"Aduh maaf-maaf saya gak sengaja" kata Reta dengan kepala tertunduk dan mengambilkan dokumen pria di hadapannya...
Pria itu diam dan memandangi Reta...
"Maaf pak saya salah karena jalan sambil telepon.. sekali lagi saya mohon maaf" Reta membungkuk memohon maaf setelah menyerahkan map dokumen kepada pria itu...
Setelahnya Reta melanjutkan perjalanan dia untuk menuju pantry... Pria itu memandangi punggung Reta yang menjauh... Dan tersenyum sekilas...
"Dia anak yang baik" lirih pria itu sebelum melanjutkan langkahnya...
Siang harinya Reta pergi ke kantin perusahaan dengan Nadia seperti biasanya...
"Wih menu makan hari ini enak banget ya" kata Nadia setelah duduk di salah satu bangku kantin dengan Reta...
"Hmm..tapi gue gak nafsu makan.. kalo Lo mau ambil aja punya gue Nad.."
"Kenapa lagi sih Ta..?" Tanya Nadia yang melihat ekspresi sedih di wajah Reta...
"Gue kangen sama Bian.. gue belakangan ini jarang banget ada waktu buat dia... Bahkan kadang weekend gue juga lembur.." Reta terlihat lesu dan tak bernafsu melihat makanan di hadapannya...
"Ta Lo lakuin semua ini demi masa depan Bian... Lo kudu kuat Ta.. kalo keuangan kalian nanti udah stabil Lo bisa ambil libur buat Quality time sama Bian.." Reta mengangguk...
"Iya Nad... Gue kudu kuat... Gue bukan cuma ibuk buat Bian.. gue juga bapak buat Bian.. dan gue harus bisa.." kata Reta dengan penuh tekad...
"Ya udah makan dulu kalo gitu" kata Nadia tersenyum... Reta menggeleng dan malah berdiri dari duduknya...
"Loh mau kemana..??" Bingung Nadia...
"Gue mau nyelesein kerjaan gue dulu... Biar weekend ini bisa ajakin Bian piknik... Lo makan aja deh punya gue...duluan yaa..bye" Reta melambai kearah Nadia dan berjalan kembali ke arah kantornya...
Nadia hanya geleng-geleng tak mengerti dengan sahabatnya itu... Tapi dia juga mengerti posisi Reta memanglah sangat berat... Terlebih untuk wanita seusianya dia sudah jauh lebih dewasa...
"Semoga kelak Lo bisa dapet suami dan ayah yang baik buat Bian Ta.." lirih Nadia dengan tersenyum...
"Hah..asyek nih makan 2 porsi" Nadia tersenyum lalu memakan makanan di hadapannya... Tanpa ada yang menyadari sedari tadi ada seorang pria yang tersenyum mendengar percakapan mereka...
Sore harinya semua karyawan menuju ke sebuah restoran yang sudah di booking oleh sang CEO untuk acara dinner launching produk mereka hari ini...
Sang direktur membuka acara dengan ucapan syukur dan terimakasih kepada Tuhan juga kepada seluruh karyawan yang sudah bekerja keras... Terutama untuk tim marketing yang sudah merencanakan penjualan produk dengan sedemikian rupa...
Setelah itu tak lama seorang pemuda dengan setelah jas hitam masuk diantara mereka dan mengenalkan dirinya sebagai pak Niel... CEO perusahaan mereka yang mulai saat itu juga akan bekerjasama secara langsung dengan karyawan nya...
Semua mata takjub padanya... Bukan hanya karena ketampanannya namun juga karena di usianya yang masih muda itu dia sudah menjadi seorang CEO yang membuat beberapa karyawatinya menjadi tergila-gila...
Namun diantara semua mata yang memandang Niel... Dia tampak memandangi sebuah kursi yang kosong diantara tim marketingnya...
Setelah memperkenalkan diri mereka lalu melanjutkan acara makan malam...
"Pak Bima apakah ada salah satu bawahan bapak yang tidak bisa hadir.?" Tanya Niel disela-sela makan malam meja para Kabag...
"Oh soal itu saya minta maaf pak.. sebenernya tadi dia sudah ikut namun sebelum bapak datang dia minta ijin pulang duluan karena ada hal mendesak mengenai keluarganya pak.." jelas pak Bima dengan rasa tidak enak hati...
Ya tadi sebelum Niel memasuki restoran Reta sudah lebih dulu ijin karena ibunya menelepon jika Bian tiba-tiba demam... Dan seketika itu juga Reta memohon agar dapat pulang... Meskipun seharusnya dia malam ini bertemu dengan Niel karena pak Bima ingin menunjukkan performa Reta yang bagus...
Niel mengangguk..
"Besok akan saya suruh dia menghadap bapak" kata pak Bima..
"Tidak perlu pak.. saya mengerti" jawab Niel dan melanjutkan makan malamnya...
Acara malam itu berlangsung cukup meriah... Berbeda dengan Reta yang saat ini sedang sangat panik menunggui Bian di rumah sakit...
"Dok anak saya baik-baik saja kan..?" Tanya Reta dengan wajah khawatirnya... Pasalnya ini pertama kalinya Bian demam dengan badan kemerahan...
"Ibuk tenang dulu ya Bu... Anak ibu hanya mengalami alergi... Apa anak ibu punya riwayat alergi makanan atau lainnya..?" Tanya sang dokter pada Reta yang dijawab dengan gelengan...
"Mungkin saja itu keturunan dari ayah atau ibunya.." kata dokter menerangkan... Reta mulai mengingat sesuatu...
Kemudian Reta menatap sang ibu yang ada disana juga..
"Buk apa hari ini Bian makan makanan yang gak biasanya..?" Tanya Reta ragu-ragu... Dia hanya takut jika membuat sang ibu merasa bersalah...
"Tadi sore Bian makan bubur Tim yang dikasih tetangga sebelah Ta.. kalau gak salah Bu Isma bilang bubur timnya pakai udang.. Karena protein udang bagus buat anak-anak kata dia.. makanya dia kasih itu buat Bian.." jelas sang ibu yang membuat dokter mengangguk...
"Bu bisa jadi anak ibu alergi terhadap udang ataupun seafood... Mungkin ini merupakan alergi keturunan sehingga jika sebelumnya tidak pernah memakan makanan yang menjadi pantangan maka alerginya hanya akan timbul setelah makan makanan itu.." jelas sang dokter lagi yang membuat Reta mengangguk kali ini...
Bian di ijinkan pulang dan diberikan salep juga obat alergi jika besok pagi keadaannya belum kunjung membaik...
Reta menatap sendu ke sang anak...
"Ternyata kamu juga alergi kaya dia nak" tanpa terasa sebulir air mata nampak pada sudut mata Reta...
"Ibu harap kamu gak ada kemiripan sama dia... Tapi kenapa kamu malah mirip banget sama dia" lirih Reta sambil mengelus kepala anaknya perlahan...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments