ke tempat Celline di rawat. dan tak lupa menelepon asistennya untuk mengurus barang-barang Elvano.

...****************...

Di depan pintu tempat Celline di periksa, terdapat kedua teman Celline yang masih sesenggukan dan Erlangga, setia menunggu Celline. Hingga Elvano dengan papanya datang menghampiri Erlangga dengan kedua teman Celline yang sesenggukan.

"Langga"

Terasa di panggil Erlangga langsung menoleh dan melihat Orang tuanya datang menghampirinya dan dengan seorang bocah yang di gendong oleh papanya yang tidak diketahuinya. Sebelum bertanya.

Tiba-tiba pintu tempat Celline di periksa terbuka.

Erik dan Lira, Erlangga, dan kedua teman Celline segera mendekati dokter.

"Keluarga pasien?"

"kami orang tuanya dok"

"Bagaimana keadaan anak kami dok?

"Kondisi pasien sekarang baik-baik saja, dan pasien sempat terkena demam tinggi. namun sekarang sudah turun, saya mau bertanya di pipi anak anda memerah seperti bekas tamparan. Apa anda tau sesuatu"

"Bekas tamparan, apa maksud dokter?"

Erlangga yang mendengarnya pun merasa tegang, lalu Salah satu teman Celline bernama Karin langsung menyelutuk.

"Demian yang menampar Celline om"

"Erlangga apa, maksudnya ini, kau tahu sesuatu?"

"kalau begitu saya undur diri, kalau ada yang terjadi sesuatu dengan anak bapak, bapak bisa memanggil saya"

"Terimakasih dok"

"terimakasih kembali pak"

Setelah melihat kepergian dokter, Erik dan Diana segera masuk ke kamar inap Celline, dan sebelum masuk.

"Kita bicarakan ini nanti"kata Erik dengan suara tegas.

Dan kemudian masuk, ke kamar inap Celline dan di ikuti oleh kedua teman Celline.dan Erlangga pun langsung masuk.

Di saat membuka pintu Erik dan Diana melihat Celline yang sudah mulai bangun dan Diana sebagai ibu tentunya langsung bergerak cepat menuju ke tempat Celline.

"Sayang, bagaimana kamu bisa begini"

"Aku tidak apa-apa ma"ujar Celline yang menjawab lira dengan senyum lirih.

"Kakak, hiks"

Terpopuler

Comments

♡~Yuki.nur019

♡~Yuki.nur019

uwu

2023-09-29

1

Mr.Bob

Mr.Bob

udahlah nama yang dulu gk usah disebutin lagi thor

2023-09-21

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!