Om Baik

"Perkenalkan nama saya Daniel.." Reta menyambut uluran tangan laki-laki didepannya dengan tersenyum...

"Saya Alfareta" laki-laki itu tersenyum karena wanita di hadapannya itu ternyata orang yang sangat humble...

Setelah mereka berkenalan dan sedikit berbincang Reta pamit pergi duluan karena Bian mengeluh lelah dan ingin pulang...

"Om baik.. kapan-kapan main cama Bian Agi ya" kata Bian dengan semangatnya... Ya Bian dan laki-laki bernama Daniel itu tadi sempat bermain beberapa saat sehingga Bian sampai kelelahan...

Daniel mengangguk...

"Iya Bian.. kapan-kapan kita main lagi.." Daniel menepuk pelan kepala Bian...

Setelah Reta dan Bian pergi menjauh laki-laki itu tersenyum menatap mereka berdua...

"Saya rasa kamu adalah orang yang tepat" lirihnya dengan senyuman misterius... Laki-laki itu lalu pergi menuju mobilnya dan meninggalkan taman dekat apartemen Reta...

Setelah pulang main dari taman Reta membiarkan Bian tidur siang di apartemennya... Dan Reta membuka ponselnya yang sedari tadi tak mau diam... Ternyata di grup kantornya sedang ramai sekali...

"Pak Niel.." gumam Reta seraya membaca kalimat demi kalimat yang dilontarkan teman-temannya...

Ternyata di grup kantor yang isinya 80% wanita itu sedang membahas CEO baru mereka yaitu pak Niel... Ketampanannya, wibawanya, dan tentu saja jabatannya di usia semuda itu...

Reta hanya menggeleng-geleng takjub dengan ragam teman wanitanya... Mereka semua terlihat begitu menyukai pak Niel... Bahkan mereka terlihat bersemangat untuk mendekati pak Niel yang katanya masih single itu...

Reta membaca beberapa pesan itu sambil tertawa... Kemudian dia beralih pada grup marketing yang juga sedang heboh membahas pak Niel... Padahal di grup itu juga ada pak Bima namun Reta tau jika pak Bima pun pasti hanya tertawa membaca seluruh pesan itu... Hingga ada seseorang yang menyebut nama Reta...

...Marketing Oye...

Mbak Dina : Reta mana Reta...

Reta : Iya mbak ada apa.?

Mbak Yuni : Reta Lo sih balik duluan.. jadi gak lihat kan seganteng apa pak Niel.. padahal itu kesempatan bagus loh...

Mbak Dina : Iya Ta... Gue yakin Lo pasti juga bakalan terpesona sama dia...

Reta : Hehehe emang seganteng itu ya mbak sampai-sampai pada tersepona 🤭

Rian : Bohong Ta... Masih gantengan gue kok.. 😏

Mbak Yuni : Elah Lo mah takut Reta naksir pak Niel juga kan yan.. ngaku loh...

Rian : Emang gantengan gue kok.. iya gak Ta.? 😌

Reta : kayanya semua laki itu ganteng deh yan.. masa iya cantik 😅

Mbak Dina : wkwkwk... Sukurin lu yan... Makanya jangan sok ke gantengan... Sama aja tuh kata Reta..

Rian : Lo mah gitu Ta... Ntar malem jalan yuk Ta..? 🥺

Mbak Yuni : Yah... Modus dia malahan 😂

Reta : Sorry ya yan... Gue udah ada acara... Lain kali aja 🙂

Mbak Dina : ckckckck kasian amat lu yan... Di tolak Mulu...

Setelahnya Reta hanya menyimak lagi percakapan demi percakapan mereka... Sesekali dia tertawa saat membaca percakapan di grup itu... Hingga saat Bian bangun dan Reta mengajaknya untuk makan siang... Dan setelahnya Reta menemani Bian main seharian... Bahkan dia tidak berniat membuka pesan di ponselnya... Meskipun dia tau ada beberapa pesan dari Rian ataupun teman laki-laki dari divisi lainnya yang mengajaknya untuk berakhir pekan bersama...

Minggu pagi Reta kembali mengajak Bian jalan-jalan... Namun kali ini Reta mengajak Bian jalan-jalan ke mall untuk bermain di 'time zone' tempat yang sangat disukai anak-anak...

Bian saat ini sedang mandi bola dan Reta melihatnya dengan tersenyum senang... Jarang sekali dia bisa menikmati waktu bersama Bian seperti ini... Karena pekerjaannya yang menuntut dia berpikir lebih ke depan sehingga dia jarang bisa senang-senang dengan anaknya yang menggemaskan itu...

Selesai bermain 'time zone' Reta membawa Bian ke toko sepatu... Reta mencari sepatu baru untuk Bian...

"Om baik" teriak Bian tiba-tiba saat mereka melewati rak sepatu laki-laki dewasa... Reta berhenti dan menengok kearah Bian melihat... Dan benar saja ternyata disana ada Daniel yang sedang mencoba sepatu...

Daniel melambai kearah Bian dan mendekati mereka...

"Om baik... Bian angen" kata Bian dengan polosnya yang membuat Reta sedikit terkejut...

Daniel tertawa... Lalu mengelus kepala Bian..

"Om juga kangen sama Bian.."

"Duh maaf ya pak.. dia suka gitu kalau ketemu orang yang udah di anggap temen" kata Reta berusaha menjelaskan...

Daniel mengangguk dan tersenyum...

"Iya lagian saya juga seneng banget bisa ketemu Bian lagi..." Reta tersenyum kikuk...

"Kamu beli sepatu buat Bian..?" Tanya Daniel yang dijawabi anggukan oleh Reta...

"Bian mau beli sepatu kaya apa.?" Tanya Daniel pada Bian yang membuat Bian langsung bersemangat...

"Yang ampu eyap eyip om" kata Bian yang diangguki oleh Daniel... Kemudian Bian beralih menggandeng tangan Daniel...

"Bian om Daniel kan mau beli sepatu sendiri... Bian sama ibuk aja ya.." kata Reta berusaha menjelaskan... Bian cemberut dan menggeleng...

Bian lalu melihat Daniel dengan wajah ingin menangis... Daniel tersenyum...

"Udah gapapa... Biar saya temani Bian dulu"

"Tapi pak saya..."

"Udah saya gapapa..jangan gak enak hati... Oh ya panggil mas aja.. saya rasa umur kita gak jauh beda" kata Daniel dengan tersenyum... Reta mengangguk dengan sedikit ragu...

Lalu Daniel pun menemani Reta dan Bian mencari sepatu yang di inginkan Bian...

'entah itu suatu kebetulan atau takdir... Tapi gue seneng banget setiap Bian tertawa dengan Dia.. gue kaya ngerasa Bian dapetin apa yang selama ini sudah seharusnya dia dapat'

Episodes
1 Mom
2 Siapa
3 Susu
4 Om Baik
5 Pengagum Rahasia Mu
6 Bertemu Tanpa Disengaja
7 Makan Malam
8 Sangat Penting
9 Tak Ada Waktu
10 Jatuh Sakit
11 Cuti Khusus
12 Liburan Bersama
13 Kejadian Tak Terduga
14 Seperti Sebuah Keluarga
15 Rasa Nyaman
16 Target lebih Besar
17 Tak Ada Bedanya
18 Sangat Mengejutkan
19 Pembohong
20 Salah Mengira Teman
21 Maaf Bayi Besarku
22 Keseriusan
23 Rencana Menikah
24 Kisah yang Lalu
25 Perasaan Takut
26 Mimpi dan Kenangan
27 Kesalahan dan Rasa sesal yang terlambat
28 Ku jadikannya Anugerah
29 Dia Datang
30 Sebuah Kebenaran
31 Betapa Menyakitkan
32 Rasa Kemanusiaan
33 Masihkah Menyukainya
34 Tentu sangat nampak
35 Dia hanya Anak Ku
36 Perasaan Takut
37 Berhati-hatilah
38 Ada Apa ?
39 Tuduhan Palsu
40 Bertubi-tubi
41 Pembawa Sial
42 Bukti ?
43 Maafkan Aku
44 Aku melukainya
45 Mengapa Sesulit ini ?
46 Kesempatan kedua ?
47 Duka
48 Jangan menyakitinya
49 Tetap denganku
50 Dimulai
51 Kerjasama
52 Harus Bagaimana
53 Semoga Bahagia
54 Pilihlah
55 Aku sudah memilih
56 Kamu Salah
57 Duka Mendalam
58 Sebuah Kisah
59 Sebuah Rahasia
60 Sebuah Kebenaran
61 Berusaha Berdamai
62 Berusaha Kembali
63 Secangkir kopi
64 Seperti ada sesuatu
65 Acara Makan
66 Alergi yang tak diketahui
67 Sempat dirawat
68 Menjenguk dia
69 Cuti karena Dia
70 Jadi Perawat
71 Bertengkar
72 Sebuah Drama
73 Katakan Semuanya
74 Hari yang dinanti
75 Diculik
76 Berakhir
77 Berkorban
78 Memulai Kisah Baru
79 Berakhir Bahagia
80 Season 2
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Mom
2
Siapa
3
Susu
4
Om Baik
5
Pengagum Rahasia Mu
6
Bertemu Tanpa Disengaja
7
Makan Malam
8
Sangat Penting
9
Tak Ada Waktu
10
Jatuh Sakit
11
Cuti Khusus
12
Liburan Bersama
13
Kejadian Tak Terduga
14
Seperti Sebuah Keluarga
15
Rasa Nyaman
16
Target lebih Besar
17
Tak Ada Bedanya
18
Sangat Mengejutkan
19
Pembohong
20
Salah Mengira Teman
21
Maaf Bayi Besarku
22
Keseriusan
23
Rencana Menikah
24
Kisah yang Lalu
25
Perasaan Takut
26
Mimpi dan Kenangan
27
Kesalahan dan Rasa sesal yang terlambat
28
Ku jadikannya Anugerah
29
Dia Datang
30
Sebuah Kebenaran
31
Betapa Menyakitkan
32
Rasa Kemanusiaan
33
Masihkah Menyukainya
34
Tentu sangat nampak
35
Dia hanya Anak Ku
36
Perasaan Takut
37
Berhati-hatilah
38
Ada Apa ?
39
Tuduhan Palsu
40
Bertubi-tubi
41
Pembawa Sial
42
Bukti ?
43
Maafkan Aku
44
Aku melukainya
45
Mengapa Sesulit ini ?
46
Kesempatan kedua ?
47
Duka
48
Jangan menyakitinya
49
Tetap denganku
50
Dimulai
51
Kerjasama
52
Harus Bagaimana
53
Semoga Bahagia
54
Pilihlah
55
Aku sudah memilih
56
Kamu Salah
57
Duka Mendalam
58
Sebuah Kisah
59
Sebuah Rahasia
60
Sebuah Kebenaran
61
Berusaha Berdamai
62
Berusaha Kembali
63
Secangkir kopi
64
Seperti ada sesuatu
65
Acara Makan
66
Alergi yang tak diketahui
67
Sempat dirawat
68
Menjenguk dia
69
Cuti karena Dia
70
Jadi Perawat
71
Bertengkar
72
Sebuah Drama
73
Katakan Semuanya
74
Hari yang dinanti
75
Diculik
76
Berakhir
77
Berkorban
78
Memulai Kisah Baru
79
Berakhir Bahagia
80
Season 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!